Você está na página 1de 19

1

MAKALAH

PERAN FUNGSI DAN ETIKA PERAWAT DALAM


KEPERAWATAN KOMUNITAS

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

1. Agustin Cristiyani (2015.C.07a.0635)


2. Anggi Eka Putra Parangestu (2015.C.07a.0646)
3. Evie (2015.C.07a.0648)
4. Krisnoveliana (2015.C.07a.0655)
5. Lina Permata Sari (2015.C.07a.0656)
6. Metro Jaya (2015.C.07a.0660)
7. Nova Araini Tara Sinta (2015.C.07a.0665)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS
TAHUN 2018
2

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Makalah ini dengan judul Peran Fungsi dan Etika Perawat Dalam Keperawatan
Komunitas tepat pada waktunya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang membaca. Akhir
kata kami mengucapkan terimakasih.

Palangka Raya , 21 November 2018

Penulis

i
3

DAFTRA ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Makalah 3
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Defenisi Peran Dan Fungsi 4
2.1.1 Peran Perawat 5
2.1.2 Fungsi Perawat 8
2.2 Pengertian Etika Dan Etiket 9
2.2.1 Perbedaan Etiket Dan Etika 10
2.2.2 Kode Etik Keperawatan 10
2.2.3 Prinsip-Prinsip Etika Keperawatan 11
2.2.4 Contoh Prinsip-Prinsip Etika Keperawatan 13

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan 14

3.2 Saran 14
DAFTRA PUSTAKA

ii
BAB 1
4

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini dunia keperawatan semakin berkembang. Perawat dianggap sebagai
salah satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia. Perawat komunitas
bekerja di berbagai bidang, memberikan perawatan kesehatan primer sepanjang umur.
Mereka menyediakan keperawatan yang komprehensif di berbagai kebutuhan
kesehatan untuk klien di mana saja di masyarakat dari pusat-pusat kesehatan
masyarakat, klinik kesehatan primer, unit kesehatan masyarakat, sekolah dan
universitas, dewan lokal dan rumah klien. Perawat komunitas memberikan perawatan
kesehatan untuk mereka yang memerlukan intervensi kesehatan dan juga
mempertimbangkan kondisi sosial yang mempengaruhi status kesehatan. Setiap orang
atau wali dapat mengakses perawat komunitas. Banyak Rumah sakit dan dokter
merujuk ke komunitas perawat dan klien menanyakan langsung bantuan.
Pengertian etika keperawatan adalah cabang utama filsafat yang mempeljar
nilai atau kualitas yang menjadi study mengenai standar penilaian moral. Etika
mnecangkup analissi dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung jawab. Praktik keperawan adalah diberikan berdasarkan ilmu pengetahuan,
dengan menggunakan metodologi keperawatan dan dilandasi kode etik keperawatan.
Kode etik keperwatan mengatur hubungan antara perawat dan pasien, perawat
terhadap petugas, perawat tehadap anggota tim kesehatan, perawat terhadap profesi
dan perawat terhadap pemerintah bangsa dan tanah air. Setiap perawat akan
memperoleh arahan dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan
2
tanggung jawab moralnya dan tidak akan membuat keputusan dengan sebarangan.
(Agus:2015)
Prinsip etika profesi merupakan sikap dasar yang harus dimiliki oleh setiap
prifesi. Prinsip etika profesi dapat juga diartikan sebagai tuntunan yang harus
diamalkan oleh profesi dalam menjalankan tugas keprofesiannya terutama dalam
melayani kliennya. Bagi profesi keperawatan merupakan amalan yang baik yang

