Você está na página 1de 30

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PT JATI AGUNG ARSITAMA

Untuk memenuhi Tugas Akhir Akuntansi Biaya

KELOMPOK IX

Kelompok 1

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir Mata Kuliah Akuntansi
Biaya: Analisis Biaya Produksi PT Jati Agung Arsitama Surakarta. Makalah ini penulis susun
sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam perkuliahan Akuntansi Biaya.

Dalam melaksanakan penyusunan Tugas Akhir ini, penulis telah banyak mendapat
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:

1. Bapak Arif Lukman Santoso, selaku dosen pembimbing mata kuliah Akuntansi Biaya
yang telah membimbing penulis selama satu semester serta ataskesempatan yang telah
diberikan dalam penugasan akhir ini.
2. Saudara Tri Fitrianto, selaku Asisten Dosen mata kuliah Akuntansi Biaya yang telah
banyak membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
3. Bapak Ari dan Bapak Agung ,selaku narasumber yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk penulis wawancarai
4. Seluruh pihak yang telah berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa makalah Tugas Akhir ini masih memiliki kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan penulis.

Surakarta, ………..2016

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada kesempatan ini, penulis berkesempatan menganalisis keuangan “PT Jati Agung
Arsitama” yang memproduksi Mebel. Dengan latar belakang masalah tersebut penulis
mengangkat masalah ini kedalam sebuah makalah dengan judul Analisis Biaya Produksi
“PT Jati Agung Arsitama”.

B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui gambaran umum PT Jati Agung Arsitama.
2. Mengetahui sistem pencatatan keuangan PT Jati Agung Arsitama mengenai biaya-
biaya yang dikeluarkan.
3. Menganalisis perhitungan HPP dan laba dari produk yang dihasilkan PT Jati Agung
Arsitama
4. Memahami dan membandingkan praktik nyata dari teori Akuntansi Biaya mengenai
pembiayaan pada perusahaan manufaktur.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana PT Jati Agung Arsitama melakukan praktik nyata dari teori Akuntansi
Biaya dalam manajemen keuangannya?
BAB II

LANDASAN TEORI

1. Akuntansi Biaya
Akuntansi Biaya merupakan bagian dari dua tipe akuntansi, yaitu Akuntansi
Keuangan (Financial Accounting) dan Akuntansi Manajemen (Management
Accounting). Kedua tipe akuntansi tersebut merupakan sistem pengolahan informasi
yang menghasilkan informasi keuangan dan berfungsi sebagai penyedia informasi
keuangan yang bermanfaat bagi seseorang untuk pengambilan keputusan.
2. Pengertian Akuntansi Biaya
Menurut Mulyadi (2005: 7), Akuntansi Biaya adalah proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau
jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.
Menurut L. Gayle Rayburn (2000: 3), Akuntansi Biaya adalah mengidentifikasikan,
mendefinisi, mengukur, dan menganalisis berbagai unsur biaya langsung yang berkaitan
dengan produk serta pemasaran barang dan jasa.
Dari kedua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian akuntansi biaya
adalah suatu proses atau alat yang digunakan untuk mengolah data khususnya biaya yang
mana dapat menghasilkan suatu bentuk penentuan harga pokok produk dan informasi
biaya yang sistematis.
3. Pengertian Biaya
Biaya secara sederhana mengandung arti harga pokok yang telah dikeluarkan dalam
proses untuk mendapatkan penghasilan. Istilah harga pokok disini berarti jumlah
pengeluaran dan beban yang diperkenankan langsung atau tidak langsung untuk
menghasilkan barang dan jasa didalam kondisi dan tempat dimana barang tersebut dijual.
Definisi biaya menurut Mulyadi (2005; 8), Biaya adalah pengorbanan sumber
ekonomi yang diukur dalam satu satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan
terjadi untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan beban adalah penurunan manfaat
ekonomi selama satu periode akuntansi dalam bentuk arus kas/berkurangnya aktiva.
Menurut Supriyono (2002: 14), pengertian biaya dilihat dari akuntansi keuangan
adalah sebagai berikut: “Biaya adalah pengorbanan ekonomis yang dibuat untuk
memperoleh barang dan jasa dengan kata lain, biaya adalah harta perolehan barang dan
jasa yang diperlukan organisasi”.
Dari definisi diatas, maka biaya diartikan sebagai pengorbanan ekonomis (harta)
dalam rangka memperoleh manfaat. Manfaat tersebut dapat diperoleh sekarang (pada saat
pengorbanan) atau masa mendatang.
4. Penggolongan Biaya
Biaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Biaya variable:
1) Biaya produksi
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan
baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Secara garis besar biaya
produksi terdiri dari:
a) Biaya bahan baku
b) Biaya tenaga kerja
c) Biaya overhead pabrik
2) Biaya administrasi dan umum
Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya untuk
mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Misalnya: biaya
listrik, biaya telepon.
3) Biaya pemasaran
Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan
kegiatan pemasaran produk. Misalnya: biaya komisi pemasaran, biaya
iklan dan promosi.
b. Biaya tetap:
1) Biaya overhead pabrik
Contoh: biaya gaji manajer produksi.
2) Biaya administrasi dan umum
Contoh: biaya gaji manajer, biaya gaji personalia.
3) Biaya pemasaran
Contoh: biaya gaji karyawan pemasaran.

