Você está na página 1de 7

Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menentukan nilai dan arah vektor resultan, yaitu

dengan metode grafis dan metode analitis.


MENENTUKAN VEKTOR RESULTAN DENGAN METODE GRAFIS
Dengan menggunakan metode segitiga dan poligon, kita dapat melukis vektor resultan dari
dua buah vektor atau lebih. Dari gambar vektor resultan tersebut, kita dapat menentukan
besar dan arah vektor resultan dengan melakukanpengukuran (bukan menghitung). Cara
menentukan vektor resultan seperti ini disebut metode grafis. Sekarang, bagaimana
menentukan vektor resultan dengan metode grafis ? di baca terus ya, hehe….
Langkah-langkah menentukan besar dan arah vektor resultan dengan metode grafis, adalah
sebagai berikut :

1. tetapkan sumbu X positif sebagai acuan menentukan arah. Ingat, sudut positif


diukur dengan arah berlawanan arah jarum jam, sedangkan sudut negatif diukur
dengan arah searah jarum jam.
2. gambar setiap vektor yang akan dijumlahkan (lihat kembali menggambar
penjumlahan vektor menggunakan jajaran genjang)
a. Arah vektor digambar terhadap sumbu x positif dengan menggunakan
busur  derajat
3. gambar vektor Resultan dengan metode segitiga (untuk 2 vektor) dan metode
poligon (lebih dari 2 vektor)
4. ukur panjang vektor Resultan dengan mistar, sedangkan arah vektor Resultan
diukur terhadap sumbu x positif dengan busur derajat
5. tentukan besar dan arah vektor Resultan :
a. Besar vektor Resultan sama dengan hasil kali panjang vektor
resultan (langkah 4) dengan skala panjang(langkah 2b)
b. Arah vektor resultan sama dengan sudut yang dibentuk oleh vektor
resultan terhadap sumbu x positif yang telah diukur dengan busur derajat

Contoh soal :
Tentukan besar dan arah vektor resultan dari vektor perpindahan A sepanjang 20 m dengan
arah -30o terhadap sumbu x positif (arah mendatar ke kanan) dan vektor perpindahan B
sepanjang 30 m dengan arah +45o terhadap sumbu x positif.
Petunjuk :
Kita harus menetapkan skala panjang terlebih dahulu. Setelah itu, gambar vektor A dan B
secara terpisah. Terakhir, gambar vektor resultan R=A+B dengan metode segitiga atau
poligon, lalu kita menentukan besar dan arahnya
Panduan solusi :
Langkah 1, misalnya kita menetapkan skala panjang vektor perpindahan 5 m = 1 cm
(catatan : anda dapat menetapkan skala sesuai dengan kemauan anda,penetapan skala di
atas hanya sebagai contoh). Dengan demikian, besar perpindahan 20 m digambar dengan
panjang vektor 4 cm (ingat, 20 : 5 = 4), dengan arah -30o terhadap sumbu x positif (gambar
a).
Langkah 2,  gambar vektor perpindahan B (besarnya 30 m) dengan panjang tanda panahnya
6 cm (ingat, skala yang kita tetapkan 5 m = 1 cm, jadi 30 m = 6 cm) dan arahnya sebesar
45o terhadap sumbu x positif. (gambar b). Lihat gambar di bawah.
Langkah 3, gambar vektor resultan R = A + B (gambar c)

