Você está na página 1de 16

PEMBELAJARAN BIDANG STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA

BERBASIS BLENDED LEARNING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

ARTIKEL

OLEH
ANDIF VICTORIA
NIM 170614868532

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA
SEPTEMBER 2017
1

PEMBELAJARAN BIDANG STUDI PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA


BERBASIS BLENDED LEARNING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Andif Victoria
Jurusan Pendidikan Olahraga, Program Pascasarjana
Universitas Negeri Malang
E-mail: andifvictoria@gmail.com

Abstrak
Blended Learning merupakan proses pembelajaran yang memanfaatkan
berbagai macam media dan teknologi. Pembelajaran berlangsung secara
konvensional (tatap muka), mandiri, dan mandiri via online. Pentingnya
adannya pembelajaran campuran dibenarkan oleh kenyataan bahwa belajar
olahraga kegiatan komunikasi yang bisa diwujudkan baik di kelas maupun di
luar kelas. Siswa sekolah menengah pertama (SMP) mendapatkan kesempatan
untuk mengembangkan keterampilan komunikasi mereka di luar kelas dengan
cara berinteraksi online dengan satu sama lain saat mendiskusikan masalah di
forum dan chatting dan melakukan aktivitas lainnya. Pembelajaran berbasis
blended learning memberikan sejumlah keuntungan penting bagi guru dan
siswa, antara lain membantu pendidik untuk berkembang lebih baik didalam
proses belajar sesuai dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar,
menyediakan peluang yang praktis realistis bagi guru dan pendidik untuk
pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus berkembang peserta didik
aktif proses pembelajaran bertanggung jawab atas hasil karya mereka sendiri.
Pembelajaran berbasis blended learning dapat disajikan melalui beberapa
progran online.
Kata kunci: Blended Learning, Pendidikan Jasmani dan Olahraga

Dalam era perkembangan IPTEK masih dalam perjalanannya, sejak sekarang


yang begitu pesat, tentunya tuntutan untuk sudah dapat diperkirakan bakal terjadi
menjadi tenaga pendidik yang professional berbagai perubahan di bidang informasi
sangat tinggi. Seorang pendidik pada era maupun bidang-bidang kehidupan lain
modern ini dituntut mengerti dan melek yang berhubungan, sebagai implikasi dari
terhadap teknologi yang sesuai untuk perkembangan keadaan tersebut.
pembelajaran saat ini. Perkembangan Perubahan-perubahan yang akan
kemajuan teknologi informasi dan dan sedang terjadi, terutama disebabkan
komunikasi saat ini berlangsung begitu oleh potensi dan kemampuan teknologi
pesat, sehingga sudah sewajarnya para informasi dan komunikasi yang
ahli/pakar menyebut hal ini sebagai suatu memungkinkan manusia untuk saling
revolusi. Sekalipun kemajuan tersebut berhubungan (relationship) dan memenuhi
2

kebutuhan mereka akan informasi hampir jenis pembelajaran yang akan dilakukan
tanpa batas. Dahulu manusia sering (pembelajaran tatap muka atau jarak jauh),
mengalami kesulitan-kesulitan materi yang akan dipelajari oleh peserta
dikarenakan adanya beberapa keterbatasan didik, sarana dan media belajar yang
dalam berhubungan satu dengan lainnya. tersedia, lingkungan tempat pembelajaran,
Faktor-faktor yang menyebabkan dan kondisi psikologis dan
terjadinya kesulitan-kesulitan yang interaksi peserta didik.
dialamai manusia seperti faktor jarak, Dunia pendidikan Indonesia di
waktu, jumlah, kapasitas, kecepatan, dan masa mendatang lebih cenderung
lain-lain. Saat ini kesulitan-kesulitan berkembang pada bentuk pendidikan
manusia dapat diatasi dengan terbuka dengan menerapkan sistem
dikembangkannya berbagai Teknologi pendidikan jarak jauh (distance learning).
Informasi dan Komunikasi mutakhir. Berbagi sumber belajar bersama antar
Misalnya dengan adanya satelit hampir lembaga penyelenggara pendidikan dalam
tidak ada lagi batas, jarak, dan waktu sebuah jaringan, penggunaan perangkat
untuk menjangkau khalayak yang dituju di teknologi informasi interaktif seperti
mana pun dan kapan pun. CDROM multimedia, dalam pendidikan
Teknologi Informasi dan secara bertahap menggantikan televisi dan
Komunikasi dalam perkembangannya video serta memanfaatkan penggunaan
mempengaruhi dunia pendidikan semakin teknologi internet secara optimal dalam
terasa sejalan dengan adanya pergeseran pengembangan pembelajaran.
pola pembelajaran dari tatap muka yang Pembelajaran-pembelajaran yang
dilakukan secara konvensional ke arah dikembangkan cenderung akan
pendidikan yang lebih terbuka dengan menggabungkan pembelajaran
memanfaatkan teknologi informasi dan konvensional dengan pembelajaran
komunikasi sebagai media pembelajaran. berbasis teknologi informasi dan
Pengertian belajar secara umum yaitu komunikasi (TIK). Pembelajaran-
proses perubahan tingkah laku yang relatif pembelajaran yang menggabungkan antara
menetap sebagai hasil dari pengalaman. pembelajaran konvensional dengan
Perencanaan pembelajaran sangat pembelajaran berbasis teknologi informasi
penting untuk membantu pengajar dalam dan komunikasi itulah yang dikembangkan
mengkreasi, mengorganisasi, dan menata sebagai pembelajaran campuran atau lebih
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dikenal dengan istilah Blended Learning,
akan berbeda bergantung pada yaitu menggabungkan pembelajaran
3

