Você está na página 1de 6

Jurnal Rekayasa Mesin Vol.9, No.

2 Tahun 2018: 103-108 ISSN 0216-468X

ANALISA PERPINDAHAN PANAS DAN PRESSURE DROP FLUIDA NANO


Al2O3-AIR PROSES PENDINGINAN DENGAN METODE SIMULASI
Aryati Muhaymin Marali, Slamet Wahyudi, Nurkholis Hamidi
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jl. MT Haryono No.167, Malang (65145) – Indonesia
Telp./Fax: (0341) 554291
E-mail: ariemarali@gmail.com

Abstract
Conventional heat transfer system is unable to absorb heat well. Various methods have
been done to enhance heat transfer. One of them is the method using nanofluid which has been
done by many researchers; due to the better thermal performances compared to base fluid. The
research aims to observe the enhancement of convective heat transfer and pressure drop in the
cooling process by using Al2O3 – Water nanofluid. The volume concentration of the Al2O3 varied
from 0.2% and 0.3% with 30 nm diameter nanoparticles flowing in a double pipe with the
opposite direction. The result showed that the increase of the particle volume concentration
leads to enhance convective heat transfer coefficient and pressure drop. The two variables of
measurement showed the average heat transfer coefficient increased about 21% with 0.2% and
0.3% volume concentration compared to base fluid. Pressure drop increased about 22.86% with
0.2% and 0.3% volume concentration. In conclusion, the performance of nanofluid slightly
increased together with the increase of volume nanofluid concentration.
Keywords: Heat transfer, pressure drop, nanofluid Al2O3-air, laminar flow.

PENDAHULUAN nano setara dengan peningkatan variasi


Alat penukar kalor banyak diaplikasikan konsentrasi volume partikel nano [2]. Jika
didunia industri. Alat penukar kalor berfungsi diamati peningkatan variasi fluida nano
sebagai salah satu media suatu fluida. Sistem berperan meningkatkan konduktivitas panas.
pendingin yang tidak bekerja dengan baik Konduktivitas panas berpengaruh terhadap
akan mengakibatkan over cooling yang Akan koefisien perpindahan panas, sehingga
berdampak pada tegangan thermal yang tinggi peningkatan volume partikel fluida nano maka
sehingga menyebabkan kerusakan pada akan membuat meningkatnya koefisien
sistem pendigin tersebut [1]. perpindahan panas sesuai dengan
Banyak peneliti yang telah melakukan peningkatan konduktifitas panas fluida nano.
penelitian membahas peningkatan laju Penelitian perpindahan panas fluida nano
perpindahan panas sistem pendingin. Al2O3-air variasi volume partikel 0.15%, 0.25%,
Berbagai macam metode yang dapat dan 0.5% dengan metode eksperimen.
digunakan dalam meningkatkan laju Didapatkan hasil terjadi peningkatan bilangan
perpindahan panas pada sistem pendingin, nusselt tertinggi sebesar 40.5% pada variasi
salah satu metode yang digunakan yaitu volume partikel 0.5% pada fluida nano Al2O3-
dengan memperbaharui sifat-sifat dari fluida air. Terjadi peningkatan pressure drop setara
kerja pada proses perpindahan panas. dengan peningkatan variasi volume partikel
Memperbaharui sifat-sifat dari fluida kerja fluida nano [3]. Penelitian perpindahan panas
dilakukan dengan cara memodifikasi fluida fluida nano Ag/HEG-air variasi volume partikel
kerjanya. Fluida nano merupakan salah satu 0.1% - 0.9% dengan metode simulasi. Pada
fluida yang telah dimodifikasi, fluida nano penelitian ini Zainal.s et al, melakukan
adalah pencampuran antara fluida dasar komparasi metode simulasi dengan
dengan partikel nano yang memiliki ukuran menggunakan teori dari Dittus-Boelter
nano > 100 nm. Equation, hasil yang didapatkan tidak terjadi
Penelitian perpindahan panas fluida nano perbandingan yang signifikan antara hasil
TiO2-air variasi volume partikel 0.2% - 2% simulasi yang dilakukan dengan teori dari
dengan metode eksperimen. Didapatkan hasil Dittus-Boelter Equation [4].
terjadi peningkatan konduktivitas panas fluida

103
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.9, No.2 Tahun 2018: 103-108 ISSN 0216-468X

