Você está na página 1de 12

ANALISA IMPLEMENTASI JARINGAN 4G PADA PROVIDER TELKOMSEL, XL DAN

AXIS DI KECAMATAN PEKANBARU KOTA

Pada laporan ini akan dijelaskan analisa mengenai BTS-BTS yang saling berdekatan,
blankspot dan overlapping pada jaringan 4G berdasarkan hasil tracking menggunakan provider
telkomsel, xl dan axis di wilayah kecamatan pekanbaru kota. Software yang digunakan untuk
menunjang pembuatan laporan ini yaitu open signal dan mapinfo pro 16.0.

Wilayah Kecamatan Pekanbaru Kota memiliki luas sebesar 2.26 km2 yang terdiri dari 6 kelurahan,
diantaranya:
 Kelurahan/Desa Suka Ramai (Kodepos : 28111)
 Kelurahan/Desa Suma Hilang (Kodepos : 28111)
 Kelurahan/Desa Kota Tinggi (Kodepos : 28112)
 Kelurahan/Desa Kota Baru (Kodepos : 28114)
 Kelurahan/Desa Tanah Datar (Kodepos : 28115)
 Kelurahan/Desa Simpang Empat (Kodepos : 28116)

Tabel 1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kota Pekanbaru, 2013


(https://pekanbarukota.bps.go.id)

Kecamatan Luas Wilayah km2 Persentase Luas

(1) (2) (3)

1. Tampan 59,81 9,46

2. Payung Sekaki 43,24 6,84


3. Bukit Raya 22,05 3,49
4. Marpoyan Damai 29,74 4,70
5. Tenayan Raya 171,27 27,09
6. Lima Puluh 4,04 0,64
7. S a i l 3,26 0,52
8. Pekanbaru Kota 2,26 0,36
9. Sukajadi 3,76 0,59
10. Senapelan 6,65 1,05
11. R u m b a i 128,85 20,38

12. Rumbai Pesisir 157,33 24,88

Pekanbaru 632,26 100,00

1
Dibawah ini merupakan peta administrasi wilayah kecamatan pekanbaru kota:

2
1. ANALISA IMPLEMENTASI JARINGAN 4G PADA PROVIDER TELKOMSEL

Tabel 2. Persebaran titik Cell ID Provider Telkomsel di Kecamatan Pekanbaru Kota


NO KELURAHAN CELL ID LATITUDE LONGITUDE TOWER
1 36251256 0.529127 101.451629 ADA
2 23035 0.52939 101.448678 TIDAK
3 13102112 0.52911 101.447754 ADA
4 13159435 0.530031 101.449175 ADA
KOTA TINGGI
5 36246990 0.529978 101.451144 ADA
6 36766511 0.531966 101.450255 ADA
7 3394 0.527996 101.448026 ADA
8 32275 0.531403 101.448158 ADA
9 36251221 0.524262 101.448394 ADA
10 36251134 0.523577 101.4492 ADA
11 1245 0.522812 101.452539 ADA
12 36255635 0.527468 101.453441 TIDAK
13 SUMAHILANG 36241987 0.526176 101.453898 ADA
14 36242905 0.526174 101.451582 TIDAK
15 36249041 0.527244 101.449597 ADA
16 7625 0.521422 101.449968 TIDAK
17 36251129 0.520566 101.450863 TIDAK
18 36249784 0.522439 101.446144 TIDAK
19 13134367 0.521994 101.446946 ADA
20 36244477 0.521833 101.446865 ADA
21 TANAH DATAR 36241813 0.523668 101.444901 TIDAK
22 36251086 0.51932 101.444576 ADA
23 36256225 0.518797 101.446866 ADA
24 36244474 0.520049 101.444299 TIDAK
25 7383 0.524965 101.442486 ADA
26 44292 0.531667 101.444 ADA
KOTA BARU
27 36244656 0.529054 101.443548 TIDAK
28 16019 0.527332 101.444811 ADA
29 1335 0.529585 101.446228 ADA
30 336773651 0.528281 101.445237 TIDAK
31 36249042 0.52811 101.447407 TIDAK
SUKARAMAI
32 16581 0.526653 101.445581 TIDAK
33 13308171 0.525698 101.445547 TIDAK
34 4454 0.528281 101.445237 TIDAK

 Kota Tinggi : 8 cell id  Tanah Datar : 7 cell id


 Suma Hilang : 9 cell id  Simpang 4 : 9 cell id
 Kota Baru : 4 cell id  Total : 43 cell id
 Suka Ramai : 6 cell id

