Você está na página 1de 29

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Muhammad Riswan Hidayat


NPM : 1814901110066
Hari/Tanggal : Senin, 29 Oktober 2018
Ruangan : Nilam lt 2

A. Pengkajian
1. Data Demografi
1. Identitas Klien
Nama : Tn. I
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 52 tahun
Alamat : Jl. Hasan Basri
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta (PLN)
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Tanggal Masuk RS : 26 Oktober 2018
Diagnosa Medis : Anemia Makrositik Hipokrom
Tanggal Pengkajian : 29 Oktober 2018
No RM : 40-XX-XX

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. I
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 46 tahun
Pekerjaan : PNS
Alamat : Jl Hasan Basri
Hubungan dengan Klien : Adik Kandung

2. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pada saat pengkajian tanggal 29 Oktober 2018 pukul 09.30 WITA, klien
mengatakan merasakan tubuhnya sedikit lemas, letih dan lesu, serta
merasakan sedikit sesak setelah kembali dari kamar kecil.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat penyakit sekarang, klien mengatakan pada hari minggu klien
pergi kapuas kemuadian malam harinya klien pulang kehujanan, setalah
keesokan paginya hari senin, klien merasakan tidak nafsu untuk makan
dan hanya minum air teh saja sehari-harinya dengan sedikit kue kering,
tanpa makan nasi dan lauk. Hal itu terjadi selama 4 hari sampai hari
kamis. Kemudian pada hari jumat klien mengalami muntah > 10x dan
merasa lemas dan BAB darah, kemudian pada hari Jum’at tanggal 26
Oktober 2018 klien dibawa oleh adik kandung klien ke IGD RSUD Dr.
H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin dan kemudian dirawat inap di ruang
nilam lantai 2. Kemudian klien diberikan perawatan, pada hari perawatan
ke 2, pada 27 Oktober 2018 dan ke 3 pada 28 Oktober 2018 klien juga
mendapatkan masing-masing 1 kolap paket sel darah merah per hari dan
klien sudah mampu BAB dan nafsu makan membaik. Pada saat
pengkajian tanggal 29 Oktober klien sudah mengatakan keluhannya
sudah mulai berkurang, hanya merasakan sesak kadang-kadang setelah
beraktivitas sehingga diberikan O2 melalu nasal kanul 2L.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Klien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami penyakit ini dan
klien mengatakan juga pernah mengalami gangguan tekanan darah seperti
hipotensi atau hipertensi dan penyakit lainnya seperti kencing manis dan
asma. Tetapi kllien mengatakan memiliki riwayat ambien.

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dari
keluarga seperti hipotensi atau hipertensi dan penyakit lainnya seperti
kencing manis dan asma.

3. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
- TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 89 x/m
RR : 21 x/m
T : 36.4 oC
SpO2 : 99 mmHg/H2O
- Tingkat kesadaran : Composmentis
- Data antropometri : BB = 54 kg TB = 160 cm
- Klien terlihat lemah
- Klien berbaring dan mampu duduk serta aktivitas diawasi dan
dibantu oleh keluarga klien.
- Klien terpasang infus pada tangan kanan dan terpasang nasal kanul
2L
- Klien tidak terlalu mengetahui terkait anemia, hanya tahu tentang
pengertian saja.
- Klien mengatakan jarang terpapar terkait informasi kesehatan.
- GCS : 15 (E : 4, V : 5, M : 6)

2. Kulit
Pada saat dinspeksi, kulit klien tampak pucat terutama pada bagian
perifer ekstrimitas atas dan bawah, kulit klien terlihat cukup bersih, pada
kulit tampak berkeringat, warna kulit sawo matang, tidak terdapat
kelainan kulit, tekstur, tidak adanya lesi, bentuk kuku normal, tidak ada
kelainan pada kuku.
Pada saat palpasi turgor kulit baik (bila dicubit kembali dalam < 2
detik), kulit teraba kering, kulit teraba hangat, tidak tedapat nyeri tekan,
CRT > 3 detik.

3. Kepala dan Leher


Pada saat inspeksi struktur kepala normal, keadaan kulit kepala terlihat
cukup bersih, distribusi rambut merata, warna rambut kehitaman dan
bercampur sedikit uban, tidak terdapat peradangan dan tumor pada
kepala, wajah dan tengkorak tampak simetris, tidak ada kelumpuhan
pada wajah, tampak brewok pada wajah,. Pada leher tidak terlihat
pembesaran vena jugularis, tidak teraba pembesaran kalenjar tiroid,
tidak terdapat keterbatasan gerak pada leher.
Pada saat palpasi, keadaan rambut baik, tidak terdapat masa, tidak
terdapat pembengkakakn, tidak terdapat nyeri tekan, keadaan tengkorak
normal, tidak terdapat nyeri tekan dan pembengkakn pada leher.

