Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dalam arti luas, kecurangan adalah semua ketidakjujuran yang disengaja untuk
merampas milik atau hak orang atau pihak lain. Dalam konteks, pengauditan laporan
keuangan, kecurangan didefinisikan sebagai pelaporan keuangan yang disengaja
mengandung kesalahan penyajian. Berikut adalah jenis jenis kecurangan.
1
Insentif/Tekanan
Peluang Perilaku/Pembenaran
Gambar Segitiga Kecurangan
Sumber : Buku Auditing Al. Haryono Jusuf
2
Tekanan yang bsar akuntansi, audit internal, kepada analis, kreditur,
terhadap manajemen untuk atau teknologi informasi. dan pihak ketiga lainnya
melunasi utang atau untuk Pengendalian internal
memenuhi persyaratan lemah
pinjaman lainnya Transaksi dengan pihak
Kesejahteraan pribai berelasi yang signifikan
manajemen atau dewan
komisaris terancam secara
material oleh kinerja
keuangan entitas.
3
mempertimbangkan sejumlah informasi, termasuk factor-faktor risiko kecurangan, untuk
mengidentifikasi dan merespons risiko kecurangan.
Skeptisisme Profesional
Untuk mempertahankan skeptisme professional diperlukan pengajuan pertanyaan
secara berkelanjutan tentang apakah informasi dan bukti audit yang telah diperoleh
member petunjuk bahwa kesalahan penyajian material disebabkan oleh kecurangan yang
mungkin terjadi. Hal tersebut meliputi mempertimbangkan keandalan informasi yang
akan digunakan sebagai bukti audit dan pnegendalian atas penyiapan dan pemeliharannya
jika relevan.
4
2. Bagaimana manajemen bisa melakukan dan menyembunyikan pelaporan
keuangan yang mengandung kecurangan.
3. Bagaimana seseorang bisa memperlakukan tidak semestinya terhadap asset
entitas.
4. Bagaimana auditor bisa merespons terhadap kerentanan kesalahan penyajian
material yang diakibatkan kecurangan.
5
d. Penasehat hukum internal perusahaan
e. Direktur etika dan pihak yang setara
f. Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam menghadapi dugaan kecurangan.
Risiko Kecurangan
Auditor harus mengevaluasi apakah informasi yang diperoleh dari prosedur
penilaian risiko lain dan aktivitas terkait yang telah dilaksanakan mengindikasi bahwa
terdapat satu atau ebih factor risiko kecurangan. Kondisi-kondisi yang memberikan
peluang untuk melakukan kecurangan (factor-faktor kecurangan) yaitu :
a. Kebutuhan untuk memenuhi harapan pihak ketiga untuk mendapatkan tambahan
ekuitas dapat menimbulkan tekanan untuk melakukan kecurangan
b. Pemberian bonus signifikan jika target laba yang tidak realistis dapat dipenuhi
akan mendorong terjadinya kecurangan
6
c. Lingkungan pengendalian yang kurang efektif
Penilaian apakah terdapat factor risiko kecurangan dan apakah factor tersebut
dipertimbangakan dengan penentuan risiko keslahan penyajian material laporan
keuangan yang disebabkan oleh kecurangan, menuntut penggunaan pertimbangan
professional.
Prosedur Analitis
Auditor harus mengevaluasi apakah prosedur analitis yang dilaksankan apakah
berdekatan dengan akhir audit, ketika membentuk kesimpulan secara kesuluruhan dengan
tentang apakah laporan keuangan konsisten dengan pemahaman auditor ats entitas,
mengindikasi risiko keslahan penyajian material yang diakibatkan oleh kecurangan yang
tidak disadari sebelumnya.
Informasi Lain
Auditor harus mempertimbangkan apakah informasi lain yang diperoleh auditor
mengindikasi adanya risiko keslahan penyajian material yang diakibatkan oleh
kecurangan. Informasi lain dapat diperoleh dari diskusi antar anggota tim, dan informasi
yang diperoleh dari proses penerimaan dan keberlanjutan hubungan dengan klien, serta
pengalaman yang diperoleh dari perikatan lainnya dengan entitas tersebut.
