Você está na página 1de 11

PENDIDIKAN KESEHATAN

PADA IBU POST PARTUM

1. PENGKAJIAN FAKTOR PREDISPOSISI


A. Riwayat Keperawatan
Ny. Leni berumur 20 tahun saat ini dalam keadaan post partum atas
kelahiran anak pertamanya. Ny. Leni datang ke RS karena ajakan suaminya pada
saat terjadi mulas yang hebat disertai perdarahan pervagina. Ia baru pertama kali
datang ke RS karena sebelumnya ia hanya memeriksakan kandungannya ke
bidan praktek, Ny. Leni lulusan sekolah menengah pertama dan bekerja sebagai
ibu rumah tangga, ia tidak banyak tahu tentang kondisi nifas, menyusui ataupun
perawatan bayi. Tn. Dede, suaminya bekerja sebagai pekerja kebersihan disalah
satu perusahaan swasta di Banjaran dengan penghasilan bersih setiap bulan ±
600.000 ribu.
Ny. Leni mempunyai persepsi tentang kelahiran anak pertamanya sangat
melelahkan dan menegangkan dan dirasakan menganggu pola aktivitasnya
karena sering terjaga malam saat bayinya bangun. Ny. Leni mengaku tidak
mengerti tentang perawatan bayi dan menyusui.
Ny. Leni beragama islam dan tinggal di suatu wilayah yang masyaraktnya
memiliki beberapa kepercayaan yang dapat merugikan kesehatan, misalnya
kebiasaan membuang ASI pertama / colostrum, ibu nifas tidak boleh bergerak
banyak. Ny. Leni mempercayai semua hal yang berkembang dimasyarakat
lingkungan tempat tinggalnya, sementara suaminya kurang begitu
mempercayai.

B. Keadaan Fisik
Berat badan Ny. Leni saat ini 49 Kg dan mengatakan berat badan sebelum
melahirkan 52 Kg, tinggi badan 156 cm. Tanda tanda vitalnya adalah :
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x / menit
Suhu tubuh : 36,70 C
Respirasi : 20 x / menit
Payudara terasa tegang dan pengeluaran ASI masih sedikit dan belum lancar

1
C. Kesiapan Belajar
Ny. Leni mengatakan bahwa ia tertarik untuk mempelajari tentang
perawatan payudara supaya produksi ASI nya lancar dan ia mengatakan dapat
menyusui dan merawat bayinya dengan benar. Pengetahuan Ny. Leni tentang
perawatan payudara, tehnik menyusui dan perawatan bayi yang benar, sehingga
masih sangat kurang karena ini merupakan anak pertamanya, sehingga
merupakan pengalaman baru dan Ny. Leni mengatakan belum pernah
mendapatkan informasi tentang tentang hal-hal tersebut. Ia dapat berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Indonesia dan Sunda dengan baik.
Pada saat pertama kali dikaji, Ny. Leni tampak sedang gelisah dan bingung
saat menyusui bayinya dan mengatakan payudaranya tegang. Saat ditawarkan
untuk penyuluhan payudaranya, Ny. Leni langsung bersedia dan tampak
antusias.

D. Motivasi Belajar
Motivasi Ny. Leni untuk mempelajari kondisinya cukup kuat. Ia
mengetahui apapun yang harus dilakukan akan dilaksanakan, asalkan ia dapat
merawat dan menyusui bayinya dengan benar.

E. Kemampuan Membaca
Ny. Leni mempunyai kemampuan membaca dan menulis dengan cukup
baik. Ketika diberikan sebuah bahan bacaan berupa “ Leaflet “ tentang
perawatan payu dara dan diminta membacanya, ia dapat menjelaskan kembali
inti dan isi dari leaflet tersebut. Ia mengatakan lebih menyukai belajar dengan
tanya jawab dan menyukai bahan bacaan yang bergambar karena mudah
diingat.

2. PENGKAJIAN FAKTOR PEMUNGKIN


Di rumah sakit, khususnya di ruang perawatan ibu dan anak, perawat dan
bidan yang memberikan pelayanan kepada ibu poste partum serta bayi baru lahir
memiliki keterampilan memberi penyuluhan kesehatan dengan baik karena telah
seringkali dilakukan pelatihan tentang hal tersebut. Alat bantu penyuluhan
berupa “Leaflet”, “Booklet”, pantom, model makanan, dll.

