Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
KELOMPOK P3
A. Tujuan Percobaan
Menentukan pembagian butir (gradasi) agregat kasar dengan menggunakan
saringan
B. Peralatan
1. Timbangan dan neraca dengan ketelitian 0,2% dari benda berat uji
2. Satu set saringan; saringan 1; saringan ¾ ; saringan ½ ; saringan 3/8 ;
saringan 4 ; saringan 8 ; pan
3. Oven, yang dilengkapi dengan pengukur suhu untuk memanasi sampai
[110 ± 5] °C
4. Alat pemisah contoh (sample splitter)
5. Mesin penggetar saringan
6. Talam-talam
7. Kuas, sikat kuningan, sendok, dll
C. Bahan
10000 gr ( 2x 5000 gr) agregat kasar dalam keadaan oven dry
D. Prosedur
1. 2 x 5000 gr agregat kasar diambil dari karung
2. Sampel dimasukkan ke oven selama 24 jam
3. Sampel dikeluarkan dari oven lalu didinginkan
4. Susun saringan dengan posisi semakin ke bawah diameter saringan
semakin kecil dan pan sebagai alas
5. Tuang sampel ke saringan
6. Masukkan ke mesin penggetar saringan dan getarkan selama 15 menit
7. Catat banyak agregat yang tertahan pada tiap saringan
E. Landasan Teori
Agregat adalah sekumpulan butir- butir batu pecah, kerikil, pasir, atau mineral
lainnya baik berupa hasil alam maupun buatan (SNI No: 1737-1989-F). Agregat
adalah material granular, misalnya pasir, kerikil, batu pecah yang dipakai
bersama-sama dengan suatu media pengikat untuk membentuk suatu beton semen
hidraulik atau adukan.
gradasi
kebersihan
kekerasan
ketahanan agregat
bentuk butir
tekstur permukaan
porositas
kemampuan untuk menyerap air
berat jenis, dan
daya kelekatan terhadap aspal.
Analisa saringan adalah pengelompokan besar butir analisa agregat kasar dan
agregat halusmenjadi komposisi gabungan yang ditinjau berdasarkan saringan.
Adapun tujuan dari analisa saringan yaitu :
Untuk mendapatkan beton yang mudah dikerjakan ( diaduk,
dialirkan, dan didapatkan)yang mempunyai tingkat workability
yang tinggi.
Untuk mendapatkan harga beton yang ekonomis, kekuatan tinggi.
Untuk mendapatkan baton yang betul - betul padat
Untuk mendapatkan batas gradasi dari agregat
Untuk mendapatkan komposisi campuran ( gabungkan ) analisa
agregat kasar dan agregathalus dalam bentuk ideal
Karakteristik bagian luar agregat, terutama bentuk partikel dan tekstur permukaan
memegang peranan penting terhadap sifat beton segar dan yang sudah mengeras.
Menurut BS 812 : Part 1: 1975, bentuk partikel agregat dapat dibedakan atas:
Rounded
Irregular
Flaky
Angular
Elonggated
Flaky & Elonggated
Klasifikasi Agregat
Agregat Ringan adalah agregat yang dalam keadaan kering dan gembur
mempunyai berat 1100 kg/m3 atau kurang.
Agregat Kasar adalah kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari bantuan
atau berupabatu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai
ukuran butir ntara 5-40 mm. Agregat Kasar, adalah agregat dengan ukuran butiran
butiran lebih lebih besar besar dari dari saringan saringan No.88 (2,36 mm)
Bahan Pengisi (filler), adalah bagian dari agregat halus yang minimum
75% lolos saringan no. 30 (0,06 mm)
F. Teori Tambahan
Fineness modulus adalah jumlah % kumulatif yang tertinggal di setiap
ayakan / 100 Jika FM makin besar, maka pasir tersebut semakin kasar. FM
untuk agregat kasar biasanya bernilai lebih dari 3.