Langkah 4, ukur panjang vektor R dengan mistar dan arah vektor R dengan bujur sangkar.
Besar vektor R diperoleh dengan mengalikan panjang vektor R dengan skala panjang vektor
(Catatan : menentukan besar dan arah vektor Resultan dengan metode grafis merupakan
salah satu pendekatan. Ketelitian hasil yang diperoleh juga sangat bergantung pada skala
gambar, ketelitian mistar, busur derajat  serta  ketepatan anda dalam menggambar dan
membaca skala. Jika anda ingin menentukan besar dan arah vektor Resultan secara lebih
tepat, dapat digunakan perhitungan matematis (bukan dengan pengukuran), yakni
menggunakan  metode analitis)
MENENTUKAN VEKTOR RESULTAN DENGAN METODE ANALITIS
Dalam menentukan besar dan arah vektor Resultan dengan metode analitis, kita dapat
menggunakan 2 cara yaitu menggunakan Rumus Cosinus dan menggunakan Vektor
Komponen.
Menentukan Vektor Resultan segaris kerja (ingat kembali pelajaran SMP)
Di SMP kita telah belajar tentang vektor resultan untuk dua vektor gaya yang segaris kerja
(searah atau berlawanan arah). Kali ini kita ulangi kembali, sebagai dasar sebelum
menghitung vektor resultan dengan rumus Cosinus.
Kita meninjau vektor perpindahan yang segaris kerja. Misalnya kamu berpindah sejauh 200
m ke arah timur (vektor A), lalu berjalan kembali arah barat sejauh 300 m (vektor
B).berapakah perpindahan total yang kamu lakukan dihitung dari kedudukan awalmu ?
Panduan Jawaban :
Untuk vektor2 yang segaris kerja, arahnya dapat dibedakan dengan memberi tanda + dan -.
Jika kita tetapkan arah timur bertanda +, maka arah barat bertanda -. Berdasarkan
ketetapan kita tadi, maka besar vektor A = +200 m dan besar vektor B = -300 m. dengan
demikian besar vektor Resultannya adalah : R = A + B = (+200 m) + (-300 m) = 200 m –
300 m = -100 m (tanda – hanya menunjukan bahwa arah vektor Resultan ke barat atau
sesuai dengan arah vektor B)
(pada gambar ditetapkan skala 50 m = 1 cm)
Melalui contoh di atas, diketahui bahwa operasi penjumlahan dalam berhitung berlaku untuk
resultan dari dua vektor yang berlawanan arah. Demikian juga dua vektor yang searah.
Menentukan vektor Resultan Pada Segitiga Siku-siku
Apakah hitungan vektor tetap memenuhi hukum berhitung jika perpindahan berlaku untuk
dua dimensi ? untuk menjawabnya, perhatikan contoh berikut ini.
Dari kedudukan awalmu, kamu berjalan ke timur sejauh 300 m (vektor A), lalu berbelok ke
selatan sejauh 400 meter (vektor B). Apakah perpindahan totalmu 700 m ? atau 100 m ?
Panduan jawaban :
Terlebih dahulu kita tetapkan skala perpindahan, misalnya 100 m = 1 cm. dengan demikian,
perpindahan ke timur sejauh 300 m digambar dengan panjang vektor 3 cm, sedangkan
perpindahan ke selatan sejauh 400 m digambar 4 cm. lihat gambar di bawah

Untuk menentukan vektor resultan di atas, kita tidak bisa menggunakan hukum berhitung
seperti pada dua atau lebih vektor yang segaris, karena dua vektor tersebut tidak segaris
kerja. Vektor resultan dapat kita tentukan besarnya menggunakan rumus Pythagoras dalam
segitiga siku-siku.
Jadi, besar vektor Resultan = 500 m
Menentukan arah vektor Resultan
Kita sudah mengetahui besar vektor Resultan. Bagaimana dengan arah vektor Resultan
tersebut ? untuk menentukan arah vektor Resultan terhadap salah satu vektor
komponennya, kita menggunakan rumus Sinus, Cosinus dan Tangen pada segitiga.
Perhatikan gambar di bawah ini.

Karena diketahui besar vektor komponen A (300 m) dan besar vektor komponen B (400 m),
maka dalam menentukan arah vektor Resultan, kita menggunakan Rumus Tangen.

Menentukan Vektor Resultan dengan Rumus Cosinus


Kita telah menghitung vektor resultan dari dua vektor yang segaris kerja dan dua vektor
yang saling tegak lurus. Bagaimana-kah menghitung vektor resultan untuk dua vektor yang
tidak segaris kerja dan tidak saling tegak lurus ? wah, mumet ah…. 
Kita bisa menghitung vektor resultan dari dua vektor yang berarah sembarang dengan
menggunakan rumus cosinus, bukan rumus mas cosa 
Rumus Cosinus yang digunakan untuk menghitung resultan besar dua vektor yang arahnya
sembarang adalah :

Dari mana asal rumus ini ? tiba-tiba nongol di sini ? silahkan bertanya kepada guru
matematika anda. Yang pasti cara penurunan rumus ini dijelaskan pada pelajaran
matematika SMA (kelas X deh kayanya) mengenai cosinus dan rumus sinus dalam suatu
segitiga sembarang.
Agar penasaran atau kebingunganmu berkurang, mari kita pelajari hal ini tapi hanya secara
umum.
Misalnya terdapat dua vektor, F1 dan F2 sebagaimana tampak pada gambar di bawah.

Jika besar vektor resultan dihitung dengan rumus cosinus, bagaimana dengan arahnya ?
dihitung dengan rumus apakah ? rumus lagi… rumus lagi 
Kita menggunakan rumus sinus.
Perhatikan kembali gambar di atas.  Arah vektor Resultan dapat dihitung menggunakan sinus
pada segitiga OPQ.
Contoh soal :
Dua vektor F1 dan F2 memiliki pangkal berhimpit, di mana besar F1 = 4 N dan besar F2 = 3 N.
jika sudut yang dibentuk kedua vektor adalah 60 o, berapakah besar dan arah vektor
resultan ?

Panduan Jawaban :
Besar vektor resultan kita hitung menggunakan persamaan di atas :

Bagaimana dengan arahnya ?


Arah vektor resultan =

Você também pode gostar