Biaya produk dapat didefinisikan sebagai harga perolehan persediaan. Biaya ini
merupakan harga perolehan barang dagangan yang dibeli dengan tujuan untuk dijual atau
harga pokok yang dihasilkan perusahaan dengan tujuan untuk dijual. Biaya produksi
dialokasikan sebagai beban dalam harga pokok perusahaan, sedangkan biaya produk yang
belum terjual masih merupakan persediaan.
Penggolongan biaya menurut jangka waktu manfaatnya dapat dibagi menjadi dua,
yaitu:

a. Pengeluaran modal
Pengeluaran modal adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat ekonomi lebih
dari satu periode akuntansi. Misalnya, pengeluaran untuk membeli aktiva tetap,
riset, dan pengembangan produk.
b. Pengeluaran pendapatan
Pengeluaran pendapatan adlah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam
periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Misalnya: biaya iklan, biaya
listrik, dan biaya tenaga kerja.
Biaya dapat digolongkan berdasarkan:
1) Objek pengeluaran
Objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Objek
pengeluaran dalam perusahaan model adalah biaya pembelian kayu, biaya
upah dan gaji, biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga, dan
biaya zat warna pada mebel.
2) Fungsi di dalam perusahaan
Terdapat tiga fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur, yaitu:
a) Fungsi produksi
b) Fungsi pemasaran
c) Fungsi administrasi dan umum
Oleh karena itu, dalam perusahaan manufaktur biaya dikelompokkan
menjadi tiga kelompok yaitu Biaya produksi, Biaya pemasaran, serta
Biaya administrasi dan umum.

5. Pengertian Harga Pokok Produksi


Harga Pokok Produksi adalah penggunaan berbagai sumber ekonomi yang digunakan
khusus untuk mengkasilkan produk.
6. Komponen Harga Pokok Produksi
Komponen pokok dalam perhitungan harga pokok produksi dibagi menjadi tiga,
yaitu:
a. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku ini terdiri dari biaya yang dikeluakan untuk memperoleh bahan
baku tersebut, dan untuk mendapatkannya dalam keadaan siap untuk diolah.
Dalam pembelian bahan baku, perusahaan tidak hanya mengeluarkan uang
sejumlah harga beli bahan baku saja, tetapi juga mengeluarkan uang untuk biaya-
biaya pembelian, biaya transportasi, dan biaya perolehan lainnya.
b. Biaya Tenaga Kerja
Menurut hubungannya dengan produk, biaya tenaga kerja dibagi menjadi dua
golongan, yaitu:
1) Tenaga kerja langsung, yaitu semua karyawan yang secara langsung ikut
serta memproduksi produk jadi, yang jasanya dapat diusut langsung pada
produk, dan upahnya merupakan bagian yang besar dalam memproduksi
produk.
Misalnya: karyawan pabrik bagian produksi.
2) Tenaga kerja tidak langsung, yaitu semua karyawan yang tidak secara
langsung ikut serta dalam proses produksi jadi. Biasanya biaya tenaga
kerja tidak langsung merupakan elemen pembentuk biaya overhead pabrik.
Misalnya: direktur utama, wakil direktur.

Umumnya, biaya tenaga kerja adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan
kepada tenaga kerjanya. Biaya tenaga kerja meliputi gaji dan upah, lembur, serta
biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan tenaga kerja.

c. Biaya Overhead Pabrik


Biaya Overhead Pabrik dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1) Biaya overhead pabrik variabel
Biaya overhead pabrik variabel merupakan biaya overhead pabrik yang
berubah sebanding dengan perubahan volume produksi.
2) Biaya overhead pabrik tetap
Biaya overhead pabrik tetap merupakan biaya overhead pabrik yang tidak
berubah meskipun terjadi perubahan dalam volume produksi.
Dalam menentukan biaya overhead pabrik pada barang yang diproduksi, dapat
menggunakan dua cara sebagai berikut:
a) Membebankan biaya overhead pabrik sesungguhnya.
b) Membebankan biaya overhead pabrik berdasarkan tariff.

7. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi


Terdapat dua konsep dalam menentukan Harga Pokok Produksi, yaitu:
a. Metode penentuan harga pokok produksi penuh (Full Costing)
Metode penentuan harga pokok produksi full costing membebankan seluruh biaya
produksi, baik yang berperilaku tetap maupun variabel kepada produk. Harga
pokok produksi menurut metode full costing terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Manfaat penentuan harga pokok produksi full costing yaitu:
1) Apabila seluruh produk yang diolah dalam periode tersebut belum terjual,
maka pembebanan biaya overhead pabrik lebih atau kurang digunakan
untuk mengurangi atau menambah harga pokok yang masih dalam
persediaan (baik produk dalam proses maupun produk jadi).
2) Metode ini akan menunda pembebanan biaya overhead pabrik tetap
sebagai biaya sampai saat produk yang bersangkutan dijual.
3) Biaya overhead pabrik, baik variabel maupun tetap, dibebankan kepada
produk atas dasar tarif yang ditentukan dimuka pada kapasitas normal atau
dasar biaya overhead yang sesungguhnya.
b. Konsep penentuan harga pokok produksi variabel (variable costing)
Metode penentuan harga pokok produksi variable costing hanya membebankan
biaya-biaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok produk. Harga pokok
produk menurut metode variable costing terdiri dari biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung variabel, dan biaya overhead pabrik variabel. Biaya
overhead pabrik tetap dibebankan sebagai biaya periode yaitu biaya dalam jangka
pendek tidak berubah dalam hubungannya dengan volume kegiatan.
Manfaat penentuan harga pokok produksi variable costing yaitu:
1) Untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam rangka
perencanaan dan pengendalian jangka pendek khususnya pada
pengendalian laba jangka pendek, dan pengendalian biaya.
2) Untuk pembuatan keputusan jangka pendek yang menyangkut perubahan
volume kegiatan. Variable costing bermanfaat untuk penentuan harga jual
jangka pendek.
8. Tujuan Penentuan Harga Pokok Produksi
Penentuan harga pokok produksi dilakukan dengan tujuan:
a. Untuk penilaian persediaan yang akan masuk dalam neraca dan dipergunakan
dalam proses penentuan pendapatan dalam Laporan Laba/Rugi.
b. Untuk menyediakan dasar kebijaksanaan operasi perusahaan. Misalnya: penentuan
kegiatan pembelian atau penjualan suatu bagian untuk kegiatan produksi.
c. Sebagai salah satu dasar pertimbangan penentuan harga jual
Pada dasarnya, seluruh perusahaan tidak ingin mengalami kerugian dalam
penjualan barang-barang di pasar penjualan, sehingga sebelum mengadakan
penjualan, barang-barang lama harus diketahui terlebih dahulu harga pokok
produksinya. Hal ini merupakan salah satu dasar dalam menentukan harga jual.
d. Untuk pengendalian biaya
Dalam kaitannya dengan harga pokok, pengendalian harga pokok dilakukan
dengan membandingkan harga pokok produksi yang sesungguhnya terjadi dengan
harga pokok yang telah ditetapkan. Apabila ada penyimpangan, harus dianalisa
untuk menetapkan sebabnya untuk selanjutnya diambil tindakan lebih lanjut. Hal
tersebut ditujukan untuk menghindari pemborosan biaya untuk waktu yang akan
datang.
BAB III

