Você está na página 1de 12

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Audit terhadap siklus pendapatan mencakup dua pendekatan yaitu pengujian
kepatuhan dan pengujian substansi. Pengujian kepatuhan bertujuan untuk memahamai
struktur pengendalian intern terhadap siklus penjualan, yang selanjutnya digunakan
sebagai dasar pengujian substansi. Pengujian substansi dimaksudkan untuk
melakukan verifikasi terhadap kelayakan jumlah rupiah serta kesesuaian penyajiannya
dengan prinsip akuntansi yang diterapkan di Indonesia. Kedua pendekatan ini sangat
berbeda dalam imlpementasinya, sehingga program audit untuk yang kedua
pendekatan tersebut juga sangat berbeda.
Dalam pembahasan ini, sistem penjualan tidak dibahas mengingat
keterbatasan ruang lingkup pembahasan. Dengan demikian kami disini akan
membahas salah satu aspek yaitu system penjualan kredit dan system penerimaan kas.
System penjualan kredit dan system penerimaan kas menjadi materi pembahasan
dengan pertimbangan sebagian besar perusahaan menggunakan mekanisme penjualan
kredit dan tunai.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan di atas, maka perumusan masalah dalam makalah ini adalah

1) Apa saja yang dimaksud dengan siklus pendapatan?

2) Apa saja sistem informasi akuntansi yang membentuk siklus pendapatan?

3) Apa saja tujuan dari pengujian audit terhadap siklus pendapatan ?

C. Tujuan Penulisan

Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dipakai dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :

1) Menjelaskan mengenai siklus pembelian

2) Memaparkan apa saja sistem akuntansi yang membentuk siklus pendapatan

3) Memaparkan tujuan dari pengujian audit siklus pendapatan

1
BAB II

PEMBAHASAN

Audit Terhadap Siklus Pendapatan

A. Deskripsi Siklus Pendapatan


Siklus pendapatan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, baik secara
kredit maupun secara tunai, retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan
penghapusan piutang. Dalamtransak si penjualan kredit, jika order dari customer telah
dipenuhi dengan pengiriman barag atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu
perusahaan memiliki piutang kepada customernya. Transaksi penjualan kredit
dilakukan melalui sistem penjualan kredit, sedangkan dalam transaksi penjualn tunai,
barang diserahkan oleh fungsi pengiriman kepada customer atau jasa baru diserahkan
jika fungsi penerimaan kas setelah menerima uang dari customer.
Pendapatan perusahaan dapat berkurang karena barang dijual atau
dikembalikan oleh customer kepada penjualan dan pencadangan kerugian akibat tidak
tertagihnya piutang usaha. Transaksi peneriman kembali barang yang telah dijual
dilaksanakan melalui sistem retur penjualan dan transaksi pecadangan kerugian
piutang usaha dilaksanakan melalui sistem pencadangan kerugian piutang usaha.

1. Sistem Informasi Akuntansi yang Membentuk Piutang Usaha


Siklus pendapatan terdiri dari berbagai sistem informasi akuntansi berikut
ini:
a) Prosedur order penjualan
b) Prosedur penjualan kredit
c) Prosedur pengiriman barang
d) Prosedur penagihan
e) Prosedur pencatatan piutang
f) Prosedur pencatatan pendapatan penjualan kredit
g) Prosedur pencatatan kos produk jadi yang terjual
2. Sistem penjualan tunai, yang terdiri dari jaringan prosedur berikut ini
a) Prosedur order penjualan
b) Prosedur penerimaan kas
c) Prosedur penyerahan barang
d) Prosedur pencatatan penerimaan kas
e) Prosedur pencatatan pendapatan penjualan tunai
f) Prosedur pencatatan kos produk jadi yang terjual
3. Sistem retur penjualan, yang terdiri dari prosedur berikut ini,
a) Prosedur penerimaan barang
b) Prosedur pencatatan pitang usaha
c) Prosedur pencatatan retur penjualan

2
4. Sistem pencadangan kerugian piutang, yang terdiri dari
a) Prosedur pembuatan bukti memorial
b) Prosedur pencatatan cadangan kerugian piutang
5. Sistem penghapusan piutang, yang terdiri dari
a) Prosedur pembuatan bukti memorial
b) Prosedur pencatatan penghapusan piutang

