Você está na página 1de 2

ANALISIS CERPEN

GILANG

Oleh:Hasan Irsyad

yang dimuat dalam koran jawa pos edisi minggu,13 mei 2018

A. Sinopsis cerpen

Gilang adalah murit kesayanganku walaupun dia punya keterbatasan untuk


menangkap kepahaman materi yang ada di sekolah dengan cepat tapi dia
punya hal yang istimewah dan berharga diantara teman-temannya yang lain..
Dia anak yang jujur (kelihatanya) dan selalu menurut jika diperintah. Namun
fakta yang kutahu saat ini seperti menyimpang jauh.
Gilang. Dia berbohong mengenai tugas cerpen yang kuberikan. Entah,
kenapa dia begitu lihai dalam berbohong. Tampak polos dengan mengcopy-
paste cerpen dari internet tanpa merubah apapun dan hanya ditambah ketikan
nama dan kelas. Tentu dengan mudah aku bisa membuat dia ketakutan
karena telah terbongkar semua kebohongannya.
Dia menjadi murit kesayanganku hanya karena dia penurut dan terlihat jujur.
Berapapun nilai yang dia dapat, pasti akan aku hargai. Namun kenapa dia
berbohong? Apa dia takut jika nanti aku marah? Dan dia harus mencoba
jujur yang dimulai dengan membuat karangan cerpen dari pemikirannya
sendiri.

B. IDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DALAM CERPEN GILANg

Tema: Kejujuran
Latar : a. tempat : sekolah (ruang guru)

Bukti: pada paragraf 1 yaitu ‘... Kuminta dia menemuiku langsung di


ruang guru...’

b. waktu : 1. siang hari

Bukti: pada paragraf 1 yaitu ‘kali ini aku memanggilnya selepas jam
pulang sekolah,....’

2. Minggu lalu

Bukti:’ ... tapi kemudian aku bertanya-tanya setelah kejadian minggu


lalu...’
Alur : campuran
Tokoh dan penokohan : Tokoh utama : Gilang yaitu muncul sebanyak 136 kali
sedangkan Aku (guru gilang) yang hanya muncul 82 kali
1. Gilang
 Kurang pintar
Bukti: paragraf 2 yaitu ’Gilang bukan murit yang gemilang, bahkan dia
termasuk yang terlambat,..’
 Penurut
Bukti: paragraf 5 yaitu ‘dia juga sangat penurut’ dan paragraf 21 yaitu
‘Dia memang penurut. Waktu istirahat dia mendatangiku....’
 Pembohong
Bukti: paragraf 16 yaitu ‘...tapi mengapa? Mengapa dia berbohong?
Semakin aku dengar ceritanya,semakin aku yakin dia seorang
pembohong ulung. Sudah pasti bukan sekali ini saja dia berbohong’. Dan
pada paragraf 23 yaitu ‘ dia pembohong. Anak ini sudah terbiasa
berbohong...’
 Polos
Bukti: paragraf 9 yaitu’Polos sekali! Kecanggihan internet meracuninya
...’
2. Aku (guru gilang)
 Sabar
Bukti: paragraf 3 yaitu ‘... kadang-kadang aku tunggu dia mencatat
sebelum menerangkan materi berikutnya...’
 Tegas
Bukti: paragraf 29 yaitu ‘...ketika dia mendapat nilai 30, aku tidak
marah. Justru ketika dia berbohonglah aku memarahinya’.
Sudut pandang : orang kedua (menceritakan gilang)
Amanat: kejujuran itu penting dari segalanya. Seburuk apapun hasil yang
didapat, kita harus menerimanya. Karena itu yang terbaik dan paling penting
daripada lainnya. (terima dengan lapang dada dari hasil yang dapat tanpa ada
kecurangan seperti berbohong).
Nama pengarang: Hasan Irsyad
Latar belakang pengarang: penulis sekaligus pengajar asal sidoarjo, alumni
Universitas Muhammadiyah Surabaya. Aktif di komunitas malam puisi
Sidoarjo.

Dhea Ayuning Kraton/10/XI MIPA 5

Você também pode gostar