Você está na página 1de 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi ini,tidak sedikit ditemukan berbagai penemuan alat
elektronika canggih yang dibuat untuk membantu pekerjaan manusia, mulai
dari pekerjaan dapur sampai pekerjaan kantoran.Penemuan alat-alat canggih ini sebagai
contoh blender buah,alat yang digunakan untuk menghancurkan buah,di mana sebelum
ditemukan blender manusia masih menggunakan cara konvensional dalam
menghancurkan buah.Contoh penemuan lainnya yaitu penemuan robot yang bisa
membantu pekerjaan manusia di kantor maupun di perusahaan.Pengoprasian alat-alat
elektronika ini tidak lepas dari penggunaan energi.Tanpa adanya energi maka alat
elektronika tidak dapat digunakan meskipun alat elektronika tersebut berbasis
kecanggihan yang luar biasa.Sama halnya dengan manusia yang tidak dapat melakukan
aktivitas tanpa energi yang cukup,meskipun manusia tersebut memiliki kemampuan
melakukan aktivitas. Salah satu energi yang sangat penting dalam mengoprasikan alat
elektronika adalah energi arus listrik.
Owen Bishop ( 2004),”Arus listrik adalah aliran muatan negatif (elektron-
elektron) dari kutub negatif ke kutub positif.Terjadinya arus listrik karena perpindahan
elektron (negatif) ke daerah yang kekurangan elektron (positif)”.Arus listrik
memberikan energi pada alat elektronika dengan mengalirkan arusnya melalui rangkain
listrik.Pada saat elektron berpindah ke lintasan yang kekurangan elektron melalui
rangkaian maka,energi potensial listrik di pindahkan dari sumber listrik (seperti
Baterai,Kilowatt) ke alat elektronika dan dikonversikan ke dalam bentuk energi
lain,seperti energi gerak pada blender dan energi cahaya pada lampu.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini, antara lain:
1. Bagaimana gaya magnetic yang dialami oleh kawat berarus?
2. Bagaimana rapat arus dalam permukaan?
3. Bagaimana rapat arus dalam volume?
4. Bagaimanahukum kekekalan listrik?

1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini, antara lain:
1. Untuk mengetahui gaya magnetic yang dialami oleh kawat berarus.
2. Untuk mengetahui rapat arus dalam permukaan.
3. Untuk mengetahui rapat arus dalam volume.
4. Untuk mengetahui hukum kekekalan listrik?

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dibuatnya makalah ini, antara lain:
1. Dapat mengetahui gaya magnetic yang dialami oleh kawat berarus.
2. Dapat mengetahui rapat arus dalam permukaan.
3. Dapat mengetahui rapat arus dalam volume.
4. Dapat mengetahui hukum kekekalan listrik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

Arus listrik
Sebagai besaran Fisika , arus listrik didefinisikan sebagai besarnya muatan yang
mengalir per satuan waktu yang melewati titik kawat tertentu. Untuk arus total definisi
ini dapat dinyatakan secara matematis dengan persamaan:
∆𝑄
𝐼=
∆𝑡
Dengan 𝐼menyatakan arus total dan ∆𝑄 menyatakan jumlah muatan total yang mengalir
dalam selang waktu ∆𝑡.
Untuk arus sesaat, definisi arus listrik secara matematis dinyatakan dalam bentuk
diferensial

𝑑𝑞
𝑖=
𝑑𝑡
Dengan 𝑖 menyatakan arus sesaat dan 𝑑𝑞 menyatakan elemen muatan yang mengalir
dalam selang waktu 𝑑𝑡.
Pindahnya muatan listrik per satuan waktu ini disebabkan adanya medan listrik𝐸⃗ , dan
arus listrik yang mengalir searah dengan medan listrik𝐸⃗ (lihat gambar berikut).