B. Tujuan Audit Terhadap Siklus Pendapatan


Tujuan audit terhadap siklus pendapatan disajikan pada gambar berikut:
Kelompok Asersi Tujuan Audit Terhadap Tujuan Audit Terhadap
Golongan Transaksi Saldo Akun
Keberadaan atau Transaksi penjualan kredit dan Piutang usaha
keterjadian tunai mencerminkan produk mencerminkan jumlah yang
yang diserahkan kepada terutang oleh customer yang
customer ada pada tanggal neraca

Transaksi adjusment
mencerminkan pengurangan
penjualan karena retur penjualan
telah diotorisasi
Kelengkapan Semua transaksi penjualan dan Piutang usaha mencakup
adjusment terhadap penjualan semua klaim kepada
yang terjadi selama periode audit customer pada tanggal
neraca
Hak dan Entitas memiliki hak atas Piutang usaha
Kewajiban piutang usaha dan kas sebagai mencerminkan klaim resmi ,
hasil dari transaksi dalam siklus entitas kepada customer
pendapatan
Penilaian atau Semua transaksi penjualan dari Piutang usaha
Alokasi adjusment penjualan telah mencerminkan klaim yang
dicatat dengan benar baik pada tanggal neraca
telah sesuai dengan buku
pembantu piutang dan
cadangan mencerminkan
estimasi yang masuk akal
antara jumlah piutang bruto
dengan nilai piutang usaha
bersih
Penyajian Atau Rincian transaksi penjualan dan Piutang usaha diidentifikasi
Alokasi adjusment mendukung laporan dan diklasifikasikan dengan
keuangan, baik klasifikasinya semestinya dalam neraca.
maupun pengungkapannya

C. Perancangan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian Terhadap Siklus


Pendapatan

3
1. Kerangka Perancangan
Oleh karena siklus pendapatan terdiri dari berbagai sistem informasi akuntansi
untuk menyelenggarakan berbagai transaksi yang berkaitan dengan pendapata
entitas, pembahasan perancangan program audit untuk pengujian pengendalian
terhadap siklus pendapatan ini dibagi menjadi lima kelompok transksi yaitu:
a) Penjualan Kredit
b) Penjualan Tunai
c) Retur Penjualan
d) Pencadangan kerugian piutang
e) Penghapusan piutang

2. Sistematika Uraian
Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap berbagai
transksi yang membentuk siklus pendapatan dibagi menjadi :
a) Fungsi Terkait
b) Dokumen
c) Catatan Akuntansi
d) Bagan Alir informasi
e) Salah saji potensial, aktivitas pengendalian, dan prosedur audit untuk
pengujian pengendalian yang digunakan oleh auditor
f) Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan
g) Penyusunan program audit
h) Penjelasan program audit

D. Perancangan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian- Transaksi penjualan


Kredit
1. Fungsi Yang Terkait
Berbagai fungsi yang terkait dalam siklus pendapatan berada di tangan unit
organisasi berikut ini:
Nama Fungsi Unit Organisasi Pemegang Fungsi
1. Fungsi Penjualan Bagian order Penjualan
2. Fungsi Pemberi otorisasi kredit Bagian kredit
3. Fungsi penyimpanan barang Bagian gudang
4. Fungsi pengiriman barang Bagian pengiriman
5. Fungsi penagihan Bagian penagihan
6. Fungsi pencatat piutang Bagian piutang
7. Fungsi akuntansi biaya Bagian akuntansi biaya
8. Fungsi akuntansi umum Bagian akuntansi umum
9. Fungsi penerimaan barang Bagian penerimaan barang

4
Tanggungjawab akan diuraikan sebagai berikut

a) Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggungjawab menerima surat order dari customer,
mengedit order dari customer untuk menambah informasi yang belum adapada
surat order tersebut seperti spesifikasi dan rute pengiriman, meminta otorisasi
kredit, menentukan tanggal pengiiriman dari gudang mana yang akan dikirim,
dan mengisi surat order pengiriman. Fungsi ini juga bertanggungjawab untuk
membuat backorder pada saat diketahui tidak adanya sediaan untuk memenuhi
order dari customer dan memo kredit untuk retur penjualan. Dalam penjualan
tunai, fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat faktur penjualan tunai yag
memungkinkan fungsi penerimaan kas menerima kas dari customer dan yang
merupakan perintah kepada fungsi pengiriman untuk menyerahkan barang
kepada customer.

