Você está na página 1de 9

Analisis Dissolved Oxygen (DO)

Yesi Putriana (1157040081)


Sri Sandra Devi (1157040061)
Ujang Sarip Hidayat (1157040063)
Widi Indriarti (1157040068)

Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung
Djati Bandung

ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum tentang analisis Dissolved Oxygen (DO) atau yang sering di sebut
dengan oksigen terlarut. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 28 Maret 2018 di
Laboratorium Kimia Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung. Pada
praktikum kali ini bertujuan untuk menentukan nilai oksigen terlarut dalam sampel air sumur,
menentukan konsentrasi larutan yang digunakan sebagai titran, dan dapat
membandingkannya hasil analisa dengan literatur. Percobaan ini di dasarkan pada jumlah
oksigen yang terlarut pada sampel, ketika semakin tinggi nilai oksigen terlalut maka semakin
baik pula kualitas air, dan sebaliknya. Metode yang di gunakan adalah metode titrasi
iodometri. Sampel akan membentuk endapan Mn(OH)2 ketika di tambahkan MnO2.
Kemudian direaksikan dengan KI yang akan melepas iodin sebagai I2 yang jumlahnya setara
dengan jumlah oksigen pada sampel. I2 ini akan bereaksi dengan Na2S2O3 pada saat titrasi
sehingga dapat diketahui nilai DO dari sampel. Dari hasil percobaan diperoleh nilai DO
sebesar 18, 5068 mg/L. Nilai tersebut menandakan bahwa oksigen terlarut sangat tinggi di
dalam sampel air sumu tersebut, maka air sumur tersebut sangat lah bagus.

