Você está na página 1de 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

C DENGAN PENYAKIT
THYPOID YANG DI RAWAT DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
JITRA POLDA BENGKULU
No.Mr : 08.39.95
Ruangan : Terantai
Tanggal Masuk : 08 oktober 2014
Tanggal Pengkajian : 08 oktober 2014
Diangnosa Medis : Tyopoid
A.PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1.Biodata
a. Identitas Pasien
Nama : Tn.C
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 27 Tahaun
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl.Hibrida 14 No.53 A
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.Sartika
Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Perkerjaan : IRT
Agama : Islam
Alamat : Jl.Hibrida 14 No.53 A
Hubungan Dengan Pasien : Istri
2.Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan demam sudah 3 hari, yang disertai diare, mual danmuntah
3.Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan demamnya sudah dirasakan Selama 3 hari,demam mulai kambuh
apa bila masuk sore dan malam hari, ada terasa mual dan ingin muntah apabila ada
makanan yang masuk. Pasien mengatakan setelah 1 hari demam, waktu BAB tampak
cair. Dalam 1 hari BAB sampai 3 kali sehari. Pasien juga mengatakan nafsu
makannya berkurang, sebelum sakit BB 65 dan setelah sakit selama 3 hari ini BB

1
menjadi 63, pada saat makan pun lidahnya terasa pahit. Pasien juga mengatakan
badannya terasa letih dan sendi-sendinya sakit, dalam sehari muntah sampai 3-4
x/hari dan pusing apabila dibawa berdiri. Saat dibawa di IGD kondisi pasien tampak
lemah tekanan darah 110/70, muka pucat, mukosa kering, bibir pecah-pecah,kulit
kering, lidah kotor dan suhu 39,5ºC.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan dulu pernah dirawat Di Rumah Sakit M.Yunus Bengkulu dengan
penyakit yang sama
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan bahwa ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit
yang sama dengan pasien.dan orang tua pasien baru sembuh dari penyakit yang sama
3 hari yang lalu
4.Kebiasaan Sehari-Hari

Kebiasaan Sebelum sakit Saat sakit


Nutrisi
– Pola makan 3x sehari 3x sehari
– Porsi 1 prosi 1
/2 porsi
– Minuman Air putih Air putih
– Frekuensi 5-8 gelas 4 gelas
– Jenis Nasi, lauk pauk Lunak, sayur
Eliminasi
– Pola BAB 1x sehari 3x sehari
Konsistensi Lemak Cair
Bau Khas Khas
– Pola BAK
Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Frekuensi 4-6 x/sehari 750 cc/sehari
Warna Kuning Kuning
Istirahat/ tidur
– Frekuensi 4-6 x/hari Tidak menentu
– Kesulitan Tidak ada Tidak ada
Aktivitas Mandiri Dibantu oleh keluarga
Dan perawat

5.Data Psikologis
Pasien merasa sedikit cemas terhadap penyakitnya dan pasien kurang mengetahui
tentang penyakitnya
6.Data Sosial
Sejak pasien masuk rumah sakit, pasien tidak mampu lagi bersosialisasi kerena
kondisinya yang sedang sakit

2
7.Data Spritual
Pasien beragama islam, pasien sering melakukan ibadah di rumah saat sebelum ia sakit,
namun semenjak ia sakit pasien tidak bisa melakukan ibadah seperti biasanya di kernakan
tubuhnya yang lemah , ia hanya mampu berdoa agar ia cepat sembuh.
8.Keamanan
Pada saat di ukur, suhu badan pasien 39,5ºC
9.Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan head to toe
a. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Pasien tampak lemas dan hanya berbaring tempat tidur
Kesadaran : Compos Mentis
sTekanan darah : 110/70
Nadi : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 39,5ºC
b. Rambut
Inspeksi : kepala simetris, distribusi rambut merata, warna rambut hitam, lulus dan
kebersian cukup.
Palpasi : –
c. Mata
Inspeksi : bentuk simetris, konjungtiva anemis, sklera anikterik, pupil isokor.
Palpas i : –
d. Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, bersi, tidak ada perdarahan, tidak ada pembekakan.
Palpasi : –
e. Telinga
Inspeksi : bentuk smetris, bersih, tidak ada perdarahan, tidak ada pembekakan
Palpasi : –
f. Mulut
Insfeksi : bentuk simetris,mukosa bibir kering,pecah-pecah,lidah kotor,gigi
lengkap,bau mulut.
g. Leher
Inspeksi : bentuk enemis,tidak ada edema
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid,tidak ada pembesaran vena
jugularis,tidak ada nyeri tekan.
g. Thorak
Inspeksi : bentuk dada terlihat simetris,tidak ada pembekakan
Palpasi : –
Perkusi : paru-paru resonan,jantung redup
Auskultasi : paru-paru vesikule,jantung redup

