Você está na página 1de 8

49

Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, Vol 3.No.2 Desember 2017


Avaiable online at www.jurnal-pharmaconmw.com/jmpi
p-ISSN : 2442-6032
e-ISSN : 2598-9979

Uji Aktivitas Antiradikal Bebas Ekstrak Daun Paliasa (Kleinhovia hospita


Linn.)

Silviana Hasanuddin1, Citra Andini2


1STIKES Mandala Waluya Kendari
2Akademi Farmasi Bina Husada Kendari

ABSTRAK
Telah dilakukan identifikasi senyawa menunjukkan perubahan warna dari ungu menjadi
antiradical bebas pada ekstrak daun paliasa (K. kuning. Sedangkan pada penyemprotan dengan
hospita).Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan reagen antimmon (III) klorida
mengidentifikasi senyawa antiradical bebas memperlihatkan bercak berpendar kuning pada
berdasarkan aktivitas pengikat radikal bebas DPPH UV 366 yang menandakan bahwa daun paliasa
(1,1-Diphenyl-2-picryl Hydrasil) ekstrak daun mengandung golongan senyawa flavanoid.
paliasa. Identifikasi KLT-Bioautografi
Daun paliasa diekstraksi dengan cara menunjukkan bahwa ekstrak daun paliasa aktif
maserasi menggunakan pelaru n-heksan kemudian sebagai antiradical bebas dimana bercak
ampas dari maserasi dengan n-heksan dimaserasi menunjukkan perubahan warna dari ungu menjadi
lagi dengan etanol 96%. Ekstrak etanol kemudian kuning. Sedangkan pada penyemprotan dengan
dipartisi dengan pelarut etil asetat. Ekstrak n- menggunakan reagen antimmon (III) klorida
heksan, etanol dan fraksi etil asetat memiliki memperlihatkan bercak berpendar kuning pada
aktivitas radikal bebas dengan nilai IC50 berturut- UV 366 yang menandakan bahwa daun paliasa
turut adalah untuk ekstrak N-heksan sebesar 28,713 mengandung golongan senyawa flavanoid
mg/ml, nilai IC 50 untuk ekstrak etano Sebesar
3,113 mg/ml dan nilai IC 50 untuk fraksi etil asetat Kata kunci : Antiradikal bebas, Daun Paliasa.
sebesar 4,556 mg/ml. Sedang nilai IC 50 dari
sampel pembanding yaitu vitamin C 0,106 mg/ml Penulis korespondensi :
dan BHT 0,067 mg/ml. Identifikasi KLT-autografi Silviana Hasanuddin
menunjukkan bahwa ekstrak daun paliasa aktif STIKES Mandala Waluya Kendari
sebagai antiradical bebas dimana bercak silviana.hasanuddin@gmail.com

PENDAHULUAN

Antioksidan merupakan sebutan untuk mencegah terjadinya penyakit.


untuk zat yang berfungsi melindungi Antioksidan melaukan semua itu dengan
tubuh dari serangan radikal bebas, yang cara menekankan kerusakan sel yang
termasuk dalam golongan zat ini antara terjadi akibat proses oksidasi radikal bebas
lain vitamin, polifenol, karotin, dan (Anonim, 2008).
mineral. Secara alami, antioksidan ini Antioksidan dapat diperoleh dari
sangat besar peranannya pada manusia tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran dan

Silviana Hasanuddin dan Citra Andini/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 3(2);2017:119-126