Kata kunci : , DO, Natrium Thiosulfate, Titrasi Iodometri,


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Di dalam air, oksigen memainkan
peranan dalam menguraikan komponen-
Di dalam air, oksigen memainkan komponen kimia menjadi komponen yang
peranan dalam menguraikan komponen- lebih sederhana. Oksigen memiliki
komponen kimia menjadi komponen yang kemampuan untuk beroksida dengan zat
lebih sederhana. Oksigen memiliki pencemar seperti komponen organik
kemampuan untuk beroksida dengan zat sehingga zat pencemar tersebut tidak
pencemar seperti komponen organik membahayakan. Oksigen juga diperlukan
sehingga zat pencemar tersebut tidak oleh mikroorganisme, baik yang bersifat
membahayakan. Oksigen juga diperlukan aerob serta anaerob, dalam proses
oleh mikroorganisme, baik yang bersifat metabolisme. Dengan adanya oksigen
aerob serta anaerob, dalam proses dalam air, mikroorganisme semakin giat
metabolisme. Dengan adanya oksigen dalam menguraikan kandungan dalam air.
dalam air, mikroorganisme semakin giat Jika reaksi penguraian komponen kimia
dalam menguraikan kandungan dalam air dalam air terus berlaku, maka kadar
(Illahude, 1999: 36). oksigen pun akan menurun. Pada klimaks
Oksigen terlarut (dissolved oxygen, nya, oksigen yang tersedia tidak cukup
disingkat DO) atau sering juga disebut untuk menguraikan komponen kimia
dengan kebutuhan oksigen (Oxygen tersebut. Keadaan demikian merupakan
demand) merupakan salah satu parameter pencemaran berat pada air (Anonim, 2009:
penting dalam analisis kualitas air. Nilai 1).
DO yang biasanya diukur dalam bentuk Umumnya air mengandung 4-6
konsentrasi ini menunjukkan jumlah ppm oksigen, air pegunungan dapat
oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu mengandung sampai 8 ppm oksigen.
badan air. Semakin besar nilai DO pada Dengan kemajuan teknologi Jerman
air, mengindikasikan air tersebut memiliki sekarang ini memungkinkan untuk
kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai meningkatkan kandungan oksigen di air
DO rendah, dapat diketahui bahwa air sampai dengan 80 ppm. Pada kondisi
tersebut telah tercemar. Pengukuran DO normal, oksigen yang kita hirup dari udara
juga bertujuan melihat sejauh mana badan diserap oleh alveoli paru-paru. Namun
air mampu menampung biota air seperti pada keadaan hipoksia (kekurangan
ikan dan mikroorganisme. Selain itu oksigen), tubuh manusia berkemampuan
kemampuan air untuk membersihkan menangkap oksigen dari pencernaan secara
pencemaran juga ditentukan oleh difusi. Hal ini dikemukakan oleh Prof. Dr.
banyaknya oksigen dalam air. Oleh sebab Pakdaman M.D. yang mengadakan
pengukuran parameter ini sangat penelitian untuk mengetahui pengaruh
dianjurkan di samping parameter lain yang mengkonsumsi air beroksigen tinggi di
sering digunakan seperti BOD dan COD dalam darah. Beliau mengemukakan
dalam suatu perairan (Hutabarat dan bahwa tekanan parsial oksigen di dalam
Evans, 2006: 67). darah (pO2) merupakan parameter yang
penting yang menentukan kandungan dari udara dan hasil fotosintesis biota yang
oksigen di dalam darah. Penelitiannya berklorofil yang hidup di dalam perairan,
menunjukkan adanya peningkatan tekanan Kecepatan difusi oksigen ke dalam air
parsial oksigen di dalam darah setelah sangat lambat Oleh karena itu,
minum air minum beroksigen tinggi Fitoplankton merupakan sumber utama
(Nontji, 2002: 92). dalam penyediaan oksigen terlarut dalam
perairan (Supangat, 2007: 78)
DO atau kadar oksigen terlarut
menyatakan kandungan oksigen di dalam Oksigen terlarut adalah jumlah
air. Kemampuan air dalam melarutkan oksigen dalam miligram yang terdapat
oksigen sangat tergantung pada suhu air, dalam satu liter air (ppt). Oksigen terlarut
tekanan gas oksigen dan kemurnian air. umumnya berasal dari difusi udara melalui
