Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Mendiagnosis permasalahan perangkat tersambung jaringan luas atau Wire Less merupakan pekerjaan
yang dilakukan oleh administrator jaringan/Teknisi. Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan
kesabaran agar didapat hasil yang baik. Komputer yang terhubung jaringan luas sering kali mengalami
gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini disebabkan oleh banyaknya
pengguna frekuensi atau gelombang 2,4Mhz, gejala alam dan komputer yang terhubung dalam sistem
jaringan berbasis luas atau WAN.
a) Tegangan Listrik
Tegangan listrik menyebabkan ganguan apabila tegangan yang dihasilkan tidak stabil, sering terjadi
naik dan turun atau mati mendadak dari sumber PLN. Sumber listrik yang kita gunakan tidak baik atau
tidak stabil, menyebabkan peralatan yang kita gunakan mudah rusak. Perangkat wireless yang kita
gunakan sering mati mendadak karena sumber listrik mati dapat menyebabkan perangkat WireLess
yang kita gunakan akan cepat rusak. Sehinga akan mempengaruhi jaringan apabila terjadi kerusakan
pada Wirelesss/radio workstation maupun dirooter server.
c) Perangkat Software
Gangguan dapat terjadi dari software yang ada diserver atau PC client, gangguan ini bias disebabkan
oleh tidak jalannya aplikasi di wireless, konflik IP (Internet Protocol),tidak jalannya proses proxy
server pada server, dan masih banyak lagi jeni ganguan software lainnya, solusiny adalah Admin harus
menguasa standardt server dan client.
Trouble Shooting :
Periksa apakah kartu jaringan rusak secara fisik atau tidak
Periksa apakah kabel sudah dipasang secara benar sesuai dengan prosedur
Periksa apakah ada kerusakan pada Hub/konsetrator jaringan
Periksa software jaringan
Periksa apakah kartu jaringan sudah diaktifkan melalui bios
Periksa apakah kartu jaringan sudah ada drivernya yang terpasang
Periksa apakah kartu jaringan sudah dikonfigurasikan IP-nya
Dengan melakukan pemeriksaan kedua hal tersebut maka kita bisa memilah jenis masalah yang timbul
dan melakukan trouble shootig berdasar jenis permasalahan yang muncul.
Kerusakan Software
• Gunakan driver perangkat jaringan yang sesuai dan direkomendasikan oleh pembuat perangkat
jaringan.
• Jangan pernah membiarkan PC tanpa software anti virus, karena virus menyerang melalui jaringan
dan bisa mengganggu koneksi jaringan.
• Gunakan software untuk monitoring kinerja jaringan sehingga bisa mendeteksi permasalahan koneksi
lebih dini.
Untuk menghindari kerusakan yang lebih parah baik software maupun hardware maka pengawasan
dan perawatan rutin secara berkala sangat diperlukan
Percobaan ini bertujuan untuk melakukan desain suatu jaringan WLAN di dalam
ruangan (indoor) dengan menggunkan bantuan perangkat lunak Netstumbler.
Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Oleh karena itu,
kondisi suatu tempat atau ruangan sangat berpengaruh terhadap baik buruknya sinyal
yang diterima oleh perangkat wireless LAN. Kegagalan utama dari implementasi
jaringan Wireless LAN adalah karena kegagalan desain. Pengetahuan tentang teknik
site survey, mengatasi interferensi, channel di infrastruktur WiFi 802.11 sangat
penting untuk melakukan design sebuah jaringan WLAN. Design Jaringan WLAN
yang tepat akan memberikan banyak keuntungan. Diantaranya adalah Sinyal radio
akan diterima baik di setiap bagian ruangan, mengurangi jumlah Access Point yang
harus dipasang dan menekan biaya instalasi serta perawatan.
Dalam melakukan design sebuah jaringan WLAN baru terdapat beberapa hal penting
yang harus diperhatikan :
PERALATAN
Bahan yang saya gunakan untuk mencapai hal ini adalah sebagai berikut:
Drywall Saw
Stud Finder
Kabel RJ 45
RJ 45 Pukulan Blok + Alat
Coaxial Adapter
RJ 45/Coax Wajah piring
"Kerja Lama" persimpangan kotak
Tampak pada gambar adalah hub yang digunakan untuk memperkuat sinyal UTP kabel agar jarak yang
dapat ditempuh menjadi cukup jauh. Ada banyak pipa paralon yang ditarik dari kotak tempat hub
tersebut agar tahan terhadap gangguan cuaca.
