Você está na página 1de 7

ARTIKEL KULIAH KERJA NYATA ANGKATAN 65 R.065.069.

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

DUSUN KARANG, DESA NGALANG , KECAMATAN GEDANGGSARI,

KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

DOSEN PENDAMPING LAPANGAN : IR. SUGENG PRIYANTO., M

Disusun Oleh:

Muhammad Azen Nasrul Ansony

111.150.038

Prodi Teknik Geologi


Kegiatan KKN angkatan 65 dimulai dengan adanya pembekalan dari pihak
universitas dan pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengenai apa yg harus
diobservasi sebelum KKN dan seperti apa karakteristik geografi dan sosiologi
Gunungkidul. Masyarakat Gunungkidul sebagian besar memiliki mata pencaharian
sebagai petai sedangkan lainnya ada yang bergerak pada bidang pertabian,
perkebunan, perdagangan, perikanan, dll. Di Gunungkidul salah satu masalah yang
sering dihadapi adalah permsalahan kekurangan air bersih terutama saat usim
kemarau yang juga merupakan saat kami sedang KKN. Potensi wisata Gunungkidul
yang paling utama adalah pantai di bagian selatan sedangkan di bagian utara
Gunungkidu berupa wialyah perbukitan dan menara pandangnya dan ada flying fox
terpanjang se-Asia Tenggara. Setelah mendapat pembekalan dari pihak universitas
kami membuat poin-poin yg akan diobservasi pada masyarakat yang dibagi ke
dalam beberapa aspek seperti pertanian, perkebunan, lingkungan, ekonomi, dll.

Setelah diberi pembekalan , dua hari kemudian kami melakukan observasi


langsung ke dusun Karang, Desa Ngalang, Gunungkidul. Pada saat observasi ini
kami bertemu dengan pak Bardianto sebagai kepala padukuhan Karang. Setelah
memperkenalkan diri kepada ktua padukuhan dan menyampaikan maksud kami,
kemudian kami bertanya tentang masalah apa saja yang ada di masyarakat yang
dapat kami carikan solusi sebagai program kerja KKN kami Pada saat observasi ini
ada beberapa poin yg kami dapatkan

1) Perkebunan
a) Adanya kelompok perkebunan Kakao yang terdri dari beberapa kepala
keluarga dengan sistem setiap rumah anggota kelompok menanam minimal
2 pohon kakao.
b) Banyaknya hama berupa kutu putih dan semut mengurangi nilai jual kakao
yg dipanen
c) Kakako akan dipann setiap minggu pada rumah-rumah warga jika sudah ada
yg masak buahnya, ditandai dengan kulit luar kakao berwarna kekuningan,
jika belum masak berwarna hijau dan jika terlalu masak berwarna coklat
d) Sistem perkebunan Kakao ini dalam bentuk kelompok perkebunan
Setyodadi yang diketuai oleh pak Samino dan setiap angota bertanggung
jawab sendiri terhadap pohon kakao yg ditanam di rumahnya
2) Ekonomi
a) Masyarakat padkuhan karang memiliki mata pencaharian yang dominan
pada bidang pertanian
b) Pertanian pada agak kurang baik pada musim kemarau karena tidak adanya
air mengalir
c) Umumnya masyarakat pada saat kemarau menanam kacang yang juga suka
ditaam pada halaman warga
d) Di padukuhan ini ada Kelompok Wanita Tani (KWT) yang memiliki
kegiatan memproduksi olahan coklat
e) Coklat hasil pertanian akn dijual pada KWT setiap hari jumat siang dan
kemudian akan dikirimkan oleh pihak KWT kemudian akan dikirim untuk
dihaluskan.
3) Lingkungan
a) Pada bagian padukuhan karang bagian utara, yaitu di wilayah RT 1&2
merupakan wlayah yang terjal dan memiliki potensi tanah longsor karena
sudah ebebrapa kali terjadi longsor
b) Di wilayah ini termasuk wilayah yg agak susah air. Walaupun tidak sampai
kering sama sekali, kebanyakan warga memanaatkan air yg disalurkan dari
mata air ketimbang air dari sumur. Air ini disalurkan dai semacam kolam
atau bendungan dibagian perbukitan tanpa alat sehingga tidak ada biaya
perawatan, namun debitnya juga akan kecil karena hanya memanfaatkan
gravitasi sehingga juga akan kesulitan jika dgunakan air dqlam volume yang
besar secara langsung
c) Pada malam hari jalan-jaln di dusun ini sangat gelap karena belum adanya
penerangan jalan
4) Kesehatan’
a) Di padukuhan ini dibutuhkan adanya posyandu
b) Umumnya banyak lansia sehingga dibutuhkan pengeekan kesehatan lansia
5) Budaya
a) Di desa Ngalang akan diadakan acara rasulan yg pesertanay adlaah setiap
padukuhan di Desa Ngalang