2
Rumah Ny. Leni cukup dekat dengan Rumah Sakit tempat ia melahirkan
dan dapat dijangkau dengan naik kendaraan umum ± 2 km.

3. PENGKAJIAN FAKTOR PENGUAT


Ny. Leni tinggal bersama suaminya Tn Dede yang berpendidikan SLTA.
Tn Dede mempunyai cara pandang yang berbeda tentang beberapa kepercayaan
yang ada di masyarakat yang dapat merugikan kesehatan. Ia sangat memberikan
dukungan moril kepada Ny. Leni dan mendorongnya untuk mengikuti dan
melaksanakan tentang pendidikan kesehatan yang diberikan perawat Rumah
Sakit.

4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan data hasil pengkajian yang ditemukan, perawat berusaha
merumuskan diagnosa keperawatan tersebut dirumuskan sebagai berikut :
1. Kurangnya pengetahuan tentang ASI Eksklusif berhubungan dengan
tidak punya pengalaman.
2. Produksi ASI yang kurang lancar berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang perawatan payudara.

5. PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


Tindakan keperawatan yang ditetapkan untuk menyelesaikan diagnosa-
diagnosa keperawatan tersebut adalah berupa pendidikan kesehatan yang
ditujukan kepada Ny. Leni dan Tn. Dede. Sebelum melaksanakan tindakan ini
maka harus dibuat terlebih dahulu rancangan pembelajaran. Berikut ini adalah
rancangan pembelajaran yang dikembangkan oleh perawat untuk masing-masing
diagnosa keperawatan.

3
LAMPIRAN 1

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Diagnosa : Produksi ASI yang kurang lancar berhubungan dengan


kurangnya pengetahuan tentang perawatan payudara.
Pokok Bahasan : Perawatan pada ibu post partum
Sub Pokok Bahasan : Perawatan payudara pada masa menyusui
Sasaran : Ny. Leni
Waktu : 20 menit (Pukul 08.15 – 08.35 WIB)
Tanggal : 17 Desember 2005
Tempat : Ruang 17 B Perjan RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan, klien mampu memahami dan melakukan
perawatan payudara pada masa menyusui.

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberi penyuluhan dan demonstrasi selama 20 menit, diharapkan
klien dapat :
1. Menyebutkan pengertian perawatan payudara dengan benar tanpa
melihat catatan/ leaflet
2. Menyebutkan tujuan perawatan payudara dengan benar tanpa melihat
catatan/ leaflet
3. Menyebutkan hal yang harus diperhatikan dalam perawatan payudara
dengan benar tanpa melihat catatan/ leaflet
4. Menjelaskan teknik perawatan payudara pada ibu menyusui dengan
benar tanpa melihat catatan/ leaflet

I. Materi penyuluhan
5. Pengertian payudara
6. Tujuan perawatan payudara
7. Hal yang harus diperhatikan dalam perawatan payudara
8. Teknik perawatan payudara

4
II. Kegiatan Pembelajaran
9. Metode : ceramah, tanya jawab dan demonstrasi
10. Langkah – langkah kegiatan :
a. Kegiatan pra pembelajaran
1) Mempersiapkan meteri, media dan tempat
2) Kontrak waktu
b. Kegiatan membuka pembelajaran
1) Memberi salam
2) Perkenalan
3) Menyampaikan pokok bahasan
4) Menjelaskan tujuan
5) Apersepsi
c. Kegiatan inti
1) Penyuluh memberikan materi
2) Sasaran menyimak materi
3) Sasaran mengajukan pertanyaan
4) Penyuluh menjawab pertanyaan
d. Kegiatan menutup pembelajaran
1) Melakukan post test (memberi pertanyaan secara lisan)
2) Menyimpulkan materi
3) Memberi salam
III.Media dan Sumber
Media : Leaflet dan alat peraga
Sumber : Hand out mata kuliah maternitas oleh Ibu Eva Berthy T, MSc
IV. Evaluasi
Prosedur : Post Test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir – butir pertanyaan : 5 soal
1. Sebutkan pengertian perawatan payudara !
2. Sebutkan tujuan perawatan payudara !
3. Sebutkan hal yang harus diperhatikan dalam perawatan payudara !
4. Jelaskan teknik perawatan payudara pada ibu postpartum !
5. Demonstrasikan perawatan payudara pada ibu postpartum !