konvensional (hanya tatap muka) dengan dengan demikian sepintas mengandung


pembelajaran dengan memanfaatkan makna pola pembelajaran yang
teknologi informasi dan komunikasi. mengandung unsur pencampuran, atau
Melalui Blended Learning sistem penggabungan antara satu pola dengan
pembelajaran menjadi lebih luwes dan pola yang lainnya. Yang menjadi
tidak kaku. Pembelajaran tidak lagi hanya pertanyaan adalah apa yang dicampurkan?
bertatap muka, Nordina & Alias (2013) Elena Mosa (2006) menyampaikan
menyatakan bahwa pembelajaran tatap bahwa yang dicampurkan adalah dua unsur
muka dibatasi oleh waktu. Sebagian besar utama, yakni pembelajaran di kelas dengan
mata pelajaran sekolah termasuk sejarah tatap muka secara konvensional
membutuhkan lebih banyak waktu bagi (classroom lesson) dengan pembelajaran
siswa. Oleh sebab itu pembelajaran secara online. Ini yang dimaksudkan
campuran berguna bagi sistem pendidikan adalah pembelajaran yang secara
mulai dasar sampai ke jenjang perguruan konvensional biasa dilakukan di dalam
tinggi. Palva (2015) menyatakan ruangan kelas dikombinasikan dengan
“pembelajaran campuran yang dirancang pembelajaran yang dilakukan secara online
dalam kerjasama antar universitas. baik yang dilaksanakan secara independen
Fleksibilitas kursus akan memungkinkan maupun secara kolaborasi, dengan
aplikasi mereka di lebih banyak universitas menggunakan sarana prasarana teknologi
sambil menghemat bahan dan sumber daya informasi dan komunikasi.
manusia”. Nazarenko ( 2015) menyatakan bahwa
blended learning adalah format yang
PEMBAHASAN berkembang pesat dalam dunia
Konsep Blended Learning pendidikan. Ide itu terlihat menarik seperti
Istilah Blended Learning secara itu memungkinkan pelestarian bentuk
ketatabahasaan terdiri dari dua kata yaitu pembelajaran tradisional, yang dibentuk
Blended dan Learning. Kata Blend berarti oleh pengalaman pedagogis selama
“campuran bersama untuk meningkatkan berabad-abad dan menikmati banyak
kualitas agar bertambah baik” (Collins kesetiaan manusia, meski godaan
Dictionary), atau formula suatu menyerahkan banyak fungsi pendidikan
penyelarasan kombinasi atau perpaduan kepada yang baru teknologi. Hal ini juga
(Oxford English Dictionary) (Heinze and memungkinkan kompromi
Procter, 2006: 236), sedangkan Learning mengintegrasikan teknologi indah ini ke
memiliki makna umum yakni belajar, dalam pengajaran / pembelajaran proses,
4