4. Penglihatan dan Mata


Pada saat inspeksi, konjungtiva tampak sedikit anemis terutama,
struktur mata terlihat simetris antara kanan dan kiri, kebersihan mata
terlihat bersih, , sklera tidak ikterik dan pergerakan bola mata dapat
bergerak ke segala arah, tidak terdapat nistagmus, tidak terjadi deviasi,
lapang pandang baik, tidak terdapat gangguan penglihatan atau
gangguan pada mata seperti katarak dll, penyebaran bulu mata baik dan
kantong mata berwarna hitam.
Pada saat palpasi, tidak terdapat nyri tekan pada daerah sekitar mata dan
kantong mata menurun dan kelenjar air mata baik.

5. Penciuman dan Hidung


Struktur dan keadaan hidung terlihat normal, lubang hidung dextra dan
sinistra terlihat simetris, tidak adanya sekret, tidak terdapat sumbatan
pada hidung, tidak terdapat perdarahan dan peradangan pada hidung dan
erpasang nasal kanul 2 liter, tidak terdapat pembengkakan pada hidung,
Pada saat dilakukan palpasi, tidak terdapat nyeri tekan pada hidung,
tidak terdapat adanya masa, hidung tampak sedikit berminyak.

6. Pendengaran dan Telinga


Bentuk telinga terlihat simetris antara kiri dan kanan, tidak terlihat
adanya serumen keluar dari lubang telinga, tidak terdapat peradangan
dan sumbatan pada lubang telinga. Fungsi pendengaran baik karena
klien merespon saat di ajak bicara, tidak terdapat lesi, tidak terdapat
serumen berlebih, tidak terdapat massa.
Pada saat dilakukan palpasi tidak terdapat nyeri pada telinga tidak
terdapat masa, tidak terdapat peradangan pada bagian tragus dan tulang
telinga.

7. Mulut dan Gigi


Bibir tampak sediikit pucat, tidak terlihat kelainan pada mulut, , bibir
tampak sedikit kering, tida ada kelainan konginental pada mulut, tidak
terdapat masa, gigi tidak lengkap, mukosa bibir kering, tidak terdapat
perdarahan pada gusi, tidak ada kesulitan menelan.
Pada saat dilakukan palpasi, tidak adanya nyeri tekan , tidak terdapat
tumor, tidak terdapat pembengkakakan

8. Dada, Prnafasan dan Sirkulasi


a. Jantung (IPPA)
Untuk sirkulasi warna ujung jari tampak pucat, bibir kering dan
sedikit pucat. Saat inspeksi tidak tampak iktus kordis, saat palpasi
tidak ada nyeri tekan, saat perkusi tidak terdapat pembesaran jantung,
dan saat auskultasi bunyi jantung S1 dan S2 tunggal.

b. Paru (IPPA)
Saat inspeksi klien tidak tampak sesak lagi, bentuk dada simetris dan
klien tidak menggunakan alat bantu pernafasan, terpasang nasal
kanul 2 liter. Saat dilakuakn palpasi tidak ada nyeri tekan pada dada
dan taktil premitus positif.. Saat perkusi tampak terdengar bunyi paru
sonor dan pada auskultasi tidak terdengar bunyi nafas tambahan.

9. Abdomen (IAPP)
Saat dilakuakn inspeksi bentuk abdomen normal, kebersihan abdomen
cukup bersih, tidak terdapat benjolan pada abdomen. Saat palpasi tidak
terdapat pembesaran hepar dan tidak nyeri nyeri tekan pada setiap
kuadran abdomen.Saat dilakuakan perkusi abdomen tympani dan saat
auskultasi terdengar bising usus 8 x/menit.

10. Genetalia dan Reproduksi


Klien berjenis kelamin laki-laki dan sudah menikah, mempunyai 3
orang anak yang masing-masing terdiri dari 2 laki-laki dengan usia 27
tahun dan 18 tahun dan 1 orang perempuan berusia 4 tahun, klien
berusia 52 tahun,, tidak terpasang kateter dan BAB sudah tidak berdarah
lagi.

