Você está na página 1de 18

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkatnya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini kami membahas Analisis Lingkungan Eksternal.

Dalam makalah ini berisi tentang definisi analisis lingkungan eksternal, tujuan lingkunga
eksternal,analisis lingkungan eksternal, faktor-faktor lingkungan eksternal, analisis
lingkungan industry dan studi kasus. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lingkungan eksternal perusahaan seringkali bersifat menantang dan kompleks. Karena
efeknya terhadap kinerja, perusahaan harus mengembangkan kemampuan yang di butuhkan
untuk mengidentifikasi pelung dan ancaman yang ada dalam lingkungan eksternal.
Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-komponen atau variable lingkungan
yang berada atau berasal dari luar organisasi atau perusahaan. Komponen tersebut cenderung
berada di luar jangkauan organisasi, artinya organisasi atau perusahaan tidak bisa melakukan
intervensi terhadap komponen-komponen tersebut.

Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan umum (elemen
dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industry dan perusahaan-perusahaan di
dalamnya) dan lingkungan industry (faktor-faktor ancaman masuknya peserta, pemasok,
pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan yang mempengaruhi perusahaan dan
tindakan serta tanggapan bersaing). Melengkapi pengertian perusahaan akan lingkungan
eksternal adalah analisis pesaing. Analisis lingkungan sering kali harus mengasumsikan
lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas Negara atau batas.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah perbedaan antara lingkungan umum dengan lingkungan industry ?

2. Apa yang dimaksud dengan proses analisis lingkungan ?

3. Apa yang dimaksud dengan lima segmen dalam lingkungan umum ?

4. Bagaimana sebuah perusahaan menerapkan kode etik dalam mempelajari lingkungan


eskternal ?

5. Bagaimana peran pemasok dalam perusahaan industry ?


BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Analisis Lingkungan Eksternal


Yang dimaksud dengan lingkungan eksternal perusahaan adalah faktor-faktor di luar kendali
perusahaan yang dapat mempengaruhi pilihan arah dan tindakan, struktur organisasi, dan
proses internal perusahaan. adapun definisi lainnya mengatakan Lingkungan diartikan
menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan
kehidupan manusia. Sedangkan Analisis lingkungan adalah suatu proses monitoring terhadap
lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mengidentifikasikan peluang (opportunities) dan
tantangan (threats) yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.

Lingkungan eksternal bisa dikatakan sebagai komponen-komponen atau variable lingkungan


yang berada atau berasal dari luar organisasi atau perusahaan. Komponen tersebut cenderung
berada di luar jangkauan organisasi, artinya organisasi atau perusahaan tidak bisa melakukan
intervensi terhadap komponen-komponen tersebut. Komponen itu lebih cenderung
diperlakukan sebagai sesuatu yang given atau sesuatu yang mau tidak mau harus diterima,
tinggal bagaimana organisasi berkompromi atau menyiasati komponen-komponen tersebut.
Menurut Chuck Williams mengatakan bahwa lingkungan eksternal semua kejadian diluar
perusahaan yang memiliki pontensi untuk mempengaruhi perusahaan. T.Hani Handoko
mengatakan bahwa Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar perusahaan yang
sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh
manajer.

B. Tujuan Analisis Lingkungan


Tujuan analisis lingkungan dilakukan agar organisasi dapat mengantisipasi lingkungan
organisasi sehingga dapat bereaksi secara cepat dan tepat untuk kesuksesan organisasi.
Untuk maksud tersebut banyak sekali pengelompokan variabel-variabel yang diperkirakan
member pengaruh nyata terhadap pencapaian tujuan organisasi. Yang selalu diusahakan
adalah berusaha melengkapi variable-variabel tersebut akan tetapi tidak akan pernah bisa
sekomplit yang diharapkan karena para pengambil keputusan harus berpacu dengan waktu
dalam proses “Decission Making”. Akan tetapi, satu hal yang perlu diingat bahwa tidak ada
satu pun cara yang bisa dikatakan terbaik untuk menganalisis lingkungan bisnis. Kesemuanya
harus dikembalikan kepada “konteks” kepada situasi dan kondisi yang dihadap perusahaan.
Tujuan analisis lingkungan menurut perusahaan Untuk menyediakan kemampuan dalam
menggapai masalah-masalah kritis dalam lingkungan bagi manajemen perusahan,
menyelidiki kondisi masa depan dari lingkungan organisasi dan kemudian mencoba
masukkannya kedalam pengambilan keputusan organisasi, dan mengenali masalah-masalah
mendesak yang signifikan bagi perusahaan, dan memberikan prioritas terhadap masalah
tersebut, serta mengembangkan sutau rencana untuk menanganinya.