120

buah-buahan. Salah satu tumbuhan hospital Linn) sebagai obat radang hati akut
tersebut adalah daun paliasa. Daun peliasa terhadap tikus putih betina strain wistar
merupakan salah satu tanaman obat yang (Raflizar, 2006). Uji farmakokinetika dengn
dikenal masyarakat Sulawesi Selatan yang menggunakan hewan percobaan dan
berfungsi untuk mengobati penyakit hasilnya menunjukkan bahwa wkatrak
kuning (Suryawati, 1991), menurunkan daun paliasa dapat melindungi radang
kolesterol, hipertensi serta diabetes hati tikus (Raflizar, 2006), infuse daun
(Herlina, 1993) dan kanker hati (Tayeb, paliasa mempunyai efek antidiabetes
2009). dengan mekanisme penghambatan
Paliasa termasuk dalam family terhadap transport aktif glukosa pada usus
Sterculiaceae mengandung senyawa kimia halus marmot (Hasni, 2002), sebagai obat
seperti sianogenik, alkaloid, anti tumor dalam sarcoma mencit (Latif,
proantosianin, sianidin, flavanol, 1997).
kaemferol dan quercetin serta saponin Inilah yang mendasari peneliti
(Watson, 1992). untuk melakukan penelitian pengujian
Bebrapa hasil penelitian tentang uji daya hambar antioksidan dari
sebelumnya membuktikan bahwa daun ekstrak etanol, ekstrak n-heksan dari fraksi
paliasa (K. hospital Linn). Fraksi n-heksan etil asetat dari daun paliasa (K.Hospita
aktif terhadap udang Artemia salina Leach Linn) dengan menggunakan DPPH.
(Hendra, 2005), dekok daun paliasa (K.
METODOLOGI PENELITIAN dengan larutan n-heksan sampai terendam
A. Jenis penelitian lalu diaduk hingga homogen, tutup segera
Jenis penelitian ini dilakukan secara kemudian disimpan dalam ruangan yang
eksperimental yang merupakan terhindar dari cahaya matahari selama 5
npenelitian laborarotium. hari sambil sesekali di aduk. Setelah
B. Pembuatan Ekstrak Daun Kucai direndam selama 5 hari, disaring dengan
Pembuatan ekstrak daun kucai menggunakan kertas saring sehingga
dalam penelitian ini dilakukan dengan diperoleh filtrate (ekstrak cair). Hasil
metode maserasi, yaitu simplisia di penyarian n-heksan dikumpulkan,
timbang sebanyak 300 gram, dimasukkan diuapkan dengan rotavapor hingga
dalam wadah maserasi dan direndam diperoleh ekstrak cair. Kemudian

Silviana Hasanuddin dan Citra Andini/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 3(2);2017:119-126


121

dianginanginkan. Ekstrak kental diperoleh dilakukan berulang hingga jernih. Fraksi


38 gram. etil asetat dikumpulkan dan diucapkan
Ampas hasil ekstraksi direndam hingga diperoleh fraksi etil asetat.
lagi dengan etanol sebanyak 3 liter hingga C. Pembuatan larutan DPPH
simplisia tersebut terendam, dibiarkan Larutan DPPH 0,4 M dengan cara
selama 3 hari dalam bejana tertutup dan ditimbang DPPH sebanyak 15 mg,
terlindung dari cahaya sambil berulang- kemudian dilarutkan dengan 100 ml etanol
ulang diaduk. Kemudian simplisia absolute dalam labu terukur.
disaring dan residunya direndam lagi D. Uji Aktivitas Radikal bebas
dengan cairan penyari yang baru. Hal ini a. Ekstrak kering etanol, n-heksan dan
dilakukan selama 3 kali. Hasil penyari fraksi daun paliasa ditotolkan pada
yang didapat dikumpulkan dan diuapkan lempeng KLT kemudian dielusi dengan
dengan rotavapor ekstrak etanol yang menggunakan eluen yang sesuai.
kental. Didapatkan ekstrak kental Lempeng KLT disemprot dengan
sebanyak 12 gram. menggunakan DPPH dan dibiarkan
B. Partisi Sampel dengan Pelarut Etil selama ± 30 menit hingga terjadi
Asetat perubahan warna dari ungu ke kuning
Ekstrak etanol yang diperoleh b. Pengukuran Blanko
diambil sebanyak 12 gram, untuk Pengujian dilakukan dengan memipet
diekstraksi dengan pelarut etil asetat 1,0 DPPH 0,4 mM dan cukupkan
dengan cara partisi cair-cair. Ekstrak volumenya dengan etanol absolute sampai
etanol sebenyak 5 gram disuspensikan 5,0 ml dalam labu terukur. Larutanini
dengan air sebanyak 50 ml, kemudian kemudian dibiarkan selama 30 menit dan
dimasukan kedalam corong pisah untuk selanjutnya diukur absorbansinya pada
dipartisi dengan n-heksan sebanyak 50 ml, panjang gelombang 517 nm.
kemudian dikocok. Sesekali penutup c. Pengukuran antiradical bebas
corong dibuka setelah itu didiamkan ekstrak daun paliasa
selama 30 menit sampai terjadi pemisahan Larutan 1% disiapkan dengan cara
antara lapisan etil asetat (fraksi etil asetat) menimbang daun paliasa sebanyak 50 mg
dan lapisan air (residu). Residu dipartisi dan dilarutkan dengan etanol absolute
kembali sesuai dengan cara diatas, sambil diaduk dan dihomogenkan dengan

