Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SKABIES
Oleh:
04084821820012
Pembimbing:
Diskusi Kasus
SKABIES
Oleh:
Muhammad Aldo Giansyah, S.Ked
04084821820012
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian
kepaniteraan klinik senior di Bagian Dermatologi dan Venereologi Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad
Hoesin Palembang periode 19 Februari – 25 Maret 2018
Pembimbing,
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan diskusi kasus dengan judul “Skabies”. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada dr. Mutia Devi, Sp.KK, FINSDV selaku
pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kasus ini. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pengerjaan laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata, semoga
diskusi kasus ini dapat berguna bagi banyak orang dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Penulis
3
STATUS PASIEN
I. IDENTIFIKASI
Nama : Tn. P
Usia : 15 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Suku bangsa : Indonesia
Alamat : Kenten Laut
No. RM : 1049073
Kunjungan pertama ke poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSMH
Palembang, 26 Februari pukul 10.50 WIB.
4
kemudian berobat ke puskesmas terdekat, diberikan obat salep racikan oleh
dokter (pasien tidak tahu nama obat).
Kisaran 1 pekan lalu, bintil merah di sela jari tangan, perut dan
pergelangan sebagian telah berubah menjadi lecet yang ditutupi keropeng
hitam akibat garukan. Pasien kemudian berobat ke Poliklinik Dermatologi
dan Venereologi RSMH.
5
Riwayat Sosial Ekonomi
Ayah pasien bekerja sebagai pedagang dan ibu pasien tidak bekerja.
Kesan: sosial ekonomi menengah ke bawah.
Keadaan spesifik
Kepala : Normosefali
Wajah : Simetris, tidak ada facial pallor.
Mata : Konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterik, tidak ada lipatan Dennie-Morgan,
tidak ada orbital darkening, tidak ada
konjungtivitis, tidak ada katarak.
Hidung : Tidak ada sekret, tidak ada deviasi
septum.
Telinga : Meatus akustikus eksternus lapang.
Mulut : Tidak ada cheilitis. Faring tidak
hiperemis, tonsil T1-T1 tenang.
Thorak
Jantung : Bunyi jantung I dan II normal, murmur
dan gallop tidak ada.
Paru-paru :
6
Suara napas vesikuler, ronkhi dan
wheezing tidak ada.
Abdomen : Datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba,
bising usus normal.
Ekstremitas
Superior dextra et sinistra : Tidak edema.
Inferior dextra et sinistra : Tidak edema.
KGB : Pada inspeksi dan palpasi tidak ditemukan
pembesaran KGB di regiocolli dextra et
sinistra, axilla dextra et sinistra, dan
inguinal dextra et sinistra.
Genitalia : Tidak ada kelainan.
Status dermatologikus
Regio interdigitalis manus dextra et sinistra, Regio hipogastrium:
- Papul, multipel, milier, diskret
- Erosi, multipel, iregular
Papul,
Erosi,
multipel,
multipel,
milier, diskret
ireguler.
1a
Gambar 1a. Regio interdigitalis manus dextra: papul, multipel, milier, diskret; erosi,
multipel, ireguler.
7
Erosi, Papul,
multipel, multipel,
ireguler. milier, diskret
1b
Gambar 1b. Regio interdigitalis manus sinistra: papul, multipel, milier, diskret; erosi,
multipel, ireguler.
Erosi, Papul,
multipel, multipel,
ireguler. milier, diskret
1c
Gambar 1c. Regio hipogastrium: papul, multipel, milier, diskret; erosi, multipel, ireguler.
8
Regio calcaneus sinistra:
-Erosi, multipel, ireguler
Erosi,
multipel,
ireguler
2
Gambar 2. Regio calcaneus sinistra: erosi, multipel, ireguler.
Regio penis
9
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan menggunakan lampu Wood
Dilakukan pemeriksaan lesi pada regio interdigitalis manus.