C. Analisis Lingkungan Eksternal


Kebanyakan perusahaan menghadapi lingkungan eksternal yang berkembang secara cepat,
kompleks dan global yang membuatnya semangkin sulit diinterpretasikan. Untuk
menghadapi lingkungan yang sering kali tidak jelas dan tidak lengkap, perusahaan dapat
menempuh cara yang disebut analisis lingkungan eskternal (external environmental analysis)
proses ini meliputi empat kegiatan yaitu : scanning, monitoring, forecasting dan assessing.
Tujuan dalam mempelajari lingkungan umum untuk mengidentifikasi berbagai peluang dan
ancaman. Peluang (opportunities) adalah kondisi-kondisi dalam lingkungan umum yang
dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis. Sedangkan ancaman (threat)
adalah kondisi-kondisi dalam lingkungan umum yang dapat mengganggu usaha perusahaan
dalam memcapai daya saing strategis. Dari 4 komponen analisis lingkungan diuraikan
sebagai berikut :

1. Scanning
Scanning adalah usaha untuk mempelajari seluruh segmen dalam lingkungan umum.
Melalui scanning, perusahaan mengidentifikasi sinyal-sinyal awal perubahan yang
mungkin terjadi dalam lingkungan umum dan mendeteksi setiap perubahan yang sedang
terjadi. Dengan scanning, analis secara khusus berhubungan dengan informasi dan data
yang tidak jelas, tidak lengkap dan tidak berkaitan satu sama lain.
2. Monitoring
Pada saat melakukan monitoring, para analisi mengamati perubahan lingkungan untuk
melihat apakah, sebenarnya, suatu kecendurungan sedang berkembang. Hal penting untuk
suksesnya suatu monitoring adalah kemampuan untuk mendeteksi arti dari setiap
kejadian lingkungan. Sebagai contoh, kecendurungan baru dalam hal dengan pendidikan
dapat diperkirakan dari perubahandalam dana pusat dan Negara bagian untuk lembaga
pendidikan, perubahan dalam persyaratan kelulusan sekolah menengah, atau perubahan
isi kurikulum sekolah tinggi. Dalam hal ini analis akan menentukan apakah peristiwa
yang berbeda ini menggambarkan suatu kecendurngan dalam pendidikan, dan jika
memang demikian, apakah data informasi lainnya harus dipelajari untuk memantau
kecendurangan tersebut.
3. Forecasting
Scanning dan monitoring berhubungan dengan apa yang terjadi dalam lingkungan umum
pada suatu waktu tertentu. Saat melakukan forecasting, analis mengembangkan proyeksi
tentang apa yang akan terjadi, dan seberapa cepat, sebagai hasil perubahan dan
kecenderungan yang dideteksi melalui scanning dan monitoring. Sebagai contoh, analis
dapat memperkirakan waktu yang dibutuhkan suatu teknologi baru utnuk mencapi pasar.
Atau mereka juga dapat memperkirakan kapan prosedur pelatihan perusahaan yang
berbeda dibutuhkan untuk menghadapi perubahan komposisi angkatan kerja, atau berapa
lama waktu yang diperlukan bagi perubahan dalam kebijakan perpajakan pemerintah
untuk mempengaruhi pola konsumsi pelanggang.
4. Assessing
Tujuan dari assessing adalah untuk menentukan saat dan pengaruh perubahan lingkungan
serta kecenderungan dalam manajemen strategis suatu perusahaan. Melalui scanning,
monitoring dan forecasting, analis dapat mengerti lingkungan umum. Selangkah lebih
maju, tujuan dari assessment adalah untuk menentukan implikasi dari pengertian itu
terhadap organisasi, tanpa assessment, analis akan mendapatkan data yang menarik, tanpa
mengetahui relevansinya.
