Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB I
PENDAHULUAN
anestesi umum pasien tidak sadar, pada anestesi regional pasien tetap sadar,
tetapi tidak merasakan nyeri Anestesi dapat dibedakan menjadi tiga macam
tubuh yang spesifik dengan kesadaran penderita tetap utuh dan rasa nyeri
yang hilang bersifat lokal. Anestesi regional adalah hambatan impuls nyeri
suatu bagian tubuh untuk sementara pada impuls saraf, dengan menyuntikan
obat anestesi disekitar saraf sehingga impuls nyeri dari satu bagian tubuh
seluruhnya, tetapi pasien tetap dalam keadaan sadar. Anestesi regional terbagi
menjaadi epidural, spinal dan kaudal. Spinal anastesi atau yang biasa disebut
1
2
Mioma uteri atau kanker jinak yang terdapat di uterus adalah tumor
Kejadiannya lebih tinggi antara 20% – 25 % terjadi pada wanita diatas umur
dari angka kematian ibu karena mioma uteri pada tahun 2010 sebanyak 22
kasus mioma uteri ditemukan sebesar 2,39% -11,7% pada semua pasien
kebidanan yang di rawat. Mioma uteri lebih sering ditemukan pada wanita
kulit hitam dibandingkan wanita kulit putih. Data statistik menunjukkan 60%
mioma uteri terjadi pada wanita yang tidak pernah hamil atau hamil hanya
satu kali.3
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Uterus pada serang dewasa berbentuk seperti buah avokad atau buah pir
yang sedikit gepeng. Ukuran panjang uterus adalah 7-7,5 cm, lebar di tempat yang
paling lebar 5,25 cm, dan tebal 2,5 cm. Uterus terdiri atas corpus uteri (2/3 bagian
keluar melalui saluran (canalis cervicalis) yang terletak di cervix. Bagian bawah
cervix yang terletak di vagina dinamakan portio uteri (pars vaginalis cervicis
uteri), sedangkan yang berada di atas vagina disebut pars supravaginalis servicis
uteri. Antara corpus dan cervix masih ada bagian yang disebut isthmus uteri.4
Bagian atas uterus disebut fundus uteri. Disitu tuba fallopi kanan dan kiri
merupakan otot polos berlapis tiga; lapisan otot sebelah luar berjalan longitudinal
dan lapisan sebelah dalam berjalan sirkuler, di antara kedua lapisan ini otot polos
Cavum uteri dilapisi oleh selaput lendir yang kaya dengan kelenjar yang
2
4
kelenjar itu bermuara di canalis cervicalis (arbo vitae). Pertumbuhan dan fungsi
Dengan demikian, dari luar ke dalam dinding corpus uteri akan dilapisi oleh
dari arteria uterina (cabang dari arteri iliaca interna) dan dari arteri ovarica.4
leiomioma merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot polos uterus dan
Etiologi pasti mioma uteri tidak diketahui secara pasti, tetapi terdapat
progesteron pada jaringan mioma uteri, serta adanya faktor predisposisi yang
mengatakan bahwa mioma uteri diwariskan dari gen sisi paternal. Mioma
membesar sangat cepat pada saat kehamilan dan mengecil pada saat menopause,
5
berdasarkan lokasinya:4
a. Mioma Submukosa
c. Mioma Subserosa
Mioma yang tumbuh di bawah lapisan serosa uterus dan dapat bertumbuh
ke arah luar dan juga bertangkai. Mioma subserosa juga dapat menjadi
pertumbuhannya.
penderita sangat tergantung pula dari lokasi atau jenis mioma yang diderita.
terjadi 30% pada penderita. Bila terjadi kronis maka dapat terjadi
anemia defisiensi zat besi dan bila berlangsung lama dan dalam jumlah
yang besar maka sulit untuk dikoreksi dengan suplementasi zat besi.