Kotak tempat penyimpanan hub, yang isinya hub dan power supply. Untuk menagkal petir, ia
dimasukan ke jaringan PLN. Kabel UTP dimasukan ke dalam pipa pralon dan biasanya ditarik
sepanjang got di muka rumah supaya mudah melakukan pemeliharaan.
IP ke tiga komputer sekaligus, yaitu 10.10.1.1, 10.10.1.2, dan 10.10.1.3. Konsep DHCP Server.
Mengingat alamat IP yang sudah digunakan oleh setiap komputer tentulah bukan suatu pekerjaan yang
mudah dan santai, apalagi terdapat lebih dari seratus komputer. Setiap instalasi komputer baru, Anda
harus menari IP yang belum terpakai atau IP akan bentrok. Belum lagi komputer yang rusak dan
diganti sehingga Anda harus mengingat kembali alamat IP yang lama, maka munculah ide untuk
mengotomatisasi pengalamatan IP dengan DHCP.
Pembaruan Penyewaan IP
Sebenarnya ketika DHCP Server menyewakan IP ke komputer client, DHCP Server akan mengatakan,
“OK, saya akan menyewakan IP ini untuk Anda selama sekian hari”. Agar komputer client bisa tetap
aktif dan berkomunikasi dalam jaringan, maka penyewaan IP perlu dilakukan penyewaan kembali
sebelum masa akhir penyewaan IP habis.
Komputer client akan secara otomatis memperbaharui penyewaan IP ketika mencapai 50% dari masa
waktu penyewaan dengan mengirimkan DHCPREQUEST ke DHCP Server. Jadi misalkan saja
penyewaan IP adalah 8 hari, maka pada hari ke 4, komputer client akan mencoba memperbaharui
penyewaan IP ini secara otomatis. Andaikan saja pada saat penyewaan mencapai 50% dan penyewaan
IP kembali gagal dilakukan karena DHCP server sedang diperbaiki, maka komputer secara otomatis
akan mencoba lagi memperbaharui penyewaan IP pada saat masa sewa mencapai 87.5%. Bagaimana
jika komputer client tetap tidak dapat memperbaharui masa penyewaan IP tersebut? Maka tidak seperti
hukum di Indonesia yang bisa seenaknya dimainkan, komputer client harus melepaskan IP yang telah
disewa dan mencari DHCP server yang lain atau tidak mendapatkan alamat IP yang baru.
Windows 2003 seperti juga pada server pendahulunya (Windows 2000 NT) sudah mengikutsertakan
servies untuk berfungsi sebagai DHCP server. Walaupun services dari DHCP ini tidak terinstalasi
secara default, tapi Anda bisa menginstalnya dengan sangat mudah, yaitu melalui menu: Start >
Control Panel > Add Or Remove Programs > Add/Remove Windows Components > Networking
Services > Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP).
Scope
Tugas DHCP server adalah memberikan IP atau yang lebih dikenal, menyewakan IP ke client. IP apa
saja yang disewakan ke client? IP yang ditawarkan atau biasanya range IP yang ditawarkan oleh
DHCP server disebut sebagai scope. Misalkan Anda mempunyai scope antara 10.10.1.1 s/d 10.10.1.3,
artinya DHCP server Anda bisa memberikan
Biasanya saya memberikan range IP secara lengkap ke dalam DHCP. Jadi misalkan network saya
menggunakan IP 192.168.0.0/ 24 (subnet mask 255.255.255.0 jika Anda lupa dengan arti dari angka
24 ini) atau 192.168.0.1-192.168.0.254 maka saya akan membuat range “Start IP address” dengan nilai
192.168.0.1 dan “End IP address” dengan nilai 192.168.0.254. Bagaimana jika nomor IP 192.168.0.9
dan 192.168.0.10 sudah terpakai untuk server saya? Apakah tidak bentrok jika DHCP masih tetap
menawarkannya? Tentu saja akan bentrok jika DHCP server Anda menawarkannya, karena itulah
nantinya harus Anda set agar IP yang sudah digunakan jaringan lagi ditawarkan melalui pilihan
Exclude.