1
5

harus dilakukan. Norma-norma dalam etika kesehatan dibentuk oleh tenaga profesi
kesehatan itu sendiri, yang bila dihimpun sering disebut sebgai kode etik. Kode etik
kepertawartan merupakan suatu pernyataan komperhensif dari profesi yang
memberikan tuntunan bagi anggotanya dalam melaksnakan praktik keperawatan, baik
yang berhubungan dengan pasien, masyarakat, teman sejawat, dan diri sendiri. Kode
etik diorganisasikan dalam nilai moral yang merupakan pusat bagi keperawatan yang
sesuai dengan etika semuanya bermuara dalam hubungan professional perawat
dengan klien dan menunjukkan apa yang dierduliakan perawat dalam hubungan
3
tersebut.Nilai-nilai tersebut adalah prinsip penghargaan (respek) terhadap orang, dari
prinsip penghargan timbul prinsip otonomi yang bekenaan dengan hak orang lain.
(Siswanto:2013)
Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya kebutuhan pelayanan
kesehatan menuntut perawat saat ini memiliki pengetahuan dan keterampilan di
berbagai bidang. Saat ini perawat memiliki peran yang lebih luas dengan penekanan
pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit, juga memandang klien secara
komprehensif. Perawat menjalankan fungsi dalam kaitannya dengan berbagai peran
pemberi perawatan, pembuat keputusan klinik dan etika, pelindung dan advokat bagi
klien, manajer kasus, rehabilitator, komunikator dan pendidik. Untuk itu, penulis
akan membahas lebih lanjut tentang peran dan fungsi perawat dalam komunitas.
untuk tidak membohongi orang lain. Prinsipconfidintiality (kerahasiaan) berarti
perawat menghargai semua informasi tnetang klien merupakan hak istimewa pasien
dan tidak untuk disebarkan secara tidak tepat. Fidentilinty atau kesetiaan , berarti
perawat bekewajiban untuk setia dengan kesepakatan dan tanggung jawab yang telah
dibuat, meliputi menempaati janji, menyimpan rahasia. Perinsip justice (keadilan),
merupakan prinsip keadilan untuk berlaku adil untuk setiap individu. Semua nilai-
nilai molral tersebut selalu dan harus dijalankan pada setap pelaksanaan praktek
keperawatan dan selama berinteraksi dengan pasien dan tenaga kesehataan lain.
Kondisi inilah yang sering kali menimbulkan konflik dilema etik. Maka penyelesaian
dari dilemma etik tersebut harus dengan yang bijak dan saling memuaskan baik
pemberi asukan keperawatan (perawat), pasien dan profesi lain (teman sejawat).
6

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa Defenisi Peran dan Fungsi Perawat?
2. Apa Peran Perawat?
3. Apa Fungsi Perawat?
4. Apa Pengertian Etika dan Etiket?
5. Apa Perbedaan Etiket dan Etika?
6. Apa Kode Etik Keperawatan?
7. Apa Prinsip-prinsip etika keperawatan?
8. Apa Contoh Prinsip-prinsip Etika Keperawatan.?

1.3 Tujuan Makalah


1. Untuk mengetahui Defenisi Peran dan Fungsi Perawat.
2. Untuk mengetahui Peran Perawat.
3. Untuk mengetahui Fungsi Perawat.
4. Untuk mengetahui Pengertian Etika dan Etiket.
5. Untuk mengetahui Perbedaan Etiket dan Etika.
6. Untuk mengetahui Kode Etik Keperawatan.
7. Untuk mengetahui Prinsip-prinsip etika keperawatan.
8. Untuk mengetahui Contoh Prinsip-prinsip Etika Keperawatan..

BAB 2
PEMBAHASAN
7

2.1 Defenisi Peran dan Fungsi


Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu system. Peran dipengaruhi
oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah
bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu.
(Kozier Barbara, 2015:21).
Perawat atau Nurse berasal dari bahasa latin yaitu dari kata Nutrix yang berarti
merawat atau memelihara. menjelaskan pengertian dasar seorang perawat yaitu
seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan melindungi
seseorang karena sakit, injury dan proses penuaan dan perawat Profesional adalah
Perawat yang bertanggungjawab dan berwewenang memberikan pelayanan
Keparawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga Kesehatan lain
sesuai dengan kewenanganya.(Depkes RI,2012).
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat
dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan
diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung
keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional. Fungsi itu
sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi dapat
berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada.
Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun sakit
dimana segala aktifitas yang di lakukan berguna untuk pemulihan
Kesehatan berdasarkan pengetahuan yang di miliki, aktifitas ini di lakukan
dengan berbagai cara untuk mengembalikan kemandirian Pasien secepat mungkin
dalam bentuk Proses Keperawatan yang terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi
masalah (Diagnosa Keperawatan), Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi. Harlley 5
Cit ANA (2010)

