Você está na página 1de 2

Percobaan kali ini adalah untuk mengetahui karakteristik filter FIR (Finite Impulse Response)

dengan menggunakan program MATLAB. Dalam percobaan ini dipraktikkan melakukan filter
melalui program berupa low pass filter, band pass filter, dan high pass filter pada suatu file
audio. Kemudian hasil filter dari program yang telah dibuat ditampilkan hasilnya secara grafis
untuk diketahui karakteristiknya.

Pada baris program ke-1 adalah inisiasi untuk menentukan paramater frekuensi sampling (sample
rate). Besar nilai dari frekuensi sampling ini adalah dua kali dari frekuensi asli. Hal ini agar pada
saat melakukan pemrosesan sampling, sinyal audio tidak kehilangan informasinya. Pada ketiga
filter digunakan frekuensi sampling sebesar 10000Hz.

Pada baris program ke-2 adalah perintah untuk membaca data sekaligus melakukan sampling
pada file audio yang telah dibaca. Fungsi dari wavread adalah untuk membaca file audio yang
akan diproses. Kemudian x adalah argumen untuk meletakkan data hasil sampling dan fs adalah
argumen untuk frekuensi sampling saat file diproses.

Kemudian pada baris program ke-3, Wn adalah sebagai penentuan frekuensi cut-off dari program
filter. Adapun penentuan cut-off yang digunakan untuk low pass filter adalah 0.20 yang
diinisiasikan pada variabel Wn, band pass filter adalah diantara 0.20 hingga 0.50 diinisiasikan
pada variabel Wn1, dan high pass filter adalah 0.50 yang diinisiasikan pada variabel Wn2.
Penentuan nilai cut-off adalah harus lebih dari 0.0 dan kurang dari 1.0. Nilai Wn=0 akan
ekivalen dengan 0Hz dan nilai Wn=1.0 ekivalen dengan frekuensi aslinya.

Selanjutnya pada baris program ke-4, N adalah untuk menentukan orde filter pada program filter.
Pada ketiga percobaan digunakan nilai orde filter sebesar 32. Adapun fungsi dari orde filter ini
untuk menentukan seberapa kuat peredaman yang dilakukan oleh filter.

Berikutnya pada baris program ke-5 adalah perintah untuk melalukan filter dengan jenis FIR
(Finite Impulse Response). Karakteristik filter dipengaruhi oleh nilai N sebagai orde filter dan
Wn/Wn1/Wn2 sebagai penentuan frekuensi cut-off filter. Pada low pass filter, perintah
diinisiasikan pada variabel LP. Pada band pass filter, perintah diinisiasikan pada variabel BP.
Dan pada high pass filter, perintah diinisiasikan pad variabel HP. Perintah filter FIR secara
default melakukan filter dengan jenis low pass filter dan band pass filter bergantung pada nilai
inisiasi Wn. Untuk membentuk high pass filter diperlukan argumen tambahan “high” untuk
mendesain filter tersebut adalah high pass filter.

Selanjutnya pada baris program ke-6 terdapat perintah untuk respon frekuensi dari filter digital.
H_x adalah argumen untuk membentuk output berupa respon frekuensi dan w adalah argumen
untuk membentuk output berupa frekuensi angular (sudut). Respon frekuensi dan frekuensi
angular dikalkulasi dari nilai variabel pada baris ke-5. Untuk low pass filter menggunakan LP,
band pass filter menggunakan BP, dan high pass filter menggunakan HP.
Selanjutnya pada baris program ke-7 dan ke-8 memiliki keterkaitan. Pada baris program ke-7
adalah inisiasi variable len_f adalah panjang grafik dari H_x. Sementara pada baris ke-8 adalah
inisiasi variable f sebagai barisan nilai dari 1/len_f hingga 1 dengan beda sebesar 1/len_f.
Dan terakhir pada baris program ke-9 adalah untuk menampilkan grafik. f adalah sebagai sumbu
x dan hasil dari “20*log10(abs(H_x))” adalah sebagai sumbu y. Adapun “20*log10(abs(H_x))”
dapat diterjemahkan sebagai “20 dikali dengan logaritma basis 10 dari nilai absolut H_x”.
Sehingga terbentuklah grafik seperti pada gambar 5.3, 5.5, dan 5.7.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Program Low Pass Filter akan meredam sinyal yang memiliki frekuensi lebih tinggi
daripada frekuensi cut off. Hal ini dibuktikan pada gambar 5.3
2. Program Band Paass Filter akan meredam sinyal yang memiliki frekuensi diluar rentang
cut off. Hal ini dibuktikan pada gambar 5.5
3. Program High Pass Filter akan meredam sinyal yang memiliki frekuensi lebih rendah
daripada frekuensi cut off. Hal ini dibuktikan pada gambar 5.7
4. Paramater Wn pada listing program berfungsi sebagai penentuan frekuensi cut-off pada
program filter. Hal ini dibuktikan pada ketiga grafik low pass filter yang mengalami cut
off pada 0.20, band pass filter pada 0.20 dan 0.50, dan high pass filter pada 0.50
5. Paramater N pada listing program berdfungsi untuk menentukan orde filter yang mengatur
tingkat peredaman filter. Hal ini dibuktikan pada gambar 5.3, gambar 5.5, dan gambar 5.7
6. Bentuk atenuasi pada filter FIR tidak linier. Namun berbentuk seperti setengah gelombang.
Hal ini menjadi perbedaan dengan filter IIR yang atenuasinya berbentuk linier.

Você também pode gostar