7
b. Pelaku kecurangan seringkali individu yang mengerti tentang prosedur audit. Oleh
karena itu, standar audit mengharuskan auditor untuk memasukkan unsur tidak
dapat diprediksi dalam pemilihan sifat, saat, dan luas prosedur audit yang akan
dilakukan merupakan hal yang penting karena individu-individu dalam entitas
yang terbiasa dengan prosedur audit umumnya dilakukan dalam suatu perikatan
mungkin lebih dapat menyembunyikan pelaporan keuangan yang mengandung
kecurangan.
8
a. Menguji Ketepatan Entri Jurnal yang Tercatat dalam Buku Besar dan
Penyesuaian Lain yang Dibuat dalam Penyusunan Laporan Keuangan
Dalam merancang dan melaksanakan prosedur audit untuk pengujian tersebut,
auditor harus:
a) Mewawancarai individu yang terlribat dalam proses pelaporan keuangan
mengenai aktivitas yang tidak semestinya atau tidak biasa yang terkait dengan
pemrosesan entri jurnal dan penyesuaian lain
b) Memilih entri jurnal dan penyesuaian lain yang dibuat pada akhir periode
pelaporan
c) Mempertimbangkan apakah perlu dilakukan pengujian terhadap entri jurnal
dan penyesuaian lain sepanjang periode pelaporan keuangan, metode yang
tepat atas pengujian pendukung yaitu:
Penilaian risiko kesalahan penyajian material yang diakibatkan oleh
kecurangan
Pengendalian yang telah diimplementasikan terhadap entri jurnal dan
penyesuaian lainnya
Proses pelaporan keuangan entitas dan sifat bukti yang dapat diperoleh
Karakteristik entri jurnal dan penyesuaian lainnya yang mengandung
kecurangan
Sifat dan kompleksitas akun
Entri jurnal atau penyesuaian yang lainnya yang diproses diluar kegiatan
bisnis normal.
b. Menelaah Estimasi Akuntansi untuk menemukan Hal Bias dan Mengevaluasi
Apakah Kondisi yang Menyebabkan Hal Bias Tersebut, Merupakan
Kesalahan Penyajian Material yang Diakibatkan Kecurangan
Dalam melaksanakan penelahaan tersebut, auditor harus :
a) Mengevaluasi apakah pertimbangan dan keputusan yang dibuat oleh
manajemen dalam memasukkan estimasi akuntansi tersebut dalam laporan
keuangan, meskipun jika estimasi akuntansi tersebut masuk akal secara
individu, mengindikasi suatu hal yang bias yang mungkin terjadi pada
manajemen entitas yang mungkin merupakan kesalahan penyajian material
9
yang diakibatkan oleh kecurangan. Jika demikian auditor harus mengevaluasi
kembali estimasi akuntansi secara keseluruhan.
b) Melakukan penelaahan retrospektif atas pertimbangan dan asumsi manajemen
yang terkait degan estimasi akuntansi signifikan yang tercermin dalam laporan
keuangan tahun lalu.
c. Mengevaluasi Dasar Bisnis untuk Transaksi Signifikan yang Tidak Biasa
Indikator yang dapat menunjukkan adanya transaksi signifikan diluar
kegiatan normal entitas (tidak biasa), yang mungkin telah dilakukan dengan
tujuan untuk melakukan pelaporan keuangan yang mengandung kecurangan atau
untuk menyembunyikan penyalahgunaan asset mecakup:
a) Bentuk transaksi yang terlihat terlalu kompleks
b) Manajemen belum mendiskusikan sifat dan perlakuan akuntansi untuk
transaksi tersebut dengan pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola
entitas, dan tidak terdapat pendokumentasian yang memadai
c) Manajemen lebih menekankan pada kebutuhan perlakuam akuntansi tertentu
daripada substansi ekonomi yang mendasari transaksi tersebut
d) Transaksi yang melibatkan pihak yang berelasi yang tidak dikonsolidasi,
termasuk entitas yang bertujuan khusus, belum ditelaah atau disetujui dengan
tepat oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas
e) Transaksi yang melibatkan pihak berelasi yang tidak teridentifikasi
sebelumnnya atau pihak yang tidak memiliki subtansi atau kekuatan
keuangan untuk mendukung tansaksi tersebut tanpa bantuan dari entitas yang
sedang diaudit.