5
V. Lampiran materi
A. Pengertian
Cara untuk merawat dan memelihara payudara agar siap untuk
digunakan oleh bayi baru lahir.
B. Tujuan
1. Menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan puting susu,
agar terhindar dari infeksi
2. Mengenyalkan serta memperbaiki bentuk puting susu sehingga bayi
dapat menyusui dengan baik
3. Merangsang kelenjar-kelenjar air susu sehingga produksi ASI lancar
4. Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan melakukan usaha-
usaha untuk mengatasinya
5. Persiapan psikis ibu untuk menyusui
C. Yang Perlu Diperhatikan Dalam Perawatan Payudara
1. Harus dikerjakan dengan sistematis dan teratur
2. Percaya diri sendiri akan kemampuan munyusui bayinya
D. Teknik Perawatan
 Alat dan Bahan
1. Minyak
2. Washlap 2 buah
3. Handuk 2 buah
4. Waskom 2 buah
5. Kapas secukupnya
6. Air hangat dan Air dingin
7. Peniti 2 buah
8. Bengkok
 Langkah-Langkah
1. Pengurutan 1 (4 gerakan) dilakukan selama 5 menit (20 – 30
kali)
a. Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa
b. Kedua telapak tangan diletakkan diantara kedua
payudara
c. Pengurutan dimulai kearah atas, samping, telapak
tangan kiri ke arah sisi kiri, telapak tangan kearah sisi kanan

6
d. Pengurutan diteruskan ke bawah/ samping selanjutnya
melintang, telapak tangan mengurut kedepan kemudian kedua
tangan dilepas dari kedua payudara
2. Pengurutan 2
Telapak tangan kiri menopang payudara kiri, kemuadian jari-jari
tangan kanan sisi kelingking mengurut payudara kearah puting susu.
Gerakan diulangi 20 – 30 kali untuk setiap payudara.
3. Pengurutan 3
Telapak tangan menopang payudara, tangan lainnya menggenggang
dan mengurut payudara dari pangkal kearah putting susu. Gerakan ini
diulangi 20 – 30 kali untuk setiap payudara
4. Pengurutan 4
Payudara dikompres dengan air panas dan dingin secara bergnatian
selama ± 5 menit (kompres dengan air panas dahulu)
EVALUASI PENILAIAN
Pelaksanaan
No Langkah-langkah Kegiatan
Ya Tidak
1 2 3 4
1. Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak
kelapa
2. Kedua telapak tangan diletakkan diantara kedua
payudara
3. Pengurutan dimulai kearah atas, samping,
telapak tangan kiri ke arah sisi kiri, telapak
tangan kearah sisi kanan
4. Pengurutan diteruskan ke bawah / samping
selanjutnya melintang, telapak tangan mengurut
kedepan kemudian kedua tangan dilepas dari
kedua payudara
5. Telapak tangan kiri menopang payudara kiri,
kemuadian jari-jari tangan kanan sisi kelingking
mengurut payudara kearah puting susu. Gerakan
diulangi 20 – 30 kali untuk setiap payudara.
6. Telapak tangan menopang payudara, tangan
lainnya menggenggang dan mengurut payudara
dari pangkal kearah putting susu. Gerakan ini
diulangi 20 – 30 kali untuk setiap payudara
7. Payudara dikompres dengan air panas dan dingin
secara bergnatian selama ± 5 menit (kompres
dengan air panas dahulu)

Ket : Berilah tanda () jika sasaran melakukan tahapan tersebut diatas !

7
LAMPIRAN 2
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Diagnosa : Kurangnya pengetahuan tentang ASI Eksklusif berhubungan


Dengan kurangnya pengalaman
Pokok bahasan : Kesehatan Ibu dan Anak
Sub pokok bahasan : ASI Eksklusif
Sasaran : Ny. Leni
Tanggal : 17 Desember 2005
Waktu : 15 menit
Tempat : Ruang 17 B Perjan RS. Dr. Hasan Sadikin Bandung

1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu memahami tentang ASI
Eksklusif

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan sasaran dapat :
a) Menjelaskan kembali pengertian ASI.
b) Menyebutkan kembali manfaat ASI bagi ibu dan bayi.
c) Menyebutkan kembali cara memperbanyak persediaan ASI.
d) Menyebutkan kembali cara menyusui bayi dengan baik dan berhasil.

