Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Suci Sukoati
Kili Astarani
STIKES RS Baptis Kediri
(astaranikili@ymail.com)
ABSTRAK
ABSTRACT
223
Aktivitas Bermain Mewarnai Pada Dapat Meningkatkan Mekanisme Koping Adaptif Saat
Menghadapi Stres Hospitalisasi Pada Anak
Suci Sukoati, Kili Astarani
change their coping mecanism to negative range. p=0,000. Concluded that coloring
activities giving patients preschoolers will enhance adoptive coping mechanism when
hospitalization.
224
Jurnal STIKES
Volume 5, No. 2, Desember 2012
225
Aktivitas Bermain Mewarnai Pada Dapat Meningkatkan Mekanisme Koping Adaptif Saat
Menghadapi Stres Hospitalisasi Pada Anak
Suci Sukoati, Kili Astarani
pengaruhnya. Populasi dalam penelitian usia prasekolah, setelah itu responden akan
ini adalah semua anak usia prasekolah diberikan intervensi aktivitas bermain
(3-6 tahun) yang dirawat di ruang anak berupa mewarnai kertas bergambar yang
RS. Baptis Kediri. Jumlah anak usia bertemakan rumah sakit selama 10 menit
prasekolah yang dirawat di ruang anak sampai dengan 30 menit dalam sehari
RS. Baptis kediri selama 3 bulan selama 2 hari. Setelah 2 hari maka akan
terakhir adalah sebanyak 119 anak, dilakukan wawancara kembali kepada
dengan rata rata setiap bulannya adalah salah satu anggota keluarga yang
30 anak. Teknik sampling yang menunggu pasien dengan pedoman
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang sama seperti sebelum
nonprobability sampling dengan teknik diberikan intervensi. Kemudian data yang
accidental sampling, yaitu teknik telah terkumpul akan diolah menggunakan
pengambilan responden sebagai sampel SPSS dengan menggunakan Uji statistik
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang digunakan adalah wilcoxon range
yang secara kebetulan bertemu dengan test. tingkat kemaknaan (p) yang diperoleh
peneliti dapat digunakan sebagai sampel ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan dan Ha
bila orang yang kebetulan ditemui cocok diterima, jadi ada pengaruh pemberian
sebagai sumber data, dapat mewakili aktivitas bermain mewarnai terhadap
karakteristik populasi yang telah dikenal penggunaan mekanisme koping
sebelumnya. Variabel independen dalam menghadapi hospitalisasi pada anak usia
penelitian ini adalah aktivitas bermain prasekolah di ruang anak RS. Baptis
mewarnai. Variabel dependen dalam Kediri.
penelitian ini adalah penggunaan
mekanisme koping menghadapi
hospitalisasi pada anak prasekolah. Hasil Penelitian
Instrumen pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan pedoman Data Umum
wawancara berupa kuesioner dan
observasi.
Instrumen pengumpulan data yang Data umum meliputi karakteristik
digunakan dalam penelitian ini adalah responden yang meliputi lokasi penelitian,
dengan menggunakan pedoman jenis kelamin, pola asuh, dan diagnosa
wawancara berupa kuesioner dan medis responden.
observasi. Jenis wawancara yang
digunakan adalah dengan wawancara
terpimpin, dimana wawancara dilakukan Tabel 1 Karakteristik Anak
berdasarkan pedoman berupa kuesioner berdasarkan Jenis Kelamin
yang telah disiapkan oleh peneliti. pada Anak Usia Prasekolah
Dalam pembuatan pedoman wawancara, di Ruang Anak RS. Baptis
pada penelitian ini menggunakan skala Kediri pada Pebruari s/d
penilaian (rating scale) dengan Maret 2012
menggunakan skala linkert yang digunakan Jenis Jumlah %
untuk mengukur sikap. Kelamin
Setelah mendapat izin penelitian dari Perempuan 19 61,29
Ketua STIKES RS. Baptis Kediri dan Laki-laki 12 38,71
Direktur RS. Baptis Kediri, peneliti Total 31 100
melakukan pendekatan kepada keluarga
pasien. Sebagai subyek penelitian adalah
anak usia prasekolah yang dirawat di ruang Dari tabel 1 dapat dilihat pembagian
anak RS. Baptis Kediri. Responden anak berdasarkan jenis kelamin dari 31
sebelumnya akan dilakukan wawancara anak, didapatkan sebagian besar anak
mengenai mekanisme koping pada anak berjenis kelamin perempuan, yaitu
226
Jurnal STIKES
Volume 5, No. 2, Desember 2012
227
Aktivitas Bermain Mewarnai Pada Dapat Meningkatkan Mekanisme Koping Adaptif Saat
Menghadapi Stres Hospitalisasi Pada Anak
Suci Sukoati, Kili Astarani
43,00
Cukup adaptif 13 36,92 36,00 35,00 3,52 31,00
29,00
Kurang adaptif 7 21,42 19,00 18,00 4,85 16,00
Dari tabel 6 didapatkan hasil dari distribusi frekwensi bahwa anak yang
menggunakan mekanisme koping cukup adaptif nilai rata-ratanya adalah 36,92;
nilai tengahnya adalah 36; nilai yang sering muncul adalah 35; simpangan bakunya
adalah 3,52. Anak dengan mekanisme koping kurang adaptif nilai rata-ratanya
adalah 21,42; nilai tengahnya adalah 19; nilai yang sering muncul adalah 18, dan
simpangan bakunya adalah 4,85. Didapatkan anak yang menggunakan mekanisme
koping tidak adaptif nilai rata-ratanya adalah 11,45; nilai tengahnya adalah 11; nilai
yang sering muncul adalah 11, sedangkan simpangan bakunya adalah 2,02.
