Você está na página 1de 9

PEDOMAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Nomor : ...../UKM/PKM-BT/I/2017

Revisi ke : 00
Berlaku Tgl : 23 Januari 2017

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BABAT TOMAN
Jln.Sekolah LK.IV Kelurahan Babat Kec.Babat Toman Telp.(0714) 331118
Email : Pkmbabattoman@gmail.com
I
DEFINISI

Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan terbesar masyarakat


indonesia. Hal ini tercermin dari tingginya angka kejadian dalam kunjungan penderita beberapa
penyakit kesarana pelayanan kesehatan seperti Klinik sanitasi merupakan suatu wahana masyarakat
dalam mengatasi masalah kesehatan lingkungan untuk pemberantasan penyakit dengan bimbingan,
penyuluhan, dan bantuan teknis dari petugas puskesmas. Klinik sanitasi bukan sebagai unit pelayanan
yang berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian integral dari kegiatan puskesmas.

Infeksi Saluran Pernapasan Akut , TB paru, penyakit diare, malaria, Demam berdarah dengue
(DBD), keracunan makanan, kecacingan serta gangguan kesehatan.

Dengan demikian petugas sanitasi sebagai pengelola klinik sanitasi dituntut mempunyai
pengetahuan dan keterampilan dalam membantu menemukan masalah lingkungan dan perilaku yang
berkaitan dengan penyakit yang banyak diderita masyarakat sehingga diharapkan mereka dapat
berperan dalam upaya memutuskan rantai penularan penyakit, dan dalam jangka panjang dapat
mencegah serta memberantas penyakit- penyakit berbasis lingkungan.

Untuk itu dalam operasional klinik sanitasi, petugas klinik sanitasi perlu dibekali pedoman untuk
melaksanakan kegiata klnik sanitasi suatu standar, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan
secara benar dan tepat menangani masalah lingkungan dan perilaku yang berkaitan dengan kejadian
penyakit berbasis lingkungan lingkungan.

A. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan mutu pelayanan klinik sanitasi di puskesmas
2. Tujuan khusus
a. Petugas klinik sanitasi tahu dan mampu melaksanakan kegiatan klinik
b. Petugas klinik sanitasi mampu menggali dan menemukan masalah sanitasi
lingkungan perilaku yang berkaitan dengan penyakit berbasis lingkungan.
c. Petugas klinik sanitasi mampu memberikan saran tindak lanjut perbaikan
lingkugan dan perilaku yang tepat sesuai dengan masalah
B. Manfaat
1. Bagi Program
a. Kegiatan klinik sanitasi menjadi lebih jelas dan terterah sehingga kegiatan menjadi
lebih efektif dan efisien.
b. Sebagai acuan dalam jaga mutu program kesling
2. Bagi petugas
a. Petugas mengetahui langkah- langkah penatalaksana faktor lingkungan dan
perilaku penyakit berbasis lingkungan.
b. Petugas dapat meyakinkan lintas sektor guna memperoleh dukungan perbaikan
penyelesaian masalah lingkungan dan perilaku penyakit berbasis lingkungan.

C. Sasaran Pedoman
1. Masyarakat dari berbagai usia, ekonomi dan pendidikan.
2. Institusi pendidikan, Fasilitas umum, Perkantoran.
3. Petugas jejaring.
4. Fasilitas kesehatan.
5. Lokasi dengan situasi darurat.
6. Lintas sektor
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup standar operasional prosedur klinik sanitasi meliputi 4 hal meliputi :

1. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan air meliputi Diare, DBD, Malaria, Kulit.
2. Penyakit-penyakit yang penularannya berkaitan dengan kondisi perumahan dan lingkungan
yang jelek antara lain ispa dan TB paru.
3. Penyakit- penyakit yang penyebabnya atau cara penularannya melalui makanan antara lain
Diare, Kecacingan, keracunan makanan.
4. Gangguan kesehatan yang berhubungan dengan penggunaan bahan kimia dan
pestisida dirumah tangga.
BAB III
TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN

A. Pelayanan di fasilitas kesehatan ( dalam gedung)


Berupa konseling kepada pasien yang mempunyai masalah penyakit yang berkaitan dengan
lingkungan ( Diare, Ispa, Penyakit kulit, TB paru, Kecacingan, DBD, Malaria ).
B. Pelayanan diluar fasilitas kesehatan ( luar gedung dan masyarakat)
Kegiatan pelayanan kesehatan kesehatan lingkungan diluar fasilitas kesehatan dan
masyarakat mencakup Pemeriksaan Industri Rumah Tangga (IRTP), Pemeriksaan Tempat
Pengelolaan Makanan (TPM), Pemeriksaan Tempat- tempat Umum (TTU), Pemeriksaan Jentik
Nyamuk, Pemeriksaan Sarana Air Bersih (SAB),pemeriksaan PHBS tatanan rumah
tangga,pemeriksaan jamban keluarga,pemeriksaan tempat pembuangan sampah,pemeriksaan
sarana pembuangan air limbah.
Merencanakan,menyiapkan,melaksanakan,memantau,menganalisis,dan
mengevaluasi program kesehatan lingkungan di masyarakat diwilayah kerja Puskesmas
Babat Toman.Adapun pelayanan kesehatan lingkungan tahun 2017 adalah

I. PELAYANAN KESLING DI FASILITAS KESEHATAN (DALAM GEDUNG)


1. Konseling

Adalah hubungan komunikasi antara tenaga kesehatan lingkungan dengan


pasien yang bertujuan untuk mengenali dan memecahkan masalah kesehatan
yang dihadapi.