3. Materi Penyuluhan
a) Pengertian ASI Eksklusif.
b) Manfaat ASI bagi ibu dan bayi.
c) Cara memperbanyak persediaan ASI.
d) Cara menyusui ASI dengan baik dan berhasil.

4. Kegiatan Belajar-Mengajar
 Metoda : ceramah dan Tanya jawab.
 Langkah – langkah kegiatan:
a) Pra pembelajaran

8
 Menyiapkan media dan lingkungan
 Memberi salam perkenalan
 Kontrak waktu
b) Kegiatan membuka pembelajaran
 Menjelaskan pokok bahasan
 Mengungkapkan tujuan pembelajaran
 apersepsi
c) Kegiatan inti
 Menjelaskan pada ibu-ibu tentang pengertian ASI Eksklusif.
 Menjelaskan manfaat ASI bagi bayi dan ibu
 Menjelaskan tentang cara memperbanyak persediaan ASI.
 Menjelaskan tentang cara menyusui dengan baik dan berhasil.
 Memberikan kesempatan pada ibu-ibu untuk mengajukan
pertanyaan.
 Menjawab pertanyaan dari para pengunjung.
d) Penutup
 Perawat menanyakan kembali materi yang telah dijelaskan
sebagai bahan evaluasi
 Menyimpulkan materi yang telah disampaikan.
 Memberikan salam penutup.

5. Media dan Sumber


Media : leaflet
Sumber : Menyusui Bayi Dengan Baik Dan Berhasil, oleh Jennifer
Brinch M.P.H,1997.

6. Evaluasi
Prosedur : post tes
Bentuk : essay
Jenis : lisan.

9
ASI EKSKLUSIF

1. Pengertian
ASI Eksklusif adalah ASI yang diberikan kepada bayi dari 0 – 6 bulan tanpa
memberikan makanan tambahan lainnya.

2. Manfaat ASI bagi ibu dan bayi


 bagi ibu
- Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
- Membantu mengembalikan tubuh ibu seperti keadaan semula.
- Tidak merepotkan (tidak perlu merebus botol dan
menghangatkan susu) terutama pada malam hari.
- Ekonomis
- Praktis
- Mempererat hubungan antara ibu dan anak.
- Menunda masa kesuburan.
 Bagi anak
- ASI makanan yang terbaik bagi bayi yang:
 mudan di cerna dan diserap
 selalu bersih dan segar
 aman
- ASI memberikan perlundungan terhadap penyakit terutama
infeksi.
- Memperindah kulit, gigi dan bentuk rahang.
- Suhu sesuai dengan tubuh bayi.
- Jarang terkena alergi

3. Cara Memperbanyak Persediaan ASI.


 Susuilah bayi segera setelah lahir
 Susuilah bayi sesering mungkin sesuai permintaan, sekurang-
kurangnya 2 jam sekali dan setiap payudara kurang lebih 10 menit.
 Jangan sekali-kali memberikan susu botol maupun dot.

10
 Minumlah 8 – 12 gelas air putih atau minuman yang lainnya
setiap hari.
 Makanlah makanan yang bergizi terutama yang mengandung
banyak:
 zat besi : daun yang berwarna hijau tua, hati, kacang-
kacangan.
 zat kapur : kacang-kacangan, kacang kedele, ikan teri
basah, hati, susu dan sayur yang berwarna hijau.
 vitamin A : telur, susu,hati, sayur yang berwarna hijau,
mangga dan wortel.
 Tidurlah sekurang-kurangnya 8 jam perhari.
 Susuilah bayi anda dalam keadaan santai dan dengan posisi yang
enak

4. Cara menyusui bayi dengan baik dan benar


 perlu banyak minum dan makan – makanan yang bergizi
 susuilah bayi segera setelah lahir.
 Berilah bayi air susu kolostrum.
 Gunakanlah kedua belah payudara secara bergantian
 Mintalah nasehat dan petunjuk pada ibu-ibu yang sudah
berpengalaman dalam menyusui.
 Berikanlah makanan pendamping setelah bayi berusia 6 bulan.
 Tundalah kehamilan berikutnya dan dapatkan nasehat tentang
KB.
 Ibu yang bekerja harus tetap menyusui.
 Yakinkan bahwa ASI akan membuat anak sehat dan cerdas

11

Você também pode gostar