Você está na página 1de 8

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN

Pernafasan ( respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung
(oksigen) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung
CO2(karbondioksida) sebagai sisab dari oksidasi keluar dari tubuh.Penghisapan ini disebut
inspirasi dan pengeluaran disebut exspirasi. Jadi, dalam paru-paru terjadi pertukaran zat
antara dan oksigen ditarik dari udara masuk ke dalam darah dan CO2 akan dikeluarkan dari
darah secara osmose. Seterusnya CO2 akan dikeluarkan melalui tractus respiratorius(jalan
pernafasan) dan masuk ke dalam tubuh melalui kapiler –kapiler vena pulmonalis kemudian
masuk ken serambi kiri jantung (atrium sinistra) kemudian ke aorta keseluruh tubuh disini
terjadi oksidasi sebagai ampas dari pembakaran adalah CO2 dan zat ini dikeluarkan melalui
peredaran darah vena masuk ke jantung, ke bilik kanan,dan dan dari sini keluar melalui arteri
pulmonalis ke jaringan-jaringan paru-paru akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari
alveoli. Proses pengeluaran CO2 ini adalah sebagian dari sisa metabolisme

A. Mekanisme pernafasan
Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan
tertidur sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Menurut
tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu
pernapasan lua dan dalam.

Pernapasan luar (respirasi eksternal) adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara
dalam alveolus dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam (respirasi internal)
adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh. Masuk
keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga
dada dengan tekanan udara diluar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar, maka
udara akan masuk. Sebaliknya apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara
akan keluar.

Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukan udara (inspirasi) dan
pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu
pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara
bersamaan.
1. Pernapasan dada
Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antar tulang rusuk.
Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Fase inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada membesar,
akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga
udara luar yang kaya oksigen masuk
b. Fase ekspirasi
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai
akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga
udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.
2. Pernapasan perut
Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas otot-
otot diafragma yang membatasi rongga perut dada.
Mekanisme pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni :
a. Fase inspirasi
Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga
dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
b. Fase ekspirasi.
Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula,
mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya
udara keluar dari paru-paru.
- Beberapa fungsi pernafasan antara lain adalah:
1. Mengambil oksigen yang kemudian dabawa oleh darah keseluruh tubuh.
2. Mengeluarkan karbon dioksida yang terjadi sebagai sisa dari pembakaran pernafasan
kemudian dibawa oleh darah ke paru-paru untuk di buang ke luar tubuh.
B. Anatomi sistem pernafasan
Adapun alat-alat pernapasan pada manusia adalah sebagai berikut :
 Alat pernafasan bagian atas
1). Rongga hidung (cavum nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung
berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar
keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk
lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi
menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang
mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk. Di
dalam rongga hidung terjadi penyesuaian suhu dan kelembapan udara sehingga udara yang
masuk ke paru-paru tidak terlalu kering ataupun terlalu lembap.
- Bagian – bagian dari hidung :
1. Bagian luar dinding terdiri dari kulit
2. Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan
3. Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat-lipat yang dinamakan karang
hidung (konka nasalis inferior,konka nasalis media,konka medialis superior)
- Fungsi Hidung :
1. Menyaring kotoran ( Dengan rambut-rambut hidung)
2. Menghangatkan udara (difusi panas yang dibawa oleh kapiler pembuluh darah di dinding
rongga hidung)
3. Melembabkan udara (oleh lendir)
4. Bekerja sebagai saluran udara pernafasan
5. membunuh kuman-kuman yang masuk, bersama-sama udara pernafasan oleh leukosit
yang terdapat dalam selaput lendir (mukosa) atau hidung.