(vagina dan cavum uteri terhubung oleh tangkai yang keluar dari ostium
b. Nyeri
subserosa dari cavum uteri. Gejala abdomen akut dapat terjadi bila
c. Efek Penekanan
2.1.6 Diagnosis
Pada anamnesis dicari keluhan utama serta gejala klinis mioma lainnya,
faktor risiko serta kemungkinan komplikasi yang terjadi. Biasanya teraba massa
menonjol keluar dari jalan lahir yang dirasakan bertambah panjang serta adanya
riwayat pervaginam terutama pada wanita usia 40-an. Kadang juga dikeluhkan
perdarahan kontak.4
pemeriksaan bimanual rutin uterus. Diagnosis mioma uteri menjadi jelas bila
dijumpai gangguan kontur uterus oleh satu atau lebih massa yang licin, tetapi
8
sering sulit untuk memastikan bahwa massa seperti ini adalah bagian dari
uterus.4
mioma. Hal ini disebabkan perdarahan uterus yang banyak dan habisnya
dengan penyakit ginjal diduga akibat penekanan mioma terhadap ureter yang
Imaging) juga dapat dipergunakan dalam kehamilan karena MRI tidak memakai
dan uterus didelfis dan menyesatkan diagnosis. Ada kalanya mioma besar teraba
atau mioma kecil disangka bagian kecil janin. Dalam persalinan mioma lebih
Mioma yang lunak dan tidak menyebabkan kelainan bentuk uterus sangat
sulit untuk dibedakan dari uterus gravidus. Bahkan, pada laparotomi waktu perut
2.1.7 Penatalaksanaan
reproduksi, keadaan umum dan gejala yang ditimbulkan. Bila kondisi pasien
suplementasi zat esensial, atau transfusi. Pada keadaan gawat darurat akibat
infeksi atau gejala abdominal akut, siapkan tindakan bedah gawat darurat untuk
2.1.8 Komplikasi
nekrosis jaringan. Walaupun jarang terjadi, mioma dapat berubah menjadi ganas
uterus yang selama beberapa tahun tidak membesar, tiba-tiba menjadi besar.2
analgesik karna menghilangkan nyeri dan pasien dapat tetap sadar. Oleh sebab itu,
tekhnik ini tidak memenuhi trias anesthesi karna, hanya menghilangkan persepsi
nyeri saja. Jika diberi tambahan obat hipnotik atau sedatif, disebut sebagai balance
anesthesia sehingga masuk dalam trias anesthesia. Hanya regio yang diblok saja
akan terhambat. Jika golongan opioid yang digunakan, golongan ini akan
memblokir reseptor opioid di medulla spinalis dan korteks serebri. Anesthesi lokal
dan serabut saraf yang enuju medulla spinalis sehingga rangsang nyeri tidak
operasi Sectio Caesaria, Hernia dan operasi ortopedi daerah peruh kebawah.
Obat analgesik berupa anestetik lokal seperti bupivacain dan lidocain diberika
7 vertebrae servikal
12 vertebrae thorakal
5 vertebrae lumbal
11
5 vertebrae sakral
flavum dan duramater. Bagian atas berbatasan dengan foramen magnum didasar
ini rata-rata 5mm dan dibagianposterior kedalam maksimal terletak pada daerah
lumbal. Anesthetik lokal di ruang epidural bekerja langsung pada akar saraf
spinal yang terletak d bagian lateral. Oset kerja anesthesi epidural lebih lambat
perdarahan
kaudal melalui hiatus sakralis. Ruang kaudal berisi saraf sakral, peksus venosus,
felum terminal dan kantung dura. Tehnik ini biasa nya dilakuan pada pasien
orang dewasa. Anesthesi kaudal biasanya diindasikan untuk bedah daerah sekitar
Kontraindikasi Relatif .1
a) Infeksi sistemik (sepsis, bacteremia)
b) Infeksi sekitar tempat penyunikan
c) Kelainan neurologis
d) Kelainan psikis
e) Bedah lama
f) Penyakit jantung
g) Hipovolemia ringan
h) Nyeri punggung kronis
2.2.3.6 Preoperatif
a) Penilaian Preoperatif
Tujuan:1
b) Tatalaksana evaluasi
1. Anamnesis
Anamnesis baik autoanamnesis maupun hetero anamnesis, yakni
meliputi identitas pasien, anamnesis khusus yang berkaitan
dengan penyakit bedah yang mungkin menimbulkan kerusakan
fungsi organ, dan anamnesis umum yang meliputi riwayat
penyakit sistemik, riwayat pemakaian obat-obatan, riwayat
operasi/anestesia terdahulu, kebiasaan buruk, dan riwayat alergi.1
2. Pemeriksaan fisik
Yakni memeriksa status pasien saat ini yang meliputi kesadaran,
frekuensi nafas, tekanan darah, nadi, suhu tubuh, berat dan tinggi
badan untuk menilai status gizi/BMI. Disamping itu juga
dilakukan pemeriksaan fisik umum yang meliputi pemeriksaan
status psikis, saraf, respirasi, hemodinamik, penyakit darah,
gastrointestinal, hepato-bilier, urogenital dan saluran kencing,
metabolik dan endokrin, otot rangka.1
3. Pemeriksaan laboratorium, radiologi dan yang lainnya
Meliputi pemeriksaan rutin yakni pemeriksaan darah dan urin.