11. Ekstremitas Atas dan Bawah


Struktur ekstremitas atas dan bawah terlihat simetris antara kanan dan
kiri, tidak ada kelainan bentuk tulang, tidak terlihat sianosis pada ujung
– ujung ekstremitas. Tidak ada pitting edem. Klien terpasang infus di
ekstrimitas atas bagian kanan. Klien mampu bergerak, duduk dan
beraktivitas sebagian dibantu dan diawasi oleh keluarga klien.
Skala otot : 5
5555 5555
5555 5555
Keterangan :
0 : tidak terdapat kontraksi atau paralisis sempurna
1 : tidak terdapat gerakan, kontraksi otot dapat dipalpasi / dilihat.
2 : ada gerakan, tetapi tidak mampu melawan gravitasi.
3 : ada gerakan, hanya mampu mengatasi adanya gravitasi.
4 : mampu melawan gravitasi dan melawan sedikit tahanan.
5 : mampu melawan gravitasi dan tahanan maksimal.

Skala Aktivitas : 2
Ket :
1. Mandiri
2. Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain.
3. Memerlukan bantuan/pengawasan/bimbingan sederhana.
4. Memerlukan bantuan dan pengawasan orang lain dan alat bantu.
5. Tergantung total.

4. Pola Fungsi Kesehatan


1. Aktivitas dan latihan
Dirumah :
Klien mengakatan klien mampu melakukan aktivitas setiap harinya
untuk melakukan aktivitas dan pergi bekerja setiap harinya.
Di RS :
Klien hanya berbaring dan sudah bisa duduk dan jalan-jalan untuk
sesekali pergi kekamar kecil walaupun masih diawasi dan perlu bantuan
jika merasa kelelahan, klien mudah merasa lelah setelah beraktivitas,
klien merasa sesak setelah kembali dari kamar kecil dan adang merasa
sesak saat setelah beraktivitas.
Masalah : Aktivitas klien masih perlu pengawasan dan terbatas.

2. Istirahat dan tidur


Dirumah :
Klien mengatakan malam tidur dari pukul 21.00 WITA dan bangun
pukul 5.00, klien tidur nyanyak 7-8 jam karena klien tidak bisa tidur
pada siang hari .
Di RS
Klien mengatakan tidur seperti biasa, tidur sekitar pukul 21.00 atau
22.00 WITA.
Masalah : Tidak ada masalah

3. Personal Hygine
Dirumah :
Klien mengatakan bahwa klien mandi 2x sehari, dan melakukan
personal hygine sendiri
Di RS :
Klien diseka oleh diseka oleh keluarga klien dan personal hygine
dibantu dan diawasi oleh keluarga ketika kekamar mandi.
Masalah : Tidak ada masalah.

4. Nutrisi
Dirumah :
Klien selalu makan banyak 3x sehari dan minum ketika merasa haus
sekitar 6-8 gelas per hari. Klien mempunyai alergi kacang-kacangan
dengan merasa gatal dan kemerahan pada kulit dan lipatan paha.
Di RS :
Klien sudah nafsu makan pada hari perawatan ke 3 dan klien makan 3x
sehari dan dengan porsi yang tidak menentu, kadang habis dan kadang
tidak habis
Masalah : Tidak ada masalah.

5. Eliminasi
Dirumah :
Klien mengatakan klien BAB teratur setiap pagi dan terkadang
merasakan sedikit masalah pada saat BAB, dan BAK tidak nyeri dan
tuntas.
Di RS :
Klien tidak BAB saat awal masuk RS dan pada hari ke 3 klien baru BAB
dan bercampur darah. Pada hari pengkajian BAB sudah lancar dan
darah sudah tidak seperti sebelumnya, hanya sedikit saja dan tidak ada
masalah lagi. BAK klien normal dan sering.
Masalah : Masalah sebagian, terkait BAB klien.

6. Seksual :
Klien berjenis kelamin laki-laki dan sudah menikah, mempunyai 3
orang anak yang masing-masing terdiri dari 2 laki-laki dengan usia 27
tahun dan 18 tahun dan 1 orang perempuan berusia 4 tahun, klien
berusia 52 tahun
Masalah : Tidak ada masalah

7. Psikologis :
Keadaan psikologisnya baik karena klien mempunyai mekanisme
koping diri yang baik dalam menghadapi masalah dan hanya berharap
bisa lekas sembuh. klien berharap klien dapat cepat sembuh dan dapat
pulang kerumah dan kembali beraktivitas seperti biasanya.
Masalah : Tidak ada masalah

8. Sosial :
Hubungan klien dengan istri dan keluarga/tamu yang membesuk tampak
sangat baik, dan harmonis kemudian hubungan klien dengan dokter,
perawat, dan tim kesehatan lainnya juga baik karena klien sangan
kooperatif dalam diajak diskusi dan sangat ramah.
Masalah : Tidak ada masalah