2.1.1 Peran Perawat


4
8

Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai dengan kedudukan dan system, dimana dapat dipengaruhi oleh keadaan social
baik dari profesi perawat maupun dari luar profesi keperawatan yang bersifat konstan.
1. Pemberi Asuhan Keperawatan
Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan
kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan asuhan
pada kebutuhan kesehatan klien secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan
kesehatan emosi, spiritual dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan kepada
klien dan keluarga klien dengan menggunakan energy dan waktu yang minimal.
Selain itu, dalam perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat
memberikan perawatan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia
yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan
proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa
direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat dan sesuai dengan tingkat
kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat perkembangannya.
Pemberian asuhan keperawatannya dilakukan dari yang sederhana sampai yang
kompleks.
2. Pembuat Keputusan Klinis
Membuat keputusan klinis adalah inti pada praktik keperawatan. Untuk
memberikan perawatan yang efektif, perawat menggunakan keahliannya berfikir
kritis melalui proses keperawatan. Sebelum mengambil tindakan keperawatan, baik
dalam pengkajian kondisi klien, pemberian perawatan, dan mengevaluasi hasil,
perawat menyusun rencana tindakan dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi
klien. Perawat membuat keputusan sendiri atau berkolaborasi dengan klien dan
keluarga. Dalam setiap situasi seperti ini, perawat bekerja sama, dan berkonsultasi
dengan pembe ri perawatan kesehatan professional lainnya (Keeling dan
Ramos,2015).
6

3. Pelindung dan Advokat Klien


9

Sebagai pelindung, perawat membantu mempertahankan lingkungan yang aman


bagi klien dan mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serta
melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan
diagnostic atau pengobatan. Contoh dari peran perawat sebagai pelindung adalah
memastikan bahwa klien tidak memiliki alergi terhadap obat dan memberikan
imunisasi melawat penyakit di komunitas. Sedangkan peran perawat sebagai advokat,
perawat melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum, serta membantu
klien dalam menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan. Contohnya, perawat
memberikan informasi tambahan bagi klien yang sedang berusaha untuk memutuskan
tindakan yang terbaik baginya. Selain itu, perawat juga melindungi hak-hak klien
melalui cara-cara yang umum dengan menolak aturan atau tindakan yang mungkin
membahayakan kesehatan klien atau menentang hak-hak klien. Peran ini juga
dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterpetasikan
berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam
pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien,
juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi hak-hak pasien yang meliputi
hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas informasi tentang penyakitnya, hak atas
privasi, hak untuk menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi
akibat kelalaian.
4. Manager Kasus
Dalam perannya sebagai manager kasus, perawat mengkoordinasi aktivitas
anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli gizi dan ahli terapi fisik, ketika
mengatur kelompok yang memberikan perawatan pada klien. Berkembangnya model
praktik memberikan perawat kesempatan untuk membuat pilihan jalur karier yang
ingin ditempuhnya. Dengan berbagai tempat kerja, perawat dapat memilih antara
peran sebagai manajer asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat yang
melaksanakan keputusan manajer Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan dan
mendelegasikan tanggung jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya
(Manthey, 2010).
7
10

5. Rehabilitator
Rehabilitasi adalah proses dimana individu kembali ke tingkat fungsi
maksimal setelah sakit, kecelakaan, atau kejadian yang menimbulkan
ketidakberdayaan lainnya. Seringkali klien mengalami gangguan fisik dan emosi
yang mengubah kehidupan mereka. Disini, perawat berperan sebagai rehabilitator
dengan membantu klien beradaptasi semaksimal mungkin dengan keadaan tersebut.
6. Pemberi Kenyamanan
Perawat klien sebagai seorang manusia, karena asuhan keperawatan harus
ditujukan pada manusia secara utuh bukan sekedar fisiknya saja, maka memberikan
kenyamanan dan dukungan emosi seringkali memberikan kekuatan bagi klien sebagai
individu yang memiliki perasaan dan kebutuhan yang unik. Dalam memberi
kenyamanan, sebaiknya perawat membantu klien untuk mencapai tujuan yang
terapeutik bukan memenuhi ketergantungan emosi dan fisiknya.
7. Komunikator
Keperawatan mencakup komunikasi dengan klien dan keluarga, antar sesame
perawat dan profesi kesehatan lainnya, sumber informasi dan komunitas. Dalam
memberikan perawatan yang efektif dan membuat keputusan dengan klien dan
keluarga tidak mungkin dilakukan tanpa komunikasi yang jelas. Kualitas komunikasi
merupakan factor yang menentukan dalam memenuhi kebutuhan individu, keluarga
dan komunitas.
8 Penyuluh
Sebagai penyuluh, perawat menjelaskan kepada klien konsep dan data-data
tentang kesehatan, mendemonstrasikan prosedur seperti aktivitas perawatan diri,
menilai apakah klien memahami hal-hal yang dijelaskan dan mengevaluasi kemajuan
dalam pembelajaran. Perawat menggunakan metode pengajaran yang sesuai dengan
kemampuan dan kebutuhan klien serta melibatkan sumber-sumber yang lain misalnya
keluarga dalam pengajaran yang direncanakannya.
9. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan
yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya
8
11

mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar


pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
10. Edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga
terjadi perubahab perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
11 Konsultan
Peran disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan
keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
tehadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
12 Pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan perencanaan,
kerjasama, perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian
pelayanan keperawatan.

2.1.2 Fungsi Perawat


Definisi fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan
perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan yang ada. dalam
menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan berbagai fungsi diantaranya:
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana
perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan
sendiri dalam melakukan tindakan dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia
seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan kebutuhan oksigenasi,
pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi,
pemenuhan kebutuhan aktivitas dan lain-lain), pemenuhan kebutuhan dan
kenyamanan, pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga
diri dan aktualisasi diri.
2. Fungsi Dependen
9
12

Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau


instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang
diberikan. Hal ini biasanya silakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum,
atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan
di antara satu dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan
membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan
asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan
ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga dari dokter ataupun
lainnya, seperti dokter dalam memberikan tindakan pengobatan bekerjasama dengan
perawat dalam pemantauan reaksi onat yang telah diberikan.
Peranan perawat sangat menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung
jawab untuk memelihara dan mengelola asuhan keperawatan serta mengembangkan
diri dalam meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan keperawatan.

2.3 Pengertian Etika dan Etiket


Etika adalah kata yang berasal dai yunani yaitu etos yang berarti kebiasaan atau
model perilaku, atau standar yang diharapkan dan kriteria tertentu untuk suatu
tindakan, etika juga dapat di artikan segala sesuatu yang berhubungan dengan
pertimbangan pembuatan keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan. Maka
dapat di artikan bahwa etika adalah peraturan atau norma yang dapat di artikan
sebagai acuan. Pada hakikatnya keperawatan sebagai profesi senantiasa mengabdi
kepada kemanusiaan mendahulujkan kepentingan diatas kepentingan pribadi, bentuk
pelayanan berbentuk humanistik, menggunakan endekan secara holistik, dilaksanakan
pada ilmu dan kiat keperawatan serta menggunakan kode etik sebagai tuntunan
utanma dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan memahami konsep etik ,
setiap perawat akan memperoleh arahan dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
yang merupakan tanggung jawab moralnya dan tidak akan membuat keputusan secara
sembarangan.Norma-norma dalam etika kesehatan dibentuk oleh kelompok profesi
10
13

tenaga kesehatan itu sendiri, yang bila dihimpun (dimodifikasikan) sering disebut
dengan kode etik. Kode etik keperawatan merupakan suatu pernyataan komperhensif
dari profesi yang memberikan tuntunan bagi anggotanya dalam melaksanakan praktik
keperawatan, baik yang berhubungan dengan pasien, masyarakat,teman sejawat dan
diri sendiri.
Etiket adalah kebiasaan yang telah disepakati bersama dan digunakan sehari
hari. Maka dapat di artikan bahwa etiket adalah perilaku seorang sehari hari.

2.3.1 Perbedaan Etiket dan Etika


1. Etiket cara yang tepat atau ditentukan dalam kalangan masyarakat tertetu.
Sedangkan etika memberi norma tentang suatu perbuatan apakah suatu
perbuatan boleh dilakukan boleh atau tidak.
2. Etiket hanya berlaku dalam pergaulan yang membutuhkan kehadiran orang lain.
Sedangkan etika selalu berlaku, meskipun tidak ada orang yang menyaksikan
3. Etiket bersifat relative kaena ukuran sopan santun anatara masyarakat satu
dengan lainnya. Sedangkan etika lebih bersifat mutlak atau tidak dapat
diganggu gugat.
4. Etiket menyangkut aspek lahiriah atau dapat dilihat oleh masyarakat.
Sedangkan etika menyangkut aspek batiniah.