mengikuti kecenderungan penggunaan Nazarenko ( 2015) menyatakan


mereka di bidang pendidikan seperti di “kompetensi profesional termasuk
bidang aktivitas manusia lainnya di abad keterampilan TIK, pemikiran kritis dan
XXI dari "informatisasi". keterampilan informasi pengolahan mutlak
Wiltshire (2013) Blended Learning diperlukan untuk spesialis abad XXI.
didefinisikan sebagai program pendidikan Kompetensi semacam itu bisa dan harus
formal di mana siswa belajar setidaknya dikembangkan melalui integrasi teknologi
sebagian melalui pengiriman pembelajaran menjadi pengajaran dan pembelajaran
secara online sementara juga menghadiri siswa”. Jadi pembelajaran berbasis
kelas di sekolah, blended learning blended learning itu sangat cocok
menjembatani kesenjangan antara dua digunakan untuk zaman sekarang, yang
mode studi yang sering berselisih. digunakan di sekolah-sekolah. Solera,
Pendekatan blended learning Solera & Araya (2017) menyatakan model
menggabungkan metode tatap muka di yang menggabungkan TIK sendiri
dalam kelas dengan kegiatan yang bukanlah motivasi belajar. Dalam hal itu,
dimediasi komputer untuk membentuk dicampur model pembelajaran yang terdiri
pendekatan instruksional terpadu. dari campuran sesi tatap muka dan online,
Peralatan digital telah melayani dalam dan aktif dan partisipatif proses
peran tambahan untuk belajar, membantu berkontribusi pada perubahan dan inovasi;
untuk mendukung tatap muka instruksi Oleh karena itu, pentingnya perencanaan
bagi peserta didik. Jadi dapat disimpulkan yang koheren dan lengkap seperti hasil
blended learning adalah belajar yang asas teoritis dan praktis yang mengarahkan
dikombinasikan antara pembelajaran tatap pengajaran.
muka dengan pembelajaran jarak jauh, Di antara keuntungan yang mungkin
dimana peran teknologi terlibat dalam dimiliki oleh pendidikan campuran, guru
proses pembelajaran yang memungkinkan dan siswa menunjukkan hal berikut:
peserta didik dapat belajar menggunakan fleksibilitas untuk mengatur waktu dan
internet (online) atau offline yang bisa kecepatan siswa sendiri, manajemen
diakses kapan saja dan dimana saja sumber daya teknologi, kemampuan
sehingga pembelajaran lebih efektif, menulis dan kerja kolaboratif pada
efisien, dan lebih menarik karena jaringan komputer, keterampilan pribadi
menyesuaikan kebutuhan serta minat dan sosial. Di sisi lain, guru
belajar dari peserta didik. mengembangkan keterampilan didaktik
untuk peningkatan kelas dengan
5

menggabungkan kedua lingkungan yang muncul, Pusat Kebudayaan, perubahan


dilengkapi dengan pengelolaan upto-date yang dibutuhkan dalam konteks bentuk
informasi, yang membutuhkan komitmen baru kerja interdisipliner untuk
lebih besar dari peran guru dan memberikan hasil yang lebih baik,
pembimbing bimbingan proses. Meskipun kebebasan akademik, kendala anggaran,
mereka menyatakan bahwa akan ada persaingan dengan pribadi universitas,
permintaan yang lebih besar dari para guru kompetensi dan keterampilan baru dalam
penggunaan alat teknologi, gaya belajar
siswa, dll.
Pembelajaran berbasis Blended
learning berkembang sekitar tahun 2000
dan sekarang banyak digunakan di
Amerika Utara, Inggris, Australia,
kalangan perguruan tinggi dan dunia
pelatihan. Melalui blended learning semua
Gambar 1. Dasar organisasi didaktik sumber belajar yang dapat memfasilitasi
pembelajaran blended learning. terjadinya belajar bagi orang yang belajar
(Sumber: Solera, Solera & Araya, 2017) dikembangkan. Pembelajaran blended
dapat menggabungkan pembelajaran tatap
Prinsip didaktik yang muncul muka (face-to-face) dengan pembelajaran
dalam model pembelajaran campuran dari berbasis komputer. Artinya, pembelajaran
pengalaman kursus campuran ini, proses dengan pendekatan teknologi
pendidikan dasar yang ditekankan oleh pembelajaran dengan kombinasi sumber-
subjek diringkas, seperti yang sumber belajar tatap muka dengan
diilustrasikan pada Gambar 1. Setiap pengajar maupun yang dimuat dalam
komponen terlihat seperti sel, yang media komputer, telpon seluler atau
metafora sarang lebah menjelaskan setiap iPhone, saluran televisi satelit, konferensi
sel dalam unit struktur fungsional, video, dan media elektronik lainnya.
sehingga aktivitas vital ini merupakan Pebelajar dan pengajar/fasilitator bekerja
hasil dari semua pihak dalam koordinasi. sama untuk meningkatkan kualitas
Sel lain yang memperkaya dinamika pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran
ditambahkan ke struktur sel itu. blended adalah memberikan kesempatan
Diantaranya: akreditasi kualitas, bagi berbagai karakteristik pebelajar agar
Kebutuhan pelatihan sebagai jurusan yang terjadi belajar mandiri, berkelanjutan, dan
6