9. Spiritual :
Klien beragama islam, klien mengatakan shalat dengan berbaring dan
selama dia sakit, tetapi klien selalu melakukan shalawat dan sering
membaca istighfar.
Masalah : Klien tidak dapat shalat

5. Data Fokus
Data Subjektif
1. Klien mengatakan tampak sedikit lemah
2. Klien mengatakan kadang-kadang merasa sesak nafas setelah kembali
dari kamar kecil
3. Klien mengatakan klien mudah merasa lelah ketika selesai beraktivitas.
4. Klien mengatakan dalam aktivitas terkadang dibantu dan diawasi oleh
keluarga.
5. Klien tidak terlalu mengetahui terkait anemia, hanya tahu tentang
pengertian saja.
6. Klien mengatakan jarang terpapar terkait informasi kesehatan

Data Objektif
1. Klien terlihat tampak terlihat lemah.
2. Klien konjungtiva tampak sedikit anemis
3. Klien tampak sedikit pucat pada bibir
4. Klien tampak pucat pada ujung-ujung perifer ekstrimitas.
5. Klien tampak terpasang nasal kanul 2 L
6. Klien terpasang IV line di ekstriitas atas dextra
7. Klien hanya berbaring dan hanya sesakali duduk.
8. Klien saat kekamar mandi tampak diawasi oleh keluarga klien.
9. Skala otot 5 dan skala aktiviatas 2.
10. Klien hanya mengetahui pengertian anemia.
11. Klien tampak bingung saat ditanyakn informasi kesehatan, seperti pola
makan 4 sehat 5 sempurna.
12. CRT > 3 detik
13. TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 89 x/m
RR : 21 x/m
T : 36.4 oC
SpO2 : 98%

6. Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium (29 Oktober 2018)

Creative Angka Nilai Normal


RBC 4.23 [10^6UL] 4.0 – 5.0
HGB 10.1 [g/dL] 12.3 – 15.3
HCT 34.5 [%] 35 – 47
MCH 24.1 [fL] 28 – 33
MCV 81.6 [pg] 80 – 96
PLT 263 [10^3uL] 150 – 400
RDW-SD 52.3 [fL] 35 – 36
RDW-CV 17.5 [%] 11 – 16
P-LCR 25.5 [%] -
PCT 0.27 [%] -
VIII. Terapi saat ini
Nama obat Komposisi Golongan obat Indikasi/ kontraindikasi Dosis Cara pemberian
Infus RL Na = 130-140, K = Cairan Isotonik Indikasi : 15 tpm IV line
4-5, Ca = 2-3, Cl = Ringer laktat umumnya digunakan (500 ml)
109-110, Basa = 28- sebagai cairan hidrasi dan elektrolit serta
30 mEq/l. sebagai agen alkalisator. Obat ini juga
diberikan untuk meringankan beberapa
kondisi, diantaranya adalah: Tetani
hipokalsemik. Ketidakseimbangan
elektrolit tubuh. Diare. Luka bakar. Gagal
ginjal akut. Kadar natrium rendah.
Kekurangan kalium. Kekurangan kalsium.
Kehilangan banyak darah dan cairan.
Hipertensi. Aritmia (gangguan irama
jantung).
Kontra Indikasi :
Alergi terhadap sodium laktat. Obat ini
tidak boleh diberikan bersamaan dengan
ceftriaxone pada bayi baru lahir (< 28
hari), meskipun diberikan dari jalur infus
yang terpisah. Pemberian bersamaan
dapat meningkatkan risiko fatal
pengendapan garam kalsium ceftriaxone
pada bayi. Demikian juga pada anak-anak
> 28 hari dan orang dewasa pemberian
ringer laktat dengan ceftriaxone
bersamaan dari satu selang infus tidak
dianjurkan. Jika satu selang infus
digunakan bergantian, selang sebelumnya
harus dibersihkan dengan cairan lain