2). Faring

Faring adalah suatu kantung fibromuskuler yang bentuknya seperti corong, yang besar di
bagian atas dan sempit di bagian bawah. Ke atas, faring berhubungan dengan rongga hidung
melalui koana, ke depan berhubungan dengan rongga mulut melalui isthmus faucium,
sedangkan dengan laring di bawah berhubungan melalui aditus pharyngeus, dan ke bawah
berhubungan esofagus. Faring terdiri atas :

1. Nasofaring

Nasofaring adalah bagian faring yang terletak pada bagian belakang rongga hidung.
Nasofaring merupakan satu – satunya bagian faring yang hanya dapat dilalui oleh udara,
bagian faring lainnya dapat dilalui oleh udara maupun makanan. Nasofaring berasal dari dua
kata, yaitu naso yang artinya hidung dan faring yang artinya tenggorokkan, oleh karena itu
nasofaring juga dikenal sebagai Saluran Hidung – Tenggorok. Nasofaring memiliku ukuran
lebar dan panjang masing – masing berkisar antara 2 – 4 cm dan terdapat 2 struktur penting
lainya yaitu tuba eustachius dan tonsil adenoin.

2. Orofaring
Orofaring adalah bagian faring yang terletak di belakang rongga mulut. Orofaring dapat
dilewati udara dan makanan sehingga berperan dalam sistem pernapasan dan sistem
pencernaan. Selain itu orofaring memiliki klep yang berfungsi mengatur makanan agar tidak
masuk ke saluran pernapasan, klep ini disebut epiglotis. Klep tersebut dapat menutup saluran
pernapasan (terbukanya saluran pencernaan) saat menelan makanan dan membuka saluran
pernapasan (tertutupnya saluran pencernaan) saat proses bernapas.

3. Laringofaring

Laringofaring adalah bagian paling akhir dari faring. Bagian ini juga dapat dilewati oleh
udara dan makanan. Laringofaring dilapisi oleh sel epitel skuamosa berlapis. Laringofaring
sering juga disebut dengan hipofaring. Laringofaring merupakan tempat pertemuan antara
saluran pernapasan dengan saluran pencernaan. Saat proses menelan makanan makan
makanan tersebut memiliki “hak jalan” sehingga tertutupnya saluran pernapasan, karena itu
kita tidak dapat menelan sambil bernapas.

- Fungsi faring

 Faring berperan penting dalam sistem pernapasan, sistem pencernaan, bahkan juga dalam
proses berbicara (suara).
 Dalam sistem pencernaan, Faring berfungsi sebagai penyalur makanan dari mulut ke
kerongkongan. Ketika makanan didorong ke belakang oleh lidah, maka saluran pernapasan
akan menutup dan makanan akan masuk ke kerongkongan.
 Dalam sistem pernapasan faring berfungsi sebagai penyaring, pengatur tekanan dan juga
dapat mengatur kelembaban udara yang masuk. Udara ini akan diteruskan ke batang
tenggorokan (trakea).
 Proses pengeluaran suara, pada proses ini faring yang merupakan jalur masuknya udara
dapat berperan signifikan. Udara harus terlebih dahulu melewati faring kemudian laring,
barulah udara tersebut menggetarkan pita suara sehingga kita dapat berbicara.
3). Laring

Laring (tekak) adalah tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui
faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara. Laring berparan
untuk pembentukan suara dan untuk melindungi jalan nafas terhadap masuknya makanan dan
cairan. Laring dapat tersumbat, antara lain oleh benda asing ( gumpalan makanan ), infeksi
( misalnya infeksi dan tumor.
- Fungsi
1. Menghasilkan suara
2. Melindungi saluran pernafasan
3. Mengarahkan makanan masuk ke esofagus
4. Menghubungkan faring ke trakea
5. Melindungi tabung trakea
 Alat pernafasan bagian bawah
1. Trakea
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10-12 cm dengan diameter 2,5 cm, terletak
sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku,
dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini
berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan. Trakea tetap
terbuka karena terbentuk dari adanya 16-20 cincin kartilao berbentuk huruf c yang
membentuk trakea. rakea menghubungkan laring ke bronkus dan memungkinkan udara untuk
melewati leher dan ke dada. Cincin tulang rawan yang membentuk trakea memungkinkan
untuk tetap terbuka ke udara setiap saat.
- Fungsi Trakea

 Menyaring, melembabkan, dan mengatur suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh.

 Sebagai penyedia saluran napas atau jalan napas, trakea menghubungkan laring dan paru-
paru agar udara bisa masuk dan keluar dari paru-paru.

