Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Audit terhadap siklus pendapatan mencakup dua pendekatan yaitu pengujian
kepatuhan dan pengujian substansi. Pengujian kepatuhan bertujuan untuk memahamai
struktur pengendalian intern terhadap siklus penjualan, yang selanjutnya digunakan
sebagai dasar pengujian substansi. Pengujian substansi dimaksudkan untuk
melakukan verifikasi terhadap kelayakan jumlah rupiah serta kesesuaian penyajiannya
dengan prinsip akuntansi yang diterapkan di Indonesia. Kedua pendekatan ini sangat
berbeda dalam imlpementasinya, sehingga program audit untuk yang kedua
pendekatan tersebut juga sangat berbeda.
Dalam pembahasan ini, sistem penjualan tidak dibahas mengingat
keterbatasan ruang lingkup pembahasan. Dengan demikian kami disini akan
membahas salah satu aspek yaitu system penjualan kredit dan system penerimaan kas.
System penjualan kredit dan system penerimaan kas menjadi materi pembahasan
dengan pertimbangan sebagian besar perusahaan menggunakan mekanisme penjualan
kredit dan tunai.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahasan di atas, maka perumusan masalah dalam makalah ini adalah
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin dipakai dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
4. Sistem pencadangan kerugian piutang, yang terdiri dari
a) Prosedur pembuatan bukti memorial
b) Prosedur pencatatan cadangan kerugian piutang
5. Sistem penghapusan piutang, yang terdiri dari
a) Prosedur pembuatan bukti memorial
b) Prosedur pencatatan penghapusan piutang
Transaksi adjusment
mencerminkan pengurangan
penjualan karena retur penjualan
telah diotorisasi
Kelengkapan Semua transaksi penjualan dan Piutang usaha mencakup
adjusment terhadap penjualan semua klaim kepada
yang terjadi selama periode audit customer pada tanggal
neraca
Hak dan Entitas memiliki hak atas Piutang usaha
Kewajiban piutang usaha dan kas sebagai mencerminkan klaim resmi ,
hasil dari transaksi dalam siklus entitas kepada customer
pendapatan
Penilaian atau Semua transaksi penjualan dari Piutang usaha
Alokasi adjusment penjualan telah mencerminkan klaim yang
dicatat dengan benar baik pada tanggal neraca
telah sesuai dengan buku
pembantu piutang dan
cadangan mencerminkan
estimasi yang masuk akal
antara jumlah piutang bruto
dengan nilai piutang usaha
bersih
Penyajian Atau Rincian transaksi penjualan dan Piutang usaha diidentifikasi
Alokasi adjusment mendukung laporan dan diklasifikasikan dengan
keuangan, baik klasifikasinya semestinya dalam neraca.
maupun pengungkapannya
3
1. Kerangka Perancangan
Oleh karena siklus pendapatan terdiri dari berbagai sistem informasi akuntansi
untuk menyelenggarakan berbagai transaksi yang berkaitan dengan pendapata
entitas, pembahasan perancangan program audit untuk pengujian pengendalian
terhadap siklus pendapatan ini dibagi menjadi lima kelompok transksi yaitu:
a) Penjualan Kredit
b) Penjualan Tunai
c) Retur Penjualan
d) Pencadangan kerugian piutang
e) Penghapusan piutang
2. Sistematika Uraian
Perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap berbagai
transksi yang membentuk siklus pendapatan dibagi menjadi :
a) Fungsi Terkait
b) Dokumen
c) Catatan Akuntansi
d) Bagan Alir informasi
e) Salah saji potensial, aktivitas pengendalian, dan prosedur audit untuk
pengujian pengendalian yang digunakan oleh auditor
f) Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan
g) Penyusunan program audit
h) Penjelasan program audit
4
Tanggungjawab akan diuraikan sebagai berikut
a) Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggungjawab menerima surat order dari customer,
mengedit order dari customer untuk menambah informasi yang belum adapada
surat order tersebut seperti spesifikasi dan rute pengiriman, meminta otorisasi
kredit, menentukan tanggal pengiiriman dari gudang mana yang akan dikirim,
dan mengisi surat order pengiriman. Fungsi ini juga bertanggungjawab untuk
membuat backorder pada saat diketahui tidak adanya sediaan untuk memenuhi
order dari customer dan memo kredit untuk retur penjualan. Dalam penjualan
tunai, fungsi ini bertanggungjawab untuk membuat faktur penjualan tunai yag
memungkinkan fungsi penerimaan kas menerima kas dari customer dan yang
merupakan perintah kepada fungsi pengiriman untuk menyerahkan barang
kepada customer.
b) Fungsi Kredit
Fungsi ini berada dibawah Departemen Keuangan yang
bertanggungjawab untuk meneliti status kredit customer den memberikan
otorisasi pemberian kredit kepada customer karena hampir semua penjualan
perusahaan manufaktur merupakan penjualan kredit, maka sebelum orderdari
customer dipenuhi, harus terlebih dahulu diperoleh otorisasi penjualan kredit
dari fungsi pemberi otorisasi kredit. Fungsi ini juga bertanggungjawab untuk
membuat bukti memorial atas dasar keputusan direktur keuangan untuk
penghapusan piutang yang sudah tidak dapat ditagih.
c) Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyimpan barang dan
menyiapkan barang yang dipesan oleh customer, serta menyerahkan barang ke
fungsi pengiriman.