𝑣⃖− 𝐸⃗ 𝑣+
𝐼
Gambar 1
Secara definisi muatan negative yang bergerak kekiri, ataupun muatan positif yang
bergerak kekanan, keduanya akan menghasilkan arus yang arahnya kekanan (lihat
gambar), sesuai dengan arah𝐸⃗ .
Kenyataan fisis menunjukkan bahwa setiapa gejala yang melibatkan muatan yang
bergerak tampaknya akan bergantung pada perkalian muatan dengan kecepatan. Bila
anda ubah tanda muatan, maka tanda kecepatan akan berubah juga. Untuk suatu rapat
muatan garis 𝜆 yang bergerak di dalam kawat dengan kecepatan 𝑣 akan menghasilkan
arus:

3
𝑣∆𝑡

𝑣
𝜆

Gambar 2
Jumlah muatan adalah n x elektron-elektron yang berpindah atau
𝑞 = 𝑛. 𝑒
Sehingga berlaku pula
𝑛. 𝑒 = 𝐼. 𝑡
Perhatikan lagi gambar 1, memperlihatkan muatan yang bergerak pada penghantar
dengan penampang A (m2 ), dan muatan-muatan itu bergerak dengan kecepatan v (m/s).
Misalkan dalam setiap satuan volume ada n elektron yang bergerak, dan setiap elektron
itu memiliki muatan e = 1,6 x 10−19 C, maka dalam setiap selang waktu t elektron-
elektron itu menempuh jarak:
𝑠 = 𝑣. 𝑡 dengan satuan meter.
Sehingga jumlah elektron-elektron itu dalam volume silinder (𝑉 = 𝑠. 𝐴) penghantar
berjumlah
𝑞 = 𝑛. 𝑒. 𝑠. 𝐴
𝑞 = 𝑛. 𝑒. 𝑣. 𝑡. 𝐴 dalam coulomb.
Kuat arus listriknya sebesar
𝑛.𝑒.𝑣.𝑡.𝐴
𝐼= 𝑡
𝐼 = 𝑛. 𝑒. 𝑣. 𝐴 dalam ampere.
Sedangkan rapat arusnya adalah
𝐼 𝑛.𝑒.𝑣.𝐴
𝐽=𝐴= 𝐴
𝐽 = 𝑛. 𝑒. 𝑣 dalam 𝐴/m2

Arus yang dihasilkan:


𝐼 = 𝜆𝑣 = 𝑛𝑒𝐴𝑣
Dimana
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑙𝑒𝑘𝑡𝑟𝑜𝑛
𝑛=
𝑚3
𝐴 = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔
𝑒 = 𝑚𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟(1,6 × 10−19 𝐶)

Secara vector ditulis:


𝐼 = 𝜆𝑣

4
Khusus untuk gambar 1, arus yang dihasilkan:
𝐼 = 𝜆+ 𝑣+ + 𝜆− 𝑣−
𝐼 = (𝑛+ 𝑒 + 𝑣+ + 𝑛− 𝑒 − 𝑣− )𝐴
𝐼dalam satuan ampere (A).
1𝐴 = 1𝐶/𝑠

2.1 Gaya Magnetik yang Dialami oleh Kawat Berarus


Seperti halnya di dalam medan listrik, di dalam medan magnet pun muatan akan
mendapatkan gaya magnetik. Jika gaya listrik juga dapat timbul pada muatan yang
diam, maka gaya magnetik hanya timbul pada muatan yang bergerak di dalam medan
magnet. Gaya magnetik pada muatan yang bergerak di dalam medan magnet dikenal
sebagai gaya Lorentz, yang mempunyai sifat yang agak berbeda dengan gaya listrik.
Gaya Lorentz merupakan produk vektor, yaitu merupakan hasil perkalian silang (cross
product) antara vektor kecepatan dan vektor medan magnet . Secara matematik gaya
Lorentz dinyatakan dengan persamaan :

𝐹̅ = 𝑞 𝑣̅ × 𝐵̅

Menempatkan sebuah kawat berarus dalam sebuah medan magnet homogen dapat
menyebabkan kawat tersebut mengalami gaya. Karena arus listrik adalah pergerakan
muatan positif, medan magnet yang tegak lurus arah pergerakan muatan postif tersebut
akan mengerahkan gaya magnet pada setiap partikel. Sebagai akibatnya kawat akan
mengalami gaya magnetik yang pada hakikatnya adalah gaya yang dirasakan muatan
postif tersebut.