G. Data Pengamatan
P3
SIEVE SIZE (mm)
SAMPEL 1 SAMPEL 2
SARINGAN 1 0 0
SARINGAN 3/4 1386 1390
SARINGAN 1/2 2717 2645
SARINGAN 3/8 634 655
SARINGAN 4 238 289
SARINGAN 8 0 0
PAN 22 18
TOTAL 4997 4997
H. Pengolahan Data
Berat agregat kasar = 2 x 5000 gr
Tabel tabulasi data P3
SAMPEL NO 1 SAMPEL NO 2 AVERAGE
SIEVE SIZE
WEIGHT IND % CUM % WEIGHT IND % CUM % IND % CUM %
(mm)
RET (gr) RET RET RET (gr) RET RET RET RET
SARINGAN 0 0 0 0 0 0 0 0
1
SARINGAN 1386 27.74 27.74 1390 27.82 27.82 27.78 27.78
3/4
SARINGAN 2717 54.37 82.11 2645 52.93 80.75 53.65 81.43
1/2
SARINGAN 634 12.69 94.80 655 13.11 93.86 12.90 94.33
3/8
SARINGAN 238 4.76 99.56 289 5.78 99.64 5.27 99.60
4
SARINGAN 0 0.00 99.56 0 0.00 99.64 0.00 99.60
8
PAN 22 0.44 100.00 18 0.36 100.00 0.40 100.00
FM
FM 4997 4997 4.03
AVERAGE
STANDARD GRADATION
120
100
80
60
40
20
0
1 3/4. 1/2. 3/8. No. 4 No. 8
I. Analisa
A. Analisa Percobaan
Percobaan analisa saringan agregat kasar bertujuan untuk menentukan
pembagian butir (gradasi) agregat kasar dengan menggunakan saringan. Saringan
yang digunakan yaitu saringan 1, saringan 3/4 , saringan ½ , saringan 3/8 , saringan
4, saringan 8, dan pan.
Pertama, sampel (2 x 5000 gr) agregat kasar dioven selama 24 jam hingga
mencapai kondisi oven dry. Setelah itu, dinginkan sampel dan siapkan saringan
serta mesin penggetar saringan. Sampel yang telah dingin kemudian dimasukkan
ke dalam saringan dengan susunan saringan yang berdiameter paling besar berada
di paling atas, semakin ke bawah semakin kecil diameter saringan dan gunakan
pan sebagai alas. Kemudian saringan dimasukkan ke mesin penggetar.
Kencangkan penyangga mesin penggetar saringan agar tidak ada agregat yang
keluar dari saringan. Lalu mesin penggetar saringan dinyalakan selama 15 menit.
Setelah 15 menit, matikan mesin dan catat berapa banyak agregat yang tertahan
pada tiap saringan.
B. Analisa Hasil
Dari percobaan ini, didapatkan 2 data berbeda karena ada 2 sampel (masing-
masing 5000 gr). Dari grafik gradasi agregat kasar bias dilihat terdapat
kesenjangan antara saringan 3/4 dan ½ , yaitu sebesar ±1300 gr pada tiap sampel.
Berat sampel yang telah disaring juga berkurang. Pada kedua sampel terdapat
penyusutan berat sampel sebanyak 3 gram ( 0,0006 %) yang bias terjadi karena
agregat bisa saja tertinggal di wadah untuk menimbang dan saat dikeluarkan dari
mesin penggetar, agregat berterbangan terbawa udara.
C. Analisa Kessalahan
D. Analisa K3L
Jas lab digunakan agar tidak terjadi kontak fisik secara langsung dengan
sampel- sampel yang digunakan saat praktikum
Sepatu digunakan untuk melindungi kaki praktikan dari cidera bila
tertimpa material yang diuji
Sarung tangan digunakan untuk mengambil sampel yang telah di oven
agar tangan tidak terluka karena suhu oven yang tinggi
Pengambilan dan pencucian agregat harus dilakukan dengan hati- hati
karena sisi-sisi agregat kasar cenderung tajam
Pemilihan wadah yang digunakan harus dalam kondisi prima agar tidak
ada sampel yang tumpah
Tidak mengoperasikan alat sembarangan bila tidak tahu prosedur
penggunaannya
E. Aplikasi
F. Kesimpulan
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:
Analisa saringan adalah pengelompokan besar butir analisa agregat kasar
dan agregat halusmenjadi komposisi gabungan yang ditinjau berdasarkan
saringan
Dengan saringan dapat diklasifikasikan distribusi (gradasi) agregat kasar
Sampel agregat kasar yang dipakai kurang baik, karena tidak terdistribusi
secara merata pada tiap saringannya
Agregat kasar memiliki nilai FM > 3
G. Refrensi
American Society for Testing and Materials. “Standards Test Method for
Sieve Analysis of Fine and Coarse Aggregate”, No. ASTM C 136 – 04. Annual
Book of ASTM Standards, Vol 04.02.
Badan Standarisasi Nasional. “Metode Pengujian Analisis Saringan
Agregat Halus dan Kasar”, SNI 03-1968-1990.
https://www.academia.edu/7604244/ANALISA_SARINGAN_AGREGAT
_KASAR_DAN_HALUS
http://civilkitau.blogspot.co.id/2015/01/agregat-halus-bahan-
konstruksi.html
H. Lampiran