Você está na página 1de 10

REVITALISASI PERAN MAHASISWA DALAM

MENGOPTIMALKAN POTENSI DESA MELALUI WISATA BERBASIS


BUDAYA MENUJU INDONESIA UNGGUL

Disusun oleh:
BUDIONO 361541333018 (2015)
SHABRINA ULFA T. 361641333092 (2016)
SYAIFULLAH 361541333018 (2016)

POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI


BANYUWANGI
2017
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Karya Tulis : Revitalisasi Peran Mahasiswa Dalam Mengoptimalkan


Potensi Desa Melalui Wisata Berbasis Budaya Menuju
Indonesia Unggul
2. Instansi : Politeknik Negeri Banyuwangi
3. Tema : Optimalisasi peran mahasiswa dalam mengatasi peran
masyarakat untuk Indonesia yang mandiri
4. Ketua tim :
a. Nama Lengkap : Budiono
b. NIM : 361541333018
c. Jurusan : Teknologi Pengolahan Hasil Ternak
d. Universitas : Politeknik Negeri Banyuwangi
e. Alamat email : bono4462@gmail.com
f. Alamat rumah dan No. HP : dsn. Alasrejo, ds. Alasmalang, kec.
Wongsorej, kab. Banyuwangi, provinsi jawa timur, (083847225509)
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Azmi Khoiru Ummam S.pt, M. Sc
b. NIDN :
c. Alamat rumah dan No. HP :
Banyuwangi, 15 Oktober 2017
Dosen Pendamping, Ketua Tim,

Azmi Khoiru Ummam S.pt, M. Sc Budiono


NIDN NIM : 361541333018

Mengetahui,
Plt. Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan
Ninik Sri Rahayu Wilujeng S.H., M.H.,

NIP: 2009.
LAMPIRAN 3 FORMAT LEMBAR PERNYATAAN

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA LOMBA ESAI


NASIONAL 2017

Judul esai : Revitalisasi Peran Mahasiswa Dalam Mengoptimalkan


Potensi Desa Melalui Wisata Berbasis Budaya Menuju
Indonesia Unggul
Nama Ketua : Budiono
Nama Anggota : 1. Shabrina Ulfa Talitha
2. Syaifullah
Kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa esai dengan judul
diatas benar benar merupakan karya orisinil yang dibuat oleh penulis dan belum
pernah dilombakan maupun dipublikasikan. Demikian pernyataan ini kami buat
dengan sebenarnya, apabila terbukti terdapat pelanggaran di dalamnya maka kami
siap didiskualifikasi dari kompetisi ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami.

Banyuwangi, 15 Oktober 2017


Menyetujui, Ketua Tim

Dosen Pembimbing,

Azmi Khoiru Ummam S.pt, M. Sc Budiono

NIDN : NIM : 361541333018


PENDAHULUAN

Membangun Negara berawal dari desa, pembangunan nasional dapat dikatakan


berhasil apabila desa yang merupakan lingkup terkecil dari suatu Negara telah
diperhatikan dengan baik yang dapat ditinjau dari sisi kemajuan dan
kemandiriannya diberbagai bidang. Namun, sampai saat ini masih banyak desa di
Indonesia yang memiliki taraf hidup rendah. Keadaan tersebut disebabkan
ketidakmerataan pembangunan di desa-desa tertinggal sehingga diperlukan
adanya suatu gerakan positif untuk mewujudkan desa mandiri dengan menggali
potensi yang ada salah satunya adalah kebudayaan pada desa tersebut.

Budaya merupakan salah satu aspek penting dalam kemajemukan Indonesia.


Salah satu keunikan Indonesia yang jarang dimiliki oleh bangsa lain adalah
keanekaragaman suku yang tersebar dari sabang hingga merauke. Badan Pusat
Statistik (BPS) mencatat sedikitnya terdapat 633 kelompok suku besar di
Indonesia pada tahun 2013. Setiap kelompok suku memiliki artifak budayanya
masing-masing sehingga kondisi ini berdampak pada keberagaman budaya yang
tersebar di seluruh Indonesia.

Selain warisan leluhur yang perlu untuk dijaga. Tanpa disadari keragaman budaya
Indonesia sangat potensial meningkatkan taraf ekonomi masyarakat khususnya
untuk masyarakat desa yang masih kental dengan kepercayaan leluhurnya. Potensi
ini dapat dimaksimalkan jika ada pembinaan yang tepat. Mahasiswa sebagai agent
of change yang dalam artian tidak hanya sebagai penggagas perubahan namun
juga sebagai organisasi yang potensial dalam merubah lingkungan sekitar.
Mahasiswa memiliki peran sebagai intelektual muda yang kelak menjadi
pemimpin-pemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu kesadaran
kultural sehingga exprore budaya dapat dikembangkan dengan baik untuk
mewujudkan Indonesia yang mandiri.
PEMBAHASAN