𝑣∆𝑡

𝑣
𝜆

Gambar 3

5
Gaya magnetik pada satu segmen kawat pembawa arus yang dipengaruhi oleh suatu
⃗ pada suatu titik di sekitar kawat dirumuskan sebagai berikut;
medan magnetik𝐵

⃗ )𝑑𝑞
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝑣 × 𝐵

⃗ )𝜆𝑑𝑙
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝑣 × 𝐵

⃗ )𝑑𝑙
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝜆𝑣 × 𝐵

⃗ )𝑑𝑙
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝐼 × 𝐵

⃗)
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫ 𝐼 (𝑑𝑙 × 𝐵

Karena besar𝐼 konstan dalam sepanjang kawat, maka dapat keluar dari integral,
sehingga;

⃗)
𝐹𝑚𝑎𝑔 = 𝐼 ∫(𝑑𝑙 × 𝐵

2.2 ⃗⃗⃗ )
Rapat Arus Permukaan (𝑲
Untuk hal-hal tertentu arus hanya terbatas pada permukaan penghantar,
misalnya sepanjang dinding dalam waveguide. Untuk lembaran arus seperti itu
bermanfaat mendefinisikan rapat arus K (dalam A/m) yang menyatakan transport
muatan per detik yang melalui satuan panjang pada permukaan tegak lurus pada arah
arus. Seperti gambar berikut:

⃗ = arus per satuan lebar tegak lurus


𝐾
𝑑𝐼 (aliran)
aliran (rapat arus permukaan)

𝐾
dl  𝑑𝐼
⃗ =
𝐾
𝑑𝑙⊥

Gambar 4. ⃗ = 𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒/𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
Satuan 𝐾

6
Untuk tabung silinder, rapat permukaan arus didefinisikan sebagai transport
muatan per detik yang melalui satuan luas penampang silinder sehingga dapat
dirumuskan sebagai berikut:
𝐼
𝐾=
𝑑(𝜋𝑟 2 )/𝑑𝑟
𝐼
𝐾=
2𝜋𝑟
Gambar 5. Memperlihatkan arus total I dalam bentuk lembaran silinder dengan

Gambar 5
jari-jari r mengalir dalam arah z . Untuk hal ini Jika rapat muatan permukaan 𝜎
dan kecepatan aliran 𝑣, maka;

⃗ = 𝜎𝑣
𝐾

Sehingga gaya magnetiknya,

⃗ )𝑑𝑞
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝑣 × 𝐵

⃗ )𝜎𝑑𝑎
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝑣 × 𝐵

⃗ ×𝐵
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝐾 ⃗ )𝑑𝑎

2.3 Rapat arus volume ( 𝑱 )


Muatan-muatan listrik yang bergerak menghasilkan sebuah arus listrik. Satuan arus
listrik adalah ampere (A), yang didefinisikan sebagai laju pergerakan muatan melewati
suatu titik acuan tertentu (menembus suatu bidang acuan tertentu) sebesar satu coulomb
per detik. Kerapatan arus dapat dihubungkan dengan kecepatan pergerakan suatu muatan
volume tertentu disebuah titik. Kerapatan arus adalah besaran vektor, yang memiliki
satuan ampere per meter persegi (A/m2) dan dilambangkan oleh simbol J.

7
𝐽

𝑑𝑎⊥ 𝑑𝐼 (𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑎𝑟𝑢𝑠)

Gambar.6

𝐽 = arus per satuan luas yang tegak lurus aliran/rapat arus volume

𝑑𝐼
𝑱= …………………………..(1)
𝑑𝑎 

Dengan rapat muatan per satuan volume 𝜌 dan kecepatan aliran 𝑣, maka :

𝑱=𝜌𝑣

Sehingga gaya magnetiknya :


⃗ )𝑑𝑞
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝑣 × 𝐵

⃗ )𝜌𝑑𝜏
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝑣 × 𝐵

⃗ )𝑑𝜏
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝐽 × 𝐵

Dari persamaan (1) :


𝑑𝐼
𝐽=
𝑑𝑎⊥
𝑑𝐼 = 𝐽𝑑𝑎⊥
𝐼 = ∫𝑆 𝐽𝑑𝑎⊥ = ∫𝑆 𝐽. 𝑑𝑎 …………………………..(2)

2.4 Hukum Kekekalan Listrik


Prinsip kekekalan muatan menyatakan bahwa muatan-muatan listrik tidak dapat
diciptakan oleh manusia dan tidak pula dapat di musnahkan,meskipun muatan-muatan
positif dan negative dalam jumlah setara dapat secara bersamaan muncul akibat proses
pemisahan taomik atau hilang akibat prsese yang sebaliknya.