Ranitidin Ranitidine HCI H2 histamine Indikasi: 2x1 Injeksi IV


blocker Penderita tukak lambung, duodenum, (50 mg)
tukak pasca operasi, refuks esofagitis,
keadaan hipersekresi patologis (sindrom
Zollinger-Ellison).
Kontra indikasi:
Alergi ranitidine, ibu menyusui dan perlu
diawasi pada kondidi gagal ginjal.
Ondansentron ondansetron Antiemeitik Indikasi : 3x1 Injeksi IV
hydrochloride Penanggulangan mual dan muntah karena (4 mg)
kemoterapi dan radioterapi serta operasi.
Kotraindikasi
hipersensitivitas, sindroma perpanjangan
interval QT bawaan.
Ketorolac Ketorolac Obat anti Indikasi : 3x1 Injeksi IV
tromethamine inflamasi  untuk penatalaksanaan jangka pendek
(30 mg)
terhadap nyeri akut sedang sampai berat
setelah prosedur bedah
 Kontra indikasi
 Pasien yang sebelumnya pernah
mengalami alergi dengan obat ini, karena
ada kemungkinan sensitivitas silang.
 Pasien yang menunjukkan manifestasi
alergi serius akibat pemberian Asetosal
atau obat anti-inflamasi nonsteroid lain.
 Pasien yang menderita ulkus peptikum
aktif.
 Penyakit serebrovaskular yang dicurigai
maupun yang sudah pasti.
 Diatesis hemoragik termasuk gangguan
koagulasi.

 Sindrom polip nasal lengkap atau parsial,


angioedema atau bronkospasme.
 Terapi bersamaan dengan ASA dan
NSAID lain.
 Hipovolemia akibat dehidrasi atau sebab
lain.
 Gangguan ginjal derajat sedang sampai
berat (kreatinin serum >160 mmol/L).
 Riwayat asma.
 Pasien pasca operasi dengan risiko tinggi
terjadi perdarahan atau hemostasis
inkomplit, pasien dengan antikoagulan
termasuk Heparin dosis rendah (2.500–
5.000 unit setiap 12 jam).
 Terapi bersamaan dengan Ospentyfilline,
Probenecid atau garam lithium.
 Selama kehamilan, persalinan,
melahirkan atau laktasi.
 Anak < 16 tahun.
 Pasien yang mempunyai riwayat sindrom
Steven-Johnson atau ruam
vesikulobulosa.
 Pemberian neuraksial (epidural atau
intratekal).
IX. Analisis Data

No
Data Etiologi Problem
.
1. DS : Penurunan suplai Ketidakefektifan
 Klien mengatakan merasa oksigen dan nutrisi perfusi jaringan
sedikit lemah ke sel. perifer
 Klien mengatakan kadang-
kadang merasa sesak nafas
setelah kembali dari kamar
kecil
 Klien mengatakan klien
mudah merasa lelah ketika
selesai beraktivitas.

DO :
 Klien terlihat tampak terlihat
lemah.
 Klien konjungtiva tampak
sedikit anemis
 Klien tampak sedikit pucat
pada bibir
 Klien tampak pucat pada
ujung-ujung perifer
ekstrimitas.
 Klien tampak terpasang nasal
kanul 2 L
 CRT > 3 detik
 Laboratorium :
- HB : 10,2
- HCT : 34,5
2. DS : Ketidakseimbangan Intoleransi
 Klien mengatakan merasa antara suplai dan aktivitas
sedikit lemah kebutuhan oksigen
 Klien mengatakan kadang-
kadang merasa sesak nafas
setelah kembali dari kamar
kecil
 Klien mengatakan klien
mudah merasa lelah ketika
selesai beraktivitas.
 Klien mengatakan dalam
aktivitas terkadang dibantu
dan diawasi oleh keluarga.

DO :
 Klien terlihat tampak terlihat
lemah.
 Klien hanya berbaring dan
hanya sesakali duduk.
 Klien tampak terpasang nasal
kanul 2 L
 Klien saat kekamar mandi
tampak diawasi oleh keluarga
klien.
 Skala otot 5 dan skala
aktiviatas 2.

3 DS : Kurang pajanan Defisiensi


 Klien tidak terlalu mengetahui pengetahuan
terkait anemia, hanya tahu
tentang pengertian saja.
 Klien mengatakan jarang
terpapar terkait informasi
kesehatan
DO :
 Klien hanya mengetahui
pengertian anemia.
 Klien tampak bingung saat
ditanyakan informasi
kesehatan, seperti pola makan
4 sehat 5 sempurna.

Prioritas Masalah :