d) Fungsi Pengiriman
Fungsi ini bertanggungjawab untuk menyerahkan barang atas dasar
surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan. Fungsi ini
bertanggungjawab untuk menjamin bahwa tidak ada barang yang keluar dari
perusahaan tanpa ada otorisasi dari pihak yang berwenang. Dalam sistem
penjualan tunai, fungsi ini bertanggungjawab untuk mengirimkan kembali
barang yang telah dibeli oleh perusahaan kepada pemasok dalam transaksi
retur pembelian. otorisasi pengiriman barang dapat berupa surat order
pengiriman yang telah ditandatangani oleh fungsi penjualan, memo debit yang
ditandatangani oleh fungsi pembelian untuk barang yang diirimkan kembali
kepada pemasok, dan surat perintah kerja dari fungsi produksi mengenai
penjualan /pembuangan aktiva tetap yang sudah tidak dipakai lagi.
5
e) Fungsi Penagihan
Fungsi ini bertanggungjawab membuat dan mengirimkan faktur
penjualan kepada customer, serta menyediakan copy faktur bagi kepentingan
pencatatan transaksi penjualan oleh fungsi pencatat piutang, fungsi akuntansi
biaya, dan fungsi akuntansi umum
2. Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam transaksi penjualan kredit dibagi menjadi dua
golongan, yaitu dokumen sumber yang berupa dokumen yang digunakan sebagai
dasar pencatatan kedalam catatan akuntansi, dan dokumen pendukung yaitu
dokumen yang menguatkan terjadinya validitas transaksi. Dokumen yang
digunakan yaitu:
6
a) Surat Order Pengiriman
Merupakan dokumen yang memberikan otorisasi kepada fungsi
pengiriman untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi
seperti yang tertera dalam dokumen tersebut
b) Tembusan Kredit
Merupakan dokumen yang digunakan untuk memperoleh status kredit
customer dan untuk mendapatkan otorisasi penjualan kredit dari fungsi
pemberi otorisasi kredit.
c) Surat Pengakuan
Dokumen ini dikirimkan oleh fungsi penjualan kepada customer untuk
memberitahu bahwa ordernya telah diterima dan dalam proses pengiriman
d) Surat Muat
Digunakan sebagai bukti penyerahan barang dari perusahaan kepada
perusahaan angkutan umum, biasanya dibuat dua lembar, agar diarsipkan
oleh perusahaan angkutan umum, dan perusahaan yang mengirim barang
tersebut
e) Slip Pembungkus
Dokumen ini ditempelkan pada pembungkus barang untuk
memudahkan fungsi penerima customer mengidentifikasi barang barang
yang diterimanya
f) Tembusan Gudang
Merupakan surat tembuasan surat order pengiriman yang dikirim ke
fungsi gudang untuk menyiapkan jenis barang dengan jumlah yang seperti
yang tercantum di dalamnya
i) Faktur Penjualan
Dokumen ini merupakan lembar pertama yang dikirim kepada
customer. Jumlah lembar faktur penjualan yang dikirim kepada customer
adala tergantung dari permintaan customer.
j) Tembusan Piutang
Merupakan tembuasan faktur penjulan yang dikirimkan ke fungsi
pencatat piutang dalam buku pembantu piutang
l) Tembusan Analisis
Merupakan tembusan yang dikirimkan ke fungsi akuntansi biaya
sebagai dasar untuk menghitung kos produk yang dijual yang dicatat
dalam buku pembantu sediaan, untuk analisis penjualan, dan untuk
perhitungan komisi (wiraniaga)
m) Tembusan Wiraniaga
Dikirimkan untuk memberitahubahwa order dari customer yang lewat
tangannya telah dipenuhi sehingga memungkinkannya menghitung komisi
penjualan yang menjadi haknya.
3. Catatan akuntansi
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan kredit adalah jurnal
penjualan, jurnal umum, buku pembantu piutang, buku pembantu sediaan, dan
buku besar yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Jurnal Penjualan
Dalam transaki penjualan kredit, catatan ini berfungsi untuk mencatat
transaksi penjualan berdasarkan faktur penjualan. Jurnalnya adalah:
8
b) Jurnal Umum
Catatan ini digunakan untuk mencatat kos produk yang dijual berdasarkan
dokumen bukti memorial. Jurnalnya adalah:
e) Buku Besar
Akun buku besar yang terkait dalam siklus pendapatan adalah Piutang
usaha, pendapatan penjualan, kos produk yang dijual, dan sediaan produk
jadi.
9
10
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam melaksanakan audit, auditor harus menaruh perhatian pada semua
bidang pertanggung jawaban manajemen seperti diuraikan diatas, tetapi dengan
tingkat tekanan yang berbeda-beda dengan masing-masing penugasan. Bidang mana
yang akan memeperoleh perhatian yang lebih besartergantung pada pertimbangan
terhadap bergabai factor yang terlibat pada waktu menentuka arah kegiatan audit dan
resiko yang dihadapai organisasi.
Hasil dari tahap pengujian substantive adalah temuan. Temuan audit
berpangkal dari perbandingan kondisi (apa yang sebenrnya terjadi) dengan kriteria
(apa yang seharusnya terjadi), mengungkap akibat yang ditimbulkan dari perbedaan
kondisi dan kriteria tersebut serta mencari penyebabnya.
B. Daftar Pustaka
Mulyadi.Auditing.Buku 2 Edisi Ke-6.Jakarta: PT Salemba Empat, 2002
12