Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
CAKUPAN BAHASAN
I. Mengapa traffic impact analysis
diperlukan
II. Kapan diperlukan traffic impact analysis
III. Bagaimana melakukan traffic impact
analysis
IV. Bagaimana melakukan penanganan
dampak
V. Kontribusi Pengembang
VI. Siapa yang melakukan traffic impact
analysis
BAGIAN I
MANGAPA DIPERLUKAN
TRAFFIC IMPACT ANALYSIS
1.1 Latar Belakang
• Sesudah IMB:
penekanan kepada upaya penanganan dampak (jaringan
jalan, manajemen lalu lintas, operasional dan penyediaan
fasilitas angkutan umum, pejalan kaki, dan kaki lima)
Dimana Pelaksanaan Andalalin?
Pembangunan Izin Pemanfaatan Ruang
Rekomendasi Peruntukan
Dampak Sosial
Disini ?????
KEDUDUKAN ANDALALIN PRA PEMBANGUNAN DENGAN PERIJINAN IMB
PENGAJUAN
ANDALALIN
Rekomendasi Andalalin
Kriteria
REKOMENDASI
ANDALALIN
PEMBANGUNAN PENINGKATAN
Fasilitas Akses SISTEM LALIN
IJIN PEMBANGUNAN
PUSAT KEGIATAN
Teguran
OK, Ijin
Penggunaan Hasil Evaluasi Peringatan
Bangunan sesuai tidak sesuai
Sanksi Lain
BAGIAN III
BAGAIMANA MELAKUKAN
TRAFFIC IMPACT ANALYSIS
3.1 Asumsi analisis
• Tataguna lahan membangkitkan lalu lintas (production and attraction)
• Besaran bangkitan tergantung kategori dan intensitas tataguna lahan
tersebut (lebih kompleks lagi tergantung kepada aksesibilitas daerah,
dan kompetisi dengan tataguna lahan sejenis; perubahan tata guna
lahan (komersial, industri dan sejenisnya) menimbulkan kegiatan baru.
(Lowry Based Model))
• Aktivitas dari tataguna lahan mempunyai daerah pengaruh (area of
influence)
• Tiap kategori tataguna lahan mempunyai karakteristik aktivitas yang
berbeda, dan waktu sibuk aktivitas tataguna lahan tersebut tidak selalu
sama dengan waktu sibuk lalu lintas pada jaringan jalan dalam daerah
pengaruhnya.
• Terdapat tahapan pembangunan pembangunan tataguna lahan
tersebut
• Akan terjadi:
- lalu lintas alihan (diverted traffic),
- lalu lintas singgah (pass-by traffic),
- lalu lintas gabungan (joint traffic, sharing traffic) untuk pengembangan pada
kompleks yang besar,
- di samping pertumbuhan lalu lintas eksisting (existing traffic, normal traffic,
background traffic) dan lalu lintas tambahan/bangkitan tersebut di atas.
3.1 Asumsi analisis
• Pilihan analisis:
“Without-With Development Analysis”
“Before-After Development Analysis”
dengan Skenario
“Do-Nothing”
“Do-Something”
• Time Horizon: Design Year dengan mengabaikan time lag
beroperasi penuh (terutama pada tingkat hunian di Perumahan)
• Kontribusi pengembang untuk memperbaiki kinerja lalu lintas
sesuai kondisi “without development”
3.2 Tahapan Pekerjaan
Pra-analisis
Aplikasi
Kesepakatan TOR
MOU
Analisis
• Pengumpulan data sekunder ringkasan pembangunan berisi resume pembangunan, data
pola perjalanan (tingkat bangkitan perjalanan dan asal tujuan perjalanan dari studi
sebelumnya), rencana pengembangan infrastruktur transportasi sampai dengan design
year.