2.3.2 Kode Etik Keperawatan


Kode etik profesi merupakan pernyataan yang komperhensif dari bentuk tugas
dan pelayanan dari profesi yang memberi tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan
praktek dibidang profesinya.baik yang berhubungan dengan
pasien,keluarga,masyarakat dan teman sejawa,.profesi dan diri sendiri .sedangkan
kode etik keperawatan merupakan daftar perilaku atau bentuk pedoman/panduan etik
11
prilaku profesi keperawatan secara professional.Dengan tujuan utama adanya kode
etik keperawatan adalah memberikan perlindugan bagi pelaku dan penerima praktik
keperawatan(Aiken,2013).
Kode etik profesi disusun dan disahkan oleh organisasi profesinya sendiri yang
akan membina anggota profesinya baik secara nasional maupun internasional. konsep
etik yang merupakan panduan profesi merupakan tanggung jawb dari anggota untuk
melaksanakannya.profesi keperawatan sebagai profesi yang professional dan
mempunyai nilai-nilai moral dalam melakukan praktiknya maka kode etik sangatlah
14

diperlukan. perawat sebagai anggota profesi keperawtan hendaknya menjalankan


kode etik keperawatan yang telah dibuat dengan sebaik-baiknya dengan tetap
memegang teguh dan selalu dilandasi oleh nilai-nilai moral profesionalnya.
(Misparsi,2015).
Etika keperawatan memberikan keputusan tentang tindakan yang diharapkan
benar-benar tepat atau bermoral. Etika keperawatan sebagai pedoman
menunmbuhkan tanggung jawab atau kewajiban bagi anggotanya tentang hak-hak
yang diharapkan oleh orang lain. Anggota profesi mempunyai pengetahuan atau
keterampilan khusus yang dipergunakan untuk membuat keputusan yang
mempengaruhi orang lain. (samporno,2015).
Etika profesi keperawatan merupakan practice discipline dan sebagai
implimentasi diwujudkan dalam asuhan praktik keperawatan. Perawat harus
membiasakan diri untuk sepenuhnya menerapkan kode etik yang ada sebagai
gambaran tanggung jawab dalam praktik keperawatan. (priharjo,2015).

2.3.3 Prinsip-prinsip etika keperawatan


Prinsip etika keperawatan adalah menghargai hak dan martabat manusia, tidak
akan pernah berubah. Prinsip ini juga diteapkan baik dalam bidang pendidikan
maupun pekerjaan. Juga dalam hak-haknya memperoleh pelayana kesehatan. Ketika
menambil keputusan klinis, perawat seringkali mengandalkan pertimbangan mereka
dengan menggunakan kedua konsekwensi dan prinsip serta kewajiban moral yang
12
universal. Hal yang fundamental dari prinsip ini adalah pengharggan atas sesama.
Macam-macam prinsip etika keperawatan :
1. Autonomy (Otonomi)
Prinsip otonomi didasarkan keyakinan bahwa individu mampu berfikir logis
dam memutuskan. Prinsip otonomi ini adalah bentuk respek terhadap seseorang, di
pandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional. Otonomi
merupakan hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri.
Perawatan professional mereflesikan otonomi saat perawat menghargai hak hak
pasien dalam membuat keputusan tentang keperawatan dirinya. Dengan kata lain
otonomi adalah hak dari pasien untuk memulai dengan yang kita sarankan atau
mengatur dirinya sendiri.
2. Beneficience (berbuat baik)
15