3
h. Abdomen
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada luka bekas operasi
Palpasi : –
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus 16 x/menit
i. Kulit
Palpasi : kulit teraba hangat/panas, tidak ada bercak-bercak hitam, kulit kering,turgo
kulit
j. Ekstrimitas
a) Ekstremitas atas
Inspeksi : simetris, tidak ada edama pada ekstrimitas atas
b) Ekstrimitas bawah
Inspeksi : tungkai ekstrimitas bawah simetris, tidak ada edema pada ekstrimitas
bawah
c) Palpasi : kulit teraba hangat
10.Data Penunjang
Laboratorium sebagai berikut tabel 3.2

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


Hemotologo
Hemoglobin 13,2 g/dl L: 14-16
P: 12-14
Leukosit 6.000 /lup 5.000-10.000
Trombosit 196.000 /lup 150.000-400.000
Hemotokrit 37% % L: 42-52
DDR (malaria) P:36-46
Negative Negatif
Widal test
Thypi H 1/320 Negatif
Thypi O 1/320 Negatif

11.Data Penatalaksanaan
Pengobatan tabel 3.3

No Nama obat Dosis


1 09/10/2014
Ivfd RL 30 tetes/menit
Ranitidine 1x1
Cetriaxone 1x1
Dexamethasone 2x1
Sanmol 3x1
Domperidon 3x1

4
2 10/10/2014
Ivfd 30 tetes/mennit
Ranitidine 1x1
Cetriaxone 1x1
Dexamethasone 2x1
Sanmol 3x1
Domperidon 3x1
3 11/10/2014
Ivfd 30 tetes/menit
Ranitidin 1x1
Ceftriaxone 1x1
Dexmetahasone 2x1

B.ANALISA DATA KEPERAWATAN

No Data focus Etiologi Masalah


1 Data subjektif Penebaran kuman Hipertermi
– Pasien mengatakan demamnya masuk kealiran darah
sudah 3 hari
Data objektif
– Mukosa bibir pasien kering Bakteri mengelurakan
– Lidah pasientampak kotor endotoksin yang
– Kulit terabah hangat merangsang sintesa dan
– Suhu tubuh 39,5ºC pelepasan zat pirogen
oleh leukosit

Mempengaruhi pusat
termoregulator
dihipotalamamus

Hipertermi

2 Data subjektif Bakteri masuk ke usus Gangguan pemenuhan


– Pasien mengatakan nafsu kebutuhan nutrisi
makannya berkurang Endotoksin merangsang kurang dari kebutuhan
– Pasien mengatakan lidahnya sintesa da pelepasan tubuh
terasa pahit pirogen dalam leukosit
– Pasien mengatakan apabila ada
makanan yang masuk,selalu
muntah
Inflamasi pada usus
Data objektif halus
– Porsi makan pasien 1/2 porsi

5
– Pasien tampak pucat Mual
– BB menurun yang semula 65 kg
sekarang 63 Nafsu makan menurun
dan metabolism
meningkat gangguan
keseimbangan nutrisi

3 Data subjektif Penyebaran kuman Resiko kekurangan


– Pasien mengatakan bab 3x/hari, masuk kealiran darah cairan
bentuk cair
– Pasien mengatakan muntah 3-4 Bakteri mengeluarkan
x/hari endotoksin yang
Data objektif merangsang sintesa
– Pasien tampak lemas dalam pelepasan zat
– Kulit kering pirogen oleh leukosit
– Mukosa bibir kering
– Bibir pecah-pacah Mempengaruhi pusat
temolegulator