3
Berikut ini peta persebaran titik cell id telkomsel menggunakan mapinfo:

Gambar 1. Persebaran Cell ID Provider Telkomsel

Penggunaan data sinyal seluler membutuhkan model jaringan seluler yang sesuai.
Membuat permodelan merupakan tantangan besar karena sel-sel tidak membentuk lingkaran.
Mereka tumpang tindih satu sama lain ke tingkat yang lebih besar atau lebih kecil terutama di
daerah perkotaan. Kekuatan sinyal antena transceiver mungkin berbeda juga. Selanjutnya,
perilaku jaringan secara terus menerus dipengaruhi oleh beberapa waktu yang bervariasi
parameter (Küpper, 2005), mis. panggilan lalu lintas, cuaca, efek lalu lintas jalan. Sebuah
alternatif sederhana dan efektif untuk pemodelan praktis diwakili oleh penerapan Metode
tessellation Voronoi (Baert dan Semé 2004; Candia et al., 2008). Jika antena transceiver
koordinat tersedia, area cakupan geografis sel dapat diperkirakan. Lokasi-lokasi antena dapat
berfungsi sebagai titik penghasil untuk tessellation. Gambar dibawah menunjukkan konsep

4
pemodelan dengan sel Voronoi. Lingkaran menggambarkan area cakupan dari base station,
dalam hal ini menggambarkan luas area cakupan dari cell id.

(1) (2)

(3) (4)
Gambar 2. Permodelan Jaringan 4G Telkomsel dengan diagram Voronoi

Gambar 2 diatas merupakan bentuk permodelan jaringan 4G telkomsel dengan


diagram voronoi. Titik merah adalah lokasi cell id berdasarkan latitude dan longitude,
lingkaran merah dan garis hitam dibelakang lingkaran merupakan cakupan area dari cell id
tersebut. Luas cakupan area dari setiap cell id dapat diketahui melalui diagram voronoi ini.
Gambar 4 menunjukkan wilayah yang sudah tercover dengan jaringan 4G telkomsel. Bagian
yang berwarna putih menunjukkan adanya ilayah yang tidak tercover yang disebut dengan
blank spot.

Pada system komunikasi mobile wireless, seluler berarti membagi daerah layanan
luas menjadi sel sel tertentu. Bentuk sel ideal adalah lingkaran. Akan tetapi lingkaran
mempunyai sifat tumpang tindih atau overlapping. Pada gambar 3 dapat dilihat bahwa ada

5
beberapa cell id yang berdekatan sehingga menyebabkan overlapping. Untuk lebih jelas dapat
dilihat pada gambar 3 di bawah ni.

Gambar 3. Cell ID yang Berdekatan

Pada gambar diatas cell yang saling berdekatan adalah:

6
 cell id 36244474 dan cell id 36251086
 cell id 36246990 dan cell id 362251256
 cell id 36249042 dan cell id 3394

Cell id yang saling berdekatan ini menyebabkan terjadinya overlapping

2. ANALISA IMPLEMENTASI JARINGAN 4G PADA PROVIDER 3 (Three)


Teknologi (LTE) merupakan pengembangan dari teknologi sebelumnya, yaitu
UMTS (3G) dan HSDPA (3.5) dengan kecepatan akses data saat uplink 100 Mbps
pada sisi downlink 50Mbps. Keunggunalan dari LTE di banding teknologi sebelumnya
ialah kecepaatan akses data, coverage dan kapasitas layanan lebih besar. Untuk
mendukung hal ini diperlukan pembangunan menara telekomunikasi yang tentunya harus
memperhatikan syarat-syarat umum seperti yang terdapat pada Surat Edaran Direktur Jendral
Penataan Ruang Kementrian Pekerjaan Umum Nomor:06/SE/Dr/2011 tentang teknis kriteria
menara telekomunikasi.

Untuk mencapai hal tersebut dalam menentukan titik layanan BTS (Base
Transcceiver Station) diperlukan perhitungan jumlah pelanggan dan kapasitas trafik. Pada
provider ini didapatkan data layanan sebagai berikut:

Tabel 3. Posisi letak Cell ID

No Cell ID Latitude Longitude


1 32274261 0.5249 101.4472
2 32275748 0.523547 101.4478
3 32274870 0.522633 101.4444
4 32281401 0.525739 101.4431
5 30831 0.528611 101.4472
6 103518466 0.526761 101.4522
7 32281771 0.523069 101.4503
8 7382 0.531447 101.4451
9 2676 0.530888 101.4444
10 706 0.530454 101.4452
11 133 0.529731 101.4467
12 103557896 0.529967 101.4488
13 32278790 0.529721 101.4503
14 1493 0.528614 101.4515
15 32282079 0.523465 101.4522
16 26764 0.523247 101.4517
17 32275922 0.521696 101.4515
18 32277756 0.521944 101.4503
19 32275791 0.515652 101.4482
20 32275534 0.522454 101.4477