Sasaran
Seluruh pasien yang di rujuk ke poli klinik sanitasi

Pelaksana

a. Pelaksana
petugas yang ada di poli klinik sanitasi yang melaksanakan kegiatan
konseling
b. Prosedur
1. pasien /klien dirujuk dari poli
2. pasien/klien datang kepoli klinik sanitasi,petugas memperkenalkan diri
dan menyapa pasien dengan ramah

3. mempelajari kartu status /rekam medik tentang diagnosis oleh petugas


poli

4. menyalin dan mencatat nama penderita atau keluarganya,karakteristik


penderita yang meliputi umur,jenis kelamin,pekerjaan dan alamat,serta
diagnosis penyakitnya ke dalam buku register.

5. melakukan wawancara atau konseling dengan penderita/keluarga


penderita tentang kejadian penyakit,keadaan lingkungan,dan perilaku
yang diduga berkaitan dengan kejadian penyakit dengan mengacu pada
buku pedoman teknis klinik sanitasi untuk puskesmas dan panduan
konseling bagi petugas klinik sanitasi di puskesmas.

6. membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau perilaku yang


berkaitan dengan kejadian penyakit yang di derita

7. memberikan saran tindak lanjut sesuai permasalahan

8. bila diperlukan membuat kesepakatan dengan penderita atau keluarganya


tentang jadwal kunjungan lapangan.

II. PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI LUAR FASILITAS KESEHATAN (LUAR


GEDUNG)
Kegiatan pelayanan kesehatan lingkungan diluar fasilitas kesehatan (luar gedung dan
masyarakat) Puskesmas Babat Toman meliputi :
1. Pemeriksaan Tempat-tempat Umum
Adalah merupakan suatu upaya/ kegiatan yang mengintegrasikan pelayanan
kesehatan antara promotif, preventif, rehabilitatif dan kuratif yang difokuskan pada
penduduk yang beresiko tinggi untuk mengatasi masalah penyakit berbasis
lingkungan dengan masalah kesehatan lingkungan pemukiman.
a. Sasaran
Tempat-tempat umum yang memiliki potensi dampak besar terhadap
kesehatan masyarakat misalnya: puskesmas, sekolah, pasar, dan tempat
ibadah.
b. Prosedur
Harus menyiapkan alat dan bahan, dan Formulir pemeriksaan.
c. Pencatatan dan pelaporan
Hasil dari kegiatan lapangan direkap dan dianalisa kemudian
dilaporkan ke Dinas Kesehatan setiap 6 bulan sekali.

2. Pemeriksan Industri Rumah Tangga Panggan


Perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha ditempat tinggal dengan
peralatan pengolahan pangan manual hingga semi otomatis.
a. Sasaran
Masyarakat yang memiliki usaha Industri Rumah Tangga Pangan.
b. Prosedur
Harus menyiapkan alat dan bahan, buku kegiatan, dan formulir
Pemeriksaan.
c. Pencatatan dan pelaporan
Hasil dari kegiatan lapangan direkap dan dianalisa kemudian dilaporkan ke
Dinas Kesehatan setiap 6 bulan sekali.

3. Pemeriksaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)


Kegiatan penilaian terhadap tempat- tempat yang memproduksi makanan meliputi
antara lain : rumah makan, warung nasi, catering, Industri Rumah Tangga, warung
kopi dan makanan, depot air minum.
a. Sasaran
Tempat pengelolaan makanan (TPM)
b. Prosedur
Harus menyiapkan alat tulis, formulir pemeriksaan, daftar nama sasaran.
c. Pencatatan dan pelaporan
Hasil dari kegiatan lapangan direkap dan di analisa kemudian dilaporkan ke
Dinas Kesehatan setiap 6 bulan sekali.
4. Pendataan PHBS rumah tangga
Kegiatan pendataan rumah penduduk yang memiliki sarana air bersih, jamban
sehat, pemeriksaan jentik nyamuk, dan saluran pembuangan air limbah ( SPAL).
a. Sasaran
Rumah penduduk
b. Prosedur
Harus menyiapkan alat tulis, formulir pemeriksaan
c. Pencatatan dan pelaporan
Hasil dari kegiatan lapangan direkap dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan
setiap 6 bulan sekali

5. Pemeriksaan jentik nyamuk berkala


Kegiatan pemeriksaan jentik nyamuk berkala adalah pemeriksaan tempat-tempat
bersarangnya naymuk aedes aegypti seperti bak mandi, tempayan dan tempat
penampungan air lainya secara berkala dirumah-rumah penduduk, sekolah dan
bangunan lainnya.
a. Sasaran
Rumah penduduk
b. Prosedur
Harus menyiapkan alat tulis, center, formulir pemeriksaan
c. Pencatatan dan Pelaporan
Hasil dari kegiatan lapangan direkap dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan
setiap 1 tahun sekali
BAB IV

DOKUMENTASI

Seluruh kegiatan harus ada pencatatan dan pelaporan serta pendokumentasian secara
lengkap disetiap kegiatan yang dilakukan.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Babat Toman

dr. Ichsan Nur Hamdan


Nip. 198310092009021002

Você também pode gostar