Selain itu pada pasien yang akan operasi besar dan pasien yang
menderita penyakit sistemik tertentu diperlukan pemeriksaan
khusus sesuai indikasi yang meliputi pemeriksaan laboratorium
lengkap, pemeriksaan radiologi.1
4. Konsultasi dan koreksi terhadap kelainan fungsi organ vital
Konsultasi dilakukan dengan lab/staf medis fungsional yang
terkait bila dijumpai gangguan fungsi organ, konsultasi bisa
dilakukan berencana atau darurat. Koreksi dapat dilakukan bila
dianggap perlu, pada kasus elektif koreksi dapat dilkukan mandiri
17
Kelas Definisi
c) Persiapan Preoperatif
1. Masukan oral
2. Terapi Cairan
keringat, dan insensible losses yang terus menerus dari kulit dan
paru. Defisit bisa dihitung dengan mengalikan kebutuhan cairan
maintenance dengan waktu puasa.1
3. Premedikasi
c) Terapi Cairan
Terapi cairan intravena dapat terdiri dari infus kristaloid, koloid, atau
kombinasi keduanya. Cairan kristaloid adalah cairan dengan ion low
molecular weight (garam) dengan atau tanpa glukosa, sedangkan
cairan koloid juga mengandung zat-zat high molecular weight seperti
protein atau glukosa polimer besar. Cairan koloid menjaga tekanan
onkotik koloid plasma dan untuk sebagian besar intravaskular,
sedangkan cairan kristaloid cepat menyeimbangkan dengan dan
mendistribusikan seluruh ruang cairan ekstraseluler.
d) Monitoring
Salah satu tugas utama dokter anestesi adalah menjaga pasien yang
dianestesi selama operasi. Karena proses monitoring sangat
membantu dalam mempertahankan kondisi pasien, oleh karena itu
perlu standard monitoring intraoperatif yang diadopsi dari ASA
(standard monitor berikut ini adalah standard minimal monitoring):1
1. Standard Basic Anesthetic Monitoring
Standard ini diterapkan di semua perawatan anestesi walaupun
pada kondisi emergensi, appropriate life support harus
diutamakan. Standard ini ditujukan hanya tentang basic
anesthetic monitoring, yang merupakan salah satu komponen
perawatan anestesi. Pada beberapa kasus yang jarang atau tidak
lazim (1) beberapa metode monitoring ini mungkin tidak praktis
secara klinis dan (2) penggunaan yang sesuai dari metode
monitoring mungkin gagal untuk mendeteksi perkembangan
klinis selanjutnya.
1) Standard I
Personel anestesi yang kompeten harus ada di kamar operasi
selama general anestesi, regional anestesi berlangsung, dan
memonitor perawatan anestesi.
2) Standard II
Selama semua prosedur anestesi, oksigenasi, ventilasi, sirkulasi,
dan temperature pasien harus dievalusi terus menerus.