• Pengumpulan data primer kondisi prasarana lalu lintas (jalan dan persimpangan) dan tata
guna lahan di sepanjang jalan, pencacahan lalu lintas, pengukuran kinerja lalu lintas
eksisting, frekuensi dan okupansi angkutan umum, pejalan kaki, serta tingkat bangkitan
perjalanan pembanding.
• Analisis kondisi eksisting daerah studi yang meliputi: kondisi lalu lintas ruas, simpang dan
jaringan jalan dalam daerah pengaruh.
• Penaksiran kondisi lalu lintas dengan dan tanpa pembangunan pada design year yang
dimulai dengan analisis bangkitan lalu lintas, sebaran lalu lintas, dan pembebanan lalu
lintas serta pendekatan rekayasa lalu lintas, pejalan kaki, dan angkutan umum.
• Upaya penanggulangan, berisi penanggulangan kondisi lalu lintas pada persimpangan,
akses fasilitas henti angkutan umum dan pejalan kaki, serta parkir.
• Penghitugan beban tanggungjawab (kontribusi pengembangan dan pemerintah) di dalam
perbaikan sistem.
Pembahasan
Dengan instansi terkait; kalau dimungkinkan public involvement
3.2 Metodologi
Data Jaringan Jalan dan Data lay out dan resume Arah Kebijakan
Tata Guna Lahan, Data laporan kelayakan Kawasan yang akan
Lalu lintas yang sudah pembangunan Kegiatan dibangun
ada Campuran
Persiapan
Survai Pendahuluan
lanjut
3.2 Metodologi
lanjutan
Perbandingan Unjuk Kerja
Analisis
tahapan
Model Bangkitan
Perjalananan
Pengumpulan Data
Model Penyebaran
Sekunder Perjalanan Perjalananan
Pemilihan Alternatif
Pemilihan Alternatif
Penanganan Lalu Lintas
Penanganan Dampak Lalu
Internal Lokasi
Lintas Eksternal Lokasi
Kebutuhan Pengaturan Akses & Kebutuhan Pengaturan & Fasilitas
Fasilitas Internal Lokasi Transportasi Eksternal Lokasi
Analisis bangkitan dan tarikan
Bangkitan yaitu: pergerakan yang dibangkitkan oleh
suatu pembangunan kegiatan. (Fokus pada lokasi
kegiatan yang membangkitkan lalu lintas);
Perumahan/
Apartemen
Sekolah/Rumah
Sakit/Mall
3.6 Analisis Bangkitan Tarikan Perjalanan
New Existing
Development Development
3.6 Analisis Bangkitan Tarikan Perjalanan
Komersial
Lalulintas Aktivitas
Vol (working day) Tataguna lahan
Vol (working day) Peak kegiatan
terjadi pada peak
lalu lintas sore
Jam Jam
Komersial Aktivitas
Lalulintas Tataguna lahan
Vol (week-end) (weekend) Peak kegiatan
Vol terjadi pada peak
lalu lintas sore
dengan volume
yang relatif rendah
Jam Jam
3.6 Analisis Bangkitan Tarikan Perjalanan
Site
• All-Or-Nothing: Shortest Path, shortest time
Kawasan:
Model sophisticated lain:
• Capacity restraint
• User Cost Equilibirium
• Stochastic
3.9 Identifikasi Dampak Lalu Lintas
• Site
Ruas Simpang Problem pemodelan jaringan untuk
LOS DS lahan komersial kinerja jaringan
kend-km/jam dan kend-jam/jam
V/C Ratio Antrian tidak menunjukkan perubahan
Kecepatan, Tundaan yang berarti, malahan menurun.
dsb Laju Henti, dsb Hal ini mungkin disebabkan oleh:
redistribusi traffic
• Kawasan
Ruas Simpang
sda sda
Dampak lain selain daripada
Jaringan kinerja lalu lintas, untuk daerah
Kend-jam/jam industri dan pergudangan alah
Kend-km/jam pengrusakan jalan.
