Você está na página 1de 10

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI PADA

LANSIA

Dosen : Galia Wardha A. S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun oleh :
PSIK 7A
KELOMPOK III
1. Alifatul Fitriana
2. Ita Diansyah
3. Dwi Rahayu Subari
4. Novitasari
5. Rukma S ept y Suri yantika
6. Yuliani

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CENDEKIA UTAMA KUDUS
2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kelompok merupakan individu yang mempunyai hubungan satu dengan yang
lain saling ketergantungan dan mempunyai norma yang sama (Stuart & Sundeen,
1998). Aktivitas kelompok adalah kumpulan individu yang mempunyai relasi atau
hubungan satu dengan yang lain saling terkait dan dapat bersama – sama mengikuti
norma yang sama.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan kegiatan yang diberikan
kelompok klien dengan tujuan memberi terapi bagi anggotanya. Dimana
berkesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup dan meningkatkan respon sosial.
Terapi Aktivtas Kelompok Sosialisasi adalah upaya memfasilitasi sejumlah klien
dalam membina hubungan sosial yang bertujuan untuk menolong klien dalam
berhubungan dengan orag lain seperti kegiatan mengajukan pertanyaan, berdiskusi,
bercerita tentang diri sendiri pada kelompok, menyapa teman dalam kelompok.
Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita (TAK), orientasi realita adalah upaya
untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain,
lingkungan/tempat, dan waktu.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengembangkan interaksi
sosial pada lansia
2. Tujuan Khusus
Tujuan dari terapi aktivitas kelompok :
a. Mengembangkan stimulasi persepsi
b. Mengembangkan stimulasi sensoris
c. Mengembangkan orientasi realitas
d. Mengembangkan sosialisasi
BAB II
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

A. TOPIK
Sosialisasi : Memperkenalkan Diri

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap
2. Tujuan Khusus
a. Klien mampu memperkenalkan diri
b. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c. Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
d. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan
e. Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada
orang lain
f. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
g. Klien mempu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS
yang telah dilakukan

C. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial.

2. Prinsip-Prinsip Memilih Peserta Terapi Aktivitas Kelompok


Prinsip memilih pasien untuk terapi aktifitas kelompak adalah homogenitas,
yang dijabarkan antara lain :
a. Gejala sama
Misal terapi aktifitas kelompok khusus untuk pasien depresi, khusus untuk
pasien halusinasi dan lain sebagainya. Setiap terapi aktifitas kelompok
memilih tujuan spesifik bagi anggotanya, bisa untuk sosialisai, kerjasama
ataupun mengungkapkan isi halusinasi. Setiap tujuan spesifik tersebut akan
dapat dicapai bila pasien memiliki masalah atau gejala yang sama, sehingga
mereka dapat bekerjasama atau berbagi dalam proses terapi.
b. Kategori sama
Dalam artian pasien memiliki nilai skor hampir sama dari hasil kategorisasi.
Pasien yang dapat diikutkan dalam terapi aktifitas kelompok adalah pasien
akut skor rendah sampai pasien tahap promotion. Bila dalam satu terapi
pasienn memliki skor yang hampir sama maka tujuan terapi akan lebih
mudah tercapai.
c. Jenis kelamin sama
Pengalaman terapi aktifitas kelompok yang dilakukan pada pasien dengan
gejala sama, biasanya laki-laki akan lebih akan lebih mendominasi dari pada
perempuan. Maka lebih baik dibedakan.
d. Kelompok umur hampir sama
Tingkat perkembangan yang sama akan memudahkan interaksi antar pasien.
e. Jumlah efektif 7-10 orang per-kelompok terapi
Terlalu banyak peserta maka tujuan terapi akan sulit tercapai karena akan
terlalu ramai dan kurang perhatian terapis pada pasien. Bila terlalu
sedikitpun, terapi akan terasa sepi interaksi dan tujuanya sulit tercapai.

3. Manfaat Terapi Aktivitas Kelompok Bagi Lansia


Manfaat terapi aktivitas kelompok bagi lansia adalah:
a. Agar anggota kelompok merasa dimiliki, diakui, dan di hargai eksistensinya
oleh anggota kelompok yang lain.
b. Membantu anggota kelompok berhubungan dengan yang lain serta merubah
perilaku yang destrkutif dan maladaptive.
c. Sebagai tempat untuk berbagi pengalaman dan saling mambantu satu sama l
ain unutk menemukan cara menyelesaikan masalah.

