Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Terbagi 2 :
1. Analisis Vertikal
Analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan nilai dari akun-akun yang
berada pada satu periode.
2. Analisis Horizontal
Metode analisis dimana kita membandingkan nilai nominal dari setiap akun
yang sama selama beberapa periode, bertujuan untuk melihat trend dari nilai
akun tersebut.
1. Rasio Likuiditas
Bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansial jangka pendeknya.
- Rasio lancar (Current ratio)
Rasio ini bertujuan untuk mengetahui apakah perusahaan mampu
membayar seluruh kewajiban jangka pendek (kewajiban lancar) dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
Current assets
Current ratio =
Current liabilities
Semakin tinggi current ratio, artinya semakin tinggi pula kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya.
2. Rasio aktivitas
Bertujuan untuk efektivitas perusahaan dalam menggunakan atau memanfaatkan
sumber daya yang dimilikinya.rasio ini kita bisa mengukur tingkat efisiensi
perusahaan dalam memanfaatkan asset untuk menghasilkan pendapatan.
- Inventory Turnover
Rasio inventory turnover adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur efisiensi persediaan. Semakin tinggi rasio inventory turnover,
maka perusahaan dapat menjual persediaan dan barang tidak terlalu lama
menumpuk di gudang. Rasio inventory turnover sangat berpengaruh pada
cara pencatatan persediaan. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio
inventory turnover :
Cost of goods sold
Inventory turnover =
Inventory
- Receivable Turnover
Receivable turnover adalah rasio perputaran piutang yang berhasil
ditagih dan kembali digunakan untuk produksi barang dalam satu tahun.
Anda dapat menggunakan receivable turnover untuk mengukur efisiensi
sebuah perusahaan dalam memanfaatkan aset-aset. Jika rasio receivable
turnovertinggi, maka perusahaan beroperasi dengan cash basis dan
penagihan piutang berjalan lancar.
Sebaliknya rasio receivable turnover yang rendah berarti perusahaan
terlalu banyak memberi pinjaman tanpa bunga kepada pelanggan. Akibatnya
perusahaan membutuhkan modal kerja yang besar. Dalam perhitungan ini,
piutang usaha yang digunakan adalah piutang usaha yang pihak ketiga, tidak
termasuk piutang usaha berelasi dan piutang lainnya. Rumus yang digunakan
untuk menghitung rasio receivable turnover :
Net sales
Receivable turnover =
Account receivable
Net sales
Total asset turnover =
Total assets
4. Rasio Pasar
Rasio harga saham suatu perusahaan terhadap laba bersih per sahamnnya.
Rumus :
- Membagi harga per saham dengan laba bersih per saham
- Adapun laba bersih per saham atau earning per share (EPS) diperoleh
dengan rata-rata jumlah saham beredar.
- Harga saham yang dipakai untuk menghitung PE adalah harga saham pada
saat ini
- Laba bersih per saham atau EPS-nya, umumnya menggunakan EPS
perusahan dalam periode sebelumnya, misalnya satu tahun terakhir
Hasil analisis laporan keuangan berdasarkan rasio keuangan :
1. Rasio Likuiditas
- Rasio lancar (Current ratio)
Current assets
Current ratio =
Current liabilities
Rp533.900.133
=
Rp207.734.690
= 2,570 kali
Aset lancar (current assets) perusahaan besarnya 2,57 kali lipat dari utang
lancar (current liabilities), sehingga perusahaan dengan menggunakan aset
lancar (current assets) dapat membayar seluruh utang lancar (current
liabilities).
2. Rasio Utang
- Inventory turnover
Cost of goods sold
Inventory turnover =
Inventory(rata−rata persediaan 2015 dan 2016)
Rp.568.351.159
=
Rp.303.372.054
= 1,871 kali
Secara rata-rata, perusahaan mampu memutar persediaan setiap 2 kali dalam
setahun.
- Receivable turnover
Sales
Receivable turnover =
Account receivable
Rp999.802.379
=
Rp33.855.149
= 29,531 kali
3. Rasio Laba
- Margin laba kotor (Gross profit margin)
Gross profit
Gross profit margin =
Net sales
Rp431.451.220
=
Rp999.802.379
= 43,15 %
Perusahaan mampu mencetak keuntungan kotor dari bisnis inti sebesar 43,15
% dari penjualan.