8
Persamaan kontinuitas menjabarkan prinsip kekekalan muatan untuk sembarang daerah
yang dilingkupi oleh sebuah permukaan tertutup. Arus yang menembus keluar dari
permukaan tertutup ini adalah,

𝐼 = ∮ 𝐽. 𝑑𝑎
𝑆

Dan aliran keluar muatan-muatan positif ini harus diimbangi oleh penurunan konsentrasi
muatan positif (bisa juga peningkatan konsentrasi muatan negatif) di dalam permukaan
tertutup. Apabila muatan total di dalam permukaan tertutup adalah Qi, maka laju
penurunan jumlah muatan ini adalah –dQ/dt, dan prinsip kekekalan muatan
menggariskan bahwa
𝑑𝑄𝑖
𝐼 = ∮ 𝐽. 𝑑𝑎 = −
𝑆 𝑑𝑡
Kehadiran atau ketiadaan tanda negatif pada persamaan diatas bergantung pada arus apa
yang sedang kita bicarakan. Di dalam teori rangkaian listrik, kita biasanya mengaitkan
aliran arus masuk ke sebuah terminal kapasitor dengan laju pertambahan muatan pada
pelat kapasitor yang tersambung ke terminal itu. Namun, arus yang diberikan oleh
persamaan diatas adalah arus yang mengalir keluar.
Persamaan diatas adalah bentuk integral dari persamaan kontinuitas, dan bentuk
diferensial atau bentuk titikya dapat diturunkan dengan menggunakan teorema
divergensi; yaitu dengan mengubah integral permukaan di dalam persamaan ini menjadi
integral volume,

∫ 𝐽. 𝑑𝑎 = ∫ (∇. 𝐽)𝑑𝑣
𝑆 𝑉

Berikutnya kita menuliskan Qi, muatan total yang terkurung di dalam permukaan,
sebagai integral volume dari kerapatan muatan di dalam permukaan,
𝑑
∮ (∇. 𝐽)𝑑𝑣 = − ∮ 𝜌 𝑑𝑣
𝑣 𝑑𝑡 𝑣 𝑣
Jika kita mengasumsikan bahwa permukaan tertutup ini adalah permukaan konstan,
maka turunan dalam persamaan di atas berubah menjadi turunan parsial dan dapat
dimasukkan ke dalam tanda integral,
𝜕𝜌𝑣
∮ (∇. 𝐽)𝑑𝑣 = ∮ − 𝑑𝑣
𝑣 𝑣 𝜕𝑡

9
Karena persamaan ini berlaku untuk setiap bentuk volume, seberapa pun kecilnya, maka
persamaan ini berlaku pula untuk volume parsial,
𝜕𝜌𝑣
(∇. 𝐽)∆𝑣 = − ∆𝑣
𝜕𝑡
Dan dari persamaan ini kita dapat menurunkan bentuk titik dari persamaan kontinuitas,
𝜕𝜌𝑣
(∇. 𝐽) = − …………(3)
𝜕𝑡

Persamaan (3) persamaan kontinuitas listrik, merupakan ungkapan penting tentang


kekekalan listrik.
Arus mantap (“steady current”) adalah aliran muatan yang berkesinambungan terus
menerus, artinya arus tidak pernah bertambah besar, berkurang ataupun berubah arahnya
pada suatu titik. Anggap bahwa 𝐼 konstan sepanjang kawat, bila tidak demikian halnya,
akan terjadi penumpukan muatan listrik. Dalam hal ini berlaku,
𝜕𝜌
= 0 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 ∇. 𝐽 = 0 ………….(4)
𝜕𝑡

Persamaan(4) di atas merupakan syarat terjadinya arus mantap.