Pada awal KKN kami masih sibuk memperisiapkan semua perlatan dan
kelengkapan KKN beserta memindahkannya ke tempat KKN. Kami tinggal di
rumah seorang lansia y=berumur 90 yan hidup sendirian di rumah itu. Hari ke 2
KKN kami sibuk mempersiapkan gunungan untuk acara rasulan. Gunungan dibuat
dengan membuat kotak dasarnya dari bambu kemudian menghias bagaian atasnya
dengan berbagai macam hasil bumi. Hasil bumi yg ditaruh di gunungan tersebut
berupa wortel, cabai, terong, tomat, buncis, kacang panjang, dll dan di paling atas
ditaruh buah kakao sebagai indentitas perkebunan khas padukuhan karang.
Pembuatan gunungan ini memakan waktu sekitar 4-5 jam yang dilakukan oleh
beberapa warga dipimpin oleh pak Djarot sebagai ketua panitia rasulan dan ketua
hutan rakyat.
Pelaksanaan rasulaN dilakukan pada hari ke 3 KKN, rasulan ini dilakukan
dengan pawai dari padukuhan masing-masing ke balai desa untuk berkumpul
kemudian arak-arakan dilanjutkan ke mengitari desa Ngalang mulai dari balai desa
ke Gubug Gedhe. Ketika sampai disana akan diadakan upacara adat Desa Ngalang.
Rasulan ini merupakan acara kebudayaan sebagai bentuk rasa syukur warga Desa
Ngalang tehadp kekayaan alam yang diberikan oleh Tuhan sehingga memajang
hasil bumi.