PEMBAHASAN

Setelah penulis mengadakan proses pengumpulan data melalui berbagai metode


seperti metode wawancara dan melihat secara langsung proses produksi pada PT Jati Agung
Arsitama Surakarta, penulis memperoleh banyak informasi dan pengetahuan yang berguna
dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Perhitungan Harga Pokok Produksi oleh PT Jati Agung
Arsitama Surakarta akan berguna nantinya dalam menentukan harga jual produk. Adapun
proses produksi yang berpengaruh pada penentuan harga pokok produksi perusahaan
diantaranya:

1. Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan PT Jati Agung Arsitama adalah kayu jati yang berasal
dari Sulawesi.
2. Proses Produksi
Proses pengolahan produk pada PT Jati Agung Arsitama dibagi ke dalam beberapa
tahapan proses sebagai berikut:
a. Bahan baku kayu gelondongan dimasukkan ke mesin Saw Mill yaitu proses
pembelahan atau penggergajian dari bahan baku dasar menjadi bahan baku
yang berupa papan.
b. Proses pengeringan atau disebut Kill Dried, dengan system pemanasan tertentu
agar kadar air yang terkandung pada kayu dapat berkurang sampai dengan
kadar kelembapan tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko
menyusut dan pecahnya kayu.
c. Proses pembelahan kayu dilakukan dengan mesin Sercle menjadi komponen
sesuai dengan lebar yang dikehendaki.
d. Proses pemotongan kayu dengan mesin Cutter Saw, untuk proses pemotongan
kayu sesuai ukuran yang dikehendaki.
e. Proses pembuatan komponen furnitur dilakukan dengan mesin Scrall Band
Saw.
f. Proses penyerutan agar kayu menjadi halus dan sama ukuran tebal-lebarnya
dilakukan dengan menggunakan mesin Planner / mesin serut atau mesin
Moulding.
g. Proses pemasukan kayu ke dalam mesin, meliputi:
1) Mesin Mortizer ,yaitu proses pembuatan lubang boor untuk
menempatkan baut.
2) Mesin Profil, yaitu proses pembuatan variasi profil apabila diperlukan.
h. Proses memasukkan ke dalam mesin Sanding untuk semua komponen yang
sudah selesai diproses, sehingga akan diperoleh komponen yang sudah halus
dengan ukuran sama sebelum dilakukan penyetelan.
i. Proses Assembling atau penyetelan, yaitu proses merangkai komponen
menjadi barang jadi yang meliputi proses pemasangan hardware atau aksesoris
lain yang diperlukan.
j. Proses Finishing, yaitu proses pengamplasan terakhir dengan sistem manual.
Proses ini termasuk proses pengecatan atau politer apabila diperlukan.
k. Proses Packing, yaitu proses pengepakan dengan box agar barang-barang yang
dikirim tidak mengalami kerusakan.
3. Produk
Produk yang dihasilkanoleh PT JatiAgung Arsitama sangat beragam, diantaranya
kursi, meja, pintu, buffet, dan sebagainya.
4. Pengawasan Mutu
Tujuan dari pengawasan mutu adalah untuk mengetahui efisiensi yang telah dicapai
oleh suatu pabrik dalam melaksanakan proses produksi. Selain itu, pengawasan mutu
juga bertujuan mengawasi jalannya produksi, sehingga jika terjadi kesalahan atau
penyimpangan selama proses produksi dapat segera dilakukan tindakan perbaikan
agar tidak merugikan produktivitas perusahaan. Agar produk yang dihasilkan tetap
terjaga mutu dan kualitasnya, maka diperlukan pengawasan mutu yang sesuai dengan
standar mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
5. Penentuan Harga Pokok Produksi
Penentuan harga pokok produksi memperhitungkan seluruh biaya yang diperlukan
untuk memproduksi suatu produk. Biaya-biaya tersebut meliputi biaya yang
dikeluarkan dalam produksi, seperti biaya pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja,
dan biaya overhead pabrik. Harga jual produk diperoleh melalui penentuan harga
pokok produksi ditambah dengan laba yang diharapkan.
A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Jati Agung Arsitama adalah perusahaan yang bergerak sebgai pemborong
bangunan , industri kayu jati atau mebel dan perdagangan umum.Selain itu PT. Jati Arsitama
juga merupakan salah satu perusahaan ekspor yang berada di kota Sukoharjo.Perusahaan ini
berdiri pada tnggal 28 Mei 1975 degan nama CV.Jati Agung melalui Akta Notaris No.102
oleh Maria Theresia Budi Santoso SH.Dahulu CV. Jati Agung adalah perusahaan kecil yang
bergerak sebagai pemborong bangunan (kontraktor) dan industri kayu jati.