Kerapatan arus yang mengarah radial keluar dan meluruh nilainya secara eksponensial
terhadap waktu,
1
𝐽 = 𝑒 −𝑡 𝑎𝑟 𝐴⁄𝑚2
𝑟
Perhatikan kerapatan volume dan kecepatan muatan. Pada persamaan kontinuitas:
𝜕𝜌𝑣 1 1 𝜕 1 1
− = ∇. 𝐽 = ∇. ( 2 𝑒 −𝑡 𝑎𝑟 ) = 2 (𝑟 2 𝑒 −𝑡 ) = 2 𝑒 −𝑡
𝜕𝑡 𝑟 𝑟 𝜕𝑟 𝑟 𝑟
Konstanta integrasi untuk persamaan integral ini kita asumsikan adalah sebuah fungsi
dari r.
1 −𝑡 1 −𝑡
𝜌𝑣 = − ∫ 𝑒 𝑑𝑡 + 𝐾(𝑟) = 𝑒 + 𝐾(𝑟)
𝑟2 𝑟2
Jika kemudian mengasumsikan bahwa untuk 𝜌𝑣 → 0 untuk t→ ∞, maka K(r) = 0 dan,
1 −𝑡
𝜌𝑣 = 𝑒 𝑐/𝑚3
𝑟2
Kini kita dapat menggunakan J = 𝜌𝑣 v untuk menentukan kecepatan gerak muatan.
1
𝐽𝑟 𝑒 −𝑡
𝑟
𝑣𝑟 = = 1 =𝑟 𝑚/𝑠
𝜌𝑣 𝑒 −𝑡
𝑟2

Kecepatan aliran muatan lebih besar di permukaan r=6 dibandingkan dengan di


permukaan r=5(berdasarkan contoh soal nomor 4), dan kita dapat menyimpulkan bahwa

10
suatu gaya (yang belum diketahui) bekerja pada muatan dan memberikannya percepatan
pada arah radial keluar menjauhi pusat koordinat.
Kita telah mendapatkan sebuah kerapatan arus yang berbanding tebalik dengan r, sebuah
kerapatan muatan yang berbnading terbalik dengan r2, serta sebuah kecepatan dan arus
total yang sebanding dengan r. Semua besaran ini merupakan fungsi dari e-t.

11
BAB III
RANGKUMAN

3.1 Rangkuman
Untuk suatu rapat muatan garis 𝜆 yang bergerak di dalam kawat dengan kecepatan 𝑣,
arus listrik yang dihasilkan secara vector:

𝐼 = 𝜆𝑣
Gaya magnetik pada satu segmen kawat pembawa arus yang dipengaruhi oleh suatu
⃗ pada suatu titik di sekitar kawat dirumuskan sebagai berikut;
medan magnetik𝐵

⃗ )𝑑𝑞
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝑣 × 𝐵

⃗ )𝜆𝑑𝑙
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝑣 × 𝐵

⃗ )𝑑𝑙
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝜆𝑣 × 𝐵

⃗ )𝑑𝑙
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝐼 × 𝐵

⃗)
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫ 𝐼 (𝑑𝑙 × 𝐵

Karena besar𝐼 konstan dalam sepanjang kawat, maka dapat keluar dari integral,
sehingga;

⃗)
𝐹𝑚𝑎𝑔 = 𝐼 ∫(𝑑𝑙 × 𝐵

Arus total I dalam bentuk lembaran silinder dengan jari-jari r mengalir dalam arah z,
yaitu:
𝐼
𝐾= 𝑎
2𝜋𝑟 𝑧
Sehingga gaya magnetiknya,

⃗ )𝑑𝑞
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝑣 × 𝐵

⃗ )𝜎𝑑𝑎
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝑣 × 𝐵

⃗ ×𝐵
𝐹𝑚𝑎𝑔 = ∫(𝐾 ⃗ )𝑑𝑎

12
Kerapatan arus dapat dihubungkan dengan kecepatan pergerakan suatu muatan volume
tertentu disebuah titik Kerapatan arus adalah besaran vektor, yang memiliki satuan
ampere per meter persegi (A/m2) dan dilambangkan oleh simbol J. Rapat muatan per
satuan volume 𝜌 dan kecepatan aliran 𝑣, yaitu :

𝑱=𝜌𝑣

persamaan kontinuitas,
𝜕𝜌𝑣
(∇. 𝐽) = −
𝜕𝑡
Arus mantap (“steady current”) adalah aliran muatan yang berkesinambungan terus
menerus, artinya arus tidak pernah bertambah besar, berkurang ataupun berubah arahnya
pada suatu titik.
Kerapatan arus yang mengarah radial keluar dan meluruh nilainya secara eksponensial
terhadap waktu,
1
𝐽 = 𝑒 −𝑡 𝑎𝑟 𝐴⁄𝑚2
𝑟
kecepatan gerak muatan.
𝑣𝑟 = 𝑟 𝑚/𝑠