berkembang sepanjang hayat, sehingga daya yang tersedia. Berdasarkan analisis


belajar akan menjadi lebih efektif, lebih silang terhadap berbagai pertimbangan
efisien, dan lebih menarik. tersebut, pengajar akan dapat menentukan
Krasnova & Demeshko (2015) komposisi (presentasi) pembelajaran yang
menyatakan “Implementasi pendekatan paling tepat. Namun demikian,
pembelajaran campuran mempengaruhi pertimbangan utama dalam merancang
semua komponen proses pembelajaran, komposisi pembelajaran adalah
bentuk dan metode organisasi, aktivasi, penyediaan sumber belajar yang cocok
intensifikasi dan kemanjuran proses untuk berbagai karakteristik pebelajar agar
pembelajaran. Proses pendidikan dapat belajar lebih efektif, efisien, dan
berdasarkan Pembelajaran campuran menarik. Dalam skenario pembelajaran
optimal untuk transfer pengetahuan dan berikutnya tentu saja harus memutuskan
berkontribusi terhadap peningkatan untuk tujuan mana yang dilakukan dengan
kualitas pelatihan siswa”. pembelajaran tatap muka, dan bagian mana
Komposisi blended yang sering yang offline dan online. Misalnya dalam
digunakan yaitu 50/50, artinya dari alokasi pembelajaran pendidikan jasmani, pada
waktu yang disediakan, 50% untuk saat menjelaskan pengetahuan dan teknik
kegiatan pembelajaran tatap muka dan gerak dapat dilakukan melalui
50% dilakukan pembelajaran online. Atau pembelajaran berbasis komputer (offline),
ada pula yang menggunakan komposisi untuk melihat aplikasi gerakan dalam
75/25, artinya 75% pembelajaran tatap suatu pertandingan dapat dilakukan
muka dan 25% pembelajaran online. melalui akses internet (online), dan pada
Demikian pula dapat dilakukan 25/75, saat menjelaskan dan mendemonstrasikan,
artinya 25% pembelajaran tatap muka dan melatih keterampilan, melatih disiplin, dan
75% pembelajaran online. sportivitas lebih cocok dilakukan dengan
Pertimbangan untuk menentukan tatap muka.
apakah komposisinya 50/50, 75/25 atau Tujuan Blended Learning
25/75 bergantung pada analisis komptensi Pembelajaran berbasis blended
yang ingin dihasilkan, tujuan mata learning bertujuan untuk memfasilitasi
pelajaran, karakteristik pebelajar, interaksi terjadinya belajar dengan menyediakan
tatap muka, strategi penyampaian berbagai sumber belajar dengan
pembelajaran online atau kombinasi, memperhatikan karakteristik pebelajar
karakteristik, lokasi pebelajar, karakteristik dalam belajar. Kaur (2013) menyatakan
dan kemampuan pengajar, dan sumber “Blended Learning disediakan oleh
7

kombinasi yang efektif dari berbagai mode Komponen Model Pembelajaran


penyampaian, model pengajaran dan gaya Blended Model dapat berupa deskripsi
belajar yang dilakukan dalam lingkungan sistem atau fenomena yang menjelaskan
belajar yang bermakna secara interaktif. sifat yang diketahui atau disimpulkan dan
Blended Learning kursus menggabungkan dapat digunakan untuk mempelajari lebih
aktivitas pembelajaran online dan kelas lanjut karakteristiknya. Oleh karena itu,
dan menggunakan sumber daya secara model pembelajaran campuran dapat
optimal agar bisa berkembang hasil belajar digunakan sebagai panduan dalam
siswa dan untuk mengatasi masalah mengevaluasi dan mengintegrasikan
kelembagaan yang penting”. Tujuan lain komponen terpisah yang akan
dari Blended Learning adalah sebagai menghasilkan situasi pembelajaran yang
berikut. masuk akal. Itu
a) Membantu pendidik untuk komponen seperti ditunjukkan pada
berkembang lebih baik didalam proses Gambar 2:
belajar, sesuai dengan gaya belajar
dan preferensi dalam belajar.
b) Menyediakan peluang yang praktis
realistis bagi guru dan pendidik untuk
pembelajaran secara mandiri,
bermanfaat, dan terus berkembang
c) Peningkatan penjadwalan fleksibilitas
bagi pendidik, dengan Gambar 2. Komponen Blended Learning

menggabungkan aspek terbaik dari (Sumber: Kaur, 2013)