Sebagai sedikit gambaran dalam perancangan penggunaan IP, misalkan saya mempunyai network
range yang digunakan 192.168.0.1 s/d 192.168.0.254, maka saya akan tetapkan, semua server harus
menggunakan IP permanen antara 192.168.0.1-192.168.20, untuk alat network seperti swicth, router
dan lain-lain akan menggunakan range IP 192.168.0.21-192.168.0.50. Nantinya pada DHCP server
saya tinggal set agar range IP dari 192.168.0.1 s/d 192.168.0.50 harus di-exclude atau tidak boleh
ditawarkan ke client. Pada saat pemasangan server baru, saya tinggal menggunakan salah satu IP dari
range IP 192.168.0.1-192.168.0.20 dan tidak perlu melakukan apapun pada DHCP server yang sedang
berjalan. Tentu saja Anda bisa melebarkan range IP untuk server maupun alat-alat komunikasi sesuai
dengan kebutuhan Anda dan nantinya.
Untuk mengaktifkan sebuah scope, klik gambar server kemudian pilih Action > New Scope atau klik
kanan New Scope. Kolom “Start IP address” dan “End IP address” meminta Anda agar memasukan
alamat IP awal dan alamat IP akhir yang akan digunakan. Karena saya menggunakan network
192.168.0.0/24 maka saya bisa memasukan IP 192.168.0.1 pada kolom “Start Ip address” sedangkan
pada kolom “End Ip address” dimasukan IP 192.168.0.254 (ingat alamat 192.168.0.0 dan
192.168.0.255 tidak bisa digunakan). Selain “Start IP address” dan “End IP address” Anda juga harus
mengisi subnet mask yang digunakan dalam bentuk jumlah bit (length) atau dalam bentuk desimal.
Seperti yang telah saya dijelaskan, Anda bisa memasukan IP dalam scope yang tidak boleh disewakan
ke client pada bagian “Add Exculusions”. Pada bagian ini Anda bisa memasukan per IP secara satu
persatu atau dalam suatu range. Disini terlihat betapa membantunya desain penggunaan IP yang telah
saya lakukan sehingga saya hanya perlu memasukan IP range 192.168.0.1 s/d 192.168.0.50 dari pada
saya harus memasukannya satu per satu IP yang digunakan oleh server dan alat-alat komunikasi
jaringan.
Untuk memasukan IP satu per satu, Anda bisa memasukannya dalam Start IP address dan End IP
address dengan IP yang sama. Jadi misalkan Anda mempunyai satu IP yang harus di-exclude yaitu
192.168.0.100, maka masukan IP 192.168.0.100 dalam kolom “Start IP address” maupun “End IP
address” kemudian klik tombol Add.
Durasi penawaran-penawaran IP oleh DHCP server ke client dimasukkan ke dalam bagian “Lease
Duration”. Jadi pada bagian inilah Anda menentukan berapa lama sebuah komputer yang meminjam IP
dari DHCP server harus memperbarui IP yang telah dipinjamnya. Secara default, waktu yang terisi
adalah 8 hari yang tentu saja sudah cukup lama. Semakin lama waktu sewa tentunya lalu lintas data
pada jaringan Anda juga akan semakin sedikit; tapi saya sendiri lebih suka waktu penyewaan atau
lease duration selama 1 hari selama suatu jaringan belum benar-benar dirancang dengan sangat baik.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan kebijakan seperti alamat server DNS
yang berubah dan lain-alin. Dengan lease duration 1 hari, kenaikan lau lintas data akan cukup terasa
jika terdapat ratusan komputer karena proses pembaruan dan penyewaan menggunakan sekitar empat
kali 576 bytes. Setelah mendapatkan network yang lebih mantap, Anda bisa secara bertahap menaikan
lease duration secara bertahap.
Selain konfigurasi IP yang disewakan ke client, Anda juga bisa mengatur alamt DNS, Default Gateway
dan lain-lain. Dengan demikian, penyewaan IP oleh client berupa satu paket lengkap dengan seting
alamat DNS, Default gateway dan lain-lain, dan karean alasan inilah saya lebih suka dengan lease
duration selama 24 jam. Andaikan terjadi perubahan alamat DNS dan perubahan Gateway saya bisa
segera memasukannya ke dalam DHCP server sehingga client tidak perlu menunggu terlalu lama
untuk mendapatkan data yang terbaru, atau saya tidak perlu mendengar terlalu lama omelan-omelan
yang segera datang dari pengguna.
