Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
3
Ekonomi Makro
Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang ekonomi secara keseluruhan.
Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang memengaruhi banyak rumah tangga
(household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi makro dapat digunakan untuk menganalisis
cara terbaik untuk memengaruhi target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi,
stabilitas harga, tenaga kerja dan pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Hingga 1930 sebagian besar analisis ekonomi terfokus pada industri dan perusahaan. Ketika
terjadi Depresi Besar pada tahun 1930-an, dan dengan perkembangan konsep pendapatan
nasional dan statistik produk, bidang ekonomi makro mulai berkembang. Saat itu, gagasan-
gagasan yang terutama berasal dari John Maynard Keynes, yang menggunakan
konsepaggregate demand untuk menjelaskan fluktuasi antara hasil produksi dan tingkat
pengangguran, sangat berpengaruh dalam perkembangan bidang ini. Keynesianisme
didasarkan pada gagasan-gagasannya.
Secara garis besar permasalah kebijakan ekonomi makro mencakup dua hal yaitu :
a) Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi perekonomian, yaitu tentang inflasi,
pengangguran dan neraca pembayaran.
b) Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi.
Dalam menganalisis ekonomi mikro pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari
keseluruhan kegiatan perekonomian. Mikro ekonomi lebih menitik beratkan pada analisis
mengenai masalah membuat pilihan untuk :
Dalam teori ekonomi mikro pada hakikatnya menerangkan bagaimana sesuatu masyarakat
yang memiliki faktor-faktor produksi yang terbatas, mempunyai keinginan untuk
memperoleh barang dan jasa yang maksimum, yaitu dengan membuat berbagai pilihan dalam
memproduksi dan mengkonsumsi sehingga kepuasan dan kesejahteraan masyarakat dapat
dimaksimumkan.
Dalam membahas ekonomi makro menerangkan beberapa masalah penting yang berlaku di
dalam perekonomian, seperti pertanyaan berikut :
Pada mazab klasik, Adam Smith dan Keynes tidak banyak membuat analisis tentang masalah
penggaguran, inflasi, ketidakstabilan ekonomi dan perubahan ekonomi. Hal ini dikarenakan
bahwa mereka memiliki keyakinan tentang sistem pasar bebas akan mewujudkan tingkat
kegiatan ekonomi yang efisien dalam jangka panjang. Penggunaan tenaga kerja penuh akan
selalu tercapai dan perekonomi akan mengalami kesetabilan. John Maynard Keynes
berpendapat bahwa pengeluaran agregate yaitu pembelanjaan masyarakat ke atas barang dan
jasa, adalah faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai oleh suatu
negara. Untuk itu kebijaksanaan pemerintah diperlukan untuk menciptakan penggunaan
tenaga kerja yang penuh dan kestabilan perekonomian.
Masalah ekonomi mikro : selama dasawarsa, selain harga mobil merosot dibanding dengan
harga lain. Dalam ekonomi mikro berusaha mencari sebab dan akibat perubahan tersebut
dalam harga relatif.
Masalah ekonomi makro : Selama dasawarsa selain perubahan relatif terhadap harga barang,
harga mobilpun ternyata mengikuti kecenderungan umum dari semua harga untuk terus
meningkat. Mengapa tingkat harga relatif stabil atau melonjak dalam beberapa periode ?
Dalam makro ekonomi berusaha memahami sebab dan akibat perubahan tersebut dalam
tingkat harga umum.
Penelahan ekonomi telah dilakukan orang sejak masa Aristoteles (350 BC), saat itu ekonomi
dipelajari pada tingkat yang mendasar secara filosofis, tetapi baru tahun 1776 dianggap
sebagai disiplin ilmu dengan terbitnya buku An Inquiry Into the Nature and Causes of the
Wealth of the Nation oleh Adam Smith. Ahli-ahli ekonomi yang menganut Adam Smith ini
kemudian dikenal dengan kelompok Klasik. Tradisi klasik inilah yang merupakan dasar
perkembangan ilmu ekonomi mikro. Depresi besar tahun 1930-an yang melanda dunia
melahirkan ekonom baru yaitu J.M. Keynes dengan bukunya General Theory of
Employment, Interest and Money yang kemudian menjadi dasar perkembangan teori
ekonomi makro. Jika kelompok Klasik mendasarkan pada berkerjanya mekanisme pasar
persaingan maka kelompok Keynesian menganggap perlu campur tangan dalam kegiatan
perekonomian.
3. Gambaran Umum Ilmu Ekonomi (Kedudukan Ekonomi Mikro dalam Ilmu Ekonomi)
Dari beberapa definisi tersebut, terdapat hal yang menjadi pokok pikiran mendasar atau inti,
yaitu tentang :
1. Masalah kebutuhan dan pemuasannya
2. Masalah kemakmuran
3. Masalah Penilaian atau pemilihan (problem of choice)Yaitu pemilihan cara
penggunaan sumber-sumber yang dapat mempunyai penggunaan alternatif.