Silviana Hasanuddin dan Citra Andini/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 3(2);2017:119-126


122

bentuan vortex, volume akhir dicukupkan mM dan dicukupkan volumenya sampai


hingga 5,0. Untuk mendapatkan 5,0 ml dengan etanol absolute dalam labu
konsentrasi 0,5%, 0,25% dan 0,1 % dipipet terukur. Campuran selanjutnya
masing-masing 500 µl, dan 100 µl larutan dihomogenkan lalu dibiarkan pada suhu
stok dan volume dicukupkan dengan kamar selama 30 menit serapannya diukur
etanol absolute hingga 1 ml. pengujian pada panjang gelombang 517nm.
dilakukan dengan memipet 100 µl larutan
HASIL DAN PEMBAHASAN
sampel dari berbagai konsentrasi masing-
Simplisia daun paliasa (Kleinhovia
masing ditambah 1,0 ml DPPH 0,4 mM dan
hospital Linn) sebnyak 300 gram
dicukupkan volumenya sampai 5,0 ml
diekstraksi secara maserasi menggunakan
dengan etanol absolute dalam labu
pelarut n-heksan, menghasilkan ekstrak
terukur. Campuran selanjutnya
kental sebanyak 38 gram. Ampas hasil
dihomogenkan lalu dibiarkan pada suhu
maserasi dengan n-heksan dimaserasi
kamar selama 30 menit. Serapannya
kembali dengan etanol, menghasilkan
diukur pada panjang gelombang 517 nm.
ekstrak etanol kental sebanyak 12 gram.
d. Pengukuran daya anti
Ekstrak etanol kemudian diambil
radikal bebas sampel pembanding
sebanyak 5 gram dipartisi dengan etil

Larutan stok 0,01% disiapkan asetat menghasilkan 2,25 gram. Ketiga

dengan cara menimbang Vitamin C dan ekstrak tersebut diuji aktifitas antiradical

BHT masing-masing sebanyak 1 mg dan bebas secara kualitatif dan kuantitatif

dilarutkan dengan aquadest sambil dengan metode DPPH dan diperoleh nilai

diaduk dan dihomogenkan dengan IC50 untuk ekstrak etanol sebesar 3,113

bantuan vortex, volume akhir dicukupkan mg/ml, nilai IC 50 untuk ekstrak n-heksan

hingga 10 ml. konsentrasi larutan 0,005%, sebesar 28,713 mg/ml dan nilai IC50 untuk

0,0025% dan 0,00125% dibuat dengan fraksi etil asetat sebesar 4,556 mg/ml.

mengambil masing-masing 500 µl, 250 µl, Nilai IC50 dari setiap sampel

dan 125 µl larutan stok dan volume dibandingkan dengan vitamin C dan BHT.

dicukupkan dengan aquadest hingga 1 ml. Pengukuran aktivitas sampel pembanding

pengujian dilakukan dengan memipet 100 vitamin C, diperoleh nilai IC50 sebesar

µl larutan dari berbagai konsenrasi 0,106 g/ml, sedangkan untuk BHT 0,067

masing-masing ditambah 1,0 ml DPPH 0,4 mg/ml. hasil pengukuran serapan pada

Silviana Hasanuddin dan Citra Andini/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 3(2);2017:119-126


