Você está na página 1de 2

Irwin Purnomo Mamu

A31116304
Pokok Bahasan Ch 6 : Harga Pokok Proses Bagian 2 : Konsep-Konsep yang Diperluas.

1. Persediaan barang dalam proses awal


 Pengaruh Terjadinya Produk yang Hilang Dalam Proses terhadap Harga Pokok Produksi
per Satuan.
1. Hilang Awal Proses
2. Hilang Akhir Proses

 Metode harga pokok proses (Memperhitungkan Adanya Persediaan Produk Dalam Proses
Awal)
Persediaan Produk Dalam Proses Awal
 Dalam suatu departemen produksi, produk yang belum selesai diproses pada
akhir periode akan menjadi persediaan produk dalam proses pada awal periode
berikutnya.
 Produk dalam proses awal periode ini akan membawa harga pokok persatuan
yang berasal dari periode sebelumnya, yang kemungkinan akan berbeda dengan
harga pokok per satuan yang dikeluarkan oleh departemen produksi yang
bersangkutan dalam periode sekarang. Dengan demikian jika dalam periode
sekarang dihasilkan produk selesai yang ditransfer ke gudang atau ke departemen
berikutnya , harga pokok yang melekat pada persediaan produk dalam proses awal
akan menimbulkan masalah dalam penentuan harga pokok produk selesai
tersebut.
2. Metode rata-rata
 Metode Rata-Rata Tertimbang
1. Dalam metode ini, jumlah harga pokok produk dalam proses awal ditambahkan
dengan biaya produksiyang dikeluarkan periode sekarang dibagi dengan unit
ekuivalensi produk untuk menghasilkan harga pokok rata-rata tertimbang.
2. Harga pokok produk yang dihasilkan oleh departemen setelah departemen pertama
merupakan harga pokok kumulatif,yaitu merupakan penjumlahan harga pokok dari
departemen satu ditambahkan dengan depar temen berikutnya yang bersangkutan.

3. Metode FIFO
 Metode Masuk Pertama Keluar Pertama
1. Dalam metode ini, menganggap biaya produksi periode sekarang pertama kali
digunakan untuk menyelesaikan produk yang pada awal periode masih dalam proses,
baru kemudian sisanya digunakan untuk mengolah produk yang dimasukkan dalam
proses periode sekarang.
2. Oleh karena itu dalam perhitungan unit ekuivalensi tingkat penyelesaian persediaan
produk dalam proses awal harus diperhitungkan.
3. Dalam departemen setelah departemen I, produk telah membawa harga pokok dari
periodesebelumnya digunakan pertama kali untuk menentukan harga pokok produk
yang ditransfer ke departemen berikutnya atau ke gudang.
4. Perlakuan terhadap unit rusak, cacat, bahan sisa, dan ampas metode proses.
 Produk Rusak
Ada dua jenis produk rusak : produk rusak normal dan produk rusak tidak normal.
Produk rusak normal terjadi dalam kondisi operasi yang efisien dan tidak dapat
dikendalikan dalam jangka pendek dan diperhitungkan sebagai bagian dari biaya produk.
Sedangkan produk rusak tidak normal menyebabkan kerugian melebihi atau di atas
perkiraan dalam kondisi operasi yang efisien dan dibebankan sebagai kerugian dalam
periode berjalan.
Biasanya produk rusak ditemukan pada akhir proses dengan demikian ia telah
menyerap biaya produksi sehingga harus dimasukkan dalam perhitungan unit ekuivalen.

 Produk Cacat
Sebagaimana diketahui, produk cacat adalah produk yang tidak sesuai standar dan
masih dapat diperbaiki. Maka membutuhkan biaya perbaikan., dapat berupa biaya bahan
baku, tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Persoalannya adalah perlakuan atas biaya
perbaikan tersebut.
Produk cacat dapat bersifat normal ataupun tidak normal. Perlakuan atas biaya
tambahan adalah sebagai berikut :
1. Jika cacat normal : biaya perbaikan akan menambah biaya produksi.
2. Jika cacat tidak normal : biaya perbaikan diperlakukan sebagai rugi produk cacat.
Biaya produksi tidak bertambah.
Produk cacat masuk dalam perhitungan unit ekuivalen.

 Adanya Bahan Sisa Proses Produksi (Scrap Matreial)


Adalah bahan baku yang merupakan sisa proses produksi yang tidak dapat
dimasukkan lagi dalam produksi untuk tujuan yang sama, tetapi mungkin dapat
digunakan untuk proses produksi yang berbeda atau dijual kembali dalam suatu jumlah
terten.

 Adanya Bahan Buangan / Ampas (Waste Material)


Adalah bagian dari bahan mentah yang tertinggal sesudah proses produksi dan tidak
mempunyai kegunaan untuk dipakai atau dijual kembali. Biaya dalam mengatur bahan
buangan biasanya dibebankan pada kontrol overhead pabrik.

Você também pode gostar