228
Jurnal STIKES
Volume 5, No. 2, Desember 2012
229
Aktivitas Bermain Mewarnai Pada Dapat Meningkatkan Mekanisme Koping Adaptif Saat
Menghadapi Stres Hospitalisasi Pada Anak
Suci Sukoati, Kili Astarani
230
Jurnal STIKES
Volume 5, No. 2, Desember 2012
keinginan anak. Perhatian bisa dilakukan juga membuat anak tidak nyaman, rewel,
dengan cara mendampingi anak selama selalu ingin dimengerti dan ingin
perawatan, mengajak anak bercanda dan mendapatkan perhatian yang lebih.
bermain, memberikan pengertian dengan Apabila anak sulit beradaptasi dengan
bahasa yang dimengerti anak tentang lingkungan barunya di rumah sakit,
perawatan dan pengobatan yang diberikan tentunya juga akan menghambat proses
selama dirawat di rumah sakit adalah untuk perawatan dan pengobatan anak tersebut.
membantu agar cepat sembuh bukan untuk Media yang cukup efektif dalam
menyakiti. Apabila anak mendapatkan membantu mekanisme koping agar lebih
dukungan sosial yang baik dari keluarga adaptif pada anak pada saat hospitalisasi
ataupun orang-orang terdekatnya maka adalah dengan mengajak anak bermain.
anak akan merasa aman. Salah satu permainan yang cocok untuk
Dari penelitian juga diketahui bahwa anak usia prasekolah adalah bermain
paling sedikit anak menggunakan mewarnai. Dengan mengajak anak
mekanisme koping tidak adaptif dan dari bermain, maka akan membuat anak merasa
31 anak tidak ada yang menggunakan seperti dirumah sehingga anak merasa
mekanisme koping adaptif, koping tidak aman, selain itu dengan memberikan
adaptif ditunjukan dengan lebih dari 75% aktivitas bermain anak akan teralihkan
anak bersikap negatif seperti menarik diri, perhatiannya pada permainan yang
mudah tersinggung, dan suka murung. dilakukan, sehingga ketegangan anak akan
peneliti hal ini bisa disebabkan karena berkurang. Bagi perawat di ruang anak
perubahan lingkungan yang cukup dengan mengajak anak bermain akan
bermakna bagi anak. Biasanya anak berada membantu mereka untuk mendekati dan
di rumah dengan saudara atau temannya berinteraksi dengan anak. Peran keluarga
dalam suasana yang menyenangkan. sebagai pemberi dukungan juga sangat
Namun ketika anak sakit dan harus diperlukan dalam kegiatan bermain di
menjalani perawatan di rumah sakit, anak rumah sakit ketika anak sedang menjalani
harus beradaptasi dengan lingkungan dan hospitalisasi. Keluarga harus mendampingi
suasana yang asing baginya selain itu anak selama proses perawatan dan
aktivitas anak juga harus dibatasi tidak aktivitas yang dilakukan oleh anak.
seperti pada saat dirumah, hal tersebut
akan membuat anak merasa kehilangan
kekuatan dirinya. Keadaan tersebut Mekanisme Koping Anak Setelah
cenderung akan membuat anak bertindak Diberikan Intervensi Aktivitas Bermain
agresif dengan marah dan berontak. Selain Mewarnai
karena perubahan lingkungan yang dialami
anak, tidak adanya anak yang
menggunakan mekanisme koping yang Sebelum diberikan intervensi bermain
adaptif juga bisa disebabkan oleh mewarnai peneliti terlebih dahulu meminta
perkembangan anak berdasarkan usia anak persetujuan menjadi responden dan
dan kondisi fisik anak tersebut yang dalam mewawancarai penunggu pasien anak.
keadaan sakit. Dari penelitian didapatkan Wawancara tersebut bertujuan untuk
anak yang berusia 3 tahun banyak mengetahui mekanisme koping yang
menggunakan mekanisme koping yang digunakan anak ketika menghadapi
kurang adaptif dan tidak adaptif, dalam hospitalisasi. Setelah wawancara selesai
perkembangan psikososial anak usia 3 anak akan diajak bermain mewarnai kertas
tahun berada pada tahap otoriter dimana bergambar dengan tema rumah sakit
anak cenderung egois dan tidak suka selama 10 s/d 30 menit. Tema tersebut
diatur, takut terhadap orang-orang baru. bertujuan untuk mengurangi rasa takut
Ketika anak menjalani hospitalisasi, anak anak terhadap hal-hal yang ada
kehilangan otoritasnya, untuk hubungannya dengan rumah sakit,seperti
mempertahankan hal tersebut anak akan dokter, perawat, mobil ambulan, dan
bertindak tempertantrum. Kondisi sakit pengobatan. Selama kegiatan bermain
231
Aktivitas Bermain Mewarnai Pada Dapat Meningkatkan Mekanisme Koping Adaptif Saat
Menghadapi Stres Hospitalisasi Pada Anak
Suci Sukoati, Kili Astarani
232
Jurnal STIKES
Volume 5, No. 2, Desember 2012
233
Aktivitas Bermain Mewarnai Pada Dapat Meningkatkan Mekanisme Koping Adaptif Saat
Menghadapi Stres Hospitalisasi Pada Anak
Suci Sukoati, Kili Astarani
234
Jurnal STIKES
Volume 5, No. 2, Desember 2012
235