Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Asuhan Keperawatan
3.1 Pengkajian
1. Kaji riwayat diet klien, seperti masukan makanan yang mengandung
zat karsinogen, diasinkan masukan buah dan sayuran yang rendah.
2. Kaji rasa tidak nyaman pada epigastrium, tidak dapat makan, dan
perasaan kembung setelah makan. Jika ya sudah berapa lama dan
upaya pengobatan apa yang telah dilakukan, apakah sudah berobat ke
dokter atau minum obat yang dijual bebas.
3. Kaji adanya gejala nyeri abdomen, nyeri punggung, anemia,
anoreksia, mual, muntah, cepat kenyang, disfagia, dan malaise serta
hematemesis.
4. Kaji adanya penurunan berat badan, sejak kapan dan berapa kg
penurunan berat badan sejak sakit.
5. Kaji apakah kalian merokok, berapa banyak dalam sehari, sejak
kapan, dan selama atau setelah merokok, apakah mengalami
ketidaknyamanan pada lambung.
6. Kaji apakah klien minum alkohol, berapa banyak dalam sehari dan
sejak kapan.
7. Kaji anggota keluarga ada yang menderita penyakit kanker, jika ada
apakah anggota keluarga langsung, keluarga dekat atau kerabat jauh.
8. Kaji apakah ada seseorang yang dapat memberikan dukungan
emosional kepada klien.
9. Pemeriksaan fisik: melakukan palpasi pada abdomen untuk
mengetahui adanya massa dalam lambung.
10. Kaji adanya ansietas dan tanyakan apa yang menyebabkan ansietas
pada klien.
Pemeriksaan Fisik
1. DS : Ketidakefektifan Ca lambung
Pasien mengatakan sesak
pola nafas
Asam lambung meningkat
nafas
DO : Reflek muntah
Akumulasi sputum
berlebih Epiglotis tidak tertutup sempurna
Pasien menggunakan nasal
Masuk dalam saluran pernafasan
3lpm
RR 24 x/menit Sesak nafas
Nadi 100 x/menit
Perubahan pola nafas
Q: tertusuk-tusuk
R: diseluruh area abdomen Interpretasi nyeri
S: 7
T: terus menerus Nyeri
Nadii 100x/menit,
TD 130/90 mmHg,
RR 20 x/menit
4. DS : Keletihan Ca lambung
Pasien mengatakan badan
lemas dan letih Intake nutrisi menurun
Pasien mengatakan tidak
bertenaga dan tidak dapat Energi menurun
melakukan kegiatan
rutinitas karena rasa nyeri Metabolisme anaerob
Pasien mengeluh sulit
berkonsentrasi ketika ATP menurun
merasa nyeri
DO : Keletihan
Pasien tampak lemas dan
letih
Raut wajah tak semangat
Enggan melakukan
aktivitas
5. DS : Intoleransi Ca lambung
Pasien mengatakan badan aktifitas
lemas dan letih Intake nutrisi menurun
Pasien mengatakan tidak
bertenaga dan tidak dapat Energi menurun
melakukan kegiatan
rutinitas karena rasa nyeri Metabolisme anaerob
DO :
Pasien tampak lemas dan ATP menurun
letih
Raut wajah tak semangat Intoleransi aktifitas
Enggan melakukan
aktivitas
kebutuhan ADL pasien
dibantu oleh perawat dan
keluarga
6. DS : Defisit Ca lambung
Pasien mengatakan tidak Pengetahuan
mengetahui tentang Pasien tidak mengetahui tentang
penyakit yang di alaminya penyakitnya
Pasien mengatakan cemas
dan depresi karena takut Defisit pengetahuan
penyakitnya tidak bisa
sembuh
DO :
Pasien tidak mengetahui
penyakit yang dialami
Cemas dan takut
Depresi
Pasien tidak mengetahui
penyebab dari penyakitnya
5. Intoleransi aktifitas Setelah diberikan asuhan 1. Berikan lingkungan 1. Meningkatkan istirahat untuk
berhubungan dengan keperawatan selama 2x 24 tenang batasi pengunjung menurunkan kebutuhan oksigen tubuh
jam diharapkan klien dan kurangi suara bising, dan menurunkan regangan jantung dan
kelemahan fisik yang ditandai
meningkatkan ambulan pertahankan tirah baring paru.
