Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
JARINGAN
- ON 19.42 - NO COMMENTS
ANALISIS DAN DESAIN TOPOLOGI JARINGAN
A. Topologi Bus
Topologi bus sering disebut juga topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang
dibentang kemudian beberapa computer dihubungkan pada kabel tersebut. Secara
sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung,
kemudian kedua ujung ditutup dengan terminator/terminating-resistance yang berupa
tahanan listrik ± 60 ohm.
C. Topologi Star(Bintang)
Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut
concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua computer dalam
jaringan dihubungkan ke concentrator ini.
Penjelasannya:
Pada topologi star sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali
semua komunikasi yang terjadi. Terminal-terminal lainnya melakukan komunikasi
melalui terminal pusat ini.
Terminal control pusat bisa berupa computer yang difungsikan sebagai pengendali tetapi
bisa juga berupa HUB atau MAU (Multi Access Unit)
Gambar Topologi Star
Terdapat dua alternative untuk operasi simpul pusat:
o Simpul pusat beroperasi secara broadcast yang meyalurkan data keseluruh arah. Pada
operasi ini walaupun secara fisik kelihatan sebagai bintang, secata logic sebenarnya
beroperasi bus, alternative menggunakan HUB.
o Simpul pusat beroperasi sebagi witch, data kiriman diterima oleh simpul kemudian
dikirim hanya ke terminal tujuan (bersifat point to point), alternative ini menggunakan
MAU sebagai pengendali.
Bila menggunakan HUB maka secara fisik sebenarnya jaringan berbentuk topologi star
namun secara logis bertopologi bus. Bila menggunakan MAU, maka baik fisik maupun
logis bertopologi star.
Kelebihan topologi star:
o Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan
menjadi mudah
o Kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
o Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.
o Kontrol terpusat sehingga memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan serta
memudahkan pengelolaan jaringan.
Kelemahan Topologi Star
o Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi
o Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang
sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.
o Boros dalam penggunaan kabel
o Kondisi HUB harus tetap dalam kondisi baik, kerusakan HUB berakibat lumpuhnya
seluruh link dalam jaringan sehingga computer tidak dapat saling berkomunikasi.
Topologi IBSS mirip dengan model point to point dan juga point to multipoint pada
jaringan kabel LAN namun bedanya tidak adanya sebuah terminal ( access point ) seperti
hal nya switch pada LAN yang berfungsi untuk membuat perangkat-perangkat wireless
klien saling terhubung. Kelemahan lain adalah karena tidak adanya Access point maka
wireless client tidak bisa mengatur prioritas dari perangkat mana yang harus
didahulukan. Hal ini menyebabkan tabrakan atau collusion yang tentu dapat membuat
komunikasi jadi lambat.
2) Basic Service Sets (BSSs)
BSS adalah kumpulan dari perangkat wireless yang terhubung satu sama lain dengan
perantaraan sebuah perangkat access point. Perangkat access point berfungsi sebagai
terminal pusat, semua klien wireless harus terhubung dahulu dengan access point sebelum
berkomunikasi dengan klien yang lain.
Pada klien WLAN harus beroperasi menggunakan mode Infrastructure Basic Service Set,
jika tidak maka tidak bisa berkomunikasi dengan Access Point. BSS lebih bagus dari
topologi IBSS.
3) Extended Service Sets (ESSs)
Extended Service Sets (ESSs) adalah kumpulan dari beberapa topologi BSS. Pada topologi
ESS terdapat lebih dari satu Access Point(AP), Access Point - Access Point dalam topologi
ESS terhubung satu sama lain melalui port uplink. Alasan utama dipakainnya model
topologi ini adalah untuk memperluas daya jangkau AP dan juga karena meningkatnya
beban yang mesti dilayani oleh satu AP.