Pilihan pertama yang bisa Anda informasikan konfigurasi tambahan pada IP adalah alamat default
gateway. Alamat default gateway ini biasanya merupakan alamat dari router jika Anda terhubung
dengan WAN atau Internet. Default gateway bisa dikatakan sebagai alamat yang Anda tuju ketika
berhubungan dengan network lain yang tentu saja selain network lokal. Komunikasi dengan network
lokal tidak akan bisa melalui default gateway, karena itu Anda tidak bisa merancang dua network yang
dihubungkan dengan leased line dan router dengan alamat network yang sama.
Pada bagian selanjutnya, Anda bisa memasukan domain yang digunakan dalam network pada kolom
”Parent Domain”.. Selanjutnya, pada kolom “Server name” dan “IP address” digunakan untuk
memberikan informasi lokasi DNS server dalam network. Anda bisa memasukan nama server dari
DNS server saja jika tidak hafal dengan alamat IP-nya dan mengklik tombol “Resolve”, maka alamat
IP dari nama DNS yang dimasukan akan diisi secara otomatis. Selanjutnya jangan lupa mengklik
tombol “Add”.
Penanganan pengisolasian kerusakan pada jaringan dengan topologi Bus dilakukan step-by-step
maksudnya dilakukan pengecekan satu persatu karena jaringan dengan topologi bus lebih rumit karena
apabila tejadi jaringan yang down kita tidak dapat langsung mengetahui letak kerusakan jadi perlu
dilakukan pengecekan satu persatu untuk menemukan sumber permasalahan tersebut. Pengaruh
Jaringan apabila terjadi kerusakan atau pemasalahan seluruh jaringan akan lumpuh total atau tidak
dapat berfungsi sama sekali.
Penanganan pengisolasian kerusakan pada jaringan dengan topologi Star lebih mudah karena apabila
terjadi kerusakan pada salah satu komputer workstation maka hanya jaringan pada komputer tersebut
yang bermasalah sehingga pengisolasian lebih mudah dan penanganan perbaikan jaringan juga lebih
cepat. Isolasi kerusakan terhadap sistem jaringan dengan topologi star adalah tidak berpengaruh,
karena seluruh komputer tersambung secara paralel. Sehingga apabila terjadi kerusakan pada salah satu
komputer maka hanya komputer tersebut yang bermasalah sedangkan komputer lainnya tetap dapat
berfungsi.
Lebih mudah pengisolasian menggunakan topologi star karena:
a) Jika terjadi kerusakan pada salah satu komputer maka tidak akan mempengaruhi komputer yang
lainnya.
b) Pengisolasian dan perbaikan jaringan lebih akan memakan waktu yang lebih cepat.
c) Tidak mengecek seluruh jaringan jika terjadi kerusakan karena kerusakan salah satu komputer tidak
menggangu atau mempengaruhi komputer yang lainnya.
Pada saat isolasi permasalahan secara software hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
a) Penginstallan driver kartu jaringan dengan sempurna, karena kartu tersebut mengkomunikasikan
kartu jaringan dengan komputer. Apabila pengistalan tidak sempurna maka komputer tidak akan
mengenal kartu jaringan tersebut sehingga kartu jaringan tidak dapat digunakan.
b) Konfigurasi kartu jaringan karena setting kartu jaringan mengkomunikasikan komputer dengan
jaringan yang telah ada.
c) IP Address dan Subnet mask adalah alamat komputer kita karena apabila kita mengisi alamat
tersebut dengan asal maka kita tidak dapat masuk dalam sistem jaringan maka perlu mengetahui nomor
IP dan Subnet mask yang digunakan dalam jaringan untuk dapat bergabung dalam jaringan tersebut.
d) Workgroup karena untuk masuk dalam jaringan harus mengetahui alamatnya kalau tidak
mengetahui kelompok yang kita tuju maka kita juga tidak dapat masuk dalamkelompok tersebut
walaupun nomor IP dan subnet mask kita sudah benar.