dengan pasien mengatakan atau aktivitas dengan bila di indikasikan 2. Meningkatkan aktivitas secara bertahap
badan lemas dan letih, pasien kriteria hasi: 2. Anjurkan klien istirahat sampai normal dan memperbaiki tonus
bila terjadi kelelahan dan otot.
mengatakan tidak bertenaga 1. berpartisipasi dalam kelemahan,anjurkan 3. Menunjukkan perubahan neurology
dan tidak dapat melakukan aktivitas fisik tanpa pasien melakukan karena defisiensi vitamin B12
disertai peningkatan aktivitas semampunya mempengaruhi keamanan pasien/ resiko
kegiatan rutinitas karena rasa
tekanan darah, nadi dan 3. Observasi kehilangan/ cidera
nyeri, pasien tampak lemas dan RR gangguan keseimbangan 4. Manifestasi kardio pulmonal dari upaya
letih, raut wajah tak semangat, gaya jalan dan kelemahan jantung dan paru untuk membawa jumlah
2. mampu melakukan oksigen adekuat ke jaringan.
dan enggan melakukan otot
aktivitas sehari - hari 4. Observasi TTV sebelum
aktivitas, kebutuhan ADL (ADLs) secara mandiri dan sesudah aktivitas
pasien dibantu oleh keluarga 2. keseimbangan aktivitas
dan perawat
dan istirahat
6. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Jelaskan patofisiologi dari 1. Untuk memberikan pengetahuan atau
berhubungan dengan keperawatan selama 1x24 penyakit dan bagaimana pengetian ke pada pasien
jam diharapkan defisit
kurangnya pengetahuan hal ini berhubungan 2. Untuk membedakan apa yang di
pengetahuan dapat teratasi
tentang penyakit yang diderita sebagian dengan kliteria dengan anatomi dan alaminya sama atau tidak
di tandai dengan pasien hasil : fisiologi dengan tepat. 3. Untuk memberi informasi bagaimana
mengatakan tidak mengetahui 1. Pasien dapat 2. Jelaskan tanda dan gejala jalannya penykit yang di alaminya dapat
tentang penyakit yang menyatakan yang bisa muncul pada terjadi
dialaminya, pasien mengatakan pemahaman tentang penyakit, dengan cara 4. Untuk memberika pengetahuian apa saja
cemas dan depresi karena takut penyakit, kondisi, dan yang tepat. penyebab yang dapat menimbulkan
penyakitnya tidak bisa di program pengobatan 3. Jelaskan proses penyakit penyakit yang dialaminya
sembuhkan, pasien tidak 2. Pasien dan keluarga dengan cara yang tepat. 5. Untuk menilai apakah pasien mengetahui
mengetahui penyakitnya, mampu melaksanakan 4. Identifikasi kemungkinan tentang penyakit yang di alami dan
cemas dan takut, depresi, dan prosedur yang penyebab dengan cara sebagai bentuk pencegahan agar tidak
Pasien tidak mengetahui dijelaskan secara benar yang tepat. terjadi pada lingkungan keluarga yang
penyebab dari penyakitnya 3. Pasien dan keluarga 5. Anjurkan pasien untuk lainnya.
mampu menjelaskan mengulang beberapa 6. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan
kembali apa yang penjelasan yang sudah pasien dan keluarga pasien
dijelaskan perawat atau disebutkan.
tim kesehatan lainnya 6. Kaji tingkat pengetahuan
pasien dan keluarga.
Daftar Pustaka
Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC
Muttaqin, Arif dan Kumala Sari.(2011). Gangguan Gastrointestinal Aplikasi
Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika
Otto, Shirley E. 2005. Keperawatan Onkologi. Jakarta: EGC
Price, Sylvia A. (2006). Patofisiologi . jakarta: EGC
Sudoyo, Aru W, dkk. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:
Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Suratum, Skep, M.Kep & Lusiana, Skep, M.Kep. (2010). Asuhan Keperawatan
Klien Gangguan Sistem Gastrointestinal. Jakarta: TIM