b) Fungsi Kredit
Fungsi ini berada dibawah Departemen Keuangan yang
bertanggungjawab untuk meneliti status kredit customer den memberikan
otorisasi pemberian kredit kepada customer karena hampir semua penjualan
perusahaan manufaktur merupakan penjualan kredit, maka sebelum orderdari
customer dipenuhi, harus terlebih dahulu diperoleh otorisasi penjualan kredit
dari fungsi pemberi otorisasi kredit. Fungsi ini juga bertanggungjawab untuk
membuat bukti memorial atas dasar keputusan direktur keuangan untuk
penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih.

c) Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyimpan barang dan
menyiapkan barang yang dipesan oleh customer, serta menyerahkan barang ke
fungsi pengiriman.

d) Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyerahkan barang atas dasar
surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan. Fungsi ini
bertanggungjawab untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari
perusahaan tanpa ada otorisasi dari pihak yang berwenang. Dalam sistem
penjualan tunai, fungsi ini bertanggungjawab untuk mengirimkan kembali
barang yang telah dibeli oleh perusahaan kepada pemasok dalam transaksi
retur pembelian. otorisasi pengiriman barang dapat berupa surat order
pengiriman yang telah ditandatangani oleh fungsi penjualan, memo debit yang
ditandatangani oleh fungsi pembelian untuk barang yang diirimkan kembali
kepada pemasok, dan surat perintah kerja dari fungsi produksi mengenai
penjualan /pembuangan aktiva tetap yang sudah tidak dipakai lagi.

5
e) Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggungjawab membuat dan mengirimkan faktur
penjualan kepada customer, serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan
pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi pencatat piutang, fungsi akuntansi
biaya, dan fungsi akuntansi umum

f) Fungsi Akuntansi Biaya


Fungsi ini bertanggungjawab untuk mencatat kos produk jadi yang
dijual dalam buku pmbantu sediaan dan mencatat kos produk jadi yang
dikembalikan oleh customer dalam transaksi retur pembelian.

g) Fungsi Akuntansi Umum


Fungsi ini Bertanggungjawab menctat transaksi penjualan kredit dan
penjualan tunai dalam jurnal penjualan, dan transaksi retur penjualan,
pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang dalam jurnal umum.

h) Fungsi Penerimaan Barang


Fungsi ini bertanggungjawab menerima barang, baik berasal dari transaksi
pembelian maupun retur penjualan

2. Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam transaksi penjualan kredit dibagi menjadi dua
golongan, yaitu dokumen sumber yang berupa dokumen yang digunakan sebagai
dasar pencatatan kedalam catatan akuntansi, dan dokumen pendukung yaitu
dokumen yang menguatkan terjadinya validitas transaksi. Dokumen yang
digunakan yaitu:

Transaksi Dokumen Sumber Dokumen Pendukung


Penjualan kredit Faktur Penjualan Surat order pengiriman
Surat muat (bill of landing)

Surat order pengiriman merupakan dokumen penting untuk memproses penjualan


kredit kepada customer. Berbagai tembusan surat order penjualan terdiri dari:
 Surat order pengiriman
 Tembusan kredit
 Surat pengakuan
 Surat muat
 Slip pembungkus
 Tembusan gudang
 Arsip pengawasan pengiriman
 Arsip indeks silang

6
a) Surat Order Pengiriman
Merupakan dokumen yang memberikan otorisasi kepada fungsi
pengiriman untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi
seperti yang tertera dalam dokumen tersebut

b) Tembusan Kredit
Merupakan dokumen yang digunakan untuk memperoleh status kredit
customer dan untuk mendapatkan otorisasi penjualan kredit dari fungsi
pemberi otorisasi kredit.

c) Surat Pengakuan
Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penjualan kepada customer untuk
memberitahu bahwa ordernya telah diterima dan dalam proses pengiriman

d) Surat Muat
Digunakan sebagai bukti penyerahan barang dari perusahaan kepada
perusahaan angkutan umum, biasanya dibuat dua lembar, agar diarsipkan
oleh perusahaan angkutan umum, dan perusahaan yang mengirim barang
tersebut

e) Slip Pembungkus
Dokumen ini ditempelkan pada pembungkus barang untuk
memudahkan fungsi penerima customer mengidentifikasi barang barang
yang diterimanya

f) Tembusan Gudang
Merupakan surat tembuasan surat order pengiriman yang dikirim ke
fungsi gudang untuk menyiapkan jenis barang dengan jumlah yang seperti
yang tercantum di dalamnya

g) Arsip Pengawasan Pengiriman


Merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan oleh
fugsi penjualan menurut tanggal pengiriman yang dijanjikan. Jika fungsi
penjualan telah menerima tembusan surat order pengiriman barang dari
fungsi pengiriman yang merupakan bukti telah dilaksanakan pengiriman
barang, arsip ini kemudian diambil dan dipindahkan ke arsip surat order
pengiriman yang telah dipenuhi.