Laju aliran fluida berpengaruh terhadap ρp = Densitas partikel nano [kg/m 3 ]


laju perpindahan panas secara konveksi. ρb = Densitas fluida dasar [kg/m 3]
Semakin besar nilai laju aliran fluida, maka φ = Variasi volume partikel
akan meningkatkan bilangan Reynold dan
bilangan Nusselt [5]. Sesuai dengan paparan b. Viskositas
penelitian diatas menjadi acuan peneliti untuk Viskositas merupakan nilai kekentalan
melakukan penelitian terhadap perpindahan suatu fluida, semakin besar nilai viskositas
panas menggunakan fluida nano. Fluida nano maka semakin besar nilai tahanan
yang digunakan adalah Al2O3-air dengan perpindahan panas suatu fluida. Viskositas
variasi volume partikel 0.2% dan 0.3% dengan fluida nano menggunakan persamaan Wang,
menggunakan metode simulasi. Secara umum X. [7], yaitu;
penambahan partikel nano Al2O3 kedalam
fluida dasar akan memperbaharui sifat fisik 𝜇𝑛𝑓 = 𝜇𝑏 (1 + 7.3 𝜑 + 123𝜑 2 ) (2)
dari fluida tersebut sehingga membuat sifat
fluida baru. Sifat fluida baru tersebut Dimana :
diharapkan dapat mempercepat koefisien 𝜇𝑛𝑓 = Viskositas fluida nano [kg/m.s]
perpindahan panas. 𝜇𝑏 = Viskositas fluida dasar [kg/m.s]
METODOLOGI PENELITIAN c. Panas Jenis
Penelitian ini dilakukan dengan metode Panas jenis dapat dicari dengan
simulasi bertujuan untuk menganalisa persamaan berikut [8];
pengaruh penambahan partikel padat Al2O3
kedalam fluida dasar berupa air pada proses ( 1− 𝜑)𝐶𝑝𝑏 𝜌𝑏 + 𝜑 (𝜌𝑝 𝐶𝑝𝑝 )
perpindahan panas dengan menggunakan 𝐶𝑝𝑛𝑓 = (3)
𝜌𝑛𝑓
aliran fluida laminar dalam pipa. Variabel
bebas pada penelitian ini yaitu laju aliran fluida Dimana:
nano Al2O3-air sebesar (1,66 – 8,33)10-6 m3/s 𝐶𝑝𝑛𝑓 = Panas jenis fluida nano [kg/m 3 ]
dengan variasi volume partikel padat yang 𝐶𝑝𝑏 = Panas jenis fluida dasar [kg/m 3 ]
digunakan sebesar 0.2% dan 0.3%. Variasi 𝐶𝑝𝑝 = Panas Jenis partikel nano [kg/m 3 ]
terkontrol kondisi temperatur 40oC pada fluida
nano Al2O3-air dengan temperatur sebesar
d. Konduktivitas panas
23oC pada fluida dasar. Variasi terikat yang
Konduktivitas panas memiliki
digunakan berupa fluida panas keluar pipa
kemampuan untuk menghantarkan energi
(Tout.nf dan Tout.cold), temperature dinding
panas suatu fluida yang mengalir dari
pipa (Twall), dan rugi tekan (∆P).
temperatur tinggi ke temperatur rendah.
Karakteristik sifat-sifat termofisik fluida
Konduktivitas panas dapat diselesaikan
nano Al2O3-Air
dengan menggunakan persamaan berikut;
a. Densitas
Densitas merupakan kerapatan massa 𝑘𝑝 + 2𝑘𝑏 −2 𝜑 (𝑘𝑝 − 𝑘𝑏 )
suatu fluida, semakin tinggi nilai densitas maka 𝑘𝑛𝑓 = 𝜌𝑝 𝜑𝐶𝑝 𝑘 𝑇
𝑘𝑏 (4)
𝑘𝑝 +2𝑘𝑏 + 𝜑(𝑘𝑝 − 𝑘𝑏 )+ √ 𝐵
kerapatan suatu partikel nano pada fluida 2 3𝜋𝑟𝑐 𝜇

dasar semakin besar. Hal tersebut


mengakibatkan peningkatan konduktivitas Dimana:
panas suatu fluida. Densitas fluida nano 𝑘𝑛𝑓 = Konduktivitas panas fluida nano[W/m.K]
menggunakan persamaan dari Pak dan Cho 𝑘𝑝 =Konduktivitas panas partikel nano [W/m.K]
[6], yaitu; 𝑘𝑏 = Konduktivitas panas fluida dasar [W/m.K]
𝑘𝐵 = Konstanta boltzman, 1.381 x 10-23 [J/K]
𝜌𝑛𝑓 = 𝜑𝜌𝑝 + (1 − 𝜑)𝜌𝑏 (1) 𝑟𝑐 = Radius cluster (10-8)

Dimana:
ρnf= Densitas fluida nano [kg/m 3 ]

104
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.9, No.2 Tahun 2018: 103-108 ISSN 0216-468X

