Você está na página 1de 4

Masa SMA

“Ada cerita tentang masa yang indah, saat kita berduka, saat kita tertawa”

Ketika ada pertanyaan tentang kesan seseorang mengenai masa-masa SMA nya,
mungkin kebanyakan menjawab : “Menarik”, “tak terlupakan”, “wah,,,masa-masa
indah…” dan banyak versi ungkapan-ungkapan yang muncul sesuai dengan latar
belakang pengalaman dan kisah yang berbeda. Namun semuanya sepakat, bahwa
SMA adalah masa-masa yang tak terlupakan. Dan itu memang benar adanya.

Dahulu, ketika muka-muka polos mulai tampak di awal SMA, tak pernah
terpikirkan bahwa tiap detik yang kita lalui, akan menjadi hal-hal yang akan
sangat dirindukan pada 5-20 tahun mendatang. Setiap kejadian, baik itu kisah
sedih, menyenangkan, pahit, manis, memalukan adalah hal-hal yang menarik
untuk diceritakan ketika kita sudah tidak bisa lagi melalui semua pengalaman itu.

Siapa sangka, pengalaman ketika ditatap wajah-wajah kakak kelas pada saat MOS
(Masa Orientasi Siswa) yang sangat membuat kita kesal, sekarang kalau difikir-
fikir malah membuat kita tertawa sendiri.

Ketika pikiran polos kita sudah terkontaminasi dengan keinginan bolos, cabut,
nyontek, suka membantah perkataan guru, yang ujung-ujungnya adalah Skors,
dihukum, kena marah, tetapi semua itu sekarang bak sebuah kisah manis yang
sangat seru untuk diceritakan,,

Atau pengalaman ketika menjadi seorang bintang kelas, ikut berbagai kegiatan
dan perlombaan,,,telah meninggalkan kebanggan di memory-memory otak kita.
Persahabatan sejatipun telah kita bina di indahnya masa-masa SMA. Teman yang
bukan hanya sekedar pelepas tawa, namun juga hadir di kala kita berduka, yang
bersedia menyediakan pundaknya ketika kita butuh sandaran. Bahkan menjadi
teman seperjuangan yang turut andil dalam meramaikan jagat kenakalan-
kenalakan remaja yang kita lakukan. Bahu membahu ketika cabut,memanjat
pagar, merokok di lingkungan sekolah, membuat PR di kelas,ketika ujian, dan lain
sebagainya.Kemana lagi akan kita cari sahabat seperti itu selepas masa-masa
SMA???

Dan, sekelompok orang tua kedua yang kita panggil dengan sebutan Bapak dan
Ibu GURU itu… Kasih sayang dan jasanya kepada kita sungguh luar biasa.
Hmmmm…walaupun terkadang kita mengikuti pelajaran beliau dengan adegan
tambahan “Ngantuk”, diiringi rasa bosan, jenuh, bahkan lebih ekstrimnya lagi kita
meninggalkan beliau yang dengan kesungguhannya sedang mengajar, untuk
sekedar nongkrong di kantin,ngungsi di perpustakan, tidur-tiduran di Mushala,
atau nekat izin pulang ke rumah dan gak balik-balik lagi ke sekolah.

Maka patutlah rasanya jika kita mengucapan terimakasih kepada guru, sahabat,
semua warga dari SMA, yang turut hadir mewarnai kehidupan kita dengan hitam,
putih, merah, birunya dunia.

Sepahit, seburuk, semanis apapun kenangan itu, kenangan tinggalllah kenangan…


dan setiap kenangan itu tak kan pernah terulang persis sama seperti dahulu…
Namun ada satu teori konsep kenangan yang sepertinya harus kita sepakati,
bahwa; kenangan bukanlah untuk dilupakan…Biarkan menjadi sebentuk kisah,
SEBUAH KISAH KLASIK UNTUK MASA DEPAN… Sebuah kisah klasik yang
akan kita ceritakan kepada anak, cucu kita kelak.
Andai ada satu hari saja untukku dapat mengulang kembali indahnya masa SMA,
duduk tenang di dalam ruangan kelas, berseragam putih abu-abu, mendengarkan
ceramah guru di depan, membuat berbagai tugas, PR, bercanda ria dengan teman,
ke kantin bareng, gila-gilaan bareng…

Hmmmm….andai itu benar-benar terjadi. Tapi kutahu itu semua hanya mimpi.
Tidak mungkin bisa benar-benar mengulang kembali…

”Jabat tanganku, mungkin untuk yang terakhir kali, kita berbincang, tentang
memory di masa itu,,,Peluk tubuhku, usapkan juga air mataku, Waktu ini yang kan
kita banggakan, di hari tua.

Você também pode gostar