4. Cara bertindak ekonomis
5. Tata laksana rumah tangga
6. Sumber-sumber produktif.
Ilmu ekonomi adalah Ilmu yang mempelajari manusia dalam tindakan / usaha memanajemen
rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya melalui sumber-sumber produktif dan alat
pemuas kebutuan yang terbatas, dengan memberikan penilaian atau pemilihan kebutuhan
yang lebih mendesak (alternatif) serta bertindak secara ekonomis dalam penggunaan sumber-
sumber untuk mencapai suatu kesejah-teraan dan kemakmuran.
Jadi Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah laku manusia
dan masyarakat secara individu atau kelompok dalam usahanya memenuhi kebutuhan guna
mencapai kemakmuran. kemakmuran merupakan suatu keadaan yang dirasa seseorang atau
manusia untuk dapat memenuhi kebutuhannya atas barang-barang atau jasa-jasa dengan
sarana yang dimiliki. Persoalan Dasar Dalam Perekonomian Tiga permasalahan pokok yang
berkaitan dengan pembahasan ilmu ekonomi (the three fundamental and inter dependent
economic problem) :
Dari arus perputaran ini dapat dilihat adanya empat aspek dari arus uang, ialah :
Model tersebut dapat diperluas dan dibuat lebih kompleks menurut keperluan, umpamanya,
untuk menggambarkan perekonomian yang tumbuh, perekonomian yang mundur, atau untuk
menggambarkan peran pemerintah dalam kehidupan ekonomi.
Dalam kondisi keseimbangan, kedua kurva diatas (permintaan dan penawaran) akan
berpotongan pada suatu titik tertentu. Pada Gambar 1 berikut ini terlihat bahwa pada harga
P0, jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta yakni sebesar
Q0. Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar dimana harga barang terus berubah
sampai tercapai posisi keseimbangan (jumlah barang yang diminta = jumlah barang yang
ditawarkan). Pada titik keseimbangan tersebut (titik E), tidak terjadi kelebihan maupun
kekurangan dalam jumlah barang sehingga tidak ada tekanan pada harga untuk berubah lagi.
Pada harga P1 produsen memproduksi lebih dari yang diinginkan konsumen. Dalam kondisi
kelebihan barang, produsen akan berusaha menurunkan kelebihan tersebut atau paling tidak
menjaganya agar tidak terus bertambah caranya adalah dengan menurunkan harga. Jika harga
turun maka jumlah barang yang diminta akan meningkat, selain itu dengan turunnya jumlah
barang yang ditawarkan pada akhirnya keseimbangan akan tercapai yakni pada harga P0.
Pada harga lebih rendah dari P0 yakni P2 jumlah barang yang diminta lebih besar dari jumlah
barang yang ditawarkan yang kemudian akan memberi tekanan agar harga naik. Proses
selanjutnya adalah jumlah barang yang diminta pun turun, hingga tercapai keseimbangan
pada P0.
Satu hal yang penting dalam menjelaskan mekanisme pasar di atas adalah adanya asumsi
bahwa pasar berada dalam kondisi persaingan, baik penjual (produsen) maupun pembeli
(konsumen) tidak mempunyai kekuatan untuk mempengaruhi harga.
PERILAKU KONSUMEN
Konsep Utilitas/Daya Guna (Utility)
Kurva indiferensi (Indifference Curve) adalah kurva menunjukkan preferensi konsumen yang
didasarkan asumsi bahwa konsumen dapat membuat urutan alternatif-alternatif yang
disukainya.
Utilitas adalah tingkat kepuasan yang diperoleh seorang individu dari mengkonsumsi suatu
barang atau melakukan suatu aktivitas. Dalam analisis ekonomi, utilitas sering digunakan
untuk menggambarkan urutan preferensi sekelompok barang, contohnya seorang konsumen
bernama Anton merasa lebih puas membeli 3 buah buku fiksi ilmiah jika dibandingkan
dengan membeli sehelai kemeja, hal ini berarti buku-buku tersebut memberikan utilitas yang
lebih besar dibandingkan dengan kemeja tadi.
Fungsi utilitas dapat ditunjukkan dengan sekumpulan kurva indiferensi, yang masing-masing
mempunyai indikator numerik. Pada Gambar 1. berikut ini menunjukkan 3 kurva indiferensi
dengan tingkat utilitas sebesar 25, 50 dan 100.
Perlu diingat bahwa ketika kita menggunakan fungsi utilitas, yang kita tekankan adalah
konsep ordinal bukan kardinal. Dengan demikian yang perlu kita perhatikan dari gambar di
atas, bukan angka numerik seperti 25, 50 dan 100 tetapi bahwa kurva indiferensi dengan
utilitas (U) = 100 memberikan kepuasan yang lebih besar dibandingkan dengan utilitas
sebesar 50, demikian juga kurva indiferensi dengan utilitas sebesar 50 memberikan kepuasan
yang lebih besar dari utilitas sebesar 25.