CV. Jati Agung mengubah namanya menjadi PT Jati Agung ada tanggal 14 Agustus
1989 dengan Akta Notaris No.27 oleh Ny. Sri Widiati Adi Sucipto SH, disebabkan oleh ruan
lingkupnya yang terbatas dan seiring dengan perkembangan jaman serta adanya undang-
undang dari pemerintah mengenai badan usaha.Sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan pemerintah akta notaris yang digunakan sebagai bukti perubahan nama dari CV
Jati Agung menjadi PT Jati Agung , akta tersebut kemudian dikirim ke Departemen
Kehakiman karena terdapat nama yang sama yaitu PT Jati Agung akta notaris tersebut ditolak
oleh Departemen Kehakiman.Kemudian PT Jati Agung mengubah namanya lagi menjadi PT
Jati Agung Arsitama pada tanggal 15 November 1990 dengan akta notaris no.59 oleh Ny.Sri
Widiati Adi Sucipto SH.

Sebagai salah satu pperusahaan ekspor di kota Sukohharjo PT. Jati Agung Arsitama
dapat menghaslkan produk-produk yang berkelas tinggi mulai dari kayu-ayu bangunan, kursi,
meja, rak, almari, dan lain sebagainya.Produk yang dibuat kebanyakanberbentuk klasik,
karena mulai dari awal berdirinya dalam membuat produk-produk dari kayu.

PT.Jati Agung Arsitama dalam membuat produk-produknya selalu mengutamakan


kualitas produk, karena produk tersebut dijual di dalam negeri dan diekspor ke luar
negeri.Untuk menjaga mutu atau kualitas barang yang akkan diekspor dn untuk
meningkatkan standar mutunya, produk yang dihasilkan dan kemudian dipasarkan tidak
boleh dalam keadaan rusak atau cacat.Selain itu dalam memberikan pelayanan dan penjualan
produk-produknya PT. Jati Agung Arsitama sangat mengutamakan kepuasan peanggan atau
buyer (pembeli).
2. Lokasi Perusahaan

PT. Jati Agung Arsitama ebagai perusahaan wood-working, furniture dan decorative
art yang berlokasi :

Head Office : Jalan Kaliwingko No. 52, Jawa Tengah – Indonesia.

Telp (0271) 636789, Fax (0271) 52989

Factory/Showroom : Jalan Raya Grogol Sukoharjo Jawa Tengah – Indonesia


Telp (0271) 621970, Fax (0271) 622584

Jam kerja : Senin – Sabtu, jam 08.00 WIB – 16.00 WIB

3. Struktur Organisasi

Gambar Struktur Organisasi PT Jati Agung Arsitama Surakarta

Direktur Utama

Wakil Direktur

Divisi

Keuangan Personalia Pengawasan Produksi Pemasaran Penjualan Ekspor

Desain Produksi Finishing Packing Stuffing Gudang


Barang

Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1. Direktur Utama
Direktur utama adalah orang yang memimpin perusahaan dan bertindak
sebagai pembuat keputusan sekaligus bertanggung jawab atas kelangsungan
perusahaan
2. Wakil Direktur
Adalah orang yang bertindak sebagai wakil direktur dan mempunyai
wewenang mengatur, mengawasi serta bertanggung jawab atas satuan kerja
secara keseluruhan atas semua divisi
3. Bagian Divisi, meliputi :
a. Divisi Keuangan : bertugas mengelola keuangan dalam perusahaan dan juga
membuat laporan keuangan perusahaan
b. Divisi Personalia : bertugas mengawasi dan menentukan urusan kepegawaian
c. Divisi Pengawasan : bertugas menilai kuantitas produk dan mengatasi semua
keluhan pembeli
d. Divisi Produksi : bertugas untuk mengawasi dan mengontrol jalannya proses
produksi
e. Divisi Pemasaran : bertugas mengelola kegiatan pemasaran serta memelihara
barang hasil produksi yang belum dipasarkan
f. Divisi Penjualan : bertugas menjual hasil produksi perusahaan dan
bertanggung jawab pada produk yang dijual
g. Divisi Ekspor : bertugas memasarkan barang – barang hasil produksi
perusahaan ke luar negeri
4. Bagian Desain : mempunyai tugas mendesain atau merancang model atau desin
belum jadi dari produk
5. Bagian Produksi Barang : mempunyai tugas mengerjakan produk-produk mulai dari
barang yang belum jadi sampai barang tersebut jadi
6. Bagian Finishing : mempunyai tugas menyelesaikan dan meneliti produk-produk
yang sudah jadi sampai benar-benar sempurna
7. Bagian Packing : mempunyai tugas mengemas atau mengepak sampai menyiapkan
barang yang distuffing
8. Bagian Stuffing : mempunyai tugas menyiapkan dan memasukkan barang ke dalam
container yang kemudian akan diekspor
9. Bagian Gudang : mempunyai tugas mengawasi dan menjaga barang-barang yang
masih ada di gudang
Beberapa faktor yang sangat menentukan keuntungan bagi perusahaan :
a) Tenaga kerja di PT Jati Agung Arsitama terdiri dari :
- Administrasi Kantor dan Pabrik : 30 karyawan
- Tenaga Kerja Lapangan Pabrik : 70 karyawan
Jumlah 100 karyawan