1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan Penurunan suplai


oksigen dan nutrisi ke sel.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen.
3. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang pajanan
X. Intervensi Keperawatan
Nomor
No Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention Rasional
Diagnosa
1 00204 Ketidakefektifan perfusi jaringan Setelah diberikan asuhana 1. Kaji pengisian kapiler. 1. Mengetahui keadekuatan
perifer berhubungan dengan keperawatan selama 1x 24 jam
2. Monitor TTV. perfusi.
Penurunan suplai oksigen dan diharapkan
nutrisi ke sel. NOC : 3. Kaji warna kulit/ membran 2. Mengetahui keadaan umum.
- Status sirkulasi
mukosa. 3. Mengetahui keadekuatan
- Perfusi jaringan
4. Tinggikan kepala tempat tidur perfusi perifer.
Kriteria Hasil :
sesuai toleransi. 4. Meningkatkan ekspansi
- Status sirkulasi dalam batas
normal. 5. Kaji keluhan rasa dingin. paru dan meningkatkan
(CRT, HB, Konjungtiva,
oksigenasi untuk kebutuhan
mokusa bibir)
seluler.
5. Vasokontriksi menurunkan
sirkulasi perifer.
2 00092 Intoleransi aktifitas berhubungan Setelah diberikan asuhana 1. Kaji kemampuan untuk 1. Menentukan pola
dengan ketidakseimbangan antara keperawatan selama 1x 24 jam
melakukan aktivitas. aktivitas px.
suplai dan kebutuhan oksigen diharapkan
NOC : 2. Kaji tingkat aktivitas px dengan 2. Mengetahui tingkat
- Konservasi energi.
skala aktivitas. aktivitas px.
- Toleransi aktivitas.
- Kebutuhan dasar mandiri. 3. Kaji aktivitas yang dapat 3. Mengetahui aktivitas
dilakukan yang bisa dilakukan.
Kriteria Hasil :
- Berpasrtisipasi dalam aktivitas 4. Monitor TTV 4. Mengatahui keadaan
fisik tanpa disertai peningkatan umum px.
TD,N,RR
- Mampu melakukan aktifitas
sehari-hari secara mandiri.
- TTV normal
- Energi psikomotor
- Level kelemahan
- Sirkulasi baik
- Status respiratori.
3 00126 Defisiensi berhubungan dengan Setelah diberikan asuhana 1. Berikan informasi tentang anemia 1.Memberikan dasar
kurang pajanan keperawatan selama 1x 24 jam spesifik. Diskusikan kenyataan pengetahuan sehingga pasien
diharapkan bahwa terapi tergantung pada tipe dapat membuat pilihan yang
NOC : dan beratnya anemia. tepat. Menurunkan ansietas
- Pengetahuan proses penyakit 2. Tinjau tujuan dan persiapan untuk dan dapat meningkatkan
- Pengetahuan perilaku sehat pemeriksaan diagnostik kerjasama dalam program
Kriteria Hasil : 3. Kaji tingkat pengetahuan klien terapi.
- Pasien memahami tentang dan keluarga tentang penyakitnya. 2.Ansietas/ketakutan tentang
penyakit, kondisi dan 4. Anjurkan klien dan keluarga untuk ketidaktahuan meningkatkan
pengobatan. memperhatikan diet makanan nya. stress, selanjutnya
- Mampu melaksakan prosedur 5. Ketahui seberapa jauh meningkatkan beban jantung.
dengan benar. pemahaman klien dan keluarga Pengetahuan menurunkan
- Mampu menjelaskan kembali serta menilai keberhasilan dari ansietas.
tentang pemahaman yang telah tindakan yang dilakukan. 3.Mengetahui seberapa jauh
diberikan. pengalaman dan pengetahuan
klien dan keluarga tentang
penyakitnya.
4.Diet dan pola makan yang
tepat membantu proses
penyembuhan.
5.Minta klien dan keluarga
mengulangi kembali tentang
materi yang telah diberikan.

XI. Implementasi Keperawatan


NO Hari/Tanggal/ Nomor Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
Jam Tindakan Diagnosa
NANDA
1. Senin, 29 00204 1. Mengkaji pengisian kapiler. 1. CRT > 2 detik
Oktober 2018 2. TTV
2. Memonitor TTV.
10.50 WITA TD : 110/80 mmHg
3. Mengkaji warna kulit/
N : 89 x/m
membran mukosa.
RR : 21 x/m
4. Mengkaji keluhan rasa dingin.
T : 36.4 oC
SpO2 : 98%

3. Ujung jari tampak terlihat pucat, mokusa bibir


dan dan konjungtiva tampak sedikit pucat
4. Kulit klien teraba hangat.

1. Mengkaji kemampuan untuk 1. Klien beraktivitas mampu sendiri, tetapi


11.05 WITA 00092 dengan pengawasan dan sedikit bantuan
melakukan aktivitas. keluarga.
2. Mengkaji tingkat aktivitas px 2. Skala aktivitas 2.
3. Klien mampu duduk dan berjalan pelan ke
dengan skala aktivitas. kamar mandi dengan diawasi dan dibantu
3. Mengkaji aktivitas yang dapat ketika duduk.
4. TTV
dilakukan TD : 110/80 mmHg
4. Memonitor TTV N : 89 x/m
RR : 21 x/m
T : 36.4 oC
SpO2 : 98%

1. Menanyakan seberapa tahu klien tentang


11.10 WITA 00126 1. Mengkaji tingkat pengetahuan anemia makrositik
klien dan keluarga tentang
2. Menjelaskan pengertian, penyebab anemia
penyakitnya.
2. Memberikan informasi terkait makrositik.
pengertian, penyebab dan
3. Menanyakan kembali apakah klien dan
penanganan anemia.
3. Mengetahui seberapa jauh keluarga memahami yang telah disampaikan.
pemahaman klien dan keluarga
serta menilai keberhasilan dari
tindakan yang dilakukan.