Terapi pemberian oksigen melalui saluran permukaan air, aliran air masuk, air hujan,
pernafasan (dihirup melalui hidung) dan hasil dari proses fotosintesis plankton
Bagian per sejuta. Merupakan satuan atau tumbuhan air. Oksigen terlarut
jumlah yang sangat kecil. 1ppm = 1 bagian merupakan parameter penting karena dapat
/ 1.000.000 jadi air yang mengandung digunakan untuk mengetahui gerakan
oksigen 80ppm = 80 miligram oksigen massa air serta merupakan indikator yang
dalam 1 liter air (Ridwan, 2006: 56). peka bagi proses-proses kimia dan biologi.
Kadar oksigen yang terlarut bervariasi
Merupakan metode yang sangat tergantung pada suhu, salinitas, turbulensi
efektif untuk membuat air minum. Proses air, dan tekanan atmosfer. Kadar oksigen
ini dapat mengurangi jumlah bahan-bahan terlarut juga berfluktuasi secara harian
organik, anorganik, bakteri dan partikel- (diurnal) dan musiman, tergantung pada
partikel yang banyak terkontaminasi air. pencampuran (mixing) dan pergerakan
Proses reverse osmosis berdasarkan pada (turbulence) massa air, aktivitas
proses osmosis yang melibatkan fotosintesis, respirasi, dam limbah
perpindahan air secara selektif dari satu (effluent) yang masuk ke badan air. Selain
sisi ke sisi lain di membran. Tekanan itu, kelarutan oksigen dan gas-gas lain
diberikan untuk mendorong air melewati berkurang dengan meningkatnya salinitas
membran, sedangkan kontaminan tidak sehingga kadar oksigen di laut cenderung
dapat melewati membran sehingga air lebih rendah daripada kadar oksigen di
yang lebih murni berkumpul pada satu sisi perairan tawar. Peningkatan suhu sebesar
(Supangat, 2000: 57). 1oC akan meningkatkan konsumsi oksigen
Oksigen terlarut dalam air sekitar 10% (Anonim, 2009: 1).
merupakan parameter kualitas air yang Jumlah oksigen yang dibutuhkan
paling kritis pada budidaya ikan. oleh organisme akuatik tergantung spesies,
Konsentrasi oksigen terlarut dalam kolam ukuran, jumlah pakan yang dimakan,
selalu mengalami perubahan dalam sehari aktivitas, suhu, dan lain-lain. Konsentrasi
semalam oleh karena itu, pengelola kolam oksigen yang rendah dapat menimbulkan
ikan harus selalu mengetahui atau anorexia, stress, dan kematian pada ikan.
memantau perubahan konsentrasi oksigen Bila dalam suatu kolam kandungan
terlarut di dalam kolamnya. Sumber utama oksigen terlarut sama dengan atau lebih
oksigen, terlarut dalam air adalah difusi
besar dari 5 mg/l, maka proses reproduksi menentukan khan biologis yang dilakukan
dan pertumbuhan ikan akan berjalan oleh organisme aerobik atau anaerobik.
dengan baik. Pada perairan yang Dalam kondisi aerobik, peranan oksigen
mengandung detergen, suplai oksigen dari adalah untuk mengoksidasi bahan organik
udara akan sangat lambat sehingga oksigen dan anorganik dengan hasil akhirnya
dalam air sangat sedikit. Oksigen terlarut adalah nutrien yang pada akhirnya dapat
adalah jumlah oksigen dalam miligram memberikan kesuburan perairan. Dalam
yang terdapat dalam satu liter air (ppt). kondisi anaerobik, oksigen yang dihasilkan
Oksigen terlarut umumnya berasal dari akan mereduksi senyawa-senyawa kimia
difusi udara melalui permukaan air, aliran menjadi lebih sederhana dalam bentuk
air masuk, air hujan, dan hasil dari proses nutrien dan gas. Karena proses oksidasi
fotosintesis plankton atau tumbuhan air dan reduksi inilah maka peranan oksigen
(Hutabarat dan Evans, 2006: 67). Oksigen terlarut sangat penting untuk membantu
terlarut merupakan parameter penting mengurangi beban pencemaran pada
karena dapat digunakan untuk mengetahui perairan secara alami maupun secara
gerakan massa air serta merupakan perlakuan aerobik yang ditujukan untuk
indikator yang peka bagi proses-proses memurnikan air buangan industri dan
kimia dan biologi . rumah tangga (Nontji, 2002: 93).