10
kemampuan auditor untuk melanjutkan pelaksanaan audit dipertanyakan. Maka auditor
harus:
a. Menentukan tanggungjawab professional dan hukum yang berlaku untuk kondisi
tersebut
b. Mempertimbangkan apakah sudah tepat menarik diri dari perikatan, jika
penarikan diri dimungkinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Jika auditoe menarik diri dari perikatan, auditor harus :
i. Membahas dengan tingkat manajemen yang tepat dan pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola tentang penarikan diri auditor dari
perikatan dan alasannya
ii. Menentukan apakah ada ketentuan professional atau hukum untuk
melapor kepada individu atau kelompok individu yang membuat
perjanjian audit atau dalam beberapa kasus, kepada badan pengatur
tentang penarikan diri auditor dari perikatan dan alasannya.
Representasi Tertulis
Dikarenakan sifat kecurangan dan kesulitan yang dihadapi oleh auditor dalam
mendeteksi keslahan penyajian material dalam laporan keuangan yang berasal dari
kecurangan, adalah penting bagi auditor untuk mendapatkan representasi tertulis dari
manajemen dan jika relevan, pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola yang
menyatakan bahwa mereka telah mengungkapkan hal kepada auditor sebagai berikut:
a. Hasil penilaian manajemen tentang risiko bahwa terdapat keslahan penyajian
material dalam laporan keuangan yang diakibatkan oleh kecurangan
b. Pengetahuan mereka tentang kecurangan yang actual, diduga, atau dicurigai, yang
mempengaruhi entitas.
Komunikasi Kepada Manajemen dan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata
Kelola
a. Komunikasi Kepada Manajemen
Jika auditor telah mengidentifikasi adanya kecurangan, maka auditor harus
mengkomunikasikannya dengan segera hal tersebut kepada tingkat manajemen yang
tepat, dengan tujuan untuk menginformasikan kepada pihak yang memiliki tanggung
11
jawab utama untuk mencegah atau mendeteksi kecurangan tentang hal-hal yang
relevan dengan tanggung jawab mereka. Pada umumnya tingkat manajemen yang
tepat paling tidak adalah satu tingkat diatas individu yang yang tampaknya terlibat
dalam kecurangan yang diduga.
b. Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggungjawab atas Tata Kelola
Jika auditor telah mengidentifikasi atau menduga adanya kecurangan yang
melibatkan Manajemen, Karyawan yang memiliki peran penting dalam pengendalian
internal, atau karyawan lainnya yang membuat kecurangan mungkin berdampak
material terhadap laporan keuangan, maka auditor harus mengomunikasikannya
secara tepat waktu kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola , dengan
membahas sifat, saat, dan luas prosedur audit yang diperlukan untuk menyelesaiakan
audit.
c. Komunikasi kepada Badan Pengatur dan Penegak Hukum
Dibeberapa negara, auditor suatu institusi keuangan memiliki tanggungjawab
untuk melaporkan kecurangan kepada badan pengawas. Selain itu, dibeberapa negara
auditor memiliki tanggungjawab untuk melaporkan keslahan penyajian kepada badan
yang berwenang atas hal tersebut ketika manajemen dan pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola gagal melakukan tindakan perbaikan.
Dokumentasi
Standar audit SA 240. Para 44-47 mengatur tentang dokumentasi yang harus
dilakukan auditor sehubungan engan kecurangan.