2. Selasa, 30 00085 1. Mengkaji pengisian kapiler. 1. CRT < 2 detik


Oktober 2018 2. TTV
2. Memonitor TTV.
21.30 WITA TD : 110/80 mmHg
3. Mengkaji warna kulit/
N : 87 x/m
membran mukosa.
RR : 20 x/m
4. Mengkaji keluhan rasa dingin.
T : 36.3 oC
SpO2 : 99%

3. Ujung jari tampak terlihat sedikit pucat,


mokusa bibir dan dan konjungtiva pucat sudah
berkurang.
4. Kulit klien teraba hangat.
1. Mengkaji kemampuan untuk 1. Klien beraktivitas mampu sendiri, tetapi
21.40 WITA 00092
dengan pengawasan keluarga.
melakukan aktivitas.
2. Skala aktivitas 2.
2. Mengkaji tingkat aktivitas px 3. Klien mampu duduk dan berjalan pelan ke
kamar mandi dengan diawasi dan ketika duduk.
dengan skala aktivitas.
4. TTV
3. Mengkaji aktivitas yang dapat TD : 110/80 mmHg
dilakukan N : 87 x/m
4. Memonitor TTV\ RR : 20 x/m
T : 36.3 oC
SpO2 : 99%

1. Menanyakan seberapa tahu klien tentang


21.45 WITA 00126 1. Memberikan informasi terkait
anemia makrositik
pengertian, penyebab dan
penanganan anemia. 2. Menjelaskan pengertian, penyebab anemia
2. Mengkaji tingkat pengetahuan
makrositik
klien dan keluarga tentang
penyakitnya. 3. Menanyakan kembali apakah klien dan
3. Mengetahui seberapa jauh
keluarga memahami yang telah disampaikan.
pemahaman klien dan keluarga
serta menilai keberhasilan dari
tindakan yang dilakukan.
3. Rabu, 00085 1. Mengkaji pengisian kapiler. 1. CRT 2 detik
31 Oktober 2. TTV
2. Memonitor TTV.
2018 TD : 110/80 mmHg
3. Mengkaji warna kulit/
06.30 WITA N : 89 x/m
membran mukosa.
RR : 20 x/m
4. Mengkaji keluhan rasa dingin.
T : 36.4 oC
SpO2 : 99%

3. Ujung jari tampak terlihat sedikit kemerahan,


mokusa bibir dan dan konjungtiva sudah mulai
sedikit kemerahan..
4. Kulit klien teraba hangat.

1. Mengkaji kemampuan untuk 1. Klien beraktivitas mampu sendiri.


06.40 WITA 00092 2. Skala aktivitas 1.
melakukan aktivitas.
3. Klien mampu duduk dan berjalan dan pulang
2. Mengkaji tingkat aktivitas px dengan berjalan kaki keluar ruangan.
4. TTV
dengan skala aktivitas.
TD : 110/80 mmHg
3. Mengkaji aktivitas yang dapat
N : 89 x/m
dilakukan
RR : 20 x/m
4. Memonitor TTV
T : 36.4 oC
SpO2 : 99%

06.45 WITA 00126


1. Memberikan informasi terkait 1. Menanyakan seberapa tahu klien tentang
pengertian, penyebab dan
anemia makrositik.
penanganan anemia.
2. Mengkaji tingkat pengetahuan 2. Menjelaskan pengertian, penyebab anemia
klien dan keluarga tentang
makrositik.
penyakitnya.
3. Mengetahui seberapa jauh 3. Menanyakan kembali apakah klien dan
pemahaman klien dan keluarga
keluarga memahami yang telah disampaikan.
serta menilai keberhasilan dari
tindakan yang dilakukan.
XII. Evaluasi Keperawatan
Hari/tanggal: Senin, 29 Oktober 2018

NO Jam Nomor Respon Subjektif Respon Objektif (O) Analisis Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya Paraf
Evaluasi Daignosa (S) (P)
NANDA
1 10.55 00085 Klien mengatakan - Keadaan umum lemah Masalah ketidakefektifan Lanjutkan intervensi
WITA merasa sedikit - Kesadaran Compos Mentis perfusi jaringan perifer 1,2,3,4
lemas - GCS:15 E(4) V(5) M(6) belum teratasi
- TTV:
TD : 110/80 mmHg
N : 87 x/m
RR : 20 x/m
T : 36.3 oC
SpO2 : 99%

- Klien tampak beristirahat.