 Selain itu, sel-sel epitel yang melapisi trakea menghasilkan lendir yang dapat menangkap
debu dan kontaminan lain dan mencegahnya mencapai/masuk ke paru-paru.

 Silia pada permukaan sel epitel dapat memindahkan lendir menuju faring dimana debu dan
kontaminan dapat tertelan dan dicerna dalam saluran pencernaan.
2. Bronkus

Bronkus merupakan saluran nafas yang terbentuk dari belahan dua trakea
pada ketinggian kira-kira vertebrata torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan
trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama Bronkus berjalan ke arah bawah dan samping
menuju paru dan bercabang menjadi dua, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Bronkus
kanan mempunyai diameter lumen lebih lebar, ukuran lebih pendek dan posisi lebih vertikal.
Letak sedikit lebih tinggi dari arteri pulmonalis serta mengeluarkan sebuah cabang utama
yang melintas di bawah arteri, yang disebut bronkus kanan lobus bawah. Sedangkan bronkus
kiri memiliki ukuran lebih panjang, diameter lumennya lebih sempit dibandingkan bronkus
kanan dan melintas di bawah arteri pulmonalis sebelum di belah menjadi beberapa cabang
yang berjalan kelobus atas dan bawah.

- Fungsi Bronkus

1. Bronkus menghasilkan dahak atau mukosa pencegah peradangan pada bronkus

2. Silia pada bronkus membantu mengeluarkan debu dan partikel asing dari paru-paru

3. Bronkus membantu paru-paru bernapas lebih cepat ketika kita lelah

4. Bronkus berfungsi sebagai konduktur antara atmosfer dan alveol

5. Alveolus adalah bagian bronkus yang berfungsi sebagai tempat difusi oksigen

3). Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus bercabang-cabang menjadi saluran


yang semakin halus, kecil, dan dindingnya semakin tipis. Bronkiolus tidak mempunyai tulang
rawan tetapi rongganya bersilia. Setiap bronkiolus bermuara ke alveolus.adapun Fungsi
utama dari bronkiolus adalah menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli, dan untuk
mengontrol jumlah udara yang didistribusikan melalui paru-paru dengan konstriksi dan
dilatasi.

4). Alveolus

Alveoli terdiri dari lapisan epitel dan matrik ekstraseluler yang dikelilingi oleh kapiler.
Lapisan epitel tersebut berperan untuk memudahkan pengikatan oksigen yang berasal dari
udara dalam rongga alveolus yang dilakukan oleh darah di dalam kapiler-kapiler darah.
Diantara alveoli yang terdapat pada dinding alveolar terdapat pori-pori yang disebut dengan
pori-pori kohn. Alveoli juga mengandung beberapa serat elastis dan serat kolagen. Adapun
fungsi alveolus adalah : Tempat pertukaran gas dan Penyimpan udara dalam tubuh untuk
sementara waktu.

5) Paru – Paru

paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot
dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua
bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri
(pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.
Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam
yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput
yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura
luar (pleura parietalis). Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan
pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah
yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-
zat lain. Fungsi paru – paru :
- Respirasi. Manusia menghirup udara karena memerlukan oksigen. Oksigen sangat
dibutuhkan untuk membantu perombakan bahan makanan dalam tubuh. Jadi, paru-paru
tentu saja merupakan bagian dari sistem pernapasan pada manusia.
- Ekskresi. Saat manusia menghembuskan napas, manusia mengeluarkan gas
karbondioksida dan uap air. Jadi, paru-paru merupakan bagian dari sistem ekskresi pada
manusia.
- Mengendalikan pH darah dengan cara mengubah tekanan karbon dioksida.
- Menyaring gumpalan darah yang terbentuk dalam vena.
- Mempengaruhi konsentrasi beberapa zat biologis dan obat-obatan yang digunakan dalam
pengobatan dalam darah.
- mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II oleh enzim angiotensin-converting.
- Dapat berfungsi sebagai lapisan pelindung hati dari guncangan.

Você também pode gostar