D. Faktor-Faktor Lingkungan Eksternal
a. Lingkungan umum (General environment)
Mencakup elemen dalam masyarakat luas yang dapat mempengaruhi suatu industry dan
perusahaan-perusahaan di dalamnya. Elemen-elemen ini dikelompokkan ke dalam
segmen lingkungan (environmental segments), yang terdiri dari
1. Segmen Demografis
Demografis sangat berhubungan dengan besarnya populasi, struktur usia, distribusi
geografis, komposisi etnis, dan distribusi pendapatan. Sebagaimana disebutkan
sebelumnya, perusahaan harus menganalisis demografis masyarakat umum, dari pada
hanya populasi domestic. Struktur Usia, dalam Negara-negara tertentu, seperti Amerika
Serikat, usia rata-rata populasi meningkat. Penyebabnya adalah tingkat kelahiran yang
menurun serta bertambahnya tingkat harapan hidup. Salah satu dampak yang timbul
adalah berupa beban tambahan pada sistem perawatan kesehatan. Dibalik semua ini,
perusahaan
dapat mengartikannya sebagai peluang untuk mengembangkan barang dan jasa untuk
memenuhi populasi yang semakin pajang usianya. Distribusi Geografis, selama
berpuluh-puluh tahun, Amerika Serikat telah mengalami pergeseran populasi dari utara
dan timur ke barat dan selatan. Demikian juga kecendurungan perpindahan dari daerah
metropolitan ke non-metropolitan terus berlanjut. Salah satu dampak perubahan ini adalah
pada dasar pengenaan pajak pemerintah local maupun Negara bagian. Komposisi Etnis,
dalam populasi suatu Negara akan selalu berubah. Di Amerika Serikat, komposisi etnis di
Negara bagian dan di kota dalam Negara bagian amat bervariasi. Bagi perusashaan,
tantanganya adalah agar waspada dan sensitive atas perubahan tersebut. Melalui
pengamatan yang teliti, perusahaan dapat mengembangkan dan memasarkan barang atau
jasa yang dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan unik serta kepentingan kelompok
etnis yang berbeda.

2. Segmen Ekonomi
Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah ekonomi suatu perusahaan beroperasi.
Faktor ekonomi berdampak langsung secara nyata pada berbagai strategi. Karena pola
konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relative berbagai segmen pasar, didalam
perencanaan strategis setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecendrungan ekonomi
di segmen-segmen yang mempengaruhi industrinya. Misalnya, bila suku bunga naik maka
dana yang diperlukan untuk menambah modal akan lebih mahal atau bahkan tidak
tersedia, penghasilan yang dibelanjakan menurun dan barang yang di beli menurun.

3. Segmen Politik
Faktor-faktor politik mencakup peraturan pemerintah pusat dan daerah serta aktivitas-
aktivitas politik yang dirancang untuk mempengaruhi perilaku bisnis. Para manajer harus
mengabaikan adanya kelompok penekan seperti LSM yang beroperasi dalam kerangka
legal politik untuk mempengaruhi perusahaan agar tidak mengabaikan tanggung jawab
sosial mereka. Faktor politik menetekan parameter legal dan regulasi yang membatasi
operasi perusahaan. Kendala politik dikenakan atas perusahaan melalui keputusan tentang
perdagangan yang adil, undang-undang antitrust, program perpajakan, ketentuan upah
minimum, kebijakan tentang polusi dan penetapan bunga, batasan administrative dan
banyak lagi tindakan yang di maksud untuk melindungi pekerja, konsumen, masyarakat
umum dan lingkungan