123

spektrofotometer UV-Vis 517 nm 0,617

diperoleh persentase pengikatan radikal 0,618

bebas sebagai berikut: 0,870


23,884
1 0,870
%
Tabel.1 Hasil Pengukuran absorbansi, 0,870
persentase Pengikatan DPPH dan Nilai Tabel 2. Hasil Pengukuran Absorbansi,
IC50 dari daun paliasa (Kleinhovia hospital Persentase Pengikatan DPPH dan Nilai IC
Linn). dari sampel pembanding vitamin C dan
%pengikat BHT
Samp Konsentr Absorba
an IC50 Sampel Konsentr Absorban %pengikata IC50
el asi nsi
radikal (mg/m asi si n (ppm)
(mg/ml)
bebas l) (mg/ml) radikal
rata-rata bebas rata-
rata
0,1 0,606
0,223 0,606 47,069 %
80,489
10 0,223
% 0,604
0,223
0,262 0,05 0,902 20,997 %
5 0,903
0,262 77,077 %
Ekstra Vitami 0,905 0,106
0,262
k 3,113 nC 0,025 1,023 11,199 %
etanol 0,577
2,5 0,577 49,518 %
0,577
1,023
0.839
26,596 % 1,000
1 0,840
0,0125 1,126 1,662 %
0,840
1,126
0,797
10 0,797 30,271 %
1,120
0,798 0,1 0,403 64,742 %
0,814 0,403
Ekstra 5 0,815 28,696 %
k
0,816 0,403
n-
heksa 2,5 0,872 BHT 0,05 0,677 40,769 %
23,709 %
n 0,872 0,677
0,872
0,902 0,678 0,067
1 21,085% 0,025 0,753 34,121 %
0,901
0,902
Fraksi 10 0,271
etil 0,271 76,902 % 0,753
Asetat 0,521 0,752
0,521 0,0125 0,902 20,997 %
5 4,556
0,521 54,768 %
0,903
0,508
2,5 0,618 45,932%

Silviana Hasanuddin dan Citra Andini/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 3(2);2017:119-126


124

Tabel 3. Nilai Rf dan Warna Bercak pada Profil Kromatograf Lapis Tipis Ekstrak
Daun Paliasa (Kleinhovia hospitaLinn.)

Sampel Bercak UV 254 UV 366 DPPH


Rf Warna Rf Warna Rf Warna
Ekstrak I 0,54 Kuning 0,78 Jingga 0,11 kuning
Etanol II 0,45 Kuning 0,67 Jingga
III 0,34 Kuning 0,54 Jingga
IV 0,45 Jingga
V 0,33 Jingga
VI 0,25 Jingga
VII 0,11 Ungu
kebiruan

Ekstrak I 0,98 Kuning 0,98 Coklat 0,98 Kuning


n-heksan kekuningan
II 0,95 Kuning 0,93 Ungu muda 0,93 Kuning
III 0,89 Kuning 0,84 Ungu muda 0,87 Kuning
IV 0,76 Hijau 0,76 Jingga
V 0,65 Hijau 0,64 Jingga
VI 0,51 Kuning 0,42 Coklat
VII 0,2 Kuning
VIII 0,16 kuning

Ekstrak I 0,58 Hijau 0,78 Jingga 0,13 Kuning


Etil asetat II 0,53 Hijau 0,65 Jingga
III 0,44 Hijau 0,53 Jingga
IV 0,36 Hijau 0,44 Jingga
V 0,29 Hijau 0,31 Jingga
VI 0,24 Hijau 0,24 Jingga

Uji daya antiradikal bebas dipilih karena sederhana, mudah,

dilakukan dengan metode Blois yang cepat dan hanya memerlukan sedikit

menggunakan DPPH (1,1-Diphenyl- sampel sudah dapat memberikan

2-Picryl Hydrazil). DPPH aktivitas yang diinginkan. Senyawa

merupakan radikal sintetik yang antioksidan akan bereaksi dengan

larut dalam pelarut polar seperti radikal bebas (DPPH) melalui

metanol dan etanol, dapat diukur mekanisme donasi atom hidrogen

intensitasnya pada panjang dan menyebabkan terjadinya

gelombang 517 nm. Pemilihan DPPH perubahan warna DPPH dari ungu

Silviana Hasanuddin dan Citra Andini/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 3(2);2017:119-126


125

ke kuning yang diukur pada panjang Gambar profil KLT dan nilai Rf

gelombang 517 nm. Aktivitas radikal untuk setiap sampel dapat dilihat pada
tabel 3. Sedangkan pada penyemprotan
bebas ditunjukkan dengan IC50.
dengan menggunakan reagen
Nilai IC50 merupakan nilai
antimmon (III) klorida memperlihatkan
konsentrasi antioksidan untuk
bercak berpendar kuning pada UV 366
meredam 50% aktivitas radikal yang menandakan bahwa daun paliasa
bebas. Menurut Blois menyatakan mengandung golongan senyawa

bahwa ekstrak dengan nilai IC50 flavanoid. Perubahan warna ini terjadi

yang kurang dari 200 µg/ml karena adanya fungsi lingkaran


teroksidasi pada senyawa flavanoid
memiliki aktivitas antioksidan yang
yang bereaksi sebagai ligan-ligan ketika
kuat. Semakin kecil nilai IC50berarti
ditambahkan dengan antimmon (III)
semakin kuat daya antioksidannya. klorida yang merupakan logam.

