Você está na página 1de 6

1.

Anova dua arah tanpa interaksi

Anova dua arah tanpa interaksi digunakan pada kelompok yang digunakan berasal dari sampel
yang sama tiap kelompok. sama disini diartikan berasal dari kategori yang sama. Jadi, bisa
disimpulkan Pertama yang perlu dilihat tujuannya membandingkan rata-rata kelompok lebih
dari dua. Kedua Sampel yang digunakan merupakan sampel yang sudah dikategorikan per
kelompok sama.

Pengujian klasifikasi dua arah tanpoa interaksi merupakan pengujian hipoitesis beda tiga rata-
rata atau lebih dengan dua factor yang berpengaruh dan interaksi antara kedua factor tersebut
ditiadakan. Tujuan dari pengujian anova dua arah adalaha untuk mengetahui apakah ada
pengaruh dari berbagai kriteria yang diuji terhadap hasil yang diinginkan.

2. Asumsi yang harus dipenuhi


1. Data berdistribusi normal, karena pengujinya menggunakan uji F-Snedecor

2. Varians atau ragamnya homogen, dikenal sebagai homoskedastisitas, karena hanya


digunakan satu penduga (estimate) untuk varians dalam contoh

3. Masing-masing contoh saling bebas, yang harus dapat diatur dengan perancangan
percobaan yang tepat

4. Komponen-komponen dalam modelnya bersifat aditif (saling menjumlah)

3. Hipotesis dalam anova

Dalam analysis of variance dua arah tanpa interaksi terdapat dua hipotesis yang digunakan yaitu
apakah ada perbedaan rata-rata antar kategori baik kategori berdasarkan baris maupun kolom.
kita cuma pengen tahu itu, tidak spesifik yang mana yang berbeda. Nah kalau mau tahu
kelompok yang benar-benar terdapat perbedaan rata-rata ada uji lanjutan dilakukan uji lanjutan.
kalau tentang itu akan dibahas di lain tempat. Berikut hipotesis dalam Anova dua arah tanpa
interaksi.

 Hipotesis anova kolom


H0: μ*1 = μ*2 = μ*3 = ... = μ*k, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung
dari kategori kolom
H1: μ*1 ≠ μ*2 ≠ μ*3 ≠ ... ≠ μ*k, Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari
kategori kolom

 Hipotesis anova baris


H0: μ1* = μ2* = μ3* = ... = μj*, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung
dari kategori baris
H1: μ1* ≠ μ2* ≠ μ3* ≠ ... ≠ μj*, Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari
kategori baris

4. Langkah – langkah melakukan uji hipotesis dengan anova


a. Kumpulkan sampel dan kelompokkan berdasarkan kategori tertentu
Untuk memudahkan pengelompokkan dan perhitungan, buat tabel data sesuai dengan
kategori berisi sampel dan kuadrat dari sampel tersebut. Hitung pula total dari sampel dan
kuadrat sampel tiap kelompok. Selain itu, tentukan pula hipotesis nol (H0) dan hipotesis
alternatif (H1).
b. Menentukan tipe Anova
Untuk menentukan tipe anova. terlebih dahulu bertanya apakah dari hipotesis tersebut
cocok untuk anova? jika tujuannya membandingkan rata-rata tiga kelompok atau lebih
maka boleh pakai Anova. Pertanyaan kedua apakah sampel tiap kelompok diambil
dari sampel yang sudah dikategorikan? jika berasal dari sampel yang sudah dikategorikan
maka menggunakan Anova dua arah/two way. Pertanyaan ketiga apakah dalam sampel
yang dikategorikan tadi terjadi pengulangan atau tidak? jika tidak terjadi
pengulangan maka menggunakan anova dua arah tanpa interaksi.
c. Memeriksa apakah sudah memenuhi asumsi-asumsi dalam anova
d. Melakukan perhitungan analisis varians

Sumber Jumlah Kuadrat (JK) Derajat Kuadrat F hitung


keragaman Bebas (db) Tengah (KT)
(SK)
Kolom (K) k T
T2
k-1 JKK F hitung =
JKK =∑
j2
− KTK =
r rk db KTK/KTG
j=1
Baris (B) r T r-1 JKB F hitung =
T2 j2 KTB=
JKB=∑ − db
i=1 k rk KTB/KTG
Galat (G) JKG=JKT-JKK-JKB (k-1)(r-1) JKG
KTG=
db
Total (T) r k
T 2 rk-1
JKT =∑ ∑ x 2−
i=1 j=1 ij rk
e. Membuat Kesimpulan
- Jika Fhitung > Ftabel : tolak H0

- Jika Fhitung ≤ Ftabel : terima H0

sesuai dengan kasus awal yang ditanyakan. Simpulkan, apakah perlakuan (treatment)
memiliki efek yang signifikan pada sampel data atau tidak. Jika hasil tidak signifikan,
berarti seluruh rata-rata sampel adalah sama. Jika perlakuan menghasilkan efek yang
signifikan, setidaknya satu dari rata-rata sampel berbeda dari rata-rata sampel yang lain.