7
Gambar 4. Peta lokasi letak Cell ID/BTS pada kecamatan Pekanbaru kota

Perencanaan jaringan LTE meliputi perencanaan secara cakupan, dan perencanaan


secara kapasitas. Dalam hal ini perencanaan jaringan LTE menggunakan BTS existing yang
berarti memanfaatkan BTS yang sudah ada untuk dijadikan eNodeB, pada studi kasus ini
menggunakan data koordinat dari BTS operator Three, pemanfaatan BTS existing dalam
suatu perencanaan dapat menekan biaya dari segi infrastruktur dan penerapannya lebih mudah
sehingga pengguna dapat dengan mudah mengakses teknologi ini dari perangkat. Berikut ini
peta coverage area layanan three untuk daerah pekanbaru kota:

Gambar 5. Voronoi dan Coverage Area layanan 4G three daerah Pekanbaru Kota

Gambar 5 menunjukkan voronoi area pekanbaru kota, voronoi ini digunakan untuk
mengetahui cakupan wilayah dari masing-masing cell id

8
Analisa:

1. Tower yang berdekatan


Saat ini setiap penyedia seluler terus membangun menara BTS dengan kurang
mengkhawatirkan dampaknya terhadap lingkungan, hal ini dapat dilihat dari
banyaknya letak BTS yang berdekatan sehingga dikhawatirkan kota pekan baru akan
terlihat seperti hutan menara. Seharusnya penyedia layanan lebih memperhatikan hal
ini dan akan lebih baik jika menggunakan tower secara bersama-sama karena pada
saat survey saya melihat banyaknya letak BTS yang berdekatan namun berbeda
provider. Hal ini diharapkan dapat menjadi perhatian bersama antara pemerintah dan
penyedia layanan dalam menciptakan penempatan menara yang optimal untuk
mejawab kebutuhan masyarakat yang mana dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Adapun tower yang berdekatan adalah:
 Cell ID 32275748 dengan Cell ID 32275534 dan 32274261
 Cell ID 2674 dengan Cell ID 32282079,32275922 dan 32277756

2. Blankspot
Dapat dilihat pada Gambar 2 daerah yang tidak termasuk ke dalam salah satu
lingkaran yang ada adalah daerah blankspot dan tidak semua daerah di pekanbaru
kota tercover oleh layanan 4G three hal ini dikarenakan letak tower yang kurang
efisien dan banyak yang berdekatan. Solusinya penyedia layanan dapat menambah
lagi Cell id/BTS untuk mengcover daerah yang masih dikategorikan blankspot
dengan memperhitungkan jumlah pelanggan dan kapasitas trafik yang ada pada BTS
yang sudah ada. Jika pihak provider ingin menambah layanannya diharapkan
menggunakan Tower bersama sehingga lebih hemat tempat dan juga lebih efisien.

3. Overlap
Pada wilayah pekanbaru kota ini banyak daerah yang dikategorikan overlap
hal ini disebabkan oleh letak tower yang berdekatan. Banyaknya overlap dapat
mengakibatkan gangguan pada jaringan telekomunikasi karena adanya interfensi dari
tower yang berdekatan dengan frekuensi yang sama. Pemerintah kota sebagai
pembuat regulasi diharapkan dapat membuat aturan-aturan mengenai penempatan
tower BTS di kota Pekanbaru dan penyedia layanan diharapkan mau menggunakan
tower bersama minimal selama 5 tahun lalu kemudian ditinjau kembali bersama
pemerintah hal ini mengacu pada pedoman dari Kementrian Komunikasi dan
Informatika Republik Indonesia.

9
3. ANALISA IMPLEMENTASI JARINGAN 4G PADA PROVIDER AXIS
Pada tabel 4, memperlihatkan posisi dari tower porvider AXIS sesuai dengan nilai
longitude dan latitude. Pada Kecamatan Pekanbaru Kota memiliki 32 cell id yang tersebar di
beberapa daerah, seperti yang diperlihatkan pada gambar 6 dibawah.

