Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
Kelompok 2
II. HARI/TANGGAL :
Selasa, 13 November 2018
III. TUJUAN :
a. Tujuan Umum :
Mahasiswa dapat mengetahui pengujian kualitatif yang dilakukan untuk
minuman yang beredar di pasaran.
b. Tujuan Khusus
1. Mahasiswa dapat mengetahui produk minuman yang beredar di pasaran
2. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian, dan karakteristik senyawa
pemanis pada bahan pangan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat pemanis untuk kehidupan manusia.
4. Mahasiswa dapat mengetahui dampak penambahan pemanis buatan pada
bahan pangan terhadap kesehatan.
5. Mahasiswa dapat melakukan prosedur kerja, menganalisis, mengetahui
cara pengujian pemanis secara kualitatif dengan baik dan benar serta
mengetahui ada tidaknya pemanis buatan dalam sampel minuman di
pasaran “Nutrisari American Sweet Orange"
IV. PRINSIP :
Prinsip dari praktikum uji kualitatif pada “Nutrisari American Sweet Orange"
adalah berdasarkan adanya perubahan warna, perubahan pH dan terbentuknya endapan.
V. DASAR TEORI
Minuman merupakan bahan yang sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup yang
berguna bagi kelangsungan hidupnya. Minuman adalah segala sesuatu yang dapat
dikonsumsi dan dapat menghilangkan rasa haus. Keberadaan minuman di pasaran yang
diproduksi untuk mencari keuntungan, membuat adanya oknum-oknum tertentu yang
menambahkan bahan tambahan pangan secara berlebihan atau bahan yang telah dilarang
kegunaannya untuk pagan dan secara sengaja ditambahkan ke dalam produk minuman
produksi mereka. Bahan Tambahan Pangan adalah bahan/campuran bahan yang secara
alami bukan merupakan bagian dari bahan baku pangan, tetapi ditambahkan ke dalam
pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan. Sesuai dengan PERMENKES No.
33 Tahun 2012 penggolangan BTP adalah sebagai berikut :
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 033 Tahun 2012 disebutkan bahwa
Pemanis (sweetene) adalah bahan tambahan pangan berupa pemanis alami dan pemanis
buatan yang memberikan rasa manis pada produk pangan.
a. Pemanis Alami (Natural sweetener) adalah pemanis yang dapat ditemukan
dalam bahan alam meskipun prosesnya secara sintetik maupun fermentasi.
Contoh pemanis alami ini seperti Sorbitol, manitol, isomalt, glikosidasteviol,
maltitol, laktitol, silitol dan eritritol.
b. Pemanis buatan (Artificial Sweetener) adalah pemanis yang di proses secara
kimiawi dan senyawa tersebut tidak ada di alam. Pemanis buatan ini seperti
Asesulfam-K, aspartam, asam siklamat, kalsium siklamat, natrium siklamat,
sakarin, natrium sakarin, kaliumsakarin, kalsium sakarin, sukralosa, neotame.
(0.06%)
6 Isi netto 14 gr
9 No/kode produksi -
Hasil pengamatan
No Uji Organoleptik
Sampel A Sampel B
Proses Pengujian
Bahan Sampel
NaOH 10% BaCl2 HCl + NaNO2
Nutrisari A 40 tetes, 1 x 2 gr,1 x saring, 3ml + 0,2gr
American saring keruh (-) endapan
Sweet 40 tetes, 1 x 2 gr,1 x saring, 3ml + 0,2gr
B
Orange saring Keruh (-) endapan
Hasil Pengamatan
No Kategori
Sampel A Sampel B
1 pH alkalis 12 12
a. Aspartam
Aspartam mempunyai nama kimia aspartil fenilalaninmetil ester, merupakan
pemanis yang digunakan dalam produk-produk minuman ringan. Aspartam
merupakan pemanis yang berkalori sedang. Tingkat kemanisan dari aspartam
200 kali lebih manis daripada gula pasir. Aspartam dapat terhidrolisis
ataubereaksi dengan air dan kehilangan rasa manis, sehingga lebih
cocok digunakan untuk pemanis yang berkadar air rendah.
b. Sakarin
Sakarin merupakan pemanis buatan yang paling tua. Tingkat kemanisan
sakarin kurang lebih 300 kali lebih manis dibandingkan gula pasir. Namun,
jika penambahan sakarin terlalu banyak justru menimbulkan rasa pahit dan
getir. Es krim, gula-gula, es puter, selai, kue kering, dan minuman fermentasi
Namun penggunaan sakarin tidak boleh melampaui batas maksimal yang
ditetapkan, karena bersifat karsogenik(dapat memicu timbulnya
kanker). Dalam setiap kilogram bahan makanan, kadar sakarin
yangdiperbolehkan adalah 50–300 mg. Sakarin hanya boleh digunakan
untuk makanan rendah kalori, dan dibatasi tingkat konsumsinya sebesar
maksimal 0,5 mg tiap kilogram berat badan per hari. Jika berat badan 40
kilogram, berapakah massa kue dengan kandungan sakarin 50
mg/kg maksimal yang boleh kamu konsumsi.