D. Mengisolasi Masalah
Sebelum melakukan troubleshooting jaringan, kita perlu melokalisasi atau mengisolasi apa yang
menjadi akar dari masalah tersebut. Artikel ini dikhususkan pada jaringan wireless dirumahan atau
dikantor kecil, walaupun teorinya bisa diterapkan pada metoda troubleshooting masalah jaringan di
corporate network juga. Umumnya pada jaringan wireless dirumah atau dikantor kecil, terdapat tiga
layer seperti terlihat pada gambar diagram dibawah ini, yaitu Internet, modem / router, dan komputer
pada jaringan. Kita harus bisa mengisolasi di layer yang mana masalah tersebut berada sebelum kita
melakukan troubleshooting jaringan dengan efektif.
Layer Jaringan untuk isolasi masalah jaringan di rumah
Walaupun mungkin saja kita bisa memperbaiki hampir semua masalah jaringan, mengetahui di layer
mana akar masalah nya adalah sangat membantu kita jika seandainya situasinya memaksa kita harus
menghubungi technical support misal ke vendor atau ke ISP jika sudah mentok tidak bisa
memperbaikinya setelah kita melakukan troubleshooting jaringan tersebut.
Bagaimana cara mengetahui di layer mana akar masalah nya, kita bisa mengikuti langkah berikut
dengan asumsi komputer kita menggunakan Windows XP / Vista.
Click Start => Control Panel => Click Network and Internet Connections
Dibawah Network and Internet Connection => Click Network Connection
Sekarang kita bisa melihat status dari koneksi NIC network adapter pada komputer kita dibawah
Network Connections window dengan kemungkinan status sebagai berikut:
A > Status adalah Connected akan tetapi tidak bisa akses internet
Connected Status
Status ini menunjukkan bahwa komputer kita terhubung dengan jaringan dengan sempurna, yaitu
terhubung kepada router / modem di layer tengah pada gambar layer diatas. Jika jaringan wireless,
maka komputer terhubung kepada wireless router dengan baik. Hal ini menunjukkan ada masalah pada
layer atas yaitu Internet.
Untuk bisa melakukan troubleshooting jaringan dengan status ini, kita bisa mengikuti langkah berikut
ini.
Pastikan terlebih dahulu dengan membuka browser internet kita dan check ke website tertentu misal
saja ke www.computer-network.net atau ke www.wireless-router-net.com atau kemanapun. Jika anda
bisa mengkases website tertentu akan tetapi website yang lain bagus, berarti tidak ada masalah pada
sisi jaringan anda. Masalah terletak pada fihak ISP yang mungkin salah satu backbonenya rusak atau
putus. Jika sama sekali anda tidak bisa membuka internet kemanapun, teruskan langkah berikut.
Lepaskan sambungan modem yang ke line telpon atau Cable line, tunggu beberapa saat barang semenit
kemudian koneksikan lagi.
Lepaskan sambungan wireless router dari modem (sambungan antara port LAN pada modem dan port
WAN pada wireless router), tunggu beberapa saat kemudian sambung lagi. Ini jika anda mempunyai
perangkat terpisah antara wireless router dan modem.
Restart komputer anda dan ulangi untuk membuka dan akses website. Jika anda bisa mengkases
website akan tetapi koneksinya lambat sekali sementara komputer lain bisa mengkases (jika ada lebih
dari dua komputer dalam jaringan) anda bisa mencurigai beberapa komputer yang lain sedang
mengkonsumsi bandwidth sangat intensive mungkin sedang streaming HD media dari internet atau
banyak melakukan sharing files dengan beberapa komputer. tutup di komputer lain tersebut beberapa
aplikasi yang mencurigakan dan bila perlu matikan sementara untuk memastikan masalah. Jika tak
satupun website terbuka, maka lakukan langkah berikut ini.
Jika anda mempunyai modem dan wireless router terpisah, cobalah putuskan koneksi ke wireless
router dan koneksikan komputer anda langsung kepada modem. Restart komputer anda dan coba lagi
akses internet. Jika anda sukses akses ke internet, maka anda bisa memastikan ada masalah dengan
wireless router anda.
Jika langkah tersebut masih juga belum berhasil akses internet, maka bisa dipastikan ada masalah
dengan modem anda atau ada masalah dengan IS P anda. Telpon ISP anda untuk memastikan kalau
ada masalah dengan layanan Internet.
B > NIC atau wireless adapter status disabled
Disabled status
Jika gambar status diatas ini buram abu2 maka dipastikan bahwa adapter dalam keadaan Disabled. Ada
seseorang yang secara tidak sengaja men-disabled nya atau mungkin anda sendiri yang iseng coba-
coba klik sana sini dan klik Disable. Klik kanan icon tersebut dan pilih Enable.