Pengingkatan
penguapan cairan dan
peningkatan
matabolisme

Intake inadekuat

Resiko kekurangan
cairan

4 Data subjektif Inflamasi pada usus Intoleransi aktivitas


– Pasein mengatakan dibantu olah halus
keluarga dalam aktivitas
– Pasien mengatakan dirinya Mual
mudah cepek
– Pasien mengatakan dirinya Nafsu makan menurun
mudah capek dan metabolism
– Pasien mengatakan, terasa pusing meningkat proses
apabila dibawa berdiri penyakit

Data objektif Proses penyakit


– Pasien tampak lemah
– Pasien tampak pucat Intoleransi aktivitas
– Hanya berbaring ditempat tidur

6
Diagnose Kepetawatan
1. hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnose Tujuan dan Intervensi Rasional


kriteria hasil
1 Hipertermi Setelah diberikan 1. monitor tanda- 1. Tanda-tanda vital dalam
berhubungan asuhan tanda vital minimal 2 batas normalmenandakan
dengan keperawatan jam sekali keadaan umum membaik
proses selama 3x24 jam 2. berikan kompres 2. Dapat membantu
infeksi diharapkan hangat mengurangi demam
hipertermi dapat 3. kolaborasi pemberian 3. Digunakan
diatasi dengan antiplretik, sanmol untuk mengurangi demam
kriteria hasil: 3x1 perhari dosis 500 4. – Peningkatan suhu tubuh
suhu tubuh dalam mg menyebabkan penguapan
rentang normal 4. jelaskan upaya untuk tubuh meningkat sehingga
36-37ºC mengurangi hipertermi perlu diimbangi dengan
dan pantu pasien masukan cairan yang
untuk pelaksanaan banyak.
nya. – Pakian yang tipis akan
– Anjurkan membantu dalam
pasien untuk penyeraan keringat
banyak minum – Tidur terlentang dapat
2-3 liter/hari memperluas
– Anjurkan permukaan tubuh
pasien sehingga dapat
mengunakan mempercepat proses
pakian yang penguapan
tipis dan
menyerap
keringat
– Anjurkan
pasien untuk
tidur terlentang

D.IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/tang diagnosa Implementasi Respon hasil evaluasi Par


gal af
09/10/20 hipertermi 1. Memonitor tanda-tanda 1. Pasien mengatakan S= pasien masih Emi
14 berhubunga vital badanya masih hipertermi sy
08.00- n dengan – Td :110/70 panas O=suhu 39ºC
08.15 proses – Nadi: 78x/menit ,suhu:39ºC,nadi:78x A=masalah
WIB infeksi – Penapasan : /menit,td:110/70,pe belum teratasi

7
20x/menit napasan:20x/menit P= implementasi
– Suhu: 39,5ºC 2. Keluarga masih dilanjutkan
2. Memberikan kompres mengompres pasien I=1,2,3
hangat dengan air hangat dilanjutkan
3. Menjelaskan upaya untuk 3. Pasien sudah E=masalah
mengurangi hipertermi dan banyak minum air masih terjadi
bantu pasien untuk putih, keluarga R=tidak ada
pelaksanaannya sudah member
– Menganjurkan pasien pakai-
pasien untuk banyak pakaian yang tipis.
minum 2-3 liter/hari
– Menganjurkan
pasien menggunakan
pakaian yang tipis
dan menyerap
keringat
– Menganjurkan
pasien untuk tidur
terlentang

E.EVALUASI HASIL

NO Tanggal Dan Dx Evaluasi Hasil Paraf


Jam
1 12/10/2014 I S : – Pasien mengatakan Badannya tidak panas lagi
– Pasien mengatakan badannya terasa enek
O: –Pasien tampak rileks
– Suhu tubuh 36,5ºC
A: Nyeri terkontrol
P : Intrvensi dihentikan

8
9

Você também pode gostar