Você está na página 1de 3

ANALISA DATA

Data Fokus Etiologi Problem Diagnosa keperawatan


DO : Korsakoff’s psikosis Gangguan interpretasi Confusi Kronik
Pasien tampak bicara
sendiri, ketawa sendiri,
dan marah-marah
tanpa sebab

DS :
Pasien mengatakan
“ketika berhadapan
dengan orang ada
suara yang menyuruh
pasien untuk
menyerangnya bahkan
membunuhnya”

No Diagnosa NOC NIC


Confusi kronik b.d Distorted thought self control Hallucination management
korsakoff’s psikosis d.d
gangguan interpretasi Setelah dilakukan tindakan - Bina hubungan saling
keperawatan 3x24 jam konfusi percaya dengan pasien
kronik teratasi, dengan kriteria - Monitor kehadiran
hasil : halusinasi dan tindakan
- Pasien mampu yang membahayakan diri
mengenal - Dorong klien untuk
halusinasinya mengekspresikan
- Pasien mampu perasaan secara tepat
mengontrol hadirnya - Dorong klien untuk
halusinasi memvalidasi halusinasi
- Pasien mampu dengan orang yang
merespon dipercaya
halusinasinya - Berikan kesempatan pada
- Pasien mampu klien untuk mendiskusikan
memonitor frekuensi halusinasinya
dari halusinasi - Catat perilaku klien yang
- Pasien mampu menunjukan halusinasi
menjelaskan isi dari - Tingkatkan komunikasi
halusinasinya yang jelas dan terbuka
- Pasien mampu
memberitahukan
ketika halusinasinya
berkurang
Data Fokus Etiologi Problem Diagnosa keperawatan
DO : Risk for other-directed
Pasien tampak violence
mengepalkan tangan,
bicara seperlunya,
mata tajam dan mudah
beralih, bicara
seperlunya, dan suara
serak seperti tertahan.
DS :
Pasien mengatakan
“ketika berhadapan
dengan orang ada
suara yang menyuruh
pasien untuk
menyerangnya bahkan
membunuhnya

No Diagnosa NOC NIC


Risk for other- Agression Self Restraint: Anger Control Assistance :
directed violence
Setelah dilakukan tindakan - Bina hubungan saling
keperawatan selama 3x24 jam, percaya
resiko perilaku kekerasan dapat - Gunakan pendekatan
teratasi dengan kriteria hasil : dengan tenang dan
- Pasien mampu meyakinkan
mengidentifikasi ketika - Tentukan perilaku
marah pasien untuk
- Pasien mampu mengekspresikan
mengidentifikasi situasi kemarahan
yang memicu kemarahan - Batasi akses pada
- Pasien mampu situasi frustasi hingga
mengidentifikasi untuk pasien mampu untuk
mengendalikan diri mengekspresikan
- Pasien mampu kemarahan dengan
mengendalikan terhadap cara yang adaptif
kata-kata kasarnya - Monitor potensi
- Pasien mampu terjadinya agresi
menggunakan cara untuk - Cegah perilaku
mengontrol marahnya kekerasan jika pasien
marah
- Ajarkan cara untuk
mengatur ekspresinya
dengan intens
- Bantu pasien
identifikasi terhadap
penyebab marah
EVALUASI

No Jam/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi Ttd

Você também pode gostar