Contoh kasus

Terdapat 4 metode diet dan 3 golongan usia peserta program diet. Berikut data rata-rata
penurunan berat badan peserta keempat metode dalam tiga kelompok umur.

Umur Penuruna Berat Badan (kg) Total Baris

Metode 1 Metode 2 Metode 3 Metode 4

< 20 tahun 5 6 2 3 16

20-40 tahun 2 7 5 3 17

>40 tahun 7 3 4 3 17

Total Kolom 14 16 11 9 50
1. Merumuskan Hipotesis

o Hipotesis anova kolom


H0: μ*1 = μ*2 = μ*3, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari
kategori Metode
H1: μ*1 ≠ μ*2 ≠ μ*3, Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari
kategori Metode

o Hipotesis anova baris


H0: μ1* = μ2* = μ3*, Tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari
kategori kelompok umur
H1: μ1* ≠ μ2* ≠ μ3*, Ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung dari
kategori Kelompok umur

2. Identifikasi model.

Pertama. berdasarkan hipotesis yang digunakan yaitu membandingkan rata-rata lebih


dari dua kelompok maka metode yang mungkin adalah Anova. kedua Sampel yang
digunakan tiap kelompok sudah dikategorikan sehingga tipe anova yang cocok
adalah Anova dua arah. kemudian dari tiap kategori tersebut tidak ada pengulangan
sehingga kita menggunakan anova dua arah tanpa interaksi.

3. Memeriksa asumsi Anova.

Dalam metode anova yang perlu diperhatikan ada empat seperti pada keterangan diatas.
asumsi normaldan homogenitas antar varians kelompok harus terpenuhi. dalam contoh
ini kita asumsikan asumsi terpenuhi karena kita fokus pada langkah-langkah anova dua
arah tanpa interaksi. kemudian kelompok yang dianalisis berasal dari kelompok saling
bebas. dan data yang digunakan merupakan data rasio. Setelah asumsi ini terpenuhi
maka bisa lanjut ke perhitungan selanjutnya. kalau tidak ganti metode.

4. Menghitung F hitung melalui Variabilitas, Derajat bebas dan Kuadrat tengah

o Jumlah Kuadrat Total (JKT)


JKT = (52+22+72+62+72+32+22+52+42+32+32+32)-(502/12)=244-208.33=35.67

o Jumlah Kuadrat Baris (JKB)


JKB=(162+172+172)/4-(502/12) =834/4 - 2500/12 =0.17
o Jumlah Kuadrat Kolom (JKK)
JKK=(142+162+112+92)/3-(502/12) =654/3 - 2500/12 =9.67

o Jumlah Kuadrat Galat (JKG)


JKG = JKT - JKK - JKB = 35.67-0.17-9.67 =25.83

o Kuadrat Tengah Baris (KTB)


KTB = JKB / r-1 = 0.17/2 = 0.085

o Kuadrat Tengah Kolom (KTK)


KTK = JKK / k-1 = 9.67/3 = 3.223

o Kuadrat Tengah Galat (KTG)


KTG = JKG / (r-1)(k-1) = 25.83/6 =4.305

o f hitung baris
f hitung =KTB / KTG = 0.085/4.305 =0.01974

o f hitung kolom
f hitung =KTK / KTG = 3.223/4.305 = 0.7456

5. Perhitungan Tabel anova

Agar mempermudah perhitungan kita menggunakan tabel berikut:

Sumber
Kuadrat
Keragaman Jumlah Kuadrat (JK) Derajat Bebas (db) F hitung
Tengah (KT)
(SK)

F hitung
Kolom (K) JKK = 9.67 db JKK = 4-1 = 3 KTK =3.223
0.01974

F hitung
Baris (B) JKB = 0.17 db JKB = 3-1 =2 KTB =0.085
0.7456
Galat (G) JKG = 25.83 db JKG= 3.2=6 KTG =4.305

Total (T) JKT =35.67 db JKT=12 -1 =11

6. Menghitung F tabel

o F table Kolom pada α = 0.01 db1=3 dan dk2=6 adalah 9.78

o F table Baris pada α = 0.01 db1=2 dan dk2=6 adalah 10.92

7. Kesimpulan :

Baik untuk kolom dan baris terima H0 Karena F hitung ada di daerah penerimaan (F hitung <
F tabel), sehingga dapat disimpulkan setiap metode dan kelompok umur memberikan rata-
rata penurunan berat badan yang sama.

Akan dijelaskan melalui program excel.

Você também pode gostar