4. Segmen Sosial Budaya


Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan nilai-nilai,
sikap, opine dan gaya hidup dari orang-orang dilingkungan eksternal perusahaan yang
dikembangkan dari kondisi cultural, ekologi, demografis, religious, pendidikan dan etnis.
Seandainya sikap sosial berubah, maka untuk berbagai tipe pakaian, buku, aktivitas yang
menyenangkan dan lain-lain berubah juga. Seperti kekuatan-kekuatan lain dalam
lingkunagn eksternal yang jauh, kekuatan sosial adalah dinamis, dengan perubahan yang
konstan yang diakibatkan oleh usaha individu untuk memuaskan keinginan dan keperluan
mereka dengan mengenali dan mengadaptasi terhadap faktor-faktor lingkungan.
5. Segmen Teknologi
Kumpulan faktor-faktor kelima dalam lingkungan umum mencakup perubahan teknologi.
Untuk menghindari keusangan dan meningkatkan inovasi, suatu perusahaan harus sadar
mengenai perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi industrinya. Adaptasi teknologi
yang kreatif dapat memunculkan kemungkinan produk baru, perbaikan dalam produk
yang ada, atau dalam teknik manufacturing dan pemasaran.

b. Lingkungan Industri (industry environment)

Industry adalah kelompok perusahan yang menghasilkan produk yang mirip atau merupakan
pengganti satu sama lain. Dalam hal persaingan, perusahaan-perusahaan ini saling
mempengaruhi. Biasanya, industry terdiri atas berbagai ragam strategi bersaing yang
digunakan perusahaan dalam mengejar daya saing strategis dan profitabilitas tinggi. Semua
organisasi bisnis apa pun bidang utama usahanya, bagaimana pun tujuan dan berbagai
sasaran dirumuskan, filsafat yang dianut, gaya manajerial yang digunakan, proses yang
terjadi, teknologi yang diterapkan dan terlepas dari besarnnya dapat digolongkan pada dua
golongan besar, yaitu organisasi bisnis yang terlibat dalam industry yang menghasilkan
barang dan yang menghasilkan jasa.

Dibandingkan lingkungan umum, lingkungan industry memiliki efek yang lebih langsung
terhadap daya saing strategis dan profitabilitas. Intensitas bersaing dalam industry dan
potensi laba industry tersebut sebagaimana diukur dengan pengembalian atas investasi secara
jangka panjang merupakan fungsi lima kekuatan persaingan ancaman pesaing baru, pemasok,
pembeli, produk pengganti, serta intensitas persaingan antara para pesaing. Model lima
kekuatan yang dikembangkan oleh Michael Porter memperluas bidang untuk analisis
bersaing.

Faktor-Faktor Pendorong Persaingan dalam Industri

1. Ancaman dari Para Pendatang Baru

Produsen baru dapat membahayakan perusahaan-perusahaan yang telah ada. Produsen baru
menghasilkan kapasitas produksi tambahan. Kecuali permintaan terhadap barang meningkat,
tambahan kapasitas akan menekan agar biaya bagi pembeli menjadi rendah, yang
mengakibatkan turunnya penjualan dan laba bagi seluruh perusahaan dalam industry
tersebut. Sering kali produsen baru memiliki sumber daya dalam jumlah besar dan kemauan
yang kuat umtuk memperoleh pangsa pasar. Tetapi, hadirnya pesaing baru dapat mendorong
perusahaan- perusahaan yang ada menjadi lebih efektif dan efesien serta belajar bagaimana
pesaing dalam dimensi baru (misalnya saluran distribusi dalam computer).. Apabila
perusahaan menganggap untuk masuk kedalam suatu industry adalah sulit, atau apabila
perusahaan mengalami kerugian pesaing dalam memasuki suatu industry, maka saat itulah
rintangan untuk masuk timbul.