Oksigen terlarut yang terkandung Sebagaimana diketahui bahwa


di dalam air, berasal dari udara dan hasil oksigen berperan sebagai pengoksidasi dan
proses fotosintesis tumbuhan air. Oksigen pereduksi bahan kimia beracun menjadi
diperlukan oleh semua mahluk yang hidup senyawa lain yang lebih sederhana dan
di air seperti ikan, udang, kerang dan tidak beracun. Di samping itu, oksigen
hewan lainnya termasuk mikroorganisme juga sangat dibutuhkan oleh
seperti bakteri. Oksigen terlarut (Dissolved mikroorganisme untuk pernapasan.
Oxygen =DO) dibutuhkan oleh semua Organisme tertentu, seperti
jasad hidup inilah beberapa manfaatnya, mikroorganisme, sangat berperan dalam
untuk pernapasan, proses metabolisme menguraikan senyawa kimia beracun
atau pertukaran zat yang kemudian menjadi senyawa lain yang Iebih
menghasilkan energi untuk pertumbuhan sederhana dan tidak beracun. Karena
dan pembiakan, oksigen juga dibutuhkan peranannya yang penting ini, air buangan
untuk oksidasi bahan-bahan organik dan industri dan limbah sebelum dibuang ke
anorganik dalam proses aerobik, sumber lingkungan umum terlebih dahulu
utama oksigen dalam suatu perairan diperkaya kadar oksigennya. Kecepatan
berasal sari suatu proses difusi dari udara difusi oksigen dari udara, tergantung sari
bebas, hasil fotosintesis organisme yang beberapa faktor, seperti kekeruhan air,
hidup (Mulyanto, 2009: 2). suhu, salinitas, pergerakan massa, air dan
udara seperti arus, gelombang dan pasang
Oksigen juga memegang peranan surut (Anonim, 2009:1).
penting sebagai indikator kualitas perairan,
karena oksigen terlarut berperan dalam Kadar oksigen dalam air laut akan
proses oksidasi dan reduksi bahan organik bertambah dengan semakin rendahnya
dan anorganik. Selain itu, oksigen juga suhu dan berkurang dengan semakin
tingginya salinitas. Pada lapisan nornal dan tidak tercemar oleh senyawa
permukaan, kadar oksigen akan lebih beracun (toksik). Kandungan oksigen
tinggi, karena adanya proses difusi antara terlarut minimum ini sudah cukup
air dengan udara bebas serta adanya proses mendukung kehidupan organisme.
fotosintesis. Dengan bertambahnya Idealnya, kandungan oksigen terlarut tidak
kedalaman akan terjadi penurunan kadar boleh kurang dari 1,7 ppm selama waktu 8
oksigen terlarut, karena proses fotosintesis jam dengan sedikitnya pada tingkat
semakin berkurang dan kadar oksigen kejenuhan sebesar 70 %. KLH menetapkan
yang ada banyak digunakan untuk bahwa kandungan oksigen terlarut adalah
pernapasan dan oksidasi bahan-bahan 5 ppm untuk kepentingan wisata bahari
organik dan anorganik Keperluan dan biota laut. Agar ikan dapat hidup, air
organisme terhadap oksigen relatif harus mengandung oksigen paling sedikit
bervariasi tergantung pada jenis, stadium 5 mg/ liter atau 5 ppm (part per million)
dan aktifitasnya. Kebutuhan oksigen untuk (Illahude, 1999: 37).
ikan dalam keadaan diam relatif lebih
sedikit apabila dibandingkan dengan ikan Apabila kadar oksigen kurang dari
pada saat bergerak atau memijah. Jenis- 5 ppm, ikan akan mati, tetapi bakteri yang
jenis ikan tertentu yang dapat kebutuhan oksigen terlarutnya lebih rendah
menggunakan oksigen dari udara bebas, dari 5 ppm akan berkembang. Apabila
memiliki daya tahan yang lebih terhadap sungai menjadi tempat pembuangan
perairan yang kekurangan oksigen terlarut limbah yang mengandung bahan organik,
(Nontji, 2002: 93). sebagian besar oksigen terlarut digunakan
bakteri aerob untuk mengoksidasi karbon
Oksigen dan karbondioksida yang dan nitrogen dalam bahan organik menjadi
terlarut di air laut mempunyai arti penting karbondioksida dan air. Sehingga kadar
dalam emtabolisme. Kelarutan gas – gas oksigen terlarut akan berkurang dengan
dalam air laut adalah suatu fungsi dari cepat dan akibatnya hewan-hewan seperti
suhu, makin rendah suhu makin besar ikan, udang dan kerang akan mati. Lalu
kelarutannya. Oleh karena itu makin apakah penyebab bau busuk dari air yang
dingin suatu badan air, makin banyak tercemar? Bau busuk ini berasal dari gas
oksigen yang dapat diakndungnya. NH3 dan H2S yang merupakan hasil
Kelarutan gas di dalam air tidak begitu proses penguraian bahan organik lanjutan
besar. Pada permukaan air laut hingga oleh bakteri anaerob (Hutabarat dan Evans,
kedalaman 10 – 20 meter kandungan 2006: 68).
oksigen memperlihatkan jumlah yang
maksimum karena kegiatan fotosintesis 1.2. Tujuan
tumbuh – tumbuhan dan difusi oksigen 1. Menentukan konsentrasi larutan
dari atmosfer sedangkan di lapisan dalam Na2S2O3 hasil standarisasi dengan
sumber O2 berasal dari Singking Water K2Cr2O7
dari daerah kutub (Hutabarat dan Evans, 2. Menentukan nilai oksigen terlarut
2006: 68). (mg/L) dalam sampel air dengan
metode titrasi winkler
Kandungan oksigen terlarut (DO)
minimum adalah 2 ppm dalam keadaan
BAB II Padatan ditimbang sebanyak 0,205 gram
METODE dilarutkan dalam 100 ml air yang telah
2.1 Alat dipanaskan. Kemudian ditambahkan 15 ml
Adapun alat yang digunakan botol winkler, NaOH 6N encerkan sampai 1000 ml.
pipet volumetri 5ml ,10 ml dan 50ml ,
 Preparasi sampel
pipet ukur 10 ml, erlenmeyer 100ml, gelas
Ditimbang botol winkler 100ml, sampel
kimia 250ml labu ukur 100ml, statif dan
limbah dimasukan kedalam botol winkler
klem, dan buret 50 ml.
hingga meluap dan ditutup rapat.