Jam Kerja
PT Jati Agung Arsitama

HARI JAM KERJA JAM ISTIRAHAT


SENIN 08.00 WIB – 16.00 WIB 12.00 WIB – 13.00 WIB
SELASA 08.00 WIB – 16.00 WIB 12.00 WIB – 13.00 WIB
RABU 08.00 WIB – 16.00 WIB 12.00 WIB – 13.00 WIB
KAMIS 08.00 WIB – 16.00 WIB 12.00 WIB – 13.00 WIB
JUMAT 08.00 WIB – 16.00 WIB 12.00 WIB – 13.00 WIB
SABTU 08.00 WIB – 16.00 WIB 12.00 WIB – 13.00 WIB

b) Faktor Bahan Baku


 Bahan baku utama : kayu jati (teak),
 Bahan lainnya misal : rotan, busa, besi dan kaca,
 Bahan penunjang : busa, sekrup, paku, staples, pelitur, cat, tali karet, lem, amplas,
melamin
c) Faktor Transportasi
 Bekerja sama dengan jasa transportasi dari PT Pury Mitra Salimna untuk penyediaan
container yang mengangkut barang-barang yang diekspor ke luar negeri
d) Alat – alat penggunaan
 Satu unit mesin gergaji Band Saw buatan Taiwan
 Dua unit mesin gergaji Sirkal buatan Indonesia
 Mesin dan Peralatan yang berasal dari dalam dan luar negeri

B. Proses Bisnis dan Produk


 Produk yang Dihasilkan
Produk yang dihsilkan oleh suatu prusahaan harus memperhatikan tingkat
kualitas produk.Tingkat kualitas yang rendah bukan berarti bahwa produk tersebut
diproduksi dengan tidak benar.Setiap perusahaan pasti selalu membuat dan menjual
produk-produknya dengan kualitas yang tinggi untuk menarik pembeli.walaupun
produk tersebuat dijual dengan harga yang tinggi.Selain itu perusahaan selalu
mengutamakan kepuasan konsumen dengan memberikan kualitas terbaik.Produk yang
berkualitas tinggi biasanya membutuhkan bahan baku yang berkualitas baik dan lebih
banyak jam kerjanya untuk memproduksi produk sampai selesai.
Produk yang diekspor ke luar negeri selalu memperhatikan tingkat
kualitas.Sebab biasanya seorang buyer dari luar negeri selalu meminta produk yang
mempunyai kualitas yang tinggi diperlkan suatu proses produksi yang baik.Hal-hal
yang sangat mendukung proses produksi yaitu bahan baku, cara kerja, karyawan, dan
mesin-mesin serta peralatan yang digunakan.
PT.Jati Agung Arsitama selalu meghasilkan dan menjual produk-produknya
dengan kualitas yang terbaik.Produk-produkyang dihasilkan PT.Jati Agung Arsitama
berupa :
1. Indoor furniture
2. Outdoor furniture (garden furniture)
3. Antique repro
4. Kayu Bangunan

Contoh produk yang telah dihasilkan oleh PT. Jati Agung Arsitama :

a. Slade bed
b. Bookcase
c. Plint cabinet
d. Italian side chair with leather
e. Batavia stool
f. Empire stool
g. Lazy scrool rottan
h. Streamer stool
i. Lazy scrool leather
j. Coffe table
k. Cocktail console 2 drawer
l. Sofa table cabriole leg
m. TV table

 PROSES BISNIS
a. Faktor Pasar
Produk yang dihasilkan suatu perusahaan dan dipasarkan harus sesuai dengan
keinginan konsumen.Untuk memauki pasar Internasional, perusahaan harus
melaksanakan rencan pemasaran
Rencana pemasaran difokuskan pada target pasar, karakeristik produk,penentuan
harga,distribusi dan promosi
1. Target Pasar
Target pasar adalah daerah yang dituju untuk memasarkan suatu produk,
biasanya daerah atau negara yang menjadi target pasar memiliki ciri
perekonomian yang stabil.
2. Karakteristik Produk
Harus digambarkian dan menekankan pada apa yang menjadikan produk
tersebut diminati dari pada produk yang ditawarkan pesaing.
3. Penentuan Harga
Penentuan harga dari produk harus dengan biaya yang digunakan untuk
membuat produk tersebut sampai selesai.Harga sangat mempengaruhi
permintaan akan produk.
4. Distribusi
Cara pedistrisibusian produk kepada pelanggan atau buyer dapat dilakukan
dengan cara produk dijual langsung ke pelanggan atau buyer dan da juga yang
didistribusikan
5. Promosi
Cara promosi yang diakukan PT Jati Agung Arsitama untuk mengenalkan
produknya dipasar internasional yaitu mellui promosi dan mengikuti pameran
dagang.
6. Faktor Transportasi
Setiapperusahaan akan sealu memilih lokasi perusahaan yang jangkauannya
mudah dcapai dengan alat transportasi,sebab hal ini dipengaruhi oleh
penyediaaan buku, pendistrisibusian produk, dan tenaga kerja.Apabila
perusahaan menjual produknya di dalam negeri dan juga diekspor ke luar
negeri, maka perusahaan tersebut harus menggunakan jasa transportasi.PT Jati
Agung Arsitama menggunakan jasa transportasi dari PT Pury Mitra Salimma
dalam penyediaan container.Continer tersebut digunakan untuk mengangkut
barang-barang yag diekspor ke luar negeri dengan kapal melalui laut.

Proses Produksi I

Mesin dan
Perlengkapan

Masukan bahan baku Keluaran Produk


Akhir

Tenaga kerja

Sumber : PT Jati Agung Arsitama

Proses Produksi II

Pabrik menerima Bahan mentah Bahan baku diolah


a. mentah (kayu
bahan diolah menjadi kemudian dioven
gelondongan)
b. bahan baku

Bahan baku siap


Stuffing Packing Finishing dibuat menjadi
c. berbagai macam
produk

Sumber : PT Jati Agung Arsitama

Bahan baku berasal dari kayu gelondongan (kayu jati / teak) dan kayu mahoni / mahogany.
Bahan lainnya yaitu : rotan, kaca, busa, dan besi

Produk-produk yang dihasilkan oleh PT Jati Agung Arsitama berupa :

- Indoor Furniture
- Outdoor Furniture (Garden Furniture)
- Antique Repro
- Kayu Bangunan

Produk yang dihasilkan oleh PT Jati Agung Arsitama telah berhasil dipasarkan ke
berbagai daerah antara lain :

