Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
didefinisikan sebagai derajat suatu pengukuran bebas dari random error sehingga
observer, variasi subjek dan variasi instrumen. Menurut Wood dan Haber (2006),
Ekuivalensi (equivalency)
instrumen. Instrumen yang baik akan menghasilkan nilai uji kesepakatan yang
baik pula. Uji reliabilitas dengan metode ini sering dilakukan pada jenis instrumen
pedoman observasi.
suatu instrumen yang dilakukan dengan cara menilai apakah 2 orang atau lebih
1
Penilaian ini dapat dilakukan dengan 3 metode, antara lain: Percent
Agreement dan Cohen’s Kappa dilakukan untuk menilai reliabilitas dari suatu
instrumen yang mneghasilkan data nominal dari suatu hasil observasi. Sedangkan
untuk data berskala interval dan rasio dilakukan menggunakan uji Pearson’s
antar observer.
Dari beberapa variabel yang diteliti dalam penelitian ini terdapat variabel
yang berskala ordinal yaitu variabel refleks kornea, doll’s eye, facial grimacing
(wajah meringis), ukuran pupil, respon pupil terhadap cahaya, pola pernafasan
dan tekanan darah, sehingga untuk variabel ini uji reliabilitas dilakukan dengan
metode Cohen’s Kappa. Sedangkan untuk data yang berskala interval dan rasio
adalah variabel nilai GCS, frekuensi pernafasan, denyut nadi dan suhu tubuh di uji
Cohen’s Kappa
agreement yang aktual dan proportion agreement yang terjadi karena peluang.
2
3. Agreement not by chance, yaitu proporsi pengukuran yang menunjukkan
kesepakatan antara kedua observer yang terjadi bukan karena peluang. Dapat
agreement by chance.
atau
selama pengukuran.
3
Observer 2
Ya Tidak
a b
Ya
Observer 1 c d
Tidak
Observer 2
Ya Tidak
7 1
Ya
Observer 1 1 3
Tidak
4
= 0,6 x 0,6 x 0,3 x 0,3
= 45%
5. Nilai Kappa
83%−45% 38%
= 100%−45% = 55% = 0,6
Observer 2
Ya Tidak
6 1
Ya
Observer 1 1 4
Tidak
5
1. Proporsi observed agreement
6+4 10
= 12 = 83 %
12
5. Nilai Kappa
83%−49% 34%
= 100%−49% = 51% = 0,6
6
Observer 2
Ya Tidak
7 1
Ya
1 3
Observer 1
Tidak
= 45%
5. Nilai Kappa
83%−45% 38%
= 100%−45% = 55% = 0,6
7
Variabel ukuran pupil
Observer 2
Normal Anisokor
7 2
Normal
Observer 1
0 3
Anisokor
= 2,8%
8
3. Agreement not by chance
5. Nilai Kappa
83%−2,8% 80,2%
= 100%−2,8% = 97,2% = 0,8
Observer 2
Normal lambat
7 1
Normal
Observer 1
1 3
Lambat
9
1. Proporsi observed agreement
7+3 10
= 12 = 83 %
12
= 45%
5. Nilai Kappa
83%−45% 38%
= 100%−45% = 55% = 0,6
10
Observer 2
Normal Tidak
9 0
Normal
Observer 1
1 2
Tidak
= 66 %
= 91% - 66% = 25 %
= 100% - 66% = 34 %
5. Nilai Kappa
91%−66% 25%
= 100%−66% = 34% = 0,73
11
Variabel tekanan darah
Observer 2
Hipertensi derajat 1
Observer 1 1 5
Hipertensi derajat 2
5+5 10
= 12 = 83 %
12
= 6,2 %
12
3. Agreement not by chance
5. Nilai Kappa
83%−6,2% 76,8%
= 100%−6,2% = 93,8% = 0,8
antara peliti dengan numerator sama. Bila nilai koefisien Kappa > 0,6 atau p value
& alpha (0,05), maka persepsi antara peneliti dengan numerator terdapat
Untuk data berskala interval atau rasio, uji reliabilitas dilakukan dengan
adalah:
13
Untuk mendapatkan nilai r, terlebih dahulu menghitung ∑X, ∑Y, X², Y²,
12𝑥1523−(136𝑥134)
r=
√(12x1548−136)2 (12x1504−134)²
18276−18224
r=
√(18576−18496)(18048−17956)
52
r = √7360 = 0,8
df = 12 – 2 = 10.