13
BAB IV
SOAL DAN PEMBAHASAN

4.1 Soal dan Pembahasan


1. Tentukan⃗⃗⃗𝐹 dari loop bujur sangkar yang panjang sisinya 𝑠 berikut! Jika medan
⃗ = 𝑘𝑧𝑖̂.
magnetik𝐵
x

s
4 3

s z
s

1 2
s
y

Gambar 1
Penyelesaian:
𝐹 = 𝐹12 + 𝐹23 + 𝐹34 + 𝐹41
2
⃗)
𝐹12 = 𝐼 ∫(𝑑𝑙 × 𝐵
1
𝟏
𝑠
𝟐

= 𝐼 ∫ (𝑑𝑧𝑘̂ × 𝑘𝑧𝑖̂)
𝟏
− 𝑠
𝟐
1
𝑠
2 1
1 2 2
𝑠 1 1 2 1 2
= 𝐼𝑘𝑗̂ ∫ 𝑧𝑑𝑧 = 𝐼𝑘𝑗̂ 𝑧 | 1 = 𝐼𝑘𝑗̂ (( 𝑠) − (− 𝑠) ) = 0
2 − 𝑠 2 2 2
1 2
− 𝑠
2

4
⃗)
𝐹34 = 𝐼 ∫(𝑑𝑙 × 𝐵
3

14
1
𝑠
2

= 𝐼 ∫ (−𝑑𝑧𝑘̂ × 𝑘𝑧𝑖̂)
1
− 𝑠
2

𝟏
− 𝑠
𝟐

= 𝐼 ∫ (𝑑𝑧𝑘̂ × 𝑘𝑧𝑖̂)
𝟏
𝑠
𝟐
1
− 𝑠
2 1
1 2
−2𝑠 1 1 2 1 2
= 𝐼𝑘𝑗̂ ∫ 𝑧𝑑𝑧 = 𝐼𝑘𝑗̂ 𝑧 | 1 = 𝐼𝑘𝑗̂ ((− 𝑠) − ( 𝑠) ) = 0
2 𝑠 2 2 2
1 2
𝑠
2

⃗)
𝐹23 = 𝐼 ∫(𝑑𝑙 × 𝐵
2
1
𝑠
2

= 𝐼 ∫ (−𝑑𝑦𝑗̂ × 𝑘𝑧𝑖̂)
1
− 𝑠
2
1 1
− 𝑠 − 𝑠
2 2 1
− 𝑠
= 𝐼 ∫ (𝑑𝑦𝑗̂ × 𝑘𝑧𝑖̂) = −𝐼𝑘𝑧𝑘̂ ∫ 𝑑𝑦 = −𝐼𝑘𝑧𝑘̂ 𝑦 | 1 2
1 1
𝑠
𝑠 𝑠 2
2 2

1 1
= −𝐼𝑘𝑧𝑘̂ ((− 𝑠) − ( 𝑠)) = −𝐼𝑘𝑧𝑘̂(−𝑠) = 𝐼𝑘𝑧𝑠𝑘̂
2 2

1 1
Dimana 𝑧 = 2 𝑠, sehingga 𝐹23 = 𝐼𝑘𝑠 2 𝑘̂
2
1
⃗)
𝐹41 = 𝐼 ∫(𝑑𝑙 × 𝐵
4
1
𝑠
2

= 𝐼 ∫ (−𝑑𝑦𝑗̂ × 𝑘𝑧𝑖̂)
1
− 𝑠
2
1
𝑠
2

= 𝐼𝑘𝑧𝑘̂ ∫ 𝑑𝑦
1
− 𝑠
2

15
1
𝑠 1 1
2
= −𝐼𝑘𝑧𝑘̂𝑦 | = −𝐼𝑘𝑧𝑘̂ (( 𝑠) − (− 𝑠)) = −𝐼𝑘𝑧𝑘̂𝑠
1
−2𝑠 2 2

𝟏 𝟏
̂
⃗ 𝟒𝟏 = 𝑰𝒌𝒔𝟐 𝒌
Dimana𝒛 = − 𝟐 𝒔, sehingga 𝑭 𝟐

Sehingga;
𝐹 = 𝐹12 + 𝐹23 + 𝐹34 + 𝐹41
1 1
= 0 + 𝐼𝑘𝑠 2 𝑘̂ + 0 + 𝐼𝑘𝑠 2 𝑘̂ = 𝐼𝑘𝑠 2 𝑘̂
2 2