Hari ke4 sampai ke 7 belum melaksanakan program kerja, namun kami


mengisi hari dengan banyak berinteraksi dengan masyarakat sekitar. Selain itu pada
beberapa hari ini kami banyak berkorrdiansi kepada beberapa tokoh masyarakat
terkait program yang kan kami kerjakan seperti kepada ketua posyandu, ketua RT
dan RW, ketua kelompok lebah klanceng, kelompok perkebunan setyodadi dan ketu
KWT.
Pada hari ke 8 KKN kami melaksanakan program yang pertama berupa
senam sehat. Program tersebut diadakan secara 2 kali, yaitu pada tanggal 8 dan 15
Juli 2018. Setiap hari Minggu pagi warga diajak berkumpul di halaman Rumah
Pintar untuk melakukan senam bersama. Untuk menambah semangat para
peserta, kelompok KKN menyediakan beberapa doorprize bagi peserta yang paling
semangat. Kegiatan senam dipimpin oleh anggota kelompok yg diikitu sekitar 30
masyarakat dudun Karang
Pada hari ke 10 kami melaksanakan program berikutnya berupa posyandu.
Di Dusun Karang kegiatan ini selalu diadakan setiap tanggal 8. Karena ketika
pelaksanaan KKN bertepatan dengan kegiatan Posyandu, tepatnya pada hari Rabu
tanggal 8 Juli 2018, mahasiswa ikut berpartisipasi dalam pelaksanaannya.
Kelompok 69 berpartisipasi dengan menyediakan konsumsi tambahan berupa
puding, ikut menimbang, mengukur, dan mendata peserta posyandu. Selain itu,
kelompok KKN juga mengadakan sosialisasi secara sekilas kepada ibu-ibu
mengenai informasi asupan gizi bagi balita.
Kemudian hari ke 10 sampai ke 20 setiap pagi hingga siang kami melakukan
kerja bakti bersama warga dalam membangun pos ronda. Pada pembangunan pos
ronda ini kami berperan dalam mengangkat batuan, mengaduk semen dan pasir
hingga ikut dalam mengukir kayu. Dalam kerja bakti in kami juga banyak
berinteraksi kepada masyarakat sekitar.
Pada hari ke 10 kami melakukan survei ke titik-titi longsor di wilayah
Petung. Kami mendapatkan adanya empat titik longsor. Kami melakukan observasi
mnegenai penyebab tanah longsor tersebut serta potensi terjadinya longsor lagi di
wilayah Petung. Longsor di wilayah ini umumnya disebabkan oleh tngginya
pelapukan yang membentuk soil di atas batuan dasar berupa batuan vulkanik
berukuran kasar. Ketika terjadi hujan yang besar kandungan air akan melimpah di
dlama tanah dan dapat mningkatkan sifat plastisitas tanah sehingga mudah lepas.
Selain itu ketika hujan aliran air dalam tanah umumnya akan banyak dibatas soil
dengan batuan dasar sehingga akan mudah menggerakan tanah yg mudah lepas. Hal
ini dapat diketahui dari tipe longsoran yang umumnya berupa rayapan tanah, bukan
bongkahan batuan dan pada bidang longsor telihat adanya bedrock ynag memiliki
goresan bekas pergerqakan tanah pada batuan dasar itu.
Pada hari ke 13 siang hari kami melakukan penyebaran poster siap siaga
tanah longsor pada acara pertemuan kelompok hutan rakyat. Poster tersebut berisi
analisis kami tentang penyebab tenah longsor yg disertai gejala terjadinya tanah
longsor, cara mencegahnya, cara evakuasinya serta kontak darurat jika terjadi tanah
longsor. Pembuatan poster ini seklaigus untuk mengundang warga menghadiri
penyuluhan siap siaga tanah longsor di rumah ketua RT1. Penyuluhan siap siaga
longsor dlakukan pada malam hari setelah Isya. Penyuluhan ini diawali dengan
presentasi oleh anggoat KKN keudain dilanjutkan dengan diskusi bersama warga
untuk bagaimana bersama-sama mengurangi resiko tanah longsor.
Pada tanggal 13 Juli dilakukan survei awal untuk pencarian tiang untuk
proker penerangan jalan. Pada saat itu dilakukan setelah membantu kerja bakti
pembangunan pos ronda, dikarenakan pembangunan pos ronda ini dilakukan
selama lebih kurang 10 hari berturut-turut dan saya ikut membantu selama proses
pembuatan pos ronda tersebut. Namun, tidak dapat membantu setiap hari karena
terkendala kesempatan untuk membantu. Sebagai contoh, adalah saat saya harus
print poster ke jogja sekaligus memberikan surat permohonan pembicara kepada
Dekan Fakultas Pertanian.
Pada hari ke 20 dilakukan program penyuluhan hama dan penyakit tanaman kakao.
Program ini diisi oleh pembicara dari Fakultas pertanian UPN yaitu Pak Sugeng
yang juga merupakan dosen pembimbing lapangan kami. Proram ini dilakukan di
rumah ketua RT 3 yang juga ketua keompok perkebunan Setyodadi.
Pada hari minggu, tanggal 22 Juli saya kembali ikut serta pada kerja bakti
di Dusun Karang, kali ini kerja bakti dilakukan dalam pengecoran jalan di RT 6 dan
RT 7. Karena pada hari tersebut kami juga telah memiliki agenda yaitu pada jam
10:00 WIB ,saya tidak dapat membantu secara penuh saat kerja bakti. Pada jam
10:00 WIB merupakan kegiatan proker lomba anak untuk memperingati hari anak
sampai jam 13:30 WIB. Lalu pada sore harinya saya melakukan survey terakhir dan
pembayaran DP untuk pembuatan tiang yang akan digunakan pada proker
pengadaan penerangan jalan.
Pada tanggal 23 Juli, saya melakukan penjemputan kepada anak-anak yang
seharusnya datang ke proker kami di bidang bela negara. Hal ini disebabkan banyak
anak-anak yang tidak mengetahui perihal adanya acara nonton bersama dan
menyanyikan lagu-lagu wajib nasional. Pada zaman ini, tontonan dan sarana
bermain untuk anak-anak banyak. Namun tidak sedikit dari sarana tersebut yang
sudah terpengaruhi oleh kebudayaan asing. Oleh karena itu, untuk menanamkan
nasionalisme pada anak-anak kelompok KKN mengadakan program kerja
pengenalan lagu-lagu wajib nasional. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat
tanggal 23 Juli 2018. Selain itu, kegiatan dilanjutkan dengan menonton bersama
film pendek tentang bela negara. Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang anak-anak
Dusun Karang.
Pada hari ke 29 kami mengadakan perpisahan dengan masyarakat dusun
Karang, Acara perpisahan ini dihadiri oleh sekitar 70 warga.

Você também pode gostar