14
Berdasarkan tabel nilai kritis Pearson’s r, didapatkan r tabel = 0,576. Jadi
dapat disimpulkan bahwa r hitung (0,8) > r tabel (0,576), artinya terdapat korelasi
korelasi Pearson 0,93 dengan nilai P-value/sig 0,00 (<0,05) artinya terdapat
𝑁∑XY − (∑X)(∑Y)
r𝑥𝑦 =
√[N∑X 2 − (∑X)2 ][N∑Y 2 − (∑Y)²]
15
12𝑥113900−(1167𝑥1162)
r=
√(12x114375−1167)2 (12x113450−1162)²
1366800−1356054
r=
√(1372500−1361889)(1361400−1350244)
10746
r = √118376316
10746
r = 10880 = 0,98
df = 12 – 2 = 10.
dapat disimpulkan bahwa r hitung (0,98) > r tabel (0,576), artinya terdapat
korelasi Pearson 0,98 dengan nilai P-value/sig 0,00 (<0,05) artinya terdapat
Correlations
no_responde
n peneliti numerator
no_responden Pearson Correlation 1 -,322 -,335
Sig. (2-tailed) ,307 ,288
N 12 12 12
peneliti Pearson Correlation -,322 1 ,988(**)
Sig. (2-tailed) ,307 ,000
N 12 12 12
numerator Pearson Correlation -,335 ,988(**) 1
Sig. (2-tailed) ,288 ,000
N 12 12 12
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
16
Variabel denyut nadi
𝑁∑XY − (∑X)(∑Y)
r𝑥𝑦 =
√[N∑X 2 − (∑X)2 ][N∑Y 2 − (∑Y)²]
12𝑥81680−(989𝑥983)
r=
√(12x82133−989)2 (12x81253−983)²
980160−972187
r=
√(985596−978121)(975036−966289)
7973
r = √65383825
7973
r = 8086 = 0,98
df = 12 – 2 = 10.
dapat disimpulkan bahwa r hitung (0,98) > r tabel (0,576), artinya terdapat
korelasi Pearson 0,98 dengan nilai P-value/sig 0,00 (<0,05) artinya terdapat
17
Variabel suhu tubuh
𝑁∑XY − (∑X)(∑Y)
r𝑥𝑦 =
√[N∑X 2 − (∑X)2 ][N∑Y 2 − (∑Y)²]
12𝑥16485,8−(444𝑥445,5)
r=
√(12x16431−444)2 (12x16541,8−445,5)²
197829,6−197802
r=
√(197172−197136)(198501,6−198470,2)
27,6
r = √1130,4
27,6
r = 33,6 = 0,82
df = 12 – 2 = 10.
18
Berdasarkan tabel nilai kritis Pearson’s r, didapatkan r tabel = 0,576. Jadi
dapat disimpulkan bahwa r hitung (0,82) > r tabel (0,576), artinya terdapat
korelasi Pearson 0,82 dengan nilai P-value/sig 0,00 (<0,05) artinya terdapat
12𝑥5184−(248𝑥247)
r=
√(12x5216−248)2 (12x5165−247)²
19
62208−61256
r=
√(62592−61504)(61980−61009)
952
r = √1056448
952
r = 1027,8 = 0,92
df = 12 – 2 = 10.
dapat disimpulkan bahwa r hitung (0,92) > r tabel (0,576), artinya terdapat
korelasi Pearson 0,92 dengan nilai P-value/sig 0,00 (<0,05) artinya terdapat
20