tatap muka dan instruksi online. Kelas


tatap muka dapat digunakan untuk 2.1 Komponen lingkungan belajar

melibatkan para siswa dalam Lingkungan belajar bisa sinkron

pengalaman interaktif. Sedangkan atau asinkron. Setiap lingkungan belajar

kelas online memberikan pendidik, memiliki seperangkat yang berbeda

sedangkan porsi online memberikan keuntungan dan kerugian. Tujuan

para siswa dengan konten multimedia pembelajaran campuran adalah

yang kaya akan pengetahuan pada memanfaatkan atribut positif spesifik

setiap saat, dan di mana saja selama masing-masing lingkungan untuk

pendidik memiliki akses internet. memastikan penggunaan sumber daya

Komponen Blended Learning optimal untuk mencapai tujuan


8

instruksional dan tujuan pembelajaran. saat mengembangkan solusi pembelajaran


(Holden & Westfall, 2006) campuran. (Holden & Westfall, 2006)
2.2 Komponen media Pembelajaran Bidang Studi Olahraga
Media mengacu pada kendaraan Berbasis Blended Learning Pada
yang hanya memberikan konten. Beberapa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
media pembelajaran, bagaimanapun, Istilah blended learning pada
mungkin lebih sesuai dengan yang lain awalnya digunakan untuk menggambarkan
dalam mendukung lingkungan belajar mata kuliah yang mencoba
sinkron atau asinkron, tapi tidak ada menggabungkan pembelajaran tatap muka
satupun media secara inheren lebih baik dengan pembelajaran online. Saat ini
atau lebih buruk dari yang lain. Sedangkan istilah blended menjadi populer, maka
media pengantar tertentu mungkin tidak semakin banyak kombinasi yang dirujuk
mengubah yang diinginkan konten, sebagai blended learning. Dalam
pemilihan media tertentu dapat metodologi penelitian, digunakan istilah
mempengaruhi bagaimana Anda mixing untuk menunjukkan kombinasi
merancang konten untuk memanfaatkan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif.
unik atribut dari media tertentu. Meski Adapula yang menyebut di dalam
begitu, saat media yang paling tepat
pembelajaran adalah pendekatan eklektif,
dipilih, hasil belajar tidak akan yaitu mengkombinasi berbagai pendekatan
terpengaruh-ini adalah strategi dalam pembelajaran. Namun, pengertian
instruksional yang digunakan yang pembelajaran berbasis blended learning
dilakukan (Holden & Westfall, 2006) adalah pembelajaran yang mengkombinasi
2.3 Komponen instruksional strategi penyampaikan pembelajaran
Komponen ini digunakan untuk menggunakan kegiatan tatap muka,
memilih strategi instruksional yang paling pembelajaran berbasis komputer (offline),
sesuai yang mendukung tujuan dan komputer secara online (internet dan
pembelajaran. Strategi tersebut adalah mobile learning). Lalu bagaimana
produk tujuan pembelajaran dan berfungsi penerapannya di Sekolah Menengah
untuk memastikan tujuan pembelajaran Pertama?
dan memudahkan transfer pembelajaran Hubackova (2015) menyatakan
Saat mengembangkan pembelajaran bahwa selama beberapa tahun terakhir,
campuran, menjaga kualitas instruksional pendidikan dan perkembangannya telah
sangat penting. Akibatnya, tujuan menjadi salah satu prioritas politik utama
pembelajaran tidak perlu dikompromikan
9

Eropa Persatuan. Teknik komunikasi dan biasanya pertumbuhan fisiknya telah


informasi modern telah memungkinkan mencapai kematangan, mereka telah
perubahan besar dalam pendidikan. Baru mampu mengontrol tubuh dan
metode dan bentuk pengajaran sedang keseimbangannya. Mereka telah dapat
dicari dan terjadi untuk mentransfer melompat dengan kaki secara bergantian,
sejumlah besar informasi. Saat ini, e- dapat menangkap bola dan telah
learning digunakan di banyak universitas berkembang koordinasi tangan dan mata
dan di sebagian besar sekolah menengah. untuk melakukan aktivitas olahraga. Selain
Sudah sangat sering digunakan dalam itu, perkembangan sosial anak yang berada
bentuk gabungan pengajaran. Paling sering pada usia kelas sekolah menengah pertama
digunakan sebagai komponen (SMP) antara lain mereka telah dapat
pembelajaran campuran sebagai menunjukkan keakuannya tentang jenis
penghubung antara e-learning dan contact kelaminnya, telah mulai berkompetisi
teaching. dengan teman sebaya, mempunyai sahabat,
Penerapan blended learning pada telah mampu berbagi, dan mandiri.
bidang studi pendidikan jasmani dan Piaget (1950) menyatakan bahwa
olahraga di sekolah menengah pertama setiap anak memiliki cara tersendiri dalam
(SMP) akan menambah model menginterpretasikan dan beradaptasi
pembelajaran yang selama ini hanya dengan lingkungannya (teori
menggunakan tatap muka dalam belajar. perkembangan kognitif). Menurutnya,
Kegiatan diharapkan lebih interakif antara setiap anak memiliki struktur kognitif yang
guru dan peserta didik maupun dengan disebut schemata yaitu sistem konsep yang
sesama peserta didik. Blended learning ada dalam pikiran sebagai hasil
merupakan alat bantu belajar bagi siswa pemahaman terhadap objek yang ada
yang kebutuhan akan belajarnya masih di dalam lingkungannya. Pemahaman tentang
bawah rata-rata. Bagaimana penerapan objek tersebut berlangsung melalui proses
blended learning di sekolah menengah asimilasi (menghubungkan objek dengan
pertama (SMP)? Dengan sifatnya yang konsep yang sudah ada dalam pikiran) dan
membuat pembelajaran lebih menarik akomodasi (proses memanfaatkan konsep-
maka blended learning ini mampu menarik konsep dalam pikiran untuk menafsirkan
perhatian siswa untuk mengikuti kegiatan objek).
olahraga. Kedua proses tersebut jika
Karakteristik perkembangan anak berlangsung terus menerus akan membuat
pada kelas satu, dua dan tiga SMP pengetahuan lama dan pengetahuan baru
10