1. Berkaitan dengan pemahaman auditor atas entitas dan lingkungannya. Auditor
harus hal-hal berikut:
a) Keputusan signifikan yang icapai selama pembahasan di antaratim perikatan
terkait dengan dugaan kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan
enttas yang diakibatkan oleh kecurangan; dan
b) Risiko kesalahan penyajian material yang telah diientifikasi dan ditentukan
yang iakibatkan oleh kecurangan dan asersi.
2. Berkaitan dengan respons auditor atas risiko. Auditor harus memasukkan hal-hal
berikut:
12
a) Respons keseluruhan terhadap risiko kesalahan penyajian material yang telah
ditentukan yang diakibatkan oleh kecurangan pada tingkat laporan keuangan
dan sifat, saat, dan luas prosedur audit, serta hubungan prosedur tersebut
dengan risiko yang ditentukan atas kesalahan penyajian material yang
diakibatkan oleh kecurangan pada tingkat asersi; dan
b) Hasil pelaksanaa prosedur audit tersebut, ermasuk prosedur audit yang
dirancang untuk merespons risiko pengabaian oleh manajemen.
3. Berkaitan dengan pengomunikasian kecurangan
Auditor harus memasukkan dalam dokumentasi audit, komunikasi tentang
kecurangan yang telah dilakukan dengan manajemen , pihak yang
bertanggungjawab atas tata kelola, badan pengatur, dan pihak-pihak lainnya.
13
kecurangan pendaptan, terutama analisis presentase laba kotor, dan kecepatan
perputaran (turnover) piutang usaha.
2. Ketidakcocokan dokumen : Auditor harus waspada dengan tanda-tanda tak
lazim dan perubahan dalam dokumen, dan sebaiknya mengandalkan pada
dokumen asli, bukan pada dokumen duplikat.
c. Penggelapan Penerimaan menyangkut Pendapatan
1. Tidak mencatat penjualan : Salah satu kecurangan yang paling sulit ditemukan
apabila penjualan tidak dicatat dan penerimaan kas dari penjualan tersebut
kemudian dicuri. Dan akan lebih mudah dideteksi apabila barang dijual ke
konsumen secara kredit. Karena penjualan tunai tidak ada dokumen
pengiriman dan tidak ada catatan ke buku pembantu pelanggan yang
mendukung penjualan.
2. Pencurian Penerimaan kas setelah penjualan dicatat : akan lebih sulit untuk
menyembunyikan pencurian penerimaan kas setelah penjualan dicatat. Apabila
pembayaran dari konsumen dicuri, bagian penagihan akan cepat menemukan
kecurangan.
d. Tanda peringatan penggelapan pendapatam dan penerimaan kas
Relatif sedikit pencurian penjualan dan penerimaan kas terkait yang bisa dicegah dan
dideteksi oleh pengendalian internal yang dirancang untuk meminimumkan
kesempatan kecurangan. Untuk mendeteksi kecurangan yang lebih besar , prosedur
analitis, dan pembandingan lainnya dapat digunakan.
14
Sama dengan kecurangan yang melibatkan piutang usaha, banyak tanda dan
peringatan potensial atau gejala menunjuk pada kecurangan persediaan.
c. Prosedur analitis
Prosedur Analitis, terutama presentase laba kotor dan kecepatan perputaran
persediaan, sering membantu dalam mengungkap kecurangan persediaan.
15
b. Beban Gaji
Kecurangan gaji yang melibatkan penyalahgunaan asset sering juga terjadi. Dua
kecurangan yang sering dijumpai adalah menciptakan karyawan fiktif dan
menggelembungkan jam kerja karyawan. Keberadaan karyawan fiktif bisa dicegah
dengan mengadakan pemisahan antara bagian SDM dan bagian Penggajian.
Penggelembungan jam kerja dapat dicegah dengan menggunakan mesin pencatat jam
kerja.
16
REFERENSI
Jusup, Al. Haryono. 2011. Auditing (Pegauditan Berbasis ISA) Edisi II. Yogyakarta :
Bagian Penerbitan Sekolah Tingi Ilmu Ekonomi YKPN
17
SAP 9
Oleh
Kelompok 9
UNIVERSITAS UDAYANA
2018
18