Você está na página 1de 3

Hasil Pengamatan Dominansi

Perlakuan
Hari
Kontrol Pemotongan Pemotongan + IAA
Ke-
I II Rerata I II Rerata I II Rerata
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 0 0 0 3 2 2,5 0 0 0

4 0 0 0 3 2 2,5 0 0 0

5 1 0 0,5 3 3 3 0 0 0

6 1 1 1 3 3 3 0 0 0

7 1 1 1 3 3 3 0 0 0

8 2 1 1,5 3 3 3 0 0 0

9 2 1 1,5 3 3 3 0 0 0

10 2 2 2 3 3 3 0 0 0

11 2 2 2 3 3 3 0 0 0

12 3 2 2,5 3 3 3 0 0 0

13 3 2 2,5 3 3 3 0 0 0

14 3 3 3 3 3 3 0 0 0

Analisis Data
Kegiatan praktikum dominansi apikal dilakukan untuk mengetahui pengaruh beberapa
perlakuan pada tunas apikal terhadap tumbuhnya tunas lateral. Pada kegiatan ini,
digunakan 3 pohon cabai yang masing-masing diberikan 3 macam perlakuan yang
berbeda, yaitu perlakuan kontrol tanpa pemotongan tunas apikal, perlakuan dengan
pemotongan tunas apikal, dan perlakuan dengan pemotongan tunas apikal kemudian
diberikan hormon IAA. Untuk setiap perlakuan dilakukan oleh 2 kelompok, sehingga
diasumsikan terdapat 2 kali pengulangan di setiap perlakuan. Seluruh kegiatan
praktikum dilaksanakan selama 2 minggu di kebun kecil di sebelah Green House
Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Data yang diambil yaitu banyaknya
jumlah tunas lateral yang muncul setiap harinya selama 2 minggu.
Perlakuan kontrol dilakukan oleh kelompok 1 dan 4, dimana data yang didapatkan oleh
kelompok 1 diasumsikan sebagai pengulangan pertama dan data yang didapatkan oleh
kelompok 4 diasumsikan sebagai pengulangan kedua. Berdasarkan penghitungan rerata
dari hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh kelompok 1 dan 4, diketahui bahwa
pada hari pertama hingga keempat masih belum ada tunas lateral yang muncul di setiap
pohon untuk setiap pengulangan percobaan. Kemudian pada hari kelima didapatkan
penghitungan rerata tunas lateral yang muncul sebanyak 0,5 tunas. Pada hari keenam
dan ketujuh didapatkan penghitungan rerata tunas lateral yang muncul sebanyak 1
tunas. Pada hari kedelapan dan kesembilan didapatkan penghitungan rerata tunas
lateral yang muncul sebanyak 1,5 tunas. Pada hari kesepuluh dan kesebelas didapatkan
penghitungan rerata tunas lateral yang muncul sebanyak 2 tunas. Pada hari keduabelas
dan ketigabelas didapatkan penghitungan rerata tunas lateral yang muncul sebanyak
2,5 tunas. Pada hari keempatbelas didapatkan penghitungan rerata tunas lateral yang
muncul sebanyak 3 tunas.

Perlakuan pemotongan tunas apikal dilakukan oleh kelompok 2 dan 5, dimana data
yang didapatkan oleh kelompok 2 diasumsikan sebagai pengulangan pertama dan data
yang didapatkan oleh kelompok 5 diasumsikan sebagai pengulangan kedua.
Berdasarkan penghitungan rerata dari hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh
kelompok 2 dan 5, diketahui bahwa pada hari pertama dan kedua masih belum ada
tunas lateral yang muncul di setiap pohon untuk setiap pengulangan percobaan.
Kemudian pada hari ketiga dan keempat didapatkan penghitungan rerata tunas lateral
yang muncul sebanyak 2,5 tunas. Pada hari kelima hingga keempat belas didapatkan
penghitungan rerata tunas lateral yang muncul sebanyak 3 tunas.

Perlakuan pemotongan tunas apikal dan pemberian hormon IAA dilakukan oleh
kelompok 3 dan 7, dimana data yang didapatkan oleh kelompok 3 diasumsikan sebagai
pengulangan pertama dan data yang didapatkan oleh kelompok 6 diasumsikan sebagai
pengulangan kedua. Berdasarkan penghitungan rerata dari hasil pengamatan yang telah
dilakukan oleh kelompok 3 dan 6, diketahui bahwa tidak ada tunas lateral yang muncul
di setiap pohon untuk setiap pengulangan pada hari pertama setelah pemberian
perlakuan hingga hari keempatbelas.

Berdasarkan rerata hasil yang diperoleh tersebut, dapat dibuat grafik sebagai berikut:

GRAFIK PERTAMBAHAN JUMLAH TUNAS LATERAL


3.5

2.5

1.5

0.5

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

KONTROL POTONG POTONG+IAA

Berdasarkan hasil grafik yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa perlakuan dengan
pemotongan tunas apikal memberikan kecepatan tumbuh tunas lateral yang lebih cepat
daripada perlakuan kontrol dan perlakuan pemotongan yang kemudian diberikan
hormon IAA. Namun, rerata jumlah tunas lateral yang muncul pada perlakuan kontrol
dan pemotongan tunas apikal memiliki nilai yang sama, yaitu 3 tunas.

Você também pode gostar