2. Tentukan gaya magnetik pada gambar berikut!

Gambar 5
𝜇
⃗ oleh kawat lurus, misal 𝐵
:𝐵 ⃗ = 𝑜𝐼
2𝜋𝑟

Penyelesaian:
𝐹 = 𝐹𝑎𝑏 + 𝐹𝑏𝑐 + 𝐹𝑐𝑑 + 𝐹𝑑𝑎

𝑏
⃗ 𝑎𝑏 = 𝜇0𝐼 𝑖̂, karena sepanjang ab jarak 𝑟 = 𝑠 tidak
⃗ ), dimana 𝐵
𝐹𝑎𝑏 = 𝐼 ∫𝑎 (𝑑𝑙 × 𝐵 2𝜋𝑠

berubah, maka

1 1
− 𝑠 − 𝑠
2 2
2
𝜇0 𝐼 𝜇0 𝐼
𝐹𝑎𝑏 = 𝐼 ∫ 𝑑𝑦𝑗̂ × 𝑖̂ = (−𝑘̂) ∫ 𝑑𝑦
2𝜋𝑠 2𝜋𝑠
1 1
𝑠 𝑠
2 2

1
𝜇0 𝐼 2 − 𝑠
= (−𝑘̂ )𝑦 | 12
2𝜋𝑠 𝑠
2

𝜇0 𝐼 2 1 1
= (−𝑘̂ ) (− 𝑠 − 𝑠)
2𝜋𝑠 2 2

16
𝜇0 𝐼 2
= 𝑘̂
2𝜋

𝑑 𝜇 𝐼
⃗ ) , dimana𝐵
𝐹𝑐𝑑 = 𝐼 ∫𝑐 (𝑑𝑙 × 𝐵 ⃗ 𝑐𝑑 = 0 𝑖̂, karena sepanjang cd jarak 𝑟 = 2𝑠, maka
4𝜋𝑠

1 1
𝑠 𝑠
2 2 1
𝜇0 𝐼 𝜇0 𝐼 2 𝜇0 𝐼 2 𝑠
𝐹𝑐𝑑 = 𝐼 ∫ 𝑑𝑦𝑗̂ × 𝑖̂ = (−𝑘̂) ∫ 𝑑𝑦 = (−𝑘̂)𝑦 | 2 1
4𝜋𝑠 2𝜋𝑠 4𝜋𝑠 − 𝑠
1 1 2
− 𝑠 − 𝑠
2 2

𝜇0 𝐼 2 1 1
= (−𝑘̂) ( 𝑠 + 𝑠)
4𝜋𝑠 2 2
𝜇0 𝐼 2
=− 𝑘̂
4𝜋

𝑐
⃗ 𝑏𝑐 = 𝜇0𝐼 𝑖̂, karena sepanjang bc jarak 𝑟 berubah
⃗ ), dimana 𝐵
𝐹𝑏𝑐 = 𝐼 ∫𝑏 (𝑑𝑙 × 𝐵 2𝜋𝑧

sepanjang 𝑧
2𝑠
𝜇0 𝐼
𝐹𝑏𝑐 = 𝐼 ∫ 𝑑𝑧𝑘̂ × 𝑖̂
2𝜋𝑧
𝑠
2𝑠
𝜇0 𝐼 2 𝑑𝑧
= (𝑗̂) ∫
2𝜋 𝑧
𝑠
2
𝜇0 𝐼 2𝑠 𝜇0 𝐼 2 𝜇0 𝐼 2 2𝑠 𝜇0 𝐼 2
= (𝑗̂ ) ln 𝑧 | = (𝑗̂ ) (ln 2𝑠 − ln 𝑠) = (𝑗̂ ) ln = (𝑗̂)ln2
2𝜋 𝑠 2𝜋 2𝜋 𝑠 2𝜋