Sebelumnya regio yang akan diperiksa dicuci terlebih dahulu
menggunakan air mengalir dan dikeringkan. Kemudian pada lesi
erois dioleskan tetrasiklin 2% dan dibiarkan mengering selama 5
menit, setelah itu dicuci lagi menggunakan air mengalir. Kemudian
dilihat dibawah lampu Wood dalam keadaan gelap.
Hasil : tampak fluoresensi kuning keemasan (terowongan) pada lesi
erosi yang dioleskan tetrasiklin.
Fluoresensi
kuning
keemasan
10
Skibala
5
Gambar 5. Hasil pemeriksaan spesimen kerokan kulit dengan pemberian KOH 10%.
V. RESUME
Tn. P, Laki-laki, 15 tahun datang ke Poliklinik Rawat Jalan Dermatologi dan
Venereologi RSMH Palembang dengan keluhan gatal-gatal di sela jari
tangan, perut, pergelangan kaki dan kelamin. Gatal terutama dialami pada
malam hari. Kisaran 2 pekan lalu, timbul papul eritem, multiple, milier,
diskret di regio interdigitalis manus dextra et sinistra, yang meluas ke regio
hypogastrium, regio calcaneus sinistra, dan regio penis. Kisaran 1 pekan lalu,
sebagian papul berubah menjadi erosi yang ditutupi krusta akibat garukan.
Status Dermatologikus regio interdigitalis manus dextra et sinistra,
hypogastrium; papul, multiple, milier, diskret; erosi multiple, ireguler, regio
calcaneus sinistra, erosi, multiple, lentikuler-plakat, diskret, regio penis;
papul eritem, soliter, numuler. Pada pemeriksaan menggunakan lampu wood,
tampak terowongan pada lesi erosi yang dioleskan tetrasiklin. Pada
pemeriksaan spesimen kerokan kulit dengan pemberian KOH 10%,
didapatkan skibala pada perbesaran 10x.
11
VII. DIAGNOSIS KERJA
Skabies
IX. PENATALAKSANAAN
Umum
Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit disebabkan oleh infeksi
tungau.
Menjelaskan tentang cara penularan penyakit melalui kontak personal
langsung dari kulit ke kulit atau melalui kontak tidak langsung, seperti
pakaian, handuk, sprei, bantal.
Menjelaskan kepada pasien untuk merendam pakaian di air panas agar
tungau mati, jemur di tempat panas dan setrika pakaian.
Menjelaskan cara mencegah penualaran penyakit, yaitu pakaian, handuk,
sprei, bantal perlu dicuci setiap 5 hari sekali dengan air panas.
Menjelaskan tata cara pengobatan penyakit, yaitu dengan krim permetrin
5% yang dioleskan dari leher sampai ke bawah sebelum tidur dan
diamkan selama 6-8 jam, lalu dibilas keesokan paginya dan diulangi 1
minggu kemudian apabila keluhan masih ada, kemudian minum obat
tablet cetirizin sehari sekali.
Khusus
Topikal : Krim Permetrin 5% dioleskan 1 kali dari leher sampai ke bawah
Sistemik : Tablet Cetirizin 10 mg tiap 24 jam
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad functionam : Bonam
Quo ad sanationam : Bonam
12
Notulensi Case Skabies
Muhammad Aldo Giansyah, S.Ked
Pembimbing : dr. Mutia Devi, Sp.KK, FINSDV
Pertanyaan Jawaban Pemapar Penjelasan Expert
Annisaa Nabila Karena permethrin
Mengapa permethrin dapat membunuh
hanya diberikan 1 kali semua stadium scabies,
lalu kontrol 1 minggu baik dari telur, nimfa
kemudian? dan tungau dewasa.
Maka dari itu cukup 1
kali dioleskan ke
seluruh tubuh dan
didiamkan selama 8-14
jam
Dhanty Muksina Karena pada kasus,
Mengapa diberikan selain mengeluh timbul
cetirizine pada kasus? bintil merah, pasien
mengeluh gatal-gatal di
bintil terutama pada
malam hari.
13