Secara umum permasalahan masyarakat desa adalah tingkat kesejahteraan dan


kualitas hidup masyarakat dipedesaan yang masih rendah disertai rendahnya
produktivitas masyarakat dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal desa
yang belum optimal disebabkan kurangnya ketersedian sumber daya manusia
yang memadai, hal tersebut merupakan salah satu penyebab adanya desa
tertinggal. Berdasarkan data Ditjen PUM Kementrian Dalam Negeri, pada tahun
2014 terdapat 514 kabupaten/kota dengan jumlah desa sebanyak 74.045 desa.
Berdasarkan analisis KDPDTT dari jumlah tersebut terdapat 52,79 persen desa
tertinggal dan 23,32 persen desa sangat tertinggal. Hal ini dapat dilihat dari tabel
jumlah desa tertinggal berdasarkan wilayah pulau besar:

Sumber: Dirjen PUM Kemendaegri, Desember 2014

Selama ini masyarakat perdesaan dicirikan dengan kondisinya yang serba kurang
apabila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Dari segi ekonomi,
teknologi, maupun pendidikan, masyarakat kota lebih mempunyai taraf kehidupan
jauh diatas masyarakat perdesaan. Pada umumnya masyarakat desa hanya unggul
dalam hal kebudayaan dimana masih banyak masyarakat desa yang masih
menjaga serta melestarikan budaya tradisi leluhurnya budaya tersebut dapat
dijadikan salah satu potensi yang dapat untuk dikembangkan dalam upaya
memajukan desa agar masyarakat mempunyai taraf hidup yang lebih baik lagi
ditinjau dari segi ekonomi, teknologi maupun mendidikan.
Ragam tradisi pada setiap desa merupakan daya tarik tersendiri bagi dunia luar
yang dapat dikembangkan untuk dijadikan sebagai wisata berbasis budaya dari
keunikan tradisi di berbagai suku pendalaman. Namun terbatasnya SDM yang ada
merupakan salah satu masalah yang menghambat kemajuan desa dalam
mengoptimalkan potensinya salah satu solusinya adalah dengan mengoptimalkan
peran mahasiswa melalui pemikiran kreatifnya. Sudah banyak terbukti desa
menjadi lebih maju usai disambangi mahasiswa program KKN (kuliah Kerja
Nyata) yang membawa dampak positif pada desa tersebut.

Keberadaan desa wisata saat ini sangat dibutuhkan. Menjadikan semua desa
menjadi desa wisata akan menyulitkan tugas dari pemerintah daerah setempat.
Oleh karenanya dibutuhkan bantuan dari mahasiswa perguruan tinggi untuk
mengkaji potensi setiap desa untuk dijadikan desa wisata. Sinergi antara
mahasiswa dengan pemerintah daerah akan menghasilkan kegiatan yang tepat
sasaran, sehingga masyarakat dan desa akan tumbuh menjadi produk yang
berwawasan pariwisata budaya yang memiliki nilai jual, sekaligus pula akan
mengangkat nilai budaya setempat ke dunia luar.

kebudayaan disetiap daerah pada umumnya hanya dilakukan sebagai bentuk


tradisi secara turun menurun tanpa adanya pemanfaatan lebih lanjut. Mahasiswa
sebagai sumber daya manusia yang terdidik harus mampu dalam mengembangkan
kearifan lokal yang dimiliki dari setiap daerah dengan mengubah tradisi menjadi
potensi. Setiap desa memiliki seni dan tradisi yang beragam seperti batik, jamu,
ritual tari dan kesenian lainnya yang bukan hanya ekspresi nilai budaya tetapi juga
punya nilai ekonomi sehingga mampu mengoptimalkan potensi daerah tersebut.
Potensi dalam tulisan ini adalah daya, kekuatan, kesanggupan, dan kemampuan
yang mempunyai kemungkinan untuk dapat dikembangkan (depdikbud 1989.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:depdikbud)

Mahasiswa dapat terjun langsung di masyarakat untuk memberikan edukasi


tentang pengembangan desa tersebut melalui budaya dan tradisi yang dimiliki.
Masih banyak daerah di Indonesia yang memiliki potensi namun belum
dikembangkan secara optimal.langkah-langkah yang dapat dilakukan:
1. Adanya komitmen sebagai mahasiswa dalam memajukan desa tersebut
menjadi desa wisata berbasis budaya kemudian dukungan dari semua
komponen desa untuk menggandeng pihak pemerintah. Dalam hal ini
berkaitan tentang penganggaran desa dengan menggunakan sumber
kearifan lokal desa tersebut.

