Você está na página 1de 2

Pneumotoraks : Definisi, diagnosis dan pengobatam

Abstrak

Pneumotoraks spontan primer

Pneumotoraks spontan dibagi menjadi dua jenis: primer,yaitu pneumotoraks yang terjadi tanpa
adanya penyakit paru-paru yang diketahui, dan yang sekunder yaitu pneumotoraks yang terjadi pada
seseorang dengan penyakit paru yang mendasarinya. Sampai saat ini penyebab pneumotoraks
spontan primer (PSP) belum teridentifikasi, beberapa faktor risiko telah diidentifikasi seperti
merokok, laki-laki, dan riwayat keluarga pneumotoraks. Beberapa mekanisme yang mendasari telah
diamati dan dibahas di bawah. Selain itu PSP cenderung terjadi pada dewasa muda tanpa masalah
paru-paru yang mendasarinya. Gejala yang muncul biasanya seperti nyeri dada dan sesak nafas ringan.
Ada beberapa kasus di mana PSP dapat mengancaman kehidupan pasien karena beberapa pasien
mungkin menunggu beberapa hari sebelum mencari perawatan medis. Telah diamati bahwa jarang
terjadi PSP menyebabkan tension pneumotoraks.

Pneumotoraks spontan sekunder

Pneumotoraks spontan sekunder terjadi karena adanya penyakit paru yang mendasarinya. Paling
sering terjadi pada pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yang menyumbang sekitar
70% kasus. Penyakit paru lain yang diketahui yang dapat meningkatkan kejadian untuk pneumotoraks
adalah tuberkulosis, pneumonia nekrosis, pneumokistik carini, kanker paru-paru, sarkoma yang
melibatkan paru-paru, sarkoidosis, endometriosis, fibrosis kistik, asma akut berat, fibrosis paru
idiopatik, rematoid artritis, spondilitis ankilosa, polimiositis dan dermatomiositis, sklerosis sistemik,
sindrom marfan, sindrom Ehlers-Danlos, histiocytosis X dan lymphangioleiomyomatosis (LAM).
Pneumotoraks spontan sekunder (SSP) menurut definisi terjadi pada individu dengan penyakit paru-
paru yang mendasarinya. Gejala-gejala yang ditemukan biasanya seperti hipoksemia dan hiperkapnia
pada kasus yang lebih berat. Sesak napas biasanya terjadi secara tiba-tiba pada pasien dengan
penyakit paru-paru seperti COPD, fibrosis kistik, atau penyakit paru-paru serius lainnya, oleh karena
itu harus segera dilakukan investigasi untuk mengidentifikasi kemungkinan terjadinya pneumotoraks.

Pneumotoraks traumatik

Pneumotoraks traumatik terjadi ketika dinding dada tertusuk, seperti ketika luka tikam atau luka
tembak memungkinkan udara masuk ke ruang pleura. Pneumotoraks traumatik telah ditemukan
terjadi pada setengah dari semua kasus trauma dada, dengan hanya fraktur tulang rusuk yang lebih
umum pada kelompok ini. Pneumotoraks dapat menjadi tidak tampak dalam setengah dari kasus-
kasus ini, tetapi dapat membesar terutama jika diperlukan ventilasi mekanis. Pneumotoraks jenis ini
juga telah diamati pada pasien yang sudah menerima ventilasi mekanik untuk beberapa alasan
lainnya.

Mekanisme

Rongga toraks berisi paru-paru, jantung, dan banyak pembuluh darah utama. Pada setiap sisi rongga
terdapat membran pleura menutupi permukaan paru (pleura visceral) dan juga melapisi bagian dalam
dinding dada (pleura parietal). Antara dua lapisan tersebut terdapat sejumlah kecil cairan serosa
pelumas. Paru-paru sepenuhnya mengembang di dalam rongga karena tekanan di dalam saluran
udara lebih tinggi daripada tekanan di dalam rongga pleura. Pneumothoraks hanya dapat berkembang
jika udara dapat masuk melalui kerusakan pada dinding dada atau kerusakan pada paru itu sendiri,
atau kadang-kadang karena mikroorganisme di ruang pleura menghasilkan gas.
Pengobatan

Pengobatan pneumotoraks bergantung pada sejumlah faktor dan dapat bervariasi tergantung dari
keluarnya cairan dengan tindak lanjut segera ke dekompresi jarum langsung atau penyisipan tabung
dada. Perawatan juga tergantung pada dokter yang akan menangani pasien; dokter paru biasanya
melakukan thoracoscopy medis (minimal invasif) satu port, sementara ahli bedah toraks
menggunakan operasi dan dua port. Dalam beberapa kasus, preferensi pasien diminta.

Você também pode gostar