- Pulau Jawa (Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, Jawa Timur)


- Luar Pulau Jawa (Sumatera, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Ambon)
- Luar Negeri (Eropa dan Afrika)

1. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan oleh PT Jati Agung Arsitama adalah kayu jati yang
berasal dari Sulawesi

2. Proses Produksi

- Bahan baku kayu gelondongan dimasukkan ke mesin Saw Mill yaitu proses
pembelahan atau penggergajian dari bahan baku dasar menjadi bahan baku yang berupa
papan

- Proses pengeringan atau disebut Kill Dried, dengan sistem pemanasan tertentu agar
kadar air yang terkandung pada kayu bisa berkurang sampai dengan kadar kelembapan
12-15%. Hal ini untuk mengurangi resiko agar kayu tidak pecah dan melengkung serta
tidak mengalami penyusutan

- Proses pembelahan kayu dilakukan dengan mesin Sercle menjadi komponen sesuai
dengan lebar yang dikehendaki

- Proses pemotongan kayu dengan mesin Cutter Saw, untuk proses pemotongan kayu,
kayu dipotong-potong sesuai ukuran yang dikehendaki

- Proses pembuatan komponen furniture dilakukan dengan mesin Scrall Band Saw

- Proses penyerutan kayu menjadi halus dan sama ukuran tebal-lebarnya menggunakan
mesin Planner/mesin serut atau mesin Moulding

- Proses pemasukan kayu ke dalam mesin, meliputi :

1. Mesin Mortizer yaitu proses pembuatan lubang boor guna penempatan baut
2. Mesin Profil yaitu proses pembuatan variasi profil apabila diperlukan

- Proses memasukkan ke dalam mesin Sanding untuk semua komponen yang sudah
selesai diproses, sehingga diperoleh komponen yang sudah halus dengan ukuran yang
sama sebelum dilakukan penyetelan

- Proses Assembling untuk menyetel atau merangkai komponen menjadi barang jadi
yang meliputi pengeleman dan pemasangan hardware atau aksesoris lain yang dibutuhkan

- Proses Finishing yaitu proses pengamplasan terakhir dengan sistem manual. Proses ini
juga bisa meliputi proses pengecatan atau politur bila diperlukan

- Proses Packing yaitu proses pengepakan dengan box agar barang-barang yang dikirim
tidak mengalami kecacatan atau kerusakan

PEMBAHASAN

Perhitungan laba-rugi yang dilakukan oleh PT Jati Agung Arsitama adalah Total
Penjualan dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. Dan hasil
dari wawancara yang kami lakukan terhadap PT Jati Agung Arsitama, daftar rincian biaya
yang ada dalam laporan laba-rugi mereka adalah sebagai berikut :

 Biaya beli kayu


 Biaya gaji karyawan
 Biaya container
 Biaya Packing
 Biaya dokumen
 Biaya Perawatan mesin-mesin

Sedangkan biaya-biaya yang perlu dan belum dimasukan ke dalam biaya operasional
PT Jati Agung Arsitama adalah sebagai berikut.

 Biaya listrik dan telepon


 Biaya depresiasi mesin

Dalam satu bulan PT Jati Agung Arsitama melakukan pengiriman produknya


sebanyak 3 kali, pengiriman tidak hanya di dalam negeri saja melainkan juga ke luar negeri.
Adapun biaya-biaya yang diperhitungkan dalam ekspor yang dilaksanakan PT Jati
Agung Arsitama ke 3 wilayah yaitu :

- Singapura
- Afrika Selatan
- Wilayah Eropa

Dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Biaya Tetap
Biaya Tetap Ekspor
Keterangan Singapura Afrika Selatan Wilayah Eropa
Pengiriman 1.500.000 2.000.000 2.700.000
logistik barang
Biaya pembuatan 85.000 150.000 280.000
dokumen
Pengiriman 180.000 180.000 300.000
dokumen
Pengiriman 2.000.000 3.300.000 4.000.000
melalui kapal
Biaya Fumigasi 300.000 300.000 300.000
Pengeringan 320.000 320.000 320.000
Container
JUMLAH 4.385.000 6.250.000 7.900.000
Sumber : PT Jati Agung Arsitama
b. Biaya Variabel
Berat muatan Rp 9.250,- per kg ; Pajak 15%; Biaya Transit Rp 50.000,- per
malam
Contoh kasus :
PT Jarti Agung Arsitama mengirim furniture 122 pc @1 kg = 122 kg
Total Biaya Ekspor
Keterangan Singapura Afrika Selatan Wilayah Eropa
Pengiriman 1.500.000 2.000.000 2.700.000
logistik barang
Biaya pembuatan 85.000 150.000 280.000
dokumen
Pengiriman 180.000 180.000 300.000
dokumen
Pengiriman 2.000.000 3.300.000 4.000.000
melalui kapal
Biaya Fumigasi 300.000 300.000 300.000
Pengeringan 320.000 320.000 320.000
Container
JUMLAH 4.385.000 6.250.000 7.900.000
Berat 122 kg 1.128.500 1.128.500 1.128.500
(@Rp 9.250,-)
Total Biaya 5.513.500 7.378.500 9.028.500
Sebelum Pajak
Pajak 15% 827.025 1.106.775 1.354.275
TOTAL BIAYA 6.340.525 8.485.275 10.382.775
Sumber : PT Jati Agung Arsitama

 Biaya Yang Mempengaruhi Harga Pokok Produksi


PT Jati Agung Arsitama
Keterangan TOTAL
Biaya Bahan Baku Rp 2.400.000.000
Biaya Tenaga Kerja Rp 412.320.000
Biaya Overhead Pabrik / BOP Tetap Rp 970.970.000
Biaya Overhead Pabrik / BOP Variabel Rp 880.775.000