menjadi seimbang. Dengan cara seperti itu menjadikan siswa merasa bosan, dan tidak
secara bertahap anak dapat membangun berminat dalam olahraga. Oleh karena itu
pengetahuan melalui interaksi dengan dengan hadirnya pembelajaran berbasis
lingkungannya. Berdasarkan hal tersebut, blended learning sangat membantu siswa
maka perilaku belajar anak sangat dalam belajar pendidikan jasmani dan
dipengaruhi oleh aspek-aspek dari dalam olahraga.
dirinya dan lingkungannya. Kedua hal Dalam penerimaan informasi sisa
tersebut tidak mungkin dipisahkan karena sekolah menengah pertama (SMP) lebih
memang proses belajar terjadi dalam tertarik pada penyampaian yang sifatnya
konteks interaksi diri anak dengan visual gambar bukan teks. Namun dengan
lingkungannya. blended learning guru bisa memenuhi
Berdasarkan karateristik anak di kebutuhan belajar siswa. Siswa harus
atas maka blended learning menjadi model mempelajari materi dalam cara baru dan
pembelajaran yang tepat untuk interaksi dalam memenuhi kepentingan
memberikan pengalaman nyata dalam individu, sehingga keterampilan ini dapat
pembelajaran. Okaza (2015) menyatakan mentransfer ke dunia nyata (Derntl &
“Selama berabad-abad, ceramah adalah Pitril, 2005). Hal ini mungkin benar dalam
pendekatan pengajaran yang paling umum bidang teknologi pembelajaran, dimana
digunakan dalam pendidikan tinggi. Tapi pengertian transfer ke dunia nyata,
Kuliah atau pengajaran tradisional kolaborasi, dan usaha tim (bekerja dalam
sekarang digambarkan sebagai mode kelompok) yang diperkuat. Selain itu,
pengajaran pasif karena ini membuat siswa untuk dapat merancang,
enggan kritis memfilter informasi yang mengembangkan, dan mengevaluasi
disampaikan. Berfokus hanya pada proses dan sumber daya untuk belajar
interaksi tatap muka tidak memberi ruang teknologi, seperti praktisi di lapangan
bagi pembelajaran kolaboratif, juga tidak melakukan setiap hari, siswa harus mampu
memungkinkan instruktur untuk belajar untuk menggunakan teknologi
menerapkan keterampilan berpikir tingkat sebagai alat belajar dengan bimbingan dari
tinggi”. Hal ini juga berpengaruh kepada guru atau orang tua. Model Blended
siswa-siswi SMP, khususnya dalam mata learning tidak hanya merupakan sarana
pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga belajar materi pembelajaran, tetapi juga
di sekolahanya. Kebanyakan guru cara menempatkan isi pembelajaran dalam
melakukan pembelajaran dengan cara praktek.
ceramah di lapangan, yang akan
11

Media yang digunakan dalam untuk rekreasi dan secara terencana dalam
pembelajaran mampu memberikan contoh usaha pembinaan jasmani untuk tujuan
yang konkrit seperti Video gerakan yang tertentu seperti melatih keprajuritan. Dari
akan diperagakan oleh peserta didik, penjelasan tersebut dapat dilihat
sehingga peserta didik tertarik unutk bahwasanya kegiatan jasmani dari tahun
mengikuti pembelajaran. Guru merancang ketahun mulai ada perkembangan, begitu
materi dengan visualisasi yang unik juga dalam bidang pendidikan khususnya
sehingga siswa dengan karakter masih pendidikan jasmani dan olahraga perlu
transisi ke kanak-kanakan gemar untuk adanya perkembangan dari segi belajar
membaca materi yang disediakan. Peran maupun pengajarannya.
guru dalam tatap muka untuk mengawasi Pada pengembangan pembelajaran
serta memberi arahan pada siswa selama baik dengan menerapkan Blended
jam pelajaran berlangsung. Karateristik Learning maupun secara konvensional,
anak pada tingkat sekolah dasar dalam pendidik perlu mengembangkan langkah-
belajar masih bersifat bermain. Dengan langkah pembelajaran yang tepat dalam
adanya pencampuran cara belajar maka suatu rencana pelaksanaan pembelajaran
siswa akan mendapat pengalaman belajar (RPP) berdasarkan kompetensi dasar-
yang bisa meningkatkan minat belajar kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam
karena tersedianya tampilan yang unik pembelajaran. Clementa, Vandeputa &
pada pembelajaran baik itu mengenai teori Osaera (2016) menyatakan “Ringkasan isi
dan praktik yang dirancang sedemikian pembelajaran yang terisolasi. Dalam hal
rupa menggunakan musik, video maupun ini, siswa diharapkan cukup kreatif untuk
gambar sehingga tidak membosankan memikirkannya kegiatan belajar' untuk
selama pelajaran berlangsung. memproses konten. Oleh karena itu
Pengembangan Pembelajaran kurikulum pendidikan dapat menunjukkan
Pendidikan Jasmani Dan Olahraga berbagai macam kursus yang berbeda
Dalam Blended Learning dengan berbagai pendekatan teknis dan
Roesdiyanto & Sudjana (2009:114) pendidikan yang berbeda”. Kursus disini
menyatakan bahwa olahraga atau latihan merupakan suatu inovasi lain untuk
jasmani sudah berbeda sifatnya dengan pengembangan pembelajaran.
jaman purba. Bukan hanya untuk Pengembangan langkah-langkah
mempertahankan diri atau ketangkasan pembelajaran yang sesuai dengan
berburu untuk memenuhi kebutuhan hidup kurikulum yang menerapkan Blended
tapi juga mulai adanya kegiatan-kegiatan Learning juga perlu dirancang dengan
12