Persaingan merupakan kenyataan hidup dalam dunia bisnis. Sifat, bentuk dan intensitas
persaingan yang terjadi dan cara yang ditempuh oleh para pengambil keputusan strategic
untuk menghadapinya pada tingkat yang dominan mempengaruhi tingkat keuntungan suatu
perusahaan. Kenyataan ini dihadapi bukan hanya oleh perusahaan yang tergolong lemah,
tetapi juga oleh perusahaan yang kuat sekalipun. Salah satu faktor yang turut berpengaruh
ialah apabila ada pendatang-pendatang baru dalam industry tertentu. Kehadiran para
pendatang baru dikatakan sebagai ancaman karena para pendatang baru tersebut membawa
berbagai hal ke dalam industry seperti kemampuan baru keinginan merebut pangsa-pangsa
tertentu, tekonologi yang muntakhir, sarana dan prasarana yang lebih lengkap dan tenaga
kerja yang terdidik dan terlatih.

Dilain pihak harus ditekankan pula bahwa betapa pun para usahawan untuk
berkecimpung dalam bidang industry tertentu, yang mungkin baru baginya apakah tersebut
diupayakan supaya menjadi kenyataan dipengaruhi pula oleh bentuk, sifat dan kuat atau
lemahnya berbagai kendala yang harus dihadapi yaitu :

1) Keterbatasan industriawan yang bersangkutan untuk mengambil langkah-langkah


yang bersifat ekonomi berskala jual, jaringan distribusi, keuangan dan pengadaan
tenaga kerja yang kapabel dan memenuhi persyaratan dan segi-segi kehidupan
perusahaan.
2) Berkaitan dengan loyalitas para pelanggan sebagai pengguna produk yang
dihasilkan oleh perusahaan yang sudah lebih dahulu memproduksikan dan
memasarkan produk.
3) Keterbatasan usahawan yang bersangkutan memenuhi persyaratan.
4) Biaya –biaya tertentu yang harus dipikul oleh pendatang baru yang tidak perlu lagi
dipikul oleh berbagai perusahaan lainnya.
5) keterbatasan akses pada saluran distribusi barang yang dihasilkan.
6) kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah yang dapat membatasi kesempatan
bagi usahawan memasuki bidang industry tertentu.
2. Kekuatan Posisi Pemasok

Meningkatnya harga dan mengurangi mutu produk yang dijual adalah cara potensial yang
dapatr digunakan pemasok untuk mendapatkan kekuatan terhadap perusahaan-perusahaan
yang bersaing dalam suatu industry. Apabila perusahaan tidak dapat menutup peningkatan
biaya yang terjadi melalui struktur harganya, makan profitabilitasnya akan berkurang akibat
tindakan pemasok. Kelompok pemasok dikatakan berkuasa apabila terjadi :

1. Pemasok mendominasi penguasaan dan pemilikan bahan mentah atau bahan


tertentu, apalagi bila bahan mentah atau bahan baku tersebut bersifat langka
padahal produk hasil olahan bahan itu sangat di perlukan oleh para konsumen.
2. Bahan mentah atau bahan baku itu sulit dicari substitusinya karena berkaitan
langsung dengan spesifikasi produk tertentu.
3. Pembeli bukan merupakan konsumen penting bagi pemasok
4. Produk pemasok penting bagi pembeli.
5. Efektivitas produk pemasok menciptakan biaya peralihan yang tinggi bagi
pembeli.
6. Pemasok merupakan ancaman serius apabila berintegrasi ke depan kea rah
industry pembeli (misalnya produsen pakaian yang memilih membuka took
pakaian sendiri). Kredibilitas meningkat apabila pemasok memilih sumber daya
yang besar dan menyediakan produk yang amat bermutu. Keputusan Raplh
Lauren untuk membuka outlet sendiri merupakan ancaman serius bagi segmen-
segmen tertentu dalam industry eceran pakaian.