Parameter yang biasanya digunakan untuk monitor pasien
selama anestesi adalah:
a) Frekuensi napas, kedalaman, dan karakter
b) Heart rate, nadi, dan kualitasnya
c) Warna membran mukosa, dan capillary refill time
23
a. Pulse oximeter
b. Non-invasive blood pressure monitor
c. Elektokardiograf
d. Nerve stimulator
e. Pengukur suhu
Ruang Pulih:1
LAPORAN KASUS
Indentitas
• Nama : Sri Astuti
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Umur : 47 Tahun
• Agama : Islam
• Alamat : Pancing Medan
• Pekerjaan : Tukang Cuci
• Status Perkawinan : Menikah
• No RM : 25.54.73
• RPT : (-)
• RPO : (-)
• RPK : (-)
• Riwayat KB : Suntik 3 bulan
• Riwayat Haid : Menarche 14 Tahun, Teratur, 5-6 hari, Volume 1-2x ganti
pembalut/hari, Nyeri haid (+),
30
Pemeriksaan Fisik
Status Present
• Keadaan Umum : Baik
• Sensorium : Compos Mentis
• Tinggi Badan : 167 cm
• Berat Badan : 65 kg
• Keadaan Gizi : Baik
Vital Sign
• Tekanan Darah : 120/70 mmHg
• Nadi : 104x/menit,reguler
• RR : 20x/menit, reg, tipe pernafasan: thorakoabdominal
• Suhu : 36,70C
Pemeriksaan Umum
• Kulit : Sianosis (-), Oedem (-), Turgor (kembali cepat)
• Kepala : Normocepali
• Mata : Anemis +/+, , Ikterik -/-, Edema palpebra -/-
• Mulut : Pharing hiperemis (-), tonsil (T1-T1)
• Leher : Pembesaran KGB (-)
Thorax
Paru
• Inspeksi : Pergerakan nafas simetris, retraksi costae -/-
• Palpasi : Stem fremitus kiri = kanan
• Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
• Auskultasi : Vesikuler seluruh lapang paru, suara tambahan (-)
Abdomen
• Inspeksi : Datar, Simetris, masa (+)
• Palpasi : Nyeri tekan (+), Teraba massa padat sebesar bola
kasti, mobile, permukaan rata
31
• Perkusi : Normal
• Auskultasi : Peristaltik (+) Normal
Genitalia
• Luka : Tidak - Nanah : Tidak
• Hernia : Tidak - Sikatriks : Tidak
• Inspeculo : Tampak portio / cervix, erosi (+), tampak stollcell,
dibersihkan kesan darah merembes dari OUE
• VT : Teraba massa padat, sebesar bola kasti, mobile,
permukaan rata, setengah umbilikus – simfisis
pubis
RENCANA TINDAKAN
• Tindakan : Laparotomi
• Anesthesi : RA-SAB
• PS-ASA :2
32
• Posisi : Supinasi
• Pernapasan : spontan dengan nasal kanul O2
POST OPERASI
Operasi berakhir pukul : 10.20 WIB
• Setelah operasi selesai pasien di observasi di Recovery Room. Tekanan
darah, nadi dan pernapasan dipantau hingga kembali normal.
BAB III
Kesimpulan
3.1 Mioma uteri, dikenal juga dengan sebutan fibromioma, fibroid, atau
leiomioma merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot polos uterus
dan jaringan ikat yang menumpanginya.
3.2 Pada kasus Mioma Uteri dengan diagnosa yang sudah pasti tindakan yang
biasanya dilakukan adalah Laparotomy. Laparotomy adalah semua jenis
pembedahan melalui akses membuka dengan dinding abdomen.
3.3 Anestesi regional adalah pemberian anestesi ke bagian tubuh tanpa terjadi
hilangnya kesadaran atau berkurangnya kesadaran. Ada dua kelompok
teknik yaitu central neuraxis blockade (blokade epidural atau
subarachnoid) dan peripheral nerve blockade.
36
DAFTAR PUSTAKA