h) Arsip indeks Silang


Merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan secara
alfabetik menurut nama customer untuk memudahkan menjawab
pertanyaan pertanyaan dari customer mengenai status pesanaannya.
Berbagai tembusan faktur penjualan terdiri dari
 Faktur penjualan
7
 Tembusan piutang
 Tembusan jurnal
 Tembusan analisis
 Tembusan wiraniaga

i) Faktur Penjualan
Dokumen ini merupakan lembar pertama yang dikirim kepada
customer. Jumlah lembar faktur penjualan yang dikirim kepada customer
adala tergantung dari permintaan customer.

j) Tembusan Piutang
Merupakan tembuasan faktur penjulan yang dikirimkan ke fungsi
pencatat piutang dalam buku pembantu piutang

k) Tembusan Jurnal Penjualan


Merupakan tembusan yang dikirimkan ke fungsi akuntansi umum
sebagai dasar untuk mencatat transaksi penjualan kedalam jurnal
penjualan.

l) Tembusan Analisis
Merupakan tembusan yang dikirimkan ke fungsi akuntansi biaya
sebagai dasar untuk menghitung kos produk yang dijual yang dicatat
dalam buku pembantu sediaan, untuk analisis penjualan, dan untuk
perhitungan komisi (wiraniaga)

m) Tembusan Wiraniaga
Dikirimkan untuk memberitahubahwa order dari customer yang lewat
tangannya telah dipenuhi sehingga memungkinkannya menghitung komisi
penjualan yang menjadi haknya.

3. Catatan akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah jurnal
penjualan, jurnal umum, buku pembantu piutang, buku pembantu sediaan, dan
buku besar yang dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Jurnal Penjualan
Dalam transaki penjualan kredit, catatan ini berfungsi untuk mencatat
transaksi penjualan berdasarkan faktur penjualan. Jurnalnya adalah:

Piutang Usaha Rp.xxx


Pendapatan Penjualan Rp.xxx

8
b) Jurnal Umum
Catatan ini digunakan untuk mencatat kos produk yang dijual berdasarkan
dokumen bukti memorial. Jurnalnya adalah:

Kos Produk yang Dijual Rp.xxx


Sediaan Produk Jadi Rp.xxx

c) Buku Pembantu Piutang


Berfungsi sebagai buku pembantu yang digunakan untuk mencatat
bertambahnya piutang kepada debitur tertentu berdasarkan dokumen
sumber faktur penjualan

d) Buku Pembantu Sediaan


Berfungsi sebagai buku pembantu yang digunakan untuk mencatat kos
produk jadi tertentu yang dijual berdasarkan dokumen sumber faktur
penjualan.

e) Buku Besar
Akun buku besar yang terkait dalam siklus pendapatan adalah Piutang
usaha, pendapatan penjualan, kos produk yang dijual, dan sediaan produk
jadi.

4. Bagan Alir Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit

9
10
11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam melaksanakan audit, auditor harus menaruh perhatian pada semua
bidang pertanggung jawaban manajemen seperti diuraikan diatas, tetapi dengan
tingkat tekanan yang berbeda-beda dengan masing-masing penugasan. Bidang mana
yang akan memeperoleh perhatian yang lebih besartergantung pada pertimbangan
terhadap bergabai factor yang terlibat pada waktu menentuka arah kegiatan audit dan
resiko yang dihadapai organisasi.
Hasil dari tahap pengujian substantive adalah temuan. Temuan audit
berpangkal dari perbandingan kondisi (apa yang sebenrnya terjadi) dengan kriteria
(apa yang seharusnya terjadi), mengungkap akibat yang ditimbulkan dari perbedaan
kondisi dan kriteria tersebut serta mencari penyebabnya.

B. Daftar Pustaka
Mulyadi.Auditing.Buku 2 Edisi Ke-6.Jakarta: PT Salemba Empat, 2002

12

Você também pode gostar