3. Kekuatan Posisi Pembeli

Perusahaan akan selalu berusaha untuk memaksimumkan pengembalian atas modal mereka.
Pembeli lebih suka membeli produk dengan harga serendah mungkin dimana industry dapat
memperoleh pengembalian serendah mungkin yang dapat di terima. Untuk mengurangi
biaya, pembeli akan menuntut kulaitas yang lebih tinggi, pelayanan yang lebih baik, serta
harga yang lebih murah. Hasil ini dapat dicapai dengan mendorong persaingan antara
perusahaan dalam suatu industry. Kelompok pembeli dikatan berkuasa apabila saat :

1. Membeli sejumlah yang besar hasil dari industry


2. Pertimbangan harga produk yang dibeli tidak menjadi pertimbangan utama
3. Dapat berpindah ke pemasok lainnya dengan biaya yang rendah
4. Produk pemasok tidak ekslusif atau standar, dan memiliki ancaman yang kuat
untuk beritegrasi kebelakang ke dalam industry pemasok. Rangkaian besar
pengecer bersifat membahayakan apabila mereka menjual produk dengan label
nama mereka sendiri, yang merupakan ancaman untuk integrasi ke belakang
5. Apabila makin banyak perusahaan menghasilkan produk yang sejenis atau serupa
sehingga pembeli mempunyai banyak pilihan

4. Produk Substitusi atau Ancaman Produk Penganti

Setiap perusahan akan berusaha menyaingi perusahaan lain yang menghasilkan produk
pengganti. Dengan kemampuannya memuaskan kebutuhan yang ridak jauh berbeda dari
konsemen, tetapi dengan karateristik berbeda, harga produk pengganti dapat menjadi batas
tertinggi dari harga yang akan ditetapkan oleh suatu perusahaan. Contoh dalam produk
penganti seperti karet alam digantikan oleh karet sintetis, gula yang berasal dari tebu
digantikan oleh pemanis sintetis, kapas sebagai bahan baku pakaian diganti oleh polyester,
nilon dan rayon. Kiranya tidak sulit untuk menemukan contoh-contoh lain yang
menggambarkan bahwa produks substitusi yang dapat digunakan oleh manusia memuaskan
kebutuhannya semakin banyak dihasilkan oleh semakin banyak perusahaan. Kepekaan
tentang hal ini harus terdapat dalam diri para pengambil keputusan strategic betapa pun
pentingnya kedua hal tersebut mendapatkan perhatian. Tidak adanya atau tipisnya kepekaan
tersebut dapat berakibat pada menurunnya tingkat perolehan keuntungan yang pada
gilirannya mengurangi kemampuan perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya, belum
berbicara mengenai pertumbuhan dan perkembangan.

5. Intensitas Persaingan Antarperusahaan

Dalam kebanyakan industry perusahaan banyak bersaing secara aktif satu dengan lainnya
untuk menciptakan daya saing strategis dan laba yang tinggi. Pencapaian hal-hal tersebut
menuntut keberhasilan yang relative terhadap para pesaing. Dengan demikian, persaingan
yang terjadi antara perusahaan-perusahaan tersebut distimulasi pada saat satu atau lebih
perusahaan merasakan tekanan persaingan atau apabila mereka mengidentifikasi peluang
untuk meningkatkan posisi pasar mereka. Persaingan ini sering kali terjadi atas dasar harga,
inovasi preoduk, dan tindakan lain untuk mencapai pembedaan produk seperti pelayanan,
kampaye ikan yang unik, dan jumlah produk. Telah tergambar di muka salah satu kenyataan
hidup dalam dunia bisnis ialah terjadinya persaingan yang ada kalanya semangkin tajam.
Persaingan ini akan terjadi semakin tajam apabila terjadi:Makin banyak perusahaan yang
menghasilkan dan memasarkan produk yang serupa atau sejenis

a. Makin banyak perusahaan yang mampu menawarkan produk substitusi kepada


para konsumen dengan manfaat yang relative sama
b. Makin langkanya bahan mentah atau bahan baku untuk proses lebih lanjut
c. Masuknya produk yang sedang “trendy” kepasaran
d. Terjadinya pergeseran dalam perilaku para konsumen dalam memilih dan
membeli produk tertentu
e. Terjadi peningkatan kemampuan ekonomi para pelanggan atau pemakai produk
sehingga orientasi mereka “bergeser” dari harga ke mutu dan pelayanan,
termasuk pelayanan purna jual
f. Beralihnya posisi suatu Negara, misalnya dari masyarakat agraris ke masyarakat
industry