Benefisiensi berarti mengajarkan sesuatu yang baik dengan lainya. Kebaikan


juga memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan
atau kejahatan dan peningkatan kebaikan dari dan orang lain. Dapat di artikan juga
melakukan yang baik dan tidak merugikan pasien atau tidak menimbulkan bahaya
bagi pasien.
3. Justice (keadilan)
Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terapi yang sama dan adil terhadap orang
lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal, dan kemanusiaan. Nilai ini di
reflesikan dalam praktek professional ketika perawat bekerja untuk hal yang benar
sesuai hukum, standar praktek keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas
pelayanan kesehatan. Justice dapat di artikan juga prinsip untuk bertindak keadilan
bagi setiap individu, setiap individu mendapat perlakuan dan tindak yang sama.
4. Nonmelesicience (tidak merugikan)
Prinsip ini berarti segala tindakan yang dilakukan pada klien tidak
13
menimbulkan bahaya atau cidera secara fisik dan psikologis. Biasanya sama artinya
dengan beneficience.
5. Veracity (kejujuran)
Prinsip veracity yaitu penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh
pemberian layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap pasien dan
untuk meyakinkan bahwa pasien sangat mengerti. Prinsip ini berhubungan dengan
kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Dengan kata lain prinsip ini
merupakan prinsip moral dimana kita mempunyai kewajiban untuk mengatakan yang
sebenarnya atau tidak membohongi orang lain atau pasien.
6. Fidelity (loyality/ketaatan)
Prinsip fidelity di butuhkan untuk menghargai janji dan komitmenya terhadap
orang lain. Perawat setia pada komitmenya dan menepati janji serta menyimpan
rahasia pasien.
7. Akuntabilitas
Prinsip ini berhubungan erat dengan fidelity yang berarti bahwa tanggung
jawab pada setiap tindakan dan dapat digunakan untuk menilai orang lain.
Akuntabilitas merupakan standar pasti yang mana tindakan seorang professional
dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

2.3.4 Contoh Prinsip-prinsip Etika Keperawatan.


1. Prinsip Keadilan
16

Semua pasien berhak mendapatkan pelayanan yang sama tidak membeda-


bedakan dalam apapun.
2. Prinsip Otonomi
Bawahan mengatur sendiri apa yang seharusnya di jalankan tetapi tetap di
awasi oleh atasan
3. Prinsip kejujuran
Perawat tidak boleh membocorkan informasi yang di peroleh dari pasien.
4. Prinsip Benefisience
Setiap perawat harus dapat merawat dan memperlakukan pasien dengan baik.
5. Prinsip Nonmaleficience
Saat menangkap klien yang jatuh, perawat memegang klien dengan cukup erat
sehingga menyebabkan lebam pada lengan klien.

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Keperawatan profesional mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut yaitu :
Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanana
kesehatan sesuai dengan kebijakan umum pemerintah khususnya pelayanan atau
asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas. Dengan
demikian peran dan fungsi perawat itu sangat penting untuk pelayanan kesehatan,
demi meningkatkan dan melaksanakan kualitas kesehatan yang lebih baik.
Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap perilaku yang
dipertanggung jawabkan ,etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang salah dan
didalam etik terdapat nilai-nilai moral yang merupakan dasar dari perilaku
manusia(niat). Prinsip –prinsip moral telah banyak diuraikan dalam teori termasuk
didalamnya bagaimana nilai-nilai moral di dalam profsi keperawatan. Penerapan
nilai moral professional sangat penting dan sesuatu yang tidak boleh di tawar lagi dan
harus dilaksanakan dalam praktek keperawatan. Setiap manusia mempunyai hak
17

dasar dan hak untuk berkembang dmikian juga bagi pasien sebagai penerima asuhan
keperawatan mempunyai hak yang sama walaupun sedang dalam kondisi sakit.
Demikian juga perawat sebagian pemberi asuhan keperawatan

3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar
dapat mengetahui dan memahami peran dan fungsi perawat.
1. Pentingnya membuat standar praktek keperawatan yang jelas dan dapat
15
diprtanggung jawabkan.
2. Perlunya peraturan atau perundang-undangan yang mengatur dan sebagai
bentuk pelindung hukum baik pemberi dan penerima praktek keperawatan.
3. Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adnya
perangkat-perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara baik
dilapangan.
4. Sebgai seorang mahasiswa,khususnya mahasiswa fakultas keperawatan kita
14 segala bentuk etim maupun isu eti
harus mengetahui dengan pasti
keperawatan,dan makalah ini merupakan salah satu bagian pembelajran yg
sesuai.
18

DAFTAR PUSTAKA

Aiken,2013. Etika. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama


Misparsi,2015. Etika Kperawatan. Jakarta : Widya Merdeka
Notoatmodjo, Soekijo.2010. Etika dan Hukkum Kesehatan.Jakarta : PT Rineka
Cipta
samporno,2015. Dasar-dasar ilmu Keperawatan. Jakarta : Gunung Agunng
priharjo,2015. Prinsip-prinsip Keperawatan.Yogyakarta :Abdi Yogyakarta
Kozier,(2010).Fundomentals of Nursing :concept theory
andpractices.Philadelphia. Addison Wesley.
19

Você também pode gostar