Klien mengatakan Masalah intoleransi


2. 11.10 00092 - Keadaan umum tampak
WITA merasa sedikit lemah
aktifitas belum teratasi
lemas - Kesadaran Compos mentis
- Skala aktivitas 2
- Skala otot 5
- Klien hanya berbaring
ditempat tidur.
- Aktivitas diawasi dan
sesekali dibantu.
- TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 87 x/m
RR : 20 x/m
T : 36.3 oC
SpO2 : 99%

11.20 00126 Klien mengatakan Klien mengetahui Masalah


tampak defisiensi Lanjutkan intervensi
WITA sudah mulai sedikit pengetahuan sebagian 1,2,3,4
pengertian dan penanganan teratasi
mengetahui tentang
penjelsan yang dan sedikit lupa terkait
diberikan dan
mengingat penyebab.
pengertian dan
penanganan.

Hari/tanggal: Selasa, 30 Oktober 2018

NO Jam Nomor Respon Subjektif Respon Objektif (O) Analisis Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya Paraf
Evaluasi Daignosa (S) (P)
NANDA
1 21.35 00085 Klien mengatakan - Keadaan umum lemah Masalah ketidakefektifan Lanjutkan intervensi
WITA merasa sedikit - Kesadaran Compos Mentis perfusi jaringan perifer 1,2,3,4
lemas - GCS:15 E(4) V(5) M(6) sebagian teratasi
- TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 87 x/m
RR : 20 x/m
T : 36.3 oC
SpO2 : 99%

- Klien tampak beristirahat.

2. 21.45 00092 Klien mengatakan Lanjutkan intervensi


- Keadaan umum tampak baik
WITA merasa sedikit Masalah intoleransi 1,2,3,4
dan sedikit lemah
lemas - Kesadaran Compos mentis aktifitas sebagian
- Skala aktivitas 2 teratasi
- Skala otot 5
- Klien mampu beraktivitas
duduk dan berjalan
diruangan denga pelan.
- Aktivitas diawasi dan
sesekali dibantu.
- TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 87 x/m
RR : 20 x/m
T : 36.3 oC
SpO2 : 99%

21.50 00126 Klien mengatakan Klien tampak Masalah defisiensi Lanjutkan intervensi
WITA sudah mulai sedikit
mengetahui tentang
mengetahui pengertian, pengetahuan sebagian 1,2,3,4
penjelsan yang penyebab dan teratasi
diberikan dan penanganan dengan
mengingat sambil mengingat.
pengertian,
penyebab,
penanganan.

Hari/tanggal: Rabu, 31 Oktober 2018

NO Jam Nomor Respon Subjektif Respon Objektif (O) Analisis Masalah (A) Perencanaan Selanjutnya Paraf
Evaluasi Daignosa (S) (P)
NANDA
1 06.35 00085 Klien mengatakan - Keadaan umum lemah Masalah ketidakefektifan Intervensi dihentikam
WITA sudah tidak merasa - Kesadaran Compos Mentis perfusi jaringan perifer
lemas - GCS:15 E(4) V(5) M(6) teratasi
- TTV:
TD : 110/80 mmHg
N : 89 x/m
RR : 20 x/m
T : 36.4 oC
SpO2 : 99%
- Klien tampak mampu
berjalan mandiri saat ingin
pulang menuju pintu keluar.

- Keadaan umum tampak baik Masalah intoleransi


2 06.45 00092 - Kesadaran Compos mentis aktifitas teratasi Intervensi dihentikan
Klien mengatakan
WITA - Skala aktivitas 1
sudah tidak merasa
- Skala otot 5
lemas
- Klien tampak mampu
berjalan mandiri saat ingin
pulang menuju pintu keluar.
- TTV
TD : 110/80 mmHg
N : 89 x/m
RR : 20 x/m
T : 36.4 oC
SpO2 : 99%

06.50 00126 Masalah defisiensi Intervensi dihentikan


Klien mengatakan
WITA
sudah mengetahui
Klien tampak mengetahui pengetahuan teratasi
pengertian, pengertian, penyebab dan
penyebab dan penanganan dengan baik
penanganan.
Banjarmasin, 02 Novemberber 2018

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

(Linda, Ns., M.Kep) (Muthaharah, S.Kep., Ns)

Você também pode gostar