Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Penipuan (Fraud)
Pada pasal 90 UUPM, mengatur secara implisit jenis kejahatan Pasar Modal yaitu penipuan.
Pengertian
penipuan pasar modal adalah apabila terjadi misrepresentation dan informasi itu masuk ke pasar
secara
cepat merubah harga suatu saham atau dengan kata lain informasi tersebut salah. (Bismar Nasution)
1 Setiap pihak; Berdasarkan pasal 1 angka 23 UUPM, pihak yang dimaksud adalah:
1) Orang perseorangan,
2) perusahaan,
3) usaha bersama,
4) asosiasi,
2 Menipu atau
lain
3 Dengan menggunakan
apapun;
4 Membuat pernyataan
tidak
mengungkapkan fakta
material;
Manipulasi Pasar (Market Manipulation)
Beberapa macam tindakan yang dapat digolongkan tindak pidana manipulasi pasar versi UUPM
adalah
a) Menciptakan gambaran pasar modal yang semu. Antara lain dengan jalan:
2) Melakukan penawaran jual atau penawaran beli efek pada harga tertentu, sedangkan pihak lain
yang merupakan sekongkolannya juga melakukan penawaran beli atau penawaran jual pada
b) Melakukan dua atau lebih transaksi efek di Bursa Efek sehingga menyebabkan harga efek tetap,
naik atau turun, dengan tujuan agar pihak lain terpengaruh untuk membeli, menjual atau
menahan efek tersebut. Akibatnya, harga efek tersebut tidak berdasarkan pada permintaan jual
c) Membuat pernyataan atau memberi keterangan yang secara material tidak benar, yang dapat
Namun di dalam penjelasan pasal 94 UUPM, memberikan batasan bahwa suatu tindakan yang
dilarang pada pasal 91 dan 92 UUPM tersebut menjadi tindakan yang tidak terlarang yang berupa:
a. stabilisasi harga efek dalam rangka Penawaran Umum sepanjang hal tersebut dicantumkan
b. penjualan dan pembelian efek oleh Perusahaan Efek selaku pembentuk pasar untuk rekeningnya.
Definisinya yaitu merekayasa harga permintaan atau penawaran efek pada saat atau
mendekati saat penutupan perdagangan dengan tujuan membentuk harga efek atau harga
Misalnya, Sesi perdagangan efek di Bursa Efek Jakarta berakhir pada jam 16.00. pada jam
15.55 harga pasar dari saham PT X sebesar Rp. 1000. Mr. A yang merupakan pemegang
saham PT X dan menjadi nasabah pada perusahaan efek B dan perusahaan efek C
menginginkan harga pembukaan pada periode perdagangan hari berikutnya naik (diatas
1000). Kemudian Mr. A menghubungi broker pada perusahaan efek B untuk menjual saham
pada PT X pada harga Rp. 1.200. pada saat yang sama Mr. A juga memberikan perintah
pada broker perusahaan efek C untuk membeli saham PT X pada harga Rp. 1.200, sehingga
terjadi matching antara broker B dan C yang mengakibatkan harga pasar atas saham A akan
naik menjadi Rp. 1.200 pada akhir periode perdagangan. Harga pada akhir periode
perdagangan ini akan dijadikan sebagai harga pembukaan pada sesi perdagangan hari
berikutnya.
Definisinya yaitu kegiatan perdagangan antara rekening efek satu dengan rekening efek lain
yang masih berada dalam penguasaan satu pihak atau mempunyai keteraitan sedemikian
rupa sehingga tercipta perdagangan semu. Pada dasarnya paiting the tape mempunyai
kemiripan dengan marking the close, namun ia dapat dilakukan setiap saat
Dalam pasal 55 UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, ditentukan bahwa
pemegang saham yang tidak menyetujui rencana merger, konsolidasi dan akuisisi berhak
meminta pada perseroan untuk membeli saham dengan harga yang wajar. Pemegang saham
dapat memanfaatkan ketentuan ini untuk kepentingan pribadi melalui manipulasi pasar
melakukan merger dengan PT Y. harga saham PT X sebelum adanya rencana merger sebesar
Rp. 1.000, Mr. A tidak menyetujuai adanya merger sehingga Mr. A berusaha untuk
menaikkan harga dengan harapan akan dibeli oleh perusahaan pada harga yang lebih tinggi.
Yaitu membeli efek dalam jumlah besar sehingga dapat menguasai pasar (menyudutkan
pasar). Praktik ini dapat dilakukan dengan cara short selling, yaitu menjual efek dimana
pihak penjual belum memiliki efeknya. Sering concerning dilakukan dengan cara terlebih
dahulu malakukan penjualan dengan tidak memiliki efek (short selling), dengan cara
meminjamkan efek dari concerning kepada pelaku short selling, tatapi kemudian menarik
kembali saham dalam pinjaman tersebutsehingga pelaku short selling harus mencarinya di
pasar. Hal ini dapat dilakukan karena BEJ menetapkan jangka waktu penyelesaian transaksi
T+3 (penjual wajib menyerahkan efeknya pada hari ketiga setelah transaksi). Jika penjual
gagal menyerahkan efek pada T+3, maka yang bersangkutan harus membeli efek tersebut
dipasar tunai yang biasanya lebih mahal dari pada pasar regular.