Rata-rata kecepatan, dsb
Contoh Kinerja
Jaringan Jalan
Eksisting
Contoh Kinerja
Jaringan Jalan
Do-Nothing
Contoh Kinerja
Jaringan Jalan
D0-Something
BAGIAN IV
BAGAIMANA MELAKUKAN
PENANGANAN DAMPAK
4.1 Penanganan Dampak Ekstenal Site
4180
PAR
180
BAGIAN V
KONTRIBUSI PENGEMBANG
5.1 The "pay own way" principle.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Analysis Design
Year Year Tahun
Kontribusi pengembang
= Total tambahan traffic dari pembangunan x Biaya
Tambahan volume pada ruas jalan
5.3 Pentahapan Pelaksanaan Dampak Lalau Lintas
Contoh Pentahapan Penanganan Dampak
Antrian Maks. Pada ruas
(Kend) di sekitar WTC
NO KEGIATAN Tahun Pelaksanaan MAKRO
Dengan U-
Tanpa U-Turn Turn
1 PEMBUATAN BUKAAN 2003 2,4 1,7 Bukaan
(AKSES) DIDEPAN 2004 5,2 1,8 Bukaan
WTC MATAHARI 2005 9,6 2,1 Bukaan
SERPONG DAN 2006 46,7 3,6 U-Turn
U-TURN 2007 132,1 5,2 U-Turn
2008 231 7,6 U-Turn
PELAKSANAAN
N
KEGIATAN TAHUN KET.
o
2003 2004 2005 2006 2007 2008
MIKRO
1 PENINGKATAN KAPASITAS √ - - - - -
JALAN DENGAN MENGESER
MEDIAN
2 FASILITAS PEJALAN KAKI
- JEMBATAN
PENYEBERANGAN - √ - - - -
- TROTOAR - √ - - - -
3 LAYBAY ANGKUTAN UMUM - √ √ - - -
4 PEMAGARAN PEJALAN KAKI - √ √ - - -
BAGIAN VI
SIAPA YANG MELAKUKAN
TRAFFIC IMPACT ANALYSIS
Preparer dan Reviewer
Preparer
• Dishub?
• Konsultan?
• Developer?
• Bersama-sama?
Reviewer
• Dishub?
• Dinas Perizinan?
• Profesional?
• Bakorlantas?
Prosedur Permohonan Rekomendasi Andalalin
BP2T Dishub
Polisi
PU
Tata Ruang
P
e
m
o
h
o
n
Pihak Ketiga/
Konsultan
Contoh Penanganan Dampak
Pe
P zebra cross
S
m
uk Peningkatan lebar jalan
im
an (perkerasan 1,5 meter)
Pemukiman Pemukim
an
S
Pem
uki
U-turn ditutup ma
JL. ARIA SURYA KENCANA n
Jembatan
(akses keluar masuk)
saluran terbuka
Pe
S
m
PINTU
uk
jalur pejalan kaki
MASUK U-turn Usulan
im
(digeser 48 + 12 meter)
an
sa
lu
ra
n
te
HALTE KECUALI
rb
uk
ANGK. UMUM
a
SEKOLAH ISLAM
Op
CIKAL HARAPAN
en
Sp
a
Op
ce
en
KO
Sp
St. John's Catholic School
a
ER
ce
S
IL
a
uk
sa
rb
te
lu
ra
n
ra
n
lu
te
sa
rb
uk
a
SM
PN
lik
5
to
Ta
Ka ris
ng
lah a
er
ko a M
an
Se tell
g
S
Pe
Penambahan perkerasan
m
di depan akses keluar
u
(taman diperkeras selebar 1 meter)
Pe
m
uk
im
Pe
M
SMP N 5
AS
an
m
U
NT R
PI LUA
uk
JI
KE
Pengolahan
im
AL
an
Air Bersih
-H
Sektor XII
AK
IM
saluran tertutup PINTU
KELUAR
P
taman
Rumah
Rumah
Rumah