baik, sehingga dalam pelaksanaan Systems atau LMS (seperti Moodle,


pembelajarannya peserta didik tidak Edmodo, Quipper, Kelase, dll) dan
merasa kesulitan secara teknis dalam sebagainya. Selanjutnya, bagaimana
mempelajari materi pendidikan jasmani platform-platform yang sudah ditentukan
dan olahraga. Oleh karena itu, pendidik oleh pendidik diterapkan dalam
perlu mempersiapkan terlebih dulu segala pembelajaran dengan sebelumnya disusun
hal yg dibutuhkan, seperti materi-materi terlebih dahulu dalam langkah-langkah
yang akan disampaikan atau dibahas, pembelajaran yang dirancang.
platform yang akan digunakan dalam
pembelajaran dengan Blended Learning,
tutorial penggunaan platform yang
digunakan dalam pembelajaran dengan
menerapkan Blended Learning dan lain
sebagainya.
Sebelum melaksanakan
Gambar 3. Contoh Platform Edmodo
pembelajaran dengan menerapkan Blended
(sumber: https://www.edmodo.com/home)
Learning, pendidik harus menyiapkan dulu
semua kebutuhan pembelajarannya
Berdasarkan contoh sederhana
terutama penggunaan platform teknologi
langkah-langkah pembelajaran yang
yang akan digunakan dalam pembelajaran
menerapkan Blended Learning di atas,
yang akan digunakan tanpa melaksanakan
pendidik telah menerapkan pembelajaran
tatap muka. Di era sekarang seorang siswa
dengan Blended Learning. Hal ini
SMP sudah memiliki akun-akun media
dibuktikan dengan memanfaatkan
sosial jan juga sudah bisa mengoprasikan
platform-platform teknologi informasi
teknologi internet. Hal ini akan lebih
seperti Blog, dan Facebook yang
mudah untuk memberikan pembelajaran
digunakan dalam proses pembelajarannya
berbasis blended learning. Beberapa
yang dilaksanakan di luar jam pelajaran.
platform yang dapat digunakan dalam
Hal ini dapat digunakan dalam
pembelajaran dengan Blended Learning
pembelajaran pendidikan jasmani dan
seperti Group Miling List (Milis, seperti
olahraga di sekolah menengah pertama
Yahoo groups, Google+, dan lain-lain),
(SMP) Pendidik mengaktifkan peserta
Web Blog Guru, Social Media (Facebook,
didik dalam memahami materi pelajaran
Twitter, Instagram, Path, dan lain-lain),
yang di-upload pendidik dalam Web Blog
Aplikasi-aplikasi Learning Management
13

Guru. Selain itu juga, pendidik Selanjutnya, pembelajaran berbasis


mengaktifkan peserta didik untuk blended learning memberikan sejumlah
berdiskusi dari hasil tugas yang dikerjakan keuntungan penting bagi guru dan siswa,
peserta didik melalui Social Media antara lain membantu pendidik untuk
Facebook. berkembang lebih baik didalam proses
belajar sesuai dengan gaya belajar dan
KESIMPULAN preferensi dalam belajar, menyediakan
Blended Learning merupakan peluang yang praktis realistis bagi guru
proses pembelajaran yang memanfaatkan dan pendidik untuk pembelajaran secara
berbagai macam pendekatan. Pendekatan mandiri, bermanfaat, dan terus
yang dilakukan dapat memanfaatkan berkembang peserta didik aktif proses
berbagai macam media dan teknologi. pembelajaran bertanggung jawab atas hasil
Pembelajaran berlangsung secara karya mereka sendiri. Pembelajaran
konvensional (tatap muka), mandiri, dan berbasis blended learning dapat disajikan
mandiri via online. Bahwa memadukan melalui beberapa progran online seperti
pembelajaran sebagai kombinasi Group Miling List (Milis, seperti Yahoo
pembelajaran online dan tatap muka harus groups, Google+, dan lain-lain), Web Blog
menjadi mode prioritas utama untuk Guru, Social Media (Facebook, Twitter,
mengajar dan belajar dalam bidang Instagram, Path, dan lain-lain), Aplikasi-
pendidikan jasmani dan olahraga dalam aplikasi Learning Management Systems
era modern seperti sekarang ini. atau LMS (seperti Moodle, Edmodo,
Pentingnya adannya pembelajaran Quipper, Kelase, dll)
campuran dibenarkan oleh kenyataan DAFTAR RUJUKAN
bahwa belajar olahraga kegiatan
Clementa, M. Vandeputa & Osaera, T.
komunikasi yang bisa diwujudkan baik di
2016. Blended learning design: a
kelas maupun di luar kelas. Siswa sekolah shared experience. Procedia -
Social and Behavioral Sciences,
menengah pertama (SMP) mendapatkan
(Online), 228: 582 – 586
kesempatan untuk mengembangkan (http://www.sciencedirect.com/se
arch), Diakses 2 September 2017.
keterampilan komunikasi mereka di luar
kelas dengan cara berinteraksi online Derntl, M., & Pitrik, R.M. 2005. The role
of structure, patterns, and people
dengan satu sama lain saat mendiskusikan
in blended learning. Journal
masalah di forum dan chatting dan Internet and Higher Education 8
(2005) 111–130.
melakukan aktivitas lainnya.
14