Misalnya: Mr. T, ia dapat mengambil keuntungan dari situasi tersebut dengan melakukan
concerning the market, yaitu membeli dalam jumlah besar efek tertentu dan menahannya
sehingga akan banyak penjual yang mengalami gagal serah efek dan terpaksa membeli
Pools merupakan perhimpunan dana dalam jumlah besar oleh sekelompok investor dimana
dana tersebut dikelola oleh broker atau seseorang yang memahami kondisi pasar. Manager
dari pools tersebut membeli saham suatu perusahaan dan menjualnya kepada anggota
kelompok investor tersebut untuk mendorong frekuensi jual beli efek sehingga dapat
Mr. A, Mr. B, Mr C dan Mr. D membentuk suatu kelompok investor dan mengumpulkan dana
dalam jumlah besar dan menyerahkan pengelolaan dana tersebut pada broker X. kemudian
Broker X menggunakan dana tadi untuk membeli saham PT Y yang kurang aktif
diperdagangkan dan harganya rendah atau statis. Broker X kemudian menjual saham PT Y
kepada Mr. A, Mr. B, Mr C dan Mr. D (anggota kelompok). Hal ini mengakibatkan naiknya
tinggi dan akan semakin tinggi. Setelah harga terbentuk barulah kelompok investor melalui
6) Wash Sales
Order beli dan order jual antara anggota asosiasi dilakukan pada saat yang sama dimana
tidak terjadi perubahan kepemilikan manfaat atas efek. Manipulasi tersebut dilakukan
dengan maksud bahwa mereka membuat gambaran dari aktivitas pasar dimana tidak terjadi
penjualan atau pembelian yang sesungguhnya. Transaksi ini merupakan transaksi semu,
yakni suatu transaksi saham yang tidak mengakibatkan terjadinya peralihan saham secara
riil.
7) Matching Order
Memadukan 2 perintah investor yang serupa dan saling melengkapi untuk jumlah dan efek
yang sama dan pada saat yang bersamaan (dilakukan pada waktu yang bersamaan)
8) Free Riding
Pembelian pada saat IPO berharap dapat menjualnya kembali dengan harga yang mahal dan
akan membatalkan pembelian begitu suasana menjelang alokasi saham kelihatannya kurang
menguntungkan.
9) Special Allotments
Special Allotments dilakukan oleh pihak underwriter pada saat IPO dengan sengaja
mengalokasikan suatu sekuritas kepada para partner, atau kerabat dekat sehingga kelihatan
10) Churning
Dalam hal diberikan discretionary account dapat terjadi bahwa pihak broker melakukan
transaksi yang secara berlebih-lebihan sehingga mendapat fee yang lebih banyak.
Insider Trading merupakan istilah teknis yang hanya dikenal di pasar modal. Istilah tersebut
mengacu kepada praktek di mana orang dalam (corporate insider) melakukan transaksi sekuritas
dengan menggunakan informasi eksklusif yang mereka miliki yang belum tersedia bagi masyarakat
atau investor
Secara yuridis, menurut Munir Fuady diketemukan beberapa elemen dari suatu pranata hukum
Sanksi
Pelanggaran terhadap UU Pasar Modal dan peraturan pelaksanaanya dapat bersifat pelanggaran
administratif dan atau pelanggaran pidana. Pelanggaran administratif dapat dikenakan sanksi
administratif, sedangkan pelanggaran pidana dapat diekanakan dikenai sanksi pidana berupa
Sanksi administratif adalah sanksi yang dikenakan oleh OJK kepada pihak-pihak yang dianggap
melanggar peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal. Pihak yang dapat dijatuhkan
sanksi adalah:
Jenis sanksi administratif yang dapat dijatuhkan oleh Bapepam kepada pihak-pihak tersebut di atas
adalah:
a. Peringatan tertulis;
f. Pembatalan persetujuan;
g. Pembatalan pendaftaran;
Untuk sanksi denda, UUPM Pasal 102 Ayat 3 menyatakan bahwa sanksi administratif diatur oleh
Peraturan Pemerintah, yaitu PP No.45 Tahun 1995. Sedangkan tata cara penagihannya diatur
didalam Peraturan XIV.B.1Tata Cara Penagihan Sanksi Administratif Berupa Denda. Besarnya
1. Denda Rp500.000,00 (Lima ratus ribu rupiah) per hari dengan maksimal Rp.500.000.000,00
2. Denda Rp100.000,00 (Seratus ribu rupiah) per hari dengan maksimal Rp.100.000.000,00
3. Denda Maksimal Rp500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah) untuk pihak yang bukan orang
perseorangan.
Sanksi pidana di bidang pasar modal diatur dalam Pasal 103 hingga Pasal 110 UU 8/1995