PERILAKU PRODUSEN
Fungsi Produksi
Aktivitas utama perusahaan adalah mengubah input menjadi output, sementara itu di dalam
ekonomi mikro kita akan pelajari bagaimana perusahaan menentukan pilihannya dalam
rangka mengubah input menjadi output. Hubungan antara input dan output biasa dinyatakan
dalam bentuk fungsi produksi yakni :
Q = f (K, L, M, …) (1)
Dimana Q menunjukkan output satu perusahaan untuk barang tertentu dalam periode waktu
tertentu, K menunjukkan jumlah mesin yang digunakan (atau disebut modal/kapital) dalam
periode tersebut, L menunjukkan banyaknya jumlah tenaga kerja, M menunjukkan bahan
baku yang digunakan, serta variabel-variabel lain yang mempengaruhi proses produksi.
Secara konkret fungsi produksi di atas dapat dijelaskan dengan contoh berikut ini.
Dimisalkan bahwa fungsi produksi menunjukkan output yang dihasilkan oleh seorang petani
beras dalam periode waktu satu tahun yang tergantung pada jumlah tenaga kerja yang
digunakan pada periode satu tahun, jumlah peralatan/mesin yang digunakan pada tahun
tersebut, dan luas tanah yang digunakan pada tahun tersebut. Beberapa keputusan yang dapat
dipilih adalah apakah petani menghasilkan beras 10 ton dengan banyak tenaga kerja tetapi
menggunakan mesin seadanya (teknik padat karya) atau sebagai alternatif menghasilkan 10
ton beras dengan tenaga kerja terbatas tetapi penggunaan mesin bersifat dominan (teknik
padat modal) atau mengintensifkan penggunaan tanah yang terbatas dengan menekankan
pada besarnya bantuan mesin dan pupuk untuk menghasilkan jumlah beras yang sama. Ketiga
teknik tersebut (padat karya, padat modal atau padat lahan) digambarkan pada fungsi
produksi pada persamaan (1) di atas. Untuk setiap kemungkinan pilihan input, fungsi
produksi mencari output maksimum yang dapat dicapai dari input-input yang ada.
TEORI BIAYA
Teori Pengambilan Keputusan Perusahaan
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi.
Seorang produsen dikatakan memperoleh keuntungan jika hasil penjualan lebih besar dari
biaya produksi, sedangkan kerugian jika hasil penjualan lebih kecil dari biaya produksi.
Perusahaan yang rasional akan selalu berusaha memaksimumkan keuntungannya dan
keuntungan maksimum dicapai bila perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi
mencapai tingkat yang paling besar.
Bagaimana cara perusahaan menentukan jumlah barang yang diproduksi agar tercapai
keuntungan maksimum?
Untuk memperoleh keuntungan maksimum, perusahaan harus memperhatikan struktur biaya
dan penerimaannya. Ada dua pendekatan yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
menentukan jumlah output yang dapat memaksimumkan keuntungan:
1. Pendekatan Total yakni dengan memproduksi barang hingga tingkat dimana selisih
antara hasil penerimaan total (Total Revenue = TR) dan Biaya Produksi Total (Total Cost =
TC) mencapai jumlah yang paling besar.
2. Pendekatan Marginal yakni dengan memproduksi barang hingga tingkat dimana
hasil penerimaan marjinal (Marginal Revenue = MR) sama dengan biaya produksi marginal
(Marginal Cost = MC).
Berikut ini adalah penjelasan dan gambar tentang 2 cara yang dapat dilakukan perusahaan
ketika menentukan jumlah output yang akan diproduksi agar keuntungan maksimum tercapai.
Pasar adalah pusat dari kegiatan ekonomi, yang mana sebagian besar pertanyaan dan
permasalahan ekonomi berkisar pada bagaimana bekerjanya pasar. Berikut ini adalah contoh,
mengapa hanya sebagaian kecil perusahaan-perusahaan yang bersaing dalam satu pasar,
sedang pada pasar lainnya ada banyak perusahaan yang bersaing? Apakah konsumen akan
merasa lebih beruntung kalau jumlah perusahaan lebih banyak? Jika demikian, mengapa
pemerintah merasa perlu melakukan intervensi pada pasar yang terdiri dari sedikit
perusahaan? Mengapa harga di suatu bentuk pasar naik atau turun dengan cepat, sementara di
pasar lain tidak berubah sama sekali. Bentuk pasar seperti apakah yang memberi kesempatan
terbaik untuk dimasuki pengusaha?
Pembicaraan tentang bentuk pasar akan mencakup pembahasan tentang dua bentuk umum
pasar yakni pasar persaingan (competitive) dan bukan persaingan (noncompetitive). Pasar
persaingan sempurna mempunyai karakteristik bahwa terdapat banyak pembeli dan penjual,
sehingga pembeli ataupun penjual secara individu tidak mempunyai pengaruh signifikan
dalam nenentukan harga. Sebagai contoh di pasar lokal barang-barang pertanian seperti beras
ada ribuan petani menjual beras dan ribuan pembeli membeli beras dimana tidak ada seorang
penjual atau pembeli beras secara signifikan dapat mempengaruhi harga beras.
Berbeda dengan pasar dunia untuk barang tambang misal minyak bumi, jumlah pembeli dan
penjual sedikit sekali, yang memungkinkan baginya untuk memberi pengaruh bagi penentuan
harga.