Penentuan Harga Pokok Produksi


- Metode Full Costing
o Bahan baku Rp 2.400.000.000
o Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 412.320.000
o BOP Tetap Rp 970.970.000
o BOP Variabel Rp 880.775.000 +
HPP Rp 4.664.065.000
- Metode Variable Costing
o Bahan baku Rp 2.400.000.000
o Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 412.320.000
o BOP Variabel Rp 880.775.000 +
HPP Rp 3.693.095.000

Rincian Biaya untuk Menghitung Harga Pokok Produksi

Jenis Produk Ibiza 3 seater Ibiza adjustable Dario arm chair


lounger outdoor
Size L 1800 mm, L 2080 mm, L 760 mm,
W 900 mm, W 800 mm, W 940 mm,
H 680 mm, H 250 mm H 710 mm
(p x l x t) = (1800 x (p x l x t) = (2080 x (p x l x t) = (760 x
900 x 680) = 800 x 250) = 940 x710)=
1.101.600.000 mm 416.000.000 mm  507.224.000 mm 
 110.160.000 cm3 41.600.000 cm3  50.722.400 cm3 
 110,16 m3 41,6 m3 50,7224 m3
Weight : 42 kg, Weight :41 kg, Weight : 20 kg
Volume : 1,2 m3 Volume : 0,55 m3 Volume : 0,52 m3
Biaya bahan baku 4.544.100 1.716.000 2.092.200
Biaya tenaga kerja 630.000 450.000 270.000
Biaya tetap 160.000 160.000 160.000
Biaya variabel 772.500 772.500 772.500

 Contoh Perhitungan Harga Pokok Produksi per Produk (Produk yang paling
diminati) beserta perencanaan laba menurut PT Jati Agung Arsitama :
1. Ibiza 3 Seater

Size : 1800 mm x 900 mm x 680 mm = 110,16 m3 ; Weight : 42 kg ; Volume : 1,2 m3

Harga Jual USD 599 (599 x Rp 13.350) = 7.996.650

Perhitungan HPP :
Bahan baku yang dipakai 110,16 m3 x Rp 41.250 = 4.554.100

Biaya tenaga kerja 2 orang (@45.000 x 7 hari) = 630.000

BOP Tetap Pillow 2 pcs @80.000 = 160.000

BOP Variabel (Lem,amplas,box,dll) =__772.500 +

Total HPP per Produk = 6.106.600

Laba :

Harga jual = 7.996.650

HPP per produk = 6.106.600 -

Laba yang diperoleh = 1.890.050

2. Ibiza Adjustable Lounger

Size : 2080 mm x 800 mm x 250 mm = 41,6 m3 ; Weight :41 kg ; Volume : 0,55 m3

Harga Jual USD 415 (415 x Rp 13.350) = 5.540.250

Perhitungan HPP:

Bahan baku dipakai 41,6 m3 x Rp 41.250 = 1.716.000

Biaya tenaga kerja 2 orang (@45.000 x 5 hari) = 450.000

BOP Tetap Pillow 2 pcs @80.000 = 160.000

BOP Variabel (Lem,amplas,box,dll) =__772.500_+

Total HPP per Produk = 3.098.500


Laba :

Harga jual = 5.540.250

HPP per produk = 3.098.500.-

Laba yang diperoleh = 2.441.750

3. Dario Arm Chair Outdoor

Size : 760 mm x 940 mm x 710 mm= 50,7224 m3 ; Weight : 20 kg ; Volume : 0,52 m3

Harga Jual USD 495 (495 x Rp 13.350) = 6.608.250

Perhitungan HPP:

Bahan baku dipakai 50,7224 m3 x Rp 41.250 = 2.092.200

Biaya tenaga kerja 2 orang (@45.000 x 3 hari) = 270.000

BOP Tetap Pillow 2 pcs @80.000 = 160.000

BOP Variabel (Lem,amplas,box,dll) =__772.500_+

Total HPP per Produk = 3.294.700

Laba :

Harga jual = 6.608.250

HPP per produk = 3.294.700.-

Laba yang diperoleh = 3.313.550

 Contoh perhitungan HPP per produk menurut kelompok kami :


 IBIZA 3 SEATER

Size : 1800 mm x 900 mm x 680 mm = 110,16 m3 ; Weight : 42 kg ; Volume : 1,2 m3

Harga Jual USD 599 (599 x Rp 13.350) = 7.996.650

Perhitungan HPP :
Bahan baku dipakai 110,16 m3 x Rp 41250 = 4.554.100
Biaya tenaga kerja 2 orang (@45.000 x 7 hari) = 630.000
BOP Tetap Pillow 2 pcs @80.000 = 160.000
Bahan penolong lainnya :
 Engsel = 15.000
 Sekrup 12 biji = 114.000
 Paku kayu = 120.000
 Lem = 41.000
 Lakban = 7.500
 Karton box = 75.000
 Amplas = 3.000
HPP per Produk = 5.709.600

Laba :
Harga jual = 7.996.650
HPP per produk = 5.709.600
Laba yang diperoleh = 2.287.050

 IBIZA ADJUSTABLE LOUNGER

Size : 2080 mm x 800 mm x 250 mm = 41,6 m3 ; Weight :41 kg ; Volume : 0,55 m3

Harga Jual USD 415 (415 x Rp 13.350) = 5.540.250

Perhitungan HPP:

Bahan baku dipakai 41,6 m3 x Rp 41.250 = 1.716.000


Biaya tenaga kerja 2 orang (@45.000 x 5 hari) = 450.000
BOP Tetap Pillow 2 pcs @80.000 = 160.000
Bahan penolong lainnya :
 Engsel = 15.000
 Sekrup 8 biji = 76.000
 Paku kayu = 90.000
 Lem = 41.000
 Lakban = 7.500
 Karton box = 75.000
 Amplas = 3.000
HPP per Produk = 2.633.500