2.2 Bahan  Standarisasi larutan Na2S2O3


Adapun bahan yang digunakan yaitu Padatan KI ditimbang sebanyak 2 gram
Mangan sulfat, aquades, NaOH, NaI, dilarutkan dalam 250 ml aquades.
amilum, Asam salisilat, H2SO4 pekat, Kemudian ditambahkan 1 ml larutan
Na2S2O3, KH(IO3) H2SO4 6N. Kemudian di pipet 20 ml
larutan baku kalium biodat kemudian di
2.3 Prosedur Percobaan encerkan hingga 200 ml dititrasi larutan
 Pembuatan lautan Mangan Sulfat iodin dengan larutan Na tiosulfat hingga
Ditimbang 4,8 gram MnSO4.2H2O berubah menjadi warna kuning kemudian
dilarutkan dalam 10ml aquades. ditambah larutan amilum sebanyak 2 tetes
dilakukan titrasi dilanjutkan sampai warna
 Pembuatan larutan Alkali Iodida Azida
biru hilang kemudian hitung
Ditimbang NaOH sebanyak 5 gram
konsentrasinya.
ditambahkan NaI sebanyak 1,5 gram
 Analisi sampel
dilarutkan dalam aquades, dan di
Dimasukan sampel limbah kedalam botol
tambahkan NaN3 0,1 gram kemudian
winkler dan ditimbang ditambah 1ml
ditambahkan 0,4 ml aquades.
larutan MnSO4, 1ml alkali iodida azida
 Pembuatan lar kanji dan tutup kemudian homogenkan sampai
Padatan kanji ditimbang sebanyak 2 gram, terbentuk endapan , diamkan selama 5-10
kemudian ditambahkan 0,2 gram asam menit , selanjutnya ditambahkan H2SO4
salisilat. Dilarutkan dalam 100 ml air yng pekat , campuran dipipet sebnyak 10ml
telah dipanaskan, homogenkan. kemudian dilakukan titrasi dengan
Na2S2O3 dan ditambahkan indikator
 Pembuatan larutan Na tiosulfat
amilum.
BAB III Langkah selanjutnya adalah
HASIL DAN PEMBAHASAN pengujian DO. Air sampel yang akan diuji
3.1 Pembahasan dimasukan kedalam botol winkler dan
Dalam percobaan ini ditujukan tanpa ada gelembung didalamnya
untuk menentukan nilai Dissolved Oxygen dikarenakan adanya gelembung akan
(DO) yaitu jumlah oksigen terlarut dalam mempengaruhi kadar oksigen terlarut
air yang berasal dari fotosintesis dan dalam sampel. Tutup Winkler dibuka dan
absorbsi atmosfer atau udara. DO di suatu ditambahkan 1 mL MnSO4 dan 1 mL KI
perairan sangat berperan dalam proses (alkali iodida azida) ditambahkan
penyerapan makanan oleh makhluk hidup menggunakan ujung pipet tepat di atas
dalam air. Untuk mengetahuipembuatan permukaan larutan. MnO2 dan KI (alkali
larutan kualitas air dalam suatu perairan, iodida azida) berfungsi untuk mengikat O2.
dapat dilakukan dengan mengamati
Reaksi yang terjadi adalah:
beberapa parameter kimia seperti DO.
Semakin banyak jumlah DO (dissolved MnO2(s) + 2 KI(aq) + 2 H2O(aq) →
oxygen), maka kualitas air semakin baik. Mn(OH)2(s) + I2(aq) + 2 KOH(aq).
Jika kadar oksigen terlarut yang terlalu
Setelah itu, botol segera ditutup dan
rendah akan menimbulkan bau yang tidak
dihomogenkan hingga terbentuk gumpalan
sedap akibat degradasi anaerobik yang
sempurna. Ion mangan yang ditambahkan
mungkin saja terjadi.
pada sampel akan mengikat oksigen dan
Langkah pertama dalam percobaan terjadi endapan MnO2. Gumpalan
yaitu pembuatan reagent yang akan dibiarkan mengendap 5-10 menit. Setelah
digunakan diantaranya yaitu larutan mengendap, 1 ml H2SO4 pekat
MnSO4 , alkali iodida azida, natrium ditambahkan dalam larutan dan ditutup.
thiosulfate serta larutan kalium dikromat. H2SO4 berfungsi untuk melarutkan
Untuk larutan natrium thiosulfate endapan kembali. Larutan dihomogenkan
dilakukan standarisasi terlebih dahulu hingga endapan larut sempurna. Pada saat
karena merupakan larutan baku sekunder endapan larut, molekul iodium yang
dan akan digunakan sebagai penitrasi ekivalen dengan oksigen terlarut juga ikut
untuk penentuan kadar DO dimana terbebas. Iodium (I2) yang dibebaskan ini
distandarisasi dengan larutan kalium selanjutnya dititrasi dengan larutan standar
dikromat. natrium thiosulfat. Larutan yang telah
homogen tersebut sebanyak 10 mL larutan
dipipet dan dimasukkan ke dalam
erlenmeyer 250 mL. Larutan sampel
3.2 Kesimpulan
dititrasi Na2S2O3 sampai larutan berwarna
kuning pucat atau kuning transparan. Dari percobaan yang telah
dilakukan disimpulkan
Reaksi yang terjadi adalah:
1. Konsentrasi Na2S2O3 hasil
I2(aq) + 2 Na2S2O3(aq) → Na4S4O6(aq) + 2 standarisasi yaitu sebesar 0,255 N
NaI(aq) 2. Nilai oksigen terlarut dalam sampel
air yaitu sebesar 18, 5068 (mg/L)
Setelah terbentuk larutan kuning
transparan yang pertama, Larutan sampel
ditetesi 2 tetes indikator amilum atau kanji.
Larutan indikator amilum atau kanji
berfungsi untuk mengetahui ada tidaknya
kandungan amilum dalam air sampel atau
tidak. Warna biru pada larutan sampel
menunjukkan uji positif adanya amilum.
Titrasi kembali dilakukan sampai larutan
jernih atau sampai warna biru tepat hilang
dan kadar DO dihitung.

