Você está na página 1de 6

ALKANA

A. Definisi
Alkana ialah suatu senyawa hidrokarbon jenuh yang memiliki 1 rangkap (ikatan tungal) C – C.
Rumus :

CnH2+2

Manfaat Alkana :
1. Bahan Bakar
2. Pelarut
3. Sumber Hidrogen
4. Bahan baku untuk Senyawa Organik
5. Pelumas
6. Bahan baku Industri

B. Sifat Fisika dan Kimia Alkana


a. Sifat Fisika
- Alkana bersifat non polar karena tidak dapat larut didalam air.
- Alkana memiliki titik didih lebih rendah daripada kebanyakan senyawa lain dengan bobot molekul
sama.
- Senyawa-senyawa rendah ( C1-C4 ) pada t dan p normal berbentuk Gas
- Senyawa-senyawa rendah ( C5-C17 ) pada t dan p normal berbentuk Cair
- Senyawa-senyawa rendah ( C18>) pada t dan p normal berbentuk Padat
b. Sifat Kimia
- Alkana dan Sikloalkana tidak relatif stabil apabila dibandingkan dengan senyawa oranik lainya.
- Pembakaran Alkana bersifat Eksotermik ( Menghasilkan kalor)

CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O + Energi

- Jika direaksikan dengan unsur-unsur halogen ( F2,Cl2,Br2,I2), maka atom h akan mudah mengalami
subtitusi.
- Senyawa Alkana rantai panjang dapat mengalami reaksi eliminasi.

C. Tata Nama Alkana


Aturan-aturan IUPAC untuk senyawa alkana sebagai berikut :
1. Alkana tanpa cabang dinamakan menurut akar kata latin ditambah akhiran ana, kecuali untuk senyawa
dengan atom C = 1 sampai dengan 4, dengan menambahkan awalan n.
contoh : CH3 - CH2 - CH2 - CH2 - CH3
n - pentana
2. Untuk alkana rantai bercabang, rantai C terpanjang dianggap sebagai rantai utama/induk dijadikan
nama utama
Contoh :

CH3 – CH - CH2 - CH - CH3 Rantai C terpanjang = 6= heksana

CH2 CH3

CH3
3. Gugus yang menempel pada rantai induk disebut subtituen. Subtituen yang terdiri dari C & H disebut
gugus alkil, yaitu alkana yang kehilangan satu atom H (ana diganti il)
4. Lokasi subtituen yang menempel ditunjukkan dengan urutan nomor atom C pada rantai utama sehingga
subtituen pertama terletak pada urutan rantai C terendah.
Contoh :

4 3 2 1
CH3 – CH - CH2 - CH - CH3 2,4 dimetilheksana

5 CH2 CH3

6 CH3

CH3 – CH - CH3 2, metilpropana (IUPAC)

CH3

CH3 – CH - CH2- CH2 - Br 1 – bromo 3 metilbutana

CH3

5. Berdasarkan kepada subtituen Alkil dan Halogen yang melekat pada rantai utama /induk
Contoh :

CH3 – CH2 - CH2v- CH2 (butil)

CH3
CH - CH2v (Isobutil)
CH3

CH3 – CH - CH2- CH3 (sekunderbutil)

CH3
CH 3- C (tersierbutil)
CH3

CH3 – CH2 - CH - Br (n – propilbromida)


D. Reaksi Pembuatan
1. Hidrogenasi alkena.

Cn H2n H2 + Pt, Pd, Ni / Al CnH2n + 2

CH3 - CH = CH2 H2 + Pt, Pd, Ni / Al CH3 - CH2 - CH3

2. Reduksi Alkil Halida.


a. Hidrolisa Reagen Grinard.

R -X +Mg eterkering R – Mg – X HOH R – H + Mg(OH)X

CH3-CH2-CH- CH3 +Mg eterkering CH3-CH2-CH- CH3 HOH MgBr


Br

CH3 - CH2 - CH - CH3 Butana


H

b. Reduksi Alkil Halida dengan Logam dan Asam.

R - X + Zn + H+ → R - H + Zn +2 + X -
CH3 - CH2 Br Zn + H+ CH3 - CH3 + Zn +2 + Br

c. Reaksi Wurtz

2 R-X + 2 Na eter R – R + 2NaX (hanya untuk alkana yang simetris)

CH3 - CH2 Br + 2 Na eter CH3 - CH2 - CH2 - CH3 + 2 NaBr


(n-butana)

Cara ini hanya terbatas untuk membuat senyawa alkana dengan rantai karbon dua kali semula dan
simetris ( R – R’).

d. Coupling of Alkil Halida with Organomethalic Compounds.

R – X + Li → R – Li + CuX →RCuLi + R’-X → R - R’ +CuLiX

CH3 - CH2Cl + Li → CH3 - CH2 Li + CuI →


(CH3 - CH2 ) CuLi + CH3I → CH3 - CH2 - CH3 (n-propana)
3. Decarboxylation of Acid and their salt.

CH3 COOH + NaOHCaO CH4 + CO2

E. Reaksi senyawa
Alkana sering juga disebut Paraffin, yang berarti sedikit bereaksi.Alkana tidak bereaksi dengan asam-
asam seperti asam khlorida dan asam sulfat.Alkana juga tidak bereaksi dengan basa-basa seperti Natrium
Hidroksida dan Kalium Hidroksida serta zat pengoksidasi seperti Kalium Permanganat atau Kalium Bikhromat
atau zat pereduksi seperti Stanokhlorida atau logam Natrium.Walaupun demikian alkana masih dapat
melakukan reaksi diantaranya :

1. Halogenasi

C – H + X2 panas/sinar UV C–X + H–X

X2 = : F2> Br2> Cl2> I2, urutan kereaktifannya


H = : 30> 20> 10> H – CH3, urutan kereaktifannya

H Cl
CH3-C- CH3 + Cl-Cl panas/sinar UV CH3– C - CH3+ HCl bercampur dengan
CH3 CH3

H
CH3 - C - CH2Cl + HCl
CH3

2. Pembakaran.

Cn H 2n + 2+ O2 berlebih nyala nCO2 + (n+1) H2O + ∆H

Contoh :

n – C5 H12 + 8 O2 → 5 CO2 + 6 H2O ∆H = - 845 kkal

3. Pirolisa (cracking)
Alkana 400 – 600 0 C H2 + Alkena + Alkana (sedikit)
Pirolisa (cracking )dapatdibagiatas :
a. thermal cracking
b. steam cracking
c. catalitik cracking
F. Kegunaan alkana
 Sumber hidrogen, Gas alam dan gas petroleum merupakan sumber hidrogen dalam industri, misalnya
industri amonia dan pupuk.
 Pelumas, Pelumas adalah suku tinggi ( jumlah atom karbon tiap molekul cukup besar, misalnya C18H38
 Bahan baku untuk senyawa organik lain. Minyak bumi dan gas alam merupakan bahan baku utama untuk
sintesis berbagai senyawa organik seperti alkohol, asam cuka dan lain-lain.
 Bahan baku industri, Berbagai produk industri seperti plastik, detergen, karena sintesis, minyak rambut
dan obat gosok dibuat dari minyak bumi dan gas alam. Industri yang mengolah minyak bumi dan gas alam
ini disebut industri petrokimia ( petroleum = minyak bumi )
 Bahan Bakar, misalnya elpiji, kerosin, bensin dan solar
 Pelarut, berbagai jenis hidrokarbon, seperti petroleum eter dan nafta, digunakan sebagai pelarut dalam
industri atau pencucian kering ( dry cleaning

Você também pode gostar