𝑎
⃗ 𝑑𝑎 = 𝜇0𝐼 𝑖̂, karena sepanjang bc jarak 𝑟 berubah
⃗ ), dimana 𝐵
𝐹𝑑𝑎 = 𝐼 ∫𝑑 (𝑑𝑙 𝑥𝐵 2𝜋𝑧

sepanjang 𝑧
𝑠
𝜇0 𝐼
𝐹𝑑𝑎 = 𝐼 ∫ 𝑑𝑧𝑘̂ 𝑥 𝑖̂
2𝜋𝑧
2𝑠
𝑠
𝜇0 𝐼 2 𝑑𝑧
= (𝑗̂) ∫
2𝜋 𝑧
2𝑠

𝜇0 𝐼 2 𝑠 𝜇0 𝐼 2 𝜇0 𝐼 2 𝑠 𝜇0 𝐼 2
= (𝑗̂) ln 𝑧 | = (𝑗̂) (ln 𝑠 − ln 2𝑠) = (𝑗̂)ln = − (𝑗̂) ln 2
2𝜋 2𝑠 2𝜋 2𝜋 2𝑠 2𝜋

17
Sehingga;
𝜇0 𝐼 2 𝜇0 𝐼 2 𝜇0 𝐼 2 𝜇0 𝐼 2 𝜇0 𝐼 2
𝐹 = 𝐹𝑎𝑏 + 𝐹𝑏𝑐 + 𝐹𝑐𝑑 + 𝐹𝑑𝑎 = ̂
𝑘+ (𝑗̂) ln 2 − ̂
𝑘− (𝑗̂) ln 2 = 𝑘̂
2𝜋 2𝜋 4𝜋 2𝜋 2𝜋

3. Arus listrik 𝐼 mengalir pada sebuah kawat berpenampang bulat dengan jari-jari R.
Tentukan :
a. Besar rapat arus volume (𝐽)!
b. Arus total melalui kawat! Jika 𝐽 sebanding dengan s (𝐽 = 𝑘𝑠),dengan 𝑠adalah jarak
dari sumbu kawat dan k adalah konstanta.

Penyelesaian:
a.
𝑅 𝐼

𝑑𝐼
𝐽=
𝑑𝑎⊥
 Karena arus yang mengalir melalui kawat 𝐼, maka besar 𝑑𝐼 = 𝐼
 Karena 𝑑𝑎 = 𝜋𝑅 2
Sehingga besar𝐽 (𝐽):
𝐼
𝐽=
𝜋𝑅 2

a. Arus total

𝑅
𝑠𝑑𝜃𝑠
𝑑𝜃
𝑑𝑠

18
𝐼 = ∫ 𝐽𝑑𝑎⊥
𝑆

𝐼 = ∫ (𝑘𝑠)𝑠𝑑𝑠𝑑𝜃
𝑆

𝐼 = ∫ 𝑘𝑠 2 𝑑𝑠𝑑𝜃
𝑆
𝑅 2𝜋
𝐼 = 𝑘 ∫ 𝑠 2 𝑑𝑠 ∫ 𝑑𝜃
0 0

1 𝑅 2𝜋
𝐼 = 𝑘 [ 𝑠 3 ] | . [𝜃] |
3 0 0

1
𝐼 = 𝑘 [ 𝑅 3 − 0] . [2𝜋 − 0]
3

2𝜋𝑘𝑅 3
𝐼=
3

4. Tentukan arus total yang menembus keluar permukaan r=5m dan r=6 m pada waktu
sesaat t=1s !
Jawab :
Untuk r=5 m dan t=1 s
1
𝐽 = 𝑒 −𝑡 𝑎𝑟
𝑟
1
𝐼 = 𝐽𝑟 𝑆 = ( 𝑒 −1 ) (4𝜋52 ) = 23.1 𝐴
5
Untuk r=6 m dan t= 1s
1
𝐼 = 𝐽𝑟 𝑆 = ( 𝑒 −1 ) (4𝜋62 ) = 27.7 𝐴
6
Jadi, arus keluar total pada permukaan r=6 lebih besar dibandingkan arus keluar pada
permukaan r =5.

19

Você também pode gostar