Hubackova, S. 2015. Blended learning – (http://www.sciencedirect.com/se


new stage in the foreign language arch), Diakses 2 September 2017.
teaching. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, (Online), Pavla.S, Hana.V & Jan.V. 2015. Blended
197: 1957 – 1961 Learning: Promising Strategic
(http://www.sciencedirect.com/se Alternative in Higher Education.
arch), Diakses 2 September 2017. Procedia - Social and Behavioral
Sciences, (Online), 171: 1245 –
Kaur, M. 2013. Blended learning - its 1254,
challenges and future. Procedia - (http://www.sciencedirect.com/se
Social and Behavioral Sciences, arch), Diakses 2 September 2017.
(Online), 93: 612 – 617
(http://www.sciencedirect.com/se Roesdiyanto & Sudjana. I.N. 2009.
arch), Diakses 2 September 2017. Sejarah Olahraga dan
Pendidikan Jasmani. Malang:
Mosa. E. 2006. Puntoedu: a blended e- Universitas Negeri Malang
learning model. INDIRE, National
Documentation Institute for Soler. R, Ramón. J. S & Araya. I. 2017.
Innovation and Education Subjects in the blended learning
Research, via M.Buonarroti 10, model design. Theoretical
50122 Firenze, Italia. methodological elements. Procedia
(online) - Social and Behavioral Sciences,
(https://www.academia.edu/276915 (Online), 237: 771 – 777,
3/Puntoedu_a_blended_e- (http://www.sciencedirect.com/sear
learning_model) ch), Diakses 2 September 2017.

Nazarenko. A.L. 2015. Blended Learning Gosku, I. & Atici, B. 2013. Need For
vs Traditional Learning: What
Mobile Learning: Technologies
Works?
(A Case Study Research). and Opportunities. Procedia -
Procedia - Social and Behavioral
Social and Behavioral Sciences,
Sciences, (Online), 200: 77 – 82,
(http://www.sciencedirect.com/se 103, 685 – 694. Dari
arch), Diakses 2 September 2017.
http://www.sciencedirect.com.
Nordin, A. B & Alias, N. 2013. Learning
Outcomes and Student
Ibrahim, E.N.M. & Walid, N. 2014. Trust
Perceptions In Using Of Blended
Learning In History. Procedia - Contributing Factors in M-
Social and Behavioral Sciences,
Learning Technology.
(Online), 103: 577 – 585,
(http://www.sciencedirect.com/se Procedia - Social and Behavioral
arch), Diakses 2 September 2017.
Sciences, 129, 554 – 561. Dari
Okaz, A. A. 2015. Integrating Blended http://www.sciencedirect.com.
Learning in Higher Education.
Procedia - Social and Behavioral
Mohammad, N.M.N., Mamat, M.N., & Isa,
Sciences, (Online), 186: 600 –
603 P.M. 2012. M-Learning in
Malaysia: Challenges and
15

Strategies. Procedia - Social and Sarrab, M., Alalwan, N., Alzahrani, A., &
Behavioral Sciences, 67, 393 – Elgamel, L. 2013. Exploring the
401. Dari Advantage of M-learning as a
http://www.sciencedirect.com. Service Through Cloud
Computing: A Survey.
Ozuorcun, N.C & Tabak, F. 2014. Is M- Proceedings of IEEE International
Learning versus E-Learning or are Conference on Teaching,
they supporting each other?. Assessment, and Learning for
Procedia - Social and Behavioral Engineering (TALE2013), IEEE
Sciences, 46, 299 – 305. Dari Xplore. Bali Dynasty Resort,
http://www.sciencedirect.com. Kuta, Indonesia. 239-242

Você também pode gostar