2. Indentifikasi potensi desa melalui diskusi bersama seluruh komponen


desa, melakukan survei lapangan untuk mengumpulkan data-data yang
akan dijadikan bahan dalam memetakan potensi hal-hal yang bersifat unik
yang tidak dimiliki oleh daerah lain. Hal tersebut dapat berupa tempat,
ritual, tari, kerajinan dan kebudayaan yang potensial untuk dikembangkan.

3. Menentukan skala prioritas potensi budaya yang akan dikembangkan


berdasarkan kebutuhan, biaya dan manfaat dari hasil pengembangan.

4. Merumuskan permasalahan yang dapat menghambat bagi pengembangan


wisata desa berbasis budaya tersebut. Mahasiswa harus mampu
mengembangkan tradisi dengan cara yang tidak tradisional sehingga hal
tersebut dapat diterimah oleh semua kalangan masyarakat.

5. Merumuskan rancana strategis yang berorientasi pada pemberdayaan


masyarakat untuk mengembangkan potensi desa melalui wisata berbasis
budaya berdasarkan kondisi nyata dilapangan.

6. Memberikan pelatihan bagi seluruh komponen desa mengenai cara


mengelola tempat wisata budaya tersebut. Beserta inovasi-inovasi yang
diperlukan., dan pemberian edukasi dalam mempromosikan tersebut agar
bisa diketahui oleh masyarakat luas.

7. Mahasiswa dapat menerapkan keberhasilan wisata desa lain dalam


mengelola wisata berbasis budaya. Baik dalam inovasi yang diperlukan
maupun dalam menghadapi permasalahan dan tantangan yang ada.

8. Melaksanakan program yang telah disusun dengan bantuan komponen


desa dari semua kalangan.
Di Indonesia beberapa daerah sudah mengembangkan potensi pariwisatanya
dengan memanfaatkan budaya pada daerah tersebut. Salah satunya adalah kota
Banyuwangi. kabupaten yang berjuluk ‘The Sunrise of java’ ini menunjukan
putaran ekonomi nya yang bergerak positif dan berkesinambungan. Kondisi
inipun berimbas pada pendapat perkapita masyarakat. Berdasarkan data badan
pusat statistic (BPS) pendapatan per kapita masyarakat banyuwangi terdongkrak
62 persen dari Rp 20,8 juta ditahun 2010 menjadi Rp 33,6 juta di 2014. Angka ini
melampaui sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur yang sebelumnya selalu diatas
banyuwangi. Hal tersebut tidak lepas dari diadakannya festival tahunan berbasis
budaya di Banyuwangi yang menarik pengunjung hingga mancanegara sehingga
turut membantu perekonomian daerah.

SIMPULAN

Budaya merupakan salah satu potensi yang dapat dikembangkan untuk mengatasi
masalah pendesaan tertinggal, dengan cara menjadikan budaya yang ada tidak
hanya sebagai ekspresi nilai budaya tetapi juga mempunyai nilai ekonomi.
Mahasiswa sebagai manusia muda yang terdidik merupakan SDM (Sumber Daya
Manusia) yang potensial dalam mengembangkan potensi desa melalui wisata
berbasis budaya sebagai upaya untuk mengatasi masalah pada desa tertinggal.

Secara umum tujuan pengembangan potensi desa adalah untuk mendorong


terwujudnya kemandirian masyarakat desa melalui potensi budaya pada desa
tersebut dan penguatan kelembagaan serta Pemberdayaan masyarakat dengan
mengoptimakan peran mahasiswa.
Daftar Pustaka
Biodata Penulis

1. Nama Lengkap : Budiono


Tempat, tanggal lahir : Banyuwangi, 10 juni 1997
NIM : 361541333018
Jurusan : Teknologi Pengolahan Hasil Ternak
Universitas : Politeknik Negeri Banyuwangi
Alamat : Dsn. Alasrejo, Ds. Alasmalang, Kec. Wongsorejo,
Kab. Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
No. Hp : 083847225509
Email : bono4462@gmail.com

2. Nama Lengkap : Syaifullah


Tempat, tanggal lahir : Banyuwangi, 07 januari 1998
NIM : 361641333046
Jurusan : Teknologi Pengolahan Hasil Ternak
Universitas : Politeknik Negeri Banyuwangi
Alamat :Dsn.Curahuser, Ds. Sumberanyar, Kec.
Wongsorejo, Kab. Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.
No. Hp : 083134682117
Email : Syaifullah297@gmail.com

3. Nama Lengkap : Shabrina Ulfa Talitha


Tempat, tanggal lahir : Lumajang, 22 April 1998
NIM : 361641333092
Jurusan : Teknologi Pengolahan Hasil Ternak
Universitas : Politeknik Negeri Banyuwangi
Alamat : Dsn. Pondok Kobong Ds. Kedungrejo Kec.
Rowokangkung Kab. Lumajang Provinsi Jawa Timur
No. Hp : 085852732795
Email : shabrinatalitha1222@gmail.com

Você também pode gostar