Você está na página 1de 4

6.

3 MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS PERSONALIA


Merencanakan Audit Siklus Personalia
Siklus personalia suatu perusahaan meliputi kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang
bersangkutan dengan pemberian kompensasi kepada pimpinan dan pegawai perusahaan.
Jenis-jenis konpensasi meliputi gaji, upah, (per jam, per hari atau per unit pekerjaan),
komisi,bonus, tunjangan, opsi membeli saham, berbagai kesejahterahaan (benefit) yang
diberikan kepada pegawai (misalnya asuransi kesehatan). Kelompok transaksi utama dalam
siklus ini adalah transaksi-transaksi penggajian/ pengupahan. Siklus personalia berkaitan
dengan dua siklus lain. Pembayaran kompensasi kepada karyawan dan pembayaran pajak
penghasilan karyawan yang dipotong perusahaan dari penghasilan karyawan berhubungan
dengan transaksi pengeluaran kas dalam siklus pengeluaran.
TUJUAN AUDIT SIKLUS PERSONALIA
Tujuan Audit Siklus Personalia
Asersi Tujuan audit kelompok transaksi Tujuan audit saldo rekening

Keberadaan atau keterjadian Biaya gaji dan upah serta biaya Saldo utang gaji dan upah serta
PPh karyawan dalam utang PPh karyawan
pembukuan terkait dengan mencerminkan jumlah yang
kompensasi atas jasa yang terutang per tanggal neraca
diberikan selama periode yang (AT2)
diaudit( AT1)
Kelengkapan Biaya gaji dan upah serta biaya Utang gaji dan upah serta utang
PPh karyawan mencakup semua PPh karyawan mencakup semua
biaya yang terjadi untuk jasa utang kepada karyawan dan
personalia selama periode yang utang kepada Negara per tanggal
diaudit( L1) neraca( L2)
Hak dan kewajiban Utang gaji dan upah serta utang
PPh karyawan adalah kewajiban
peruasahaan klien (HK3)
Penilaian atau pengalokasian Biaya gaji dan upah serta biaya Utang gaji dan upah serta utang
PPh karyawan telah dihitung PPh karyawan telah dihitung
dengan teliti dan telah dicatat dengan teliti dan telah dicatat
(NA1) (NA2 )
Distribusi biaya tenaga kerja
pabrik telah dihitung dan dicatat
dengan benar( NA3)
Penyajiandan pengungkapan Biaya gaji dan upah serta biaya Utang gaji dan upah serta utang
PPh karyawan telah PPh karyawan telah
diidentifikasi dan diidentifikasi dan diklasifikasi
dikelompokkan dengan benar dengan benar dalam neraca
dalam laporan laba rugi (SU1) (SU2)
Laporan keuangan telah memuat
pengungkapan yang tepat
tentang program pensiun dan
program benefit lainnya( SU3)

MATERIALITAS, RISIKO INHEREN, DAN PROSEDUR ANALITIS SIKLUS PERSONALIA


Materialitas, Risko Bawaan, dan Prosedur Analitis Siklus Personalia
a. Materialitas
Untuk perusahaan-perusahaan jasa dan perusahaan professional, jasa personalia biasanya
merupakan salah satu pos biaya yang besar. Pada lembaga-lembaga pendidikan, jasa
personalia pada umumnya merupakan pengeluaran yang utama. Perkembangan yang pesat
pada perusahaan-perusahaan jasa menyebabkan semakin pentingnya peranan tenaga kerja,
sehingga siklus jasa personalia pada banyak perusahaan merupakan bidang audit yang
material. Di lain pihak, saldo rupiah utang gaji dan upah pada umumnya tidak begitu
signifikan, namun pengungkapan yang berkaitan dengan opsi saham dan program pensiun
biasanya merupakan pengungkapan yang material.
b. Risko Bawaan
Auditor umunya tidak begitu khawatir dengan asersi kelengkapan pada siklus personalia,
karena kebanyakan pegawai akan segera beraksi untuk menagih kepada majikannya jika
mereka tidak dibayar tepat pada waktunya. Namun kecurangan (asersi keberadaan atau
keterjadian) merupakan masalah besar bagi auditor. Volume transaksi pembayaran tenaga
kerja bisa cukup tinggi. Pada perusahaan manufaktur, dasar perhitungan upah kotor bisa
berupa waktu dan atau jumlah hasil kerja. Oleh karena itu, perhitungan bisa menjadi
masalah yang kompleks dan risiko bawaan untuk asersi penilaian dan pengalokasian bisa
menjadi tinggi. Sebagai kesimpulan dapat dikatakan bahawa risiko bawaan cukup tinggi
untuk asersi keberadaan atau keterjadian, penilaian atau pengalokasian,serta penyajian dan
pengungkapan.
c. Prosedur Analitis
Prosedur analitis sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi kecurangan potensial seperti
misalnya apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih tinggi dari jumlah yang diperkirakan
auditor. Prosedur ini akan sangat efektif apabila auditor bisa menggunakan pernagkat lunak
audit digeneralisasi, mengelompokkan pegawa berdasar kategori pegawai, dan kemudian
menganalisis gaji atau upah rata-rata per kategori pegawai.

PERTIMBANGAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL SIKLUS PERSONALIA


Pertimbangan Komponen Pengendalian Internal Siklus Personalia
Seperti untuk kelompok transaksi utama lainnya, kelima komponen pengendalian internal
dianggap relevan dengan siklus jasa personalia. Beberapa faktor lingkungan pengendalian
mempunyai relevansi yang bersifat langsung. Keseluruhan tanggung jawab atas masalah
personalia seringkali diserahkan kepada wakil direktur hubungan industrial atau tenaga kerja,
atau kepada manajer sumber daya manusia atau personalia. Departemen sumber daya manusia
biasanya bertanggung jawab atas otorisasi pengangkatan personel dan mengotorisasi
pembayaran gaji, upah, serta tunjangan. Dewan direktur biasanya menetapkan gaji pejabat dan
bentuk-bentuk kompensasi pejabat lainnya. Departemen yang mungkin secara signifikan
terlibat dalam pemrosesan transaksi gaji dan upah meliputi pencatatan waktu, penggajian, serta
kantor bendahara.
Aktivitas pemantauan yang dapat diterapkan atas penggajian mencakup umpan balik dari
karyawan mengenai masalah pembayaran, umpan balik dari badan pemerintah mengenai
masalah pelaporan serta pembayaran pajak gaji dan upah, penilaian efektivitas pengendalian
gaji dan upah oleh auditor internal, dan pengawasan kompensasi eksekutif oleh komite audit.
Boyton, Johnson, Kell. 2003, Modern Auditing, Jakarta, Erlangga: edisi 7
Ni Made Suartini. 2013. https://dexsuar.wordpress.com/2013/10/09/audit-atas-siklus-produksi-
dan-personalia/ ( Diakses tanggal 30 september 2018)
https://www.academia.edu/12108938/CHAPTER_16_AUDIT_SIKLUS_JASA_PERSONALIA_
16.1_MERENCANAKAN_AUDIT_ATAS_SIKLUS_JASA_PERSONALIA ( Diakses tanggal
30 september 2018)

Você também pode gostar