Laba :
Harga jual = 5.540.250
HPP per produk = 2.633.500.
Laba yang diperoleh = 2.906.750

DARIO ARM CHAIR OUTDOOR

Size : 760 mm x 940 mm x 710 mm= 50,7224 m3 ; Weight : 20 kg ; Volume : 0,52 m3

Harga Jual USD 495 (495 x Rp 13.350) = 6.608.250

Perhitungan HPP:

Bahan baku dipakai 50,7224 m3 x Rp 41.250 = 2.092.200


Biaya tenaga kerja 2 orang (@45.000 x 3 hari) = 270.000
BOP Tetap Pillow 2 pcs @80.000 = 160.000
Bahan penolong lainnya :
 Engsel = 15.000
 Sekrup 12 biji = 114.000
 Cat kayu = 22.000
 Paku kayu = 120.000
 Lem = 41.000
 Lakban = 7.500
 Karton box = 75.000
 Bensin = 2.000
 Amplas = 3.000
HPP per Produk = 2.921.700
Laba :
Harga jual = 6.608.250
HPP per produk = 2.921.700.
Laba yang diperoleh = 3.686.550

Perbandingan perhitungan harga pokok produk


No Nama Produk Perhitungan Perhitungan Selisih
versi versi penulis perhitungan
Perusahaan HPP
1 Ibiza 3 Seater
Biaya bahan baku 4.544.100 4.544.100 -
Biaya tenaga kerja 630.000 630.000 -
Biaya tetap 160.000 160.000 -
Biaya variabel 772.500 375.500 397.000
HPP Produk 6.106.600 5.709.600 397.000
Laba 1.890.500 2.287.050 397.000

2 Ibiza adjustable
lounger
Biaya bahan baku 1.716.000 1.716.000 -
Biaya tenaga kerja 450.000 450.000 -
Biaya tetap 160.000 160.000 -
Biaya variabel 772.500 307.500 465.000
HPP Produk 3.098.500 2.633.500 465.000
Laba 2.441.750 2.906.750 465.000

3 Dario arm chair


outdoor
Biaya bahan baku 2.092.200 2.092.200 -
Biaya tenaga kerja 270.000 270.000 -
Biaya tetap 160.000 160.000 -
Biaya variabel 772.500 399.500 373.000
HPP produk 3.294.700 2.921.700 373.000
Laba 3.313.550 3.686.550 373.000

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan mengenai Harga Pokok
Produksi pada PT Jati Agung Arsitama Surakarta, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. PT Jati Agung Arsitama dalam menjalankan usahanya tersebut dapat dikendalikan
sesuai dengan kebijaksanaan dari perusahaan, sehingga hasil pekerjaan yang
dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar.
2. Pada PT Jati Agung Arsitama, penentuan Harga Pokok Produksi menggunakan
tiga elemen penting yang semuanya tergabung dalam biaya produksi, diantaranya:
a. Biaya bahan baku
b. Biaya tenaga kerja
c. Biaya overhead pabrik
3. Perhitungan Harga Pokok Produksi dapat menentukan Harga Pokok Penjualan,
yang nantinya dimaksudkan untuk dasar pertimbangan penentuan harga jual
produk. Harga pokok jual produk dijadikan dasar oleh perusahaan untuk merebut
pangsa pasar dan menarik konsumen sebanyak-banyaknya guna mengingkatkan
volume penjualan.
4. Perhitungan harga pokok produksi yang dibuat perusahaan khususnya pada BOP
variabel, dibebankan secara tetap. Hal ini dapat dilihat dari besarnya BOP variabel
yang seharusnya dihitung berdasarkan besarnya biaya sesungguhnya dibutuhkan
atau seharusnya diperlakukan, namun perusahaan dalam menghitung besarnya
BOP variable menetapkan biaya yang sama untuk semua produknya.
5. Struktur organisasi PT Jati Agung Arsitama telah memenuhi syarat, yakni
kedudukan tertinggi dipegang oleh Direktur Utama, dibawah posisi Direktur
Utama terdapat Wakil Direktur, kemudian terdapat divisi-divisi yang mempunyai
tugas dan fungsinya masing-masing dan telah memiliki kemampuan sesuai dengan
bidangnya.
6. Setiap jenis produk diolah dengan mesin dan fasilitas yang sama, tetapi dalam
waktu yang berbeda (bergantian) menggunakan bahan baku serta tenaga kerja
langsung yang dapat diidentifikasikan pada setiap macam produk.

B. Saran
Berikut merupakan saran yang diberikan penulis kepada PT Jati Agung
Arsitama terkait kegiatan produksi dalam perusahaan.

1. Staff yang diberi tanggung jawab untuk menyelesaikan penyusunan laporan harus
dapat mencatat setiap perhitungan biaya yang dikeluarkan secara tepat dan
dihitung sesuai pengeluaran untuk setiap proses pembuatan produknya, sehingga
meminimalkan terjadinya pengeluaran biaya yang berlebihan pada perusahaan.
2. Dalam meningkatkan sumber daya manusia perlu adanya pelatihan agar karyawan
dapat mengembangkan keahlian dan semakin profesional dalam bidangnya.
3. Untuk meningkatkan penjualan produk agar tercapai keefisienan, maka
perusahaan harus dapat meningkatkan mutu dan kualitas produk, serta
mengembangkan ide-ide inovatif dalam menghasilkan produk baru. Hal ini
ditujukan agar pemasaran produk PT Jati Agung Arsitama menjadi lebih luas.
4. Tidak semua produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat dijual dalam periode
yang sama, maka perusahaan perlu mengalokasikan biaya pada produk yang
dihasilkan. Hal ini bertujuan agar setiap produk yang dihasilkan mendapatkan
perhitungan biaya yang sesuai untuk masing-masing produknya.

Você também pode gostar