C > limited or no connectivity Status
Limited or no connectivity status
Kondisi limited or no connectivity pada dasarnya tidak ada masalah dengan komputer anda, koneksi ke
router atau modem juga tidak ada masalah, akan tetapi konfigurasi wireless router tidak sempurna. Hal
ini biasanya berhubungan dengan konfigurasi DHCP pada router tidak aktif atau ada masalah koneksi
antara modem dan internet (jika fihak ISP memberikan layanan DHCP kepada clients).
Troubleshooting jaringan dengan status limited or no connectivity ini disebabkan beberapa masalah
berbeda termasuk koneksi internet yang gagal, wireless router atau adapter yang tidak dikonfigure
dengan benar. Ikutin petunjuk berikut ini untuk troubleshooting jaringan dengan status ini.
Klik kanan adapter tersebut dan pilih Repair. Perhatikan apakah sudah normal connected atau masih
limited. Langkah ini memastikan untuk mendapatkan IP address dari DHCP server.
Buka property TCP / IP dari adapter anda dan pastikan bahwa TCP/IP konfigurasinya adalah obtain IP
address automatically.
Putuskan koneksi ke modem, tunggu sebentar dan koneksikan lagi.
Jika ada wireless router terpisah dengan modem, putuskan koneksinya – tunggu beberapa saat dan
hubungkan lagi.
Restart komputer anda
Sampai langkah ini masih juga status limited, maka lihat konfigurasi router atau apakah konfigurasi
DHCP nya sudah enabled.
Restart komputer anda. Jika status masih Limited or no connectivity , dan jika wireless komputer dan
modem terpisah, cobalah putuskan modem dan router terus koneksikan komputer anda langsung ke
modem. Restart komputer dan periksa apakah status sudah berubah.
Jika masih juga status limited, hubungi ISP anda. Status ini menunjukkan adanya DHCP gagal fungsi
tidak bisa memberikan IP address ke clients. Biasanya fihak ISP memberikan konfigurasi DHCP
kepada clients.
D > Cable terputus atau lepas
Status kabel jaringan terputus
Kondisi ini menunjukkan koneksi kabel terlepas, tidak ada koneksi ke router / modem.
Periksa apakah ada kebel terlepas
Jika kabel sudah terhubung sempurna ke router / Switch, cobalah swap ke port lain pada router /
Switch. Anda juga bisa memeriksa status lampu pada router atau switch saat kabel terhubung ke
komputer nomor berapa port tersebut terhubung, biasanya lampu akan berkedip jika ada hubungan ke
wireless router / switch pada port yang bersangkutan.
Jika masih juga status terputus, cobalah ganti kabel jaringannya dengan yang baru atau coba pinjam
dengan kabel yang terbukti jalan dari komputer sebelah.
Jika masih status terputus, sementara komputer lain jalan – maka anda bisa mencurigai adapter anda
rusak. Gantilah dengan yangbaru.
E > Wireless adapter tidak dapat terhubung kepada wireless network
Tidak ada koneksi ke wireless network
Status ini menunjukkan koneksi wireless adapter anda terputus dengan jaringan wireless anda. Ada dua
kemungkinan, adapter wireless anda tidak bisa terhubung ke wireless network anda, atau koneksi
wireless intermittend.
Dalam jaringan sering terjadi masalah, biasanya permasalahan ini disebabkan oleh banyaknya
pengguna jaringan (client), dan bisa juga disebabkan oleh peralatan dll. Dalam suatu infrastructure
jaringan yang sangat besar, suatu jaringan yang efficient adalah suatu keharusan. Jika design
infrastructure jaringan kita tidak efficient, maka applikasi atau akses ke resource jaringanpun menjadi
sangat tidak efisien dan terasa sangat lambat. Performa jaringan yang sangat lambat ini biasanya
disebabkan oleh congestion jaringan (banjir paket pada jaringan), dimana traffic data melebihi dari
kapasitas bandwidth yang ada sekarang. Kalau boleh diibaratkan seperti jalanan ibukota pada jam
sibuk, kapasitas jalan tidak mencukupi dengan berjubelnya jumlah kendaraan yang memadati jalanan,
akibatnya adalah kemacetan yang luar biasa. Kalau pada hari libur maka jalanan terasa lengang dan
anda bisa memacu kendaraan dengan cepat. Apa saja faktor yang bisa memberikan kontribusi
lambatnya jaringan dan bagaimana memperbaikinya?