4. Jenis-Jenis Terapi Aktivitas Kelompok Pada Lansia


Jenis - jenis dari terapi aktivitas kelompok pada lansia terdiri dari:
a. Stimulasi Sensori (Musik)
Musik dapat berfungsi sebagai ungkapan perhatian, baik bagi para
pendengar yang menndengarkan maupun bagi pemusik yang mengubahnya.
Kualitas dari musik yang memilih andil terhadap fungsi-fungsi dalam
pengungkapan perhatian terletak pada struktur dan urutan matematis yang
dimiliki, yang mampu menuju pada ketidakberesan dalam kehidupan
seseorang. Peran sertanya nampak dalam suatu pengalaman musikal, seperti
menyanyi dapat menghasilkan integrasi pribadiyang mempersatukan tubuh,
pikiran dan roh.
1) Musik memberikan pengalaman di dalam struktur
2) Musik memberikan pengalaman dalam mengorganisasi diri
3) Musik merupakan kesempatan untuk pertemuan kelompok dimana
individu telah mengesampingkan kepentingannya demi kepentingan
kelompok
b. Stimulasi Persepsi
Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang
pernah dialami. Kemampuan persepsi klien dievakuasi dan ditingkatkan
pada tiap sesi. Dengan proses ini maka diharapkan respon klien terhadap
berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif. Aktifitas berupa
stimulus dan persepsi. Stimulus yang disediakan seperti baca majalah,
menonton acara televise, stimulus dari pengalaman masa lalu yang
menghasilkan proses persepsi klien yang mal adaptiif atau destruktif,
misalnya kemarahan dan kebencian.
c. Orientasi Realitas
Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien, yaitu diri
sendiri, orang lain yang ada di sekeliling klien atau orang yang dekat dengan
klien, dan lingkungan yang pernah mempunyai hubungan dengan klien.
Demikian pula dengan orientasi waktu saat ini, waktu yang lalu, dan
rencana kedepan.
Aktifitas dapat berupa : orientasi orang, waktu, tempat, benda yang ada
disekitar dan semua kondisi nyata.
d. Sosialisasi
Klien di bantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada
disekitar klien. Sosialisasi dapat pula dilakukan secara bertahap dari
interpersonal, kelompok, dan massa. Aktifitas dapat berupa latihan
sosialisasi dalam kelompok.

D. PERAN PERAWAT DALAM TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


1. Mempersiakan program terapi aktifitas kelompok.
2. Sebagai leader dan co leader
a. Leader
Tugasnya :
1) Menyusun rencana pembuatan proposal
2) Memimpin jalanya teraphy aktifitas kelompok
3) Merencanakan dan mengontrol terapi aktifitas kelompok
4) Membuka aktifitas kelompok
5) Memimpin diskusi dan terapi aktifitas kelompok
6) Leader memperkenalkan diri dan mempersilahkan anggota diskusi
lainnya untuk memperkenalkan diri
7) Membacakan tujuan terapi aktifitas kelompok
8) Membacakan tata tertib
b. Co-leader
Tugasnya :
1) Membantu leader mengorganisasi anggota
2) Apabila terapi aktivitas pasif di ambil oleh co-leader
3) Menggerakkan anggota kelompok
4) Membacakan aturan main
c. Sebagai fasilitator
Tugasnya :
1) Ikut serta dalam kegiatan kelompok untuk aktif jalannya permainan
2) Memfasilitasi anggota dalam diskusi kelompok
d. Sebagai observer
Tugasnya :
1) Mengobservasi jalannya terapi aktivitas kelompok mulai dari persiapan,
proses dan penutup
2) Mencari serta mengarahkan respon klien
3) Mencatat semua proses yang terjadi
4) Memberi umpan balik pada kelompok
5) Melakukan evaluasi pada terapi aktivitas kelompok
6) Membuat laporan jalannya aktivitas kelompok
7) Membacakan kontrak waktu
8) Mengatasi masalah yang timbul pada saat pelaksanaan

E. AKTIVITAS DAN INDIKASI TAKS


1. Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok:
a. Menyebutkan jatidiri sendiri : nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
b. Menanyakan jati diri anggota kelompok lain : nama lengkap, nama
panggilan, asal dan hobi.
2. Setting
Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkungan
3. Alat
a. Tape recorder/laptop
b. Kaset lagu
c. Bola
d. Nuku catatan dan pulpen
e. Tape recorder/laptop
f. Jadwal kegiatan klien
4. Metode
Dinamika kelompok
5. Langkah-langkah Kegiatan
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
2) Peserta dan terapis memakai name tag
c. Evaluasi / Validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan apakah pernah memperkenalkan diri pada orang lain
d. Kontrak
1) Menanyakan tujuan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main, yaitu :
a) Berkenalan dengan anggota kelompok
b) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus minta
izin pada pemimpin TAK
c) Lama kegiatan 45 menit
d) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
e. Tahap kerja
1) Hidupkan lagu dan edarkan bola berlawanan dengan arah jarum jam
2) Pada saat lagu dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola,
mendapatkan giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang
ada di sebelah kanan dengan cara :
a) memberi salam
b) menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
c) Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
3) Ulangi nomor 1 dan 2 sampai semua anggota kelompok mendapat
giliran.
4) Hidupkan lagi lagu dan edarkan bola tenis. Pada saat lagu dimatikan,
minta anggota kelompok yang memegang bola untuk memperkenalkan
anggota kelompok yang disebelah kanannya kepada kelompok yaitu
nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
5) Ulangi nomor 4 sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
6) Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan.
f. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
2) Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan
diri kepada orang lain di kehidupan sehari-hari
b) Memasukkan kegiatan memperkanalkan diri pada jadwal kegiatan
harian klien.
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok
b) Menyepakati waktu dan tempat
4) Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususna pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek
yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Evaluasi kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan non
verbal dengan menggunakan formulir evaluasi.

F. FORMAT KEMANPUAN MEMPERKANALKAN DIRI


1. Kemampuan Verbal

No ASPEK YANG DINILAI Nama klien

1. Menyebutkan nama lengkap

2. Menyebutkan nama panggil


an

3. Menyebutkan asal

4. Menyebutkan hobi

JUMLAH
2. Kemampuan non verbal

No ASPEK YANG DINILAI Nama klien

1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Menggunakan bahasa tubuh


yang sesuai

4. Mengikuti kegiatan dari aw


al sampai akhir

JUMLAH

Petunjuk :

1. Di bawah judul nama klien, tuliskan nama panggilan klien yang ikut TAK
S.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda jika ditem
ukan pada klien atau tanda X jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, d
an jika nilai 0, 1, atau 2 klien belum mampu.

Você também pode gostar