Ketiga ekstrak yang diperoleh KESIMPULAN


diuji aktivitas antiradical bebas dan Berdasarkan hasil penelitian yang
diperoleh nilai IC50 untuk ekstrak dilakukan dapat disimpulkan Nilai
etanol sebesar 3,113 mg/ml, nilai IC50 IC untuk ekstrak etanol sebesar 3,113
untuk ekstrak N-heksan sebesar 28,713 mg/ml, nilai IC50 ekstrak N-heksan
mg/ml, dan nilai IC untuk fraksi etil sebesar 28,713 mg/ml, dan nilai IC50
asetat sebesar 4,556 mg/ml. untuk fraksi etil asetat sebesar 4,556
Sedang nilai ICdari mg/ml. Sedang nilai IC50 dari
sampel pembanding yaitu sampel pembanding yaitu vitamin C
vitamin C 0,106 mg/ml dan BHT 0,067 0,106 mg/ml dan BHT 0,067 mg/ml.
mg/ml. Ini menunjukkan bahwa Ini menunjukkan bahwa ekstrak
ekstrak etanol yang memiliki aktivitas etanol yang memiliki aktivitas
antioksidan yang paling kuat, antioksidan yang paling kuat,
walaupun aktivitasnya lebih rendah walaupun aktivitasnya lebih
jika dibandingkan dengan vitamin C rendah jika dibandingkan dengan
dan BHT. vitamin C dan BHT.

Silviana Hasanuddin dan Citra Andini/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 3(2);2017:119-126


126

DAFTAR PUSTAKA asaObatRadang.pdf06_150_Deko


Anonim, 2008, Antioksidan, Info kDaunPaliasaObatRadang.html,
Kesehatan, (Online), Diakses April 2011).
(http:www.blogdokter.net/2008/ Tayeb,R., 2009, Isolasi Senyawa Aktif
10/20/antioksidan/trackback, Antikanker Ekstrak Metanol Daun
diakses 19 April 2011). Paliasa (Melochia umbellate (Houtt)
Dirjen POM., 1979. Farmakope Indonesia, Staff Var.deglabratan, (Online), (
Edisi III. Departemen Kesehatan http://www.unhas.ac.id/lppm/i
Republik Indonesia:Jakarta. ndex.php?option=com_content&
Hasni, 2002, Pengaruh Infus Daun view =article&id=88:bidang-ilmu-
Paliasa (Kleinhovia hospita Linn.) farmasi&catid=35:abstrak-
Terhadap Transport Aktif Glukosa 2009&Itemid= 63,
Pada Usus Halus Marmut, Skripsi, DiaksesApril2011).
Jurusan Farmasi, FMIPA- Watson, L. 1992, The Families Of
UNHAS: Makassar. Flowering Plants: Sterculiaceae Vent,
Hendra, E, 2005, Isolasi Dan Identifikasi (Online),
Senyawa Metabolit Sekunder Fraksi (Http://www.sterculiaceae,html,
n-Heksan Yang Non Aktif Terhadap diakses April 11).
Artemia salina Leach Ekstrak daun Wijayakusuma, H., 1992. Tanaman
Paliasa (Kleinhovia hospita Linn.) Berkhasiat Obat Di Indonesia, Jilid
Skripsi, Jurusan farmasi, FMIPA- I.Pustaka Kartini: Jakarta.
UNHAS: Makassar.
Latif, A., 1997, Kleinhovia hospita Linn.
Faridah, H.I. Dan L.J.G Van Den
Maese, “ Plant Resources Of South-
East Asia No II ”, Diterbitkan
Jurusan Kimia.
Raflizar, dkk., 2006, Dekok Daun
Paliasa (Kleinhovia hospita Linn.)
Sebagai Obat Radang Hati Akut,
(Online),(http:www.kalbe.co.idfil
escdkfiles06_150_DekokDaunPali

Silviana Hasanuddin dan Citra Andini/Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia 3(2);2017:119-126

Você também pode gostar