c. Siklamat
Siklamat terdapat dalam bentuk kalsium dan natriumsiklamat dengan tingkat
kemanisan yang dihasilkan kurang lebih 30 kali lebih manis daripada gula
pasir. Makanan dan minuman yang sering dijumpai mengandung siklamat
antara lain: es krim, es puter, selai, saus, es lilin, dan berbagai
minumanfermentasi. Beberapa negara melarang penggunaan siklamat karena
diperkirakan mempunyai efek karsinogen. Batas maksimum penggunaan
siklamat adalah 500–3.000 mg per kg bahan makanan.
d. Sorbitol
Sorbitol merupakan pemanis yang biasa digunakan untuk pemanis kismis,
selai dan roti, serta makanan lain.
e. Asesulfam K
Asesulfam K merupakan senyawa 6-metil-1,2,3-oksatiazin-4(3H)- on-2,3-
dioksida atau merupakan asam asetoasetat dan asam sulfamat. Tingkat
kemanisan dari asesulfam K adalah 200 kali lebih manis daripada gula pasir.
Berdasarkan hasil pengujian laboratorium, asesulfam K merupakan pemanis
yang tidak berbahaya.
Pada uji pemanis secara kualitatif dengan pengendapan ini prinsipnya berdasarkan
mengendapkan sampel dengan menambahkan suatu pelarut yang sesuai ke dalam sampel
sehingga sampel terendapkan. Prinsip identifikasi adanya siklamat dalam sampel yaitu
dengan cara pengendapan. Pengendapan dilakukan dengan cara menambahkan Barium
klorida kemudian ditambah Natrium nitrit dalam suasana asam. sehingga akan terbentuk
endapan Barium sulfat. Untuk analisis adanya siklamat, ada sebagian sampel yang
menghasilkan reaksi positif artinya di dalam sebagian larutan sampel tersebut terdapat
kandungan siklamat. Reaksi antara siklamat dengan HCl akan terurai menghasilkan
amina alifatis primer. Metode ini berdasarkan sifat bahwa siklamat(ikatan sulfitnya) oleh
HCl akan membentuk asam sulfat dan jumlahnya setarad engan siklamat yang ada.
Adanya siklamat ditunjukkan dengan endapan putih. Adapun fungsi dari reagen-reagen
yang ditambahkan atau direaksikandalam uji analisis siklamat ini adalah :
Zat pemanis sintetis sakarin dan siklamat merupakan jenis zat pemanis yang
sebetulnya khusus ditujukan bagi penderita diabetes atau konsumen dengan diet rendah
kalori.Penggunaan sakarin yang tidak seharusnya dapat menyebabkan gangguan
kesehatan, seperti dapat menimbulkan kanker kandung kemih pada tikus percobaan.
Siklamat berbahaya karena hasil metabolismenya, yaitu sikloheksamina bersifat
karsinogenik sehingga ekskresi lewat urin dapat merangsang pertumbuhan tumor pada
kandung kemih tikus percobaan.
Pemakaian sakarin dan siklamat telah diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan
RI No. 10/79/A/SK/74 tahun 1974 untuk sakarin, yang membolehkan penggunaan sakarin
dalam kadar maksimum yang jauh lebih kecil daripada siklamat yang diperbolehkan dan
untuk makanan khas olahan khusus (berkalori rendah) dan untuk penderita Diabetes
Mellitus, kadar maksimum sakarin yang diperbolehkan adalah 0,15ppm. Sedangkan untuk
minuman adalah 0,005ppm. Adapun untuk pemakaian siklamat diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 10/79/A/SK/74 tahun 1974 yang membolehkan kadar
maksimum asam siklamat dalam makanan berkalori rendah dan untuk penderita Diabetes
Mellitus adalah 2,0ppm dan untuk bahan minuman (yang diizinkan ditambah pemanis)
kadar siklamat maksimum yang diperbolehkan hanya 0,06ppm.
X. KESIMPULAN :
XI. SARAN :
Perlu dikembangkan upaya pendidikan/penyuluhan bagi konsumen ataupun
masyarakat tentang bahaya konsumsi berlebih dari pemanis buatan agar makanan maupun
minuman yang beredar dan dikonsumsi oleh masyarakat, memiliki kandungan nutrisi
yang baik dan aman untuk dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
Penanggung Jawab
No Foto Keterangan
2 3 ml HCl
3 2 gr BaCl2
4 0,2 gr NaNO2
Sampel A dan B yang telah di tetesi
5
40 tetes NaOH 10%
6 pH sampel = 12