Tabel 4. Posisi letak Cell ID

NO CELL ID LONGITUDE LATITUDE


1 13381 101°26'57.00"E 0°31'10.51"N
2 52575899 101°26'54.70"E 0°31'6.89"N
3 52574474 101°27'0.66"E 0°30'36.46"N
4 3064 101°27'2.37"E 0°30'41.47"N
5 23923 101°27'1.28"E 0°30'45.06"N
6 52573954 101°27'3.35"E 0°30'47.44"N
7 52574475 101°27'7.30"E 0°30'51.28"N
8 3406 101°27'8.57"E 0°30'54.65"N
9 52574990 101°26'58.21"E 0°30'57.57"N
10 7836 101°26'56.58"E 0°31'0.20"N
11 58889733 101°26'59.98"E 0°31'2.87"N
12 52622700 101°26'31.62"E 0°31'49.96"N
13 52574348 101°26'32.13"E 0°31'23.56"N
14 7526 101°26'34.84"E 0°31'20.35"N
15 7955 101°26'41.71"E 0°31'29.94"N
16 8375 101°26'43.65"E 0°31'25.61"N
17 4576 101°26'47.45"E 0°31'42.73"N
18 52584945 101°26'46.41"E 0°31'41.07"N
19 14329 101°26'53.67"E 0°31'54.06"N
20 52622428 101°26'53.97"E 0°31'50.18"N
21 44015 101°26'52.07"E 0°31'48.31"N
22 74310405 101°27'1.80"E 0°31'47.05"N
23 52574214 101°27'11.03"E 0°31'48.95"N
24 16071 101°27'6.44"E 0°31'55.12"N
25 14273 101°26'57.86"E 0°31'39.40"N
26 16581 101°26'59.41"E 0°31'38.27"N
27 43786 101°26'57.23"E 0°31'34.90"N
28 15 101°26'57.52"E 0°31'32.87"N
29 58973957 101°27'3.77"E 0°31'32.17"N
30 52574654 101°27'10.05"E 0°31'25.11"N
31 14 101°27'4.70"E 0°31'18.00"N
32 8936 101°27'0.00"E 0°31'15.37"N

10
Gambar 6. Peta lokasi letak Cell ID/BTS pada Kecamatan Pekanbaru kota

Perencanaan jaringan LTE meliputi perencanaan secara cakupan, dan perencanaan


secara kapasitas. Dalam hal ini perencanaan jaringan LTE menggunakan BTS existing yang
berarti memanfaatkan BTS yang sudah ada untuk dijadikan eNodeB, pada studi kasus ini
menggunakan data koordinat dari BTS operator AXIS, pemanfaatan BTS existing dalam
suatu perencanaan dapat menekan biaya dari segi infrastruktur dan penerapannya lebih mudah
sehingga pengguna dapat dengan mudah mengakses teknologi ini dari perangkat. Berikut ini
peta coverage area layanan AXIS untuk daerah pekanbaru kota seperti yang digambarkan
pada gambar 7 serta letak BTS yang tersebar pada daerah Kecamatan Pekanbaru Kota.

(a) (b)
Gambar 7. (a)Voronoi Area Layanan 4G Provider AXIS dan (b)Coverage Area layanan 4G Provider
AXIS di daerah Kecamatan Pekanbaru Kota

11
Analisa:

1. Tower yang berdekatan dan Overlapping


Sesuai dengan pasal 2 s.d pasal 7 permenkominfo 02/2008 yang berbunyi “Menara
harus digunakan secara bersama tetap memperhatikan kesinambungan pertumbuhan industri
telekomunikasi demi efisiensi dan efektifitas penggunaan ruang. Seperti yang diperlihatkan
pada gambar 2, banyak terjadi tumpang tindih antara coverage tower satu dengan tower yang
lainnya yang disebut dengan overlapping. Pembangunan tower yang tidak efisien
menyebabkan terjadinya overlapping, sehingga tidak sesuai dengan pasal yang telah
disebutkan diatas. Diharapkan untuk pembangunan BTS dapat dilakukan secara efisien dan
penuh perhitungan untuk menigkatkan efektifitas dari coverage area tiap BTS. Pemerintah
kota sebagai pembuat regulasi diharapkan dapat membuat aturan-aturan mengenai
penempatan tower BTS di Kecamatan Pekanbaru Kota dan penyedia layanan diharapkan mau
menggunakan tower bersama minimal selama 5 tahun lalu kemudian ditinjau kembali
bersama pemerintah hal ini mengacu pada pedoman dari Kementrian Komunikasi dan
Informatika Republik Indonesia.

2. Blankspot
Pada gambar 2 diatas, dapat dilihat bahwa ada beberapa daerah yang tidak masuk
kedalam area coverage beberapa tower BTS, sehingga yang terjadi pada area yang terdapat di
area blankspot tidak mendapatkan kualitas sinyal yang bagus dikarenakan pembangunan
tower BTS yang tidak efisien dan tidak memiliki perhitungan.

12

Você também pode gostar