Dalam menuntut kemampuan yang lebih tinggi dari para perumus kebijaksanaan
strategic dalam perusahaan agar dengan demikian strategi yang dirumuskannya
memungkinkan organisasi meraih keuntungan, mempertahankan eksistensi dan
menempuh jalur pertumbuhan dan perkembangan. Secara ideal, apa yang seharusnya
terjadi ialah persaingan yang sehat. Akan tetapi pengalaman banyak orang menunjukan
bahwa tidak semua usahawan yang menghadapi persaingan dengan berpegang teguh pada
norma-norma moral dan etik. Ada saja usahawan yang mau terlibat dalam persaingan
yang tidak sehat dilakukannya melalui upaya seperti :

a. Manipulasi harga
b. Manipulasi mutu
c. Dalam kampaye pemasaran memberikan janji-janjin yang muluk-muluk
d. Alpa dalam member pelayanan
e. Menggunakan teknik-teknik promosi yang melebih-lebihkan manfaat produk
yang dihasilkan dan dipasarkannya.

Berbagai tindakan yang bersifat manipulasi seperti itu mungkin saja memberikan
keuntungan yang besar pada satu ketika tertentu, tetapi tidak untuk di jangka panjang.
Oleh karena itu, sikap yang tepat untuk ditampilkan ialah merumuskan strategi
perusahaan sedemikian rupa sehingga norma-norma moral dan etik tetap dipegang teguh.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan eksternal memiliki dua bagian utama yang pertama lingkungan umum (elemen
dalam masyarakat luas yang mempengaruhi industry dan perusahaan-perusahaan di
dalamnya) dan lingkungan industry (faktor-faktor ancaman masuknya peserta, pemasok,
pembeli, produk pengganti, dan intensitas persaingan yang mempengaruhi perusahaan dan
tindakan serta tanggapan bersaing). Melengkapi pengertian perusahaan akan lingkungan
eksternal adalah analisis pesaing. Analisis lingkungan sering kali harus mengasumsikan
lingkungan bisnis yang tidak terbagi atas Negara atau batas. Analisis lingkungan eksternal
mencangkup empat langkah yang pertama scanning, monitoring, forecasting dan assessing.
Analisis lingkungan ini akan menghasilkan identifikasi peluang dan ancaman.

B. Saran
Dalam melakukan proses kegiatan perusahaan sebaikanya kita harus memperhatikan faktor-
faktor apa saja yang akan kita hadapi untuk perusahaan kita dimasa yang akan datang.
Dengan adanya analisis lingkungan eksternal ini dapat mengetahuai bagaimana menghadapi
faktor lingkungan umum yang terdiri dari demografis, ekonomis, social budaya, teknologi
dan politik. Sedangkan dari faktor lingkungan industry dapat di lihat dari ancaman pesaing
baru, kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, produk pengganti, dan intesitas persaingan.
DAFTAR PUSTAKA
Hit A. Michael. Dkk. 1996. Manajemen Strategis. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Dirgantoro Crown. 2001. Manajemen Strategis. Jakarta: PT Gramedia Widiaasarana
Indonesia.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................. 1

Daftar Isi ............................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 3

A. Pendahuluan ...................................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 4

A. Definisi Analisis Lingkungan Eksternal ......................................................................... 4


B. Tujuan Analisis Lingkungan ........................................................................................... 4
C. Analisis Lingkungan Eksternal ....................................................................................... 5
D. Faktor – Faktor Lingkungan Eksternal ......................................................................... 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 15

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 16


MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIS
Analisis Lingkungan Eksternal
DISUSUN OLEH :

Martin Pangestu ( 163304020523 )

Kelvin Halim

Kelvin

Sandy Harsono

Wawan Logika

Dosen Pembimbing

Hendra Nazmi, S.Sos., M.M.

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

T.A 2018/2019

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

Você também pode gostar