Dari perhitungan menggunakan


rumus (oksigen terlarut), dihasilkan
oksigen terlarut pada air sampel yaitu
sebesar 18, 5068 mg/L. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air menegaskan
bahwa kadar DO minimum yang harus ada
pada air adalah >2 mg/L. Jadi, dapat
dikatakan bahwa air sampel baik, yaitu
memenuhi baku standar yang telah
ditetapkan

.
DAFTAR PUSTAKA fauziah.wordpress.com/. Diakses
Anonim. 2009. Oksigen Terlarut (DO) dan tanggal 22/10/2011 pukul 20.00
Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD. WIB
http://biarkanakumenulis.blogspot.
Hutabarat, sahala dan Stewart M. Evans.
com/2009/10/oksigen-terlarut-do-
2006. Pengantar Oseanografi.
dan -kebutuhan.html. Diakses
Universitas Indonesia: Jakarta.
tanggal 22/10/2011 pukul 20.00
Illahude, A.Gani. 1999. Pengantar
Aria, Perwira. 2009. Oksigen Terlarut.
Oseanografi Fisika. Lembaga Ilmu
http://www.perwira-
Pengetahuan Indonesia: Jakarta.
aria.blogspot.com/. Diakes tanggal
22/10/2011 pukul 20.00 WIB Mulyanto. 2009. Oksigen Terlarut Dalam
Air. http://hobiikan.blogspot.com/
Fauziah, Ima. 2010. Oksigen Terlarut.
2009/02/oksigen-terlarut-dalam-
http://www.ima-
air.html. Diaks

Você também pode gostar