1. Conllusion
Istilah collision domain mendefinisikan sekumpulan perangkat jaringan dimana data frame mereka
bisa saling bertabrakan. Semua piranti yang disebut diatas menggunakan hub yang berresiko collisions
antar frame yang dikirim, sehingga semua piranti dari jenis jaringan Ethernet ini berada pada collision
domain yang sama.
Bagaimana solusi menghilangkan collision domain dan algoritma CSMA/CD yang bisa membuat
jaringan anda lambat, adalah mengganti jaringan HUB anda dengan Switch LAN. Switch tidak
menggunakan BUS secara ber-sama2 seperti HUB, akan tetapi memperlakukan setiap port tunggal
sebagai sebuah BUS terpisah sehingga tidak mungkin terjadi tabrakan.
Switches menggunakan buffer memori juga untuk menahan frame yang datang, sehingga jika ada dua
piranti yang mengirim frame pada saat yang bersamaan, Switch akan melewatkan satu frame
sementara frame satunya lagi ditahan didalam memory buffer menunggu giliran frame pertama selesai
dilewatkan. Mengganti semua HUB anda dengan Switch akan meningkatkan kinerja dan performa
jaringan anda dan kelambatan jaringan akan berkurang secara significant.
2. Bottlenecks
Beban user yang sangat tinggi untuk mengakses jaringan akan menyebabkan bottleneck jaringan yang
mengarah pada kelambatan jaringan. Aplikasi yang memakan bandwidth yang sangat tinggi seperti
aplikasi video dapat menyumbangkan suatu kelambatan jaringan yang sangat significant karena
seringnya mengakibatkan system jaringan menjadi bottleneck.
Anda perlu mengidentifikasikan aplikasi (khususnya aplikasi yang dengan beban tinggi) yang hanya
diakses oleh satu departemen saja, dan letakkan server pada Switch yang sama dengan user yang
mengaksesnya. Meletakkan resource jaringan yang sering diakses pada tempat yang dekat dengan
pemakainya akan memperbaiki kinerja dan performa jaringan dan juga response time.
Performa LAN juga bisa diperbaiki dengan menggunakan link backbone Gigabit dan juga Switch yang
mempunyai performa tinggi. Jika system jaringan menggunakan beberapa segment, maka penggunaan
Switch layer 3 akan dapat menghasilkan jaringan yang berfungsi pada mendekati kecepatan kabel
dengan latensi minimum dan secara significant mengurangi jaringan yang lambat.
3. Serangan Trojan Virus
Anda memerlukan proteksi jaringan yang sangat kuat untuk melindungi dari serangan Trojan virus
dan berbagai macam serangan jaringan lainnya. Software antivirus yang di install terpusat pada server
anti-virus yang bisa mendistribusikan data signature secara automatis kepada client setidaknya akan
memberikan peringatan dini kepada clients. Dan jika ingin mendapatkan perlindungan yang sangat
solid dan proaktif maka Software keamanan jaringan corporate BitDefender adalah solusi anda.
BitDefender Corporate Security adalah solusi manajemen dan keamanan bisnis yang sangat tangguh
dan mudah digunakan yang bisa memberikan perlindungan secara proaktif terhadap serangan viruses,
spyware, rootkits, spam, phising, dan malware lainnya.
BitDefender Corporate Security menaikkan produktifitas bisnis dan mengurangi biaya akibat malware
dan lainnya dengan cara memusatkan administrasi, proteksi, dan kendali workstation, sekaligus juga
file-file, email, dan traffic Internet didalam jaringan corporate anda.
Kunjungi Bitdefender untuk lebih jelasnya.
Berjaga-jaga terhadap serangan virus yang menyebabkan lambatnya jaringan anda adalah jauh lebih
baik terhadap organisasi anda. Dan regulasi dan kebijakan masalah pemakaian Email dan juga
kebijakan pemakaian Internet sangat mebantu dalam hal ini.
Dengan meng-enable Universal Group Membership Caching disetiap cabang, akan menyelesaikan
masalah kelambatan jaringan jenis ini.