Berikut tabel sifat-sifat termofisik fluida ditunjukkan pada Gambar 1 dan 2. Pada
nano. penelitian ini menggunakan alat penukar kalor
pipa ganda dengan arah berlawanan.
Tabel 1. Nilai sifat-sifat termofisik fluida nano Diameter pipa dalam sebesar 4.9 mm dan
Al2O3-air diameter pipa annulus sebesar 38.5 mm.
Thermo-physical properties panjang pipa sebesar 1.25 m.
T 𝜑 𝜌𝑛𝑓 𝜇𝑛𝑓 𝑘𝑛𝑓 𝐶𝑝𝑛𝑓 𝑃𝑟𝑛𝑓 Proses kedua dalam pre-pocessing
℃ % kg/m3 kg/m.s W/moC J/kgo metode simulasi yaitu meshing, proses
C
0.2 996.95 0,000812 0,646 4151 5,2 meshing penelitian ini menggunakan meshing
40
0.3 998.93 0,000863 0.66 4137 5,2 quadrilateral. Langkah kedua pada metode
simulasi yaitu processing, pada tahap ini lapis
Penelitian ini menggunakan simulasi finite batas ditentukan. Langkah ketiga yaitu post-
volume method dengan bantuan Ansys Fluent processing, pada langkah ini dilakukan
14.5, metode simulasi dilakukan dengan tiga pembacaan hasil penelitian. Pengambilan data
langkah, yaitu; pre-processing, processing, dilakukan dengan membaca temperatur keluar
post-processing. Langkah pertama pre- fluida nano dan temperature keluar fluida
processing yaitu membuat geometri penelitian dingin. Data tersebut diolah pada analisa data.
yang akan digunakan. Desain geometri

Gambar 1 Rancang permodelan diameter alat penukar kalor dengan satuan mm

1.25 m

Gambar 2 Rancang permodelan panjang alat penukar kalor

105
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.9, No.2 Tahun 2018: 103-108 ISSN 0216-468X

HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan bilangan nusselt dengan


Hubungan koefisien perpindahan panas bilangan Reynold
fluida nano Al2O3-air dengan bilangan
Reynold

Gambar 4. Hubungan bilangan Nusselt


terhadap bilangan Reynold
Gambar 3. Hubungan koefisien perpindahan
panas terhadap bilangan Reynold Bilangan Nusselt fluida nano Al2O3-air
terhadap bilangan Reynold ditunjukan pada
Laju perpindahan panas fluida nano Gambar 4. Pada fluida nano Al2O3-air dengan
Al2O3-air ditunjukkan pada Gambar 3. Pada variasi volume partikel 0.2% didapatkan
fluida nano Al2O3-air dengan variasi volume peningkatan tertinggi pada aliran fluida 0.5
LPM yaitu sebesar 11.42. Sedangkan pada
partikel 0.2% didapatkan peningkatan tertinggi
terjadi pada aliran fluida 0.15 LPM yaitu fluida nano Al2O3-air dengan variasi volume
sebesar 52% dari laju aliran fluida 0.1 LPM.partikel 0.3% didapatkan hasil peningkatan
Peningkatan koefisien perpindahan panas tertinggi aliran fluida 0.5 LPM yaitu sebesar
fluida nano Al2O3-air dengan variasi volume 12.23. Rata-rata peningkatan koefisien
perpindahan panas yaitu sebesar 20%. Dari
partikel 0.2% tertinggi pada aliran fluida 0.5
LPM yaitu sebesar 1428 W/(m^2 K). keseluruhan data yang diperoleh, pengaruh
Sedangkan pada fluida nano Al2O3-air dengan penambahan variasi volume partikel
mengakibatkan
variasi volume partikel 0.3% didapatkan hasil terjadinya peningkatan
bilangan nusselt meningkat sesuai dengan
peningkatan tertinggi pada aliran fluida 0.15
LPM peningkatan terjadi sebesar 53% dari peningkatan bilangan Reynold.
aliran fluida 0.1 LPM. Peningkatan koefisien
perpindahan panas fluida nano Al2O3-air Hubungan tahanan termal dengan bilangan
dengan variasi volume partikel 0.3% tertinggi Reynold
pada aliran fluida 0.5 LPM yaitu sebesar 1530
W/m2K. Rata-rata peningkatan koefisien
perpindahan panas yaitu sebesar 20%. Dari
keseluruhan data yang diperoleh, pengaruh
penambahan variasi volume partikel
mengakibatkan terjadinya peningkatan
koefisien perpindahan panas meningkat sesuai
dengan peningkatan bilangan Reynold.

Gambar 5. Hubungan tahanan termal


terfadap bilangan Reynold

106
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.9, No.2 Tahun 2018: 103-108 ISSN 0216-468X

Tahanan termal fluida nano Al2O3-air Hubungan friction factor dengan bilangan
terhadap bilangan Reynold ditunjukkan Reynold
Al2O3pada Gambar 5. Pada fluida nano Al2O3-
air dengan variasi volume partikel 0.2%
didapatkan hasil terendah tahanan termal
pada aliran fluida 0.5 LPM yaitu sebesar
0.036. Sedangkan pada fluida nano Al2O3-air
dengan variasi volume partikel 0.3%
didapatkan hasil terendah tahanan termal
aliran fluida 0.5 LPM yaitu sebesar 0.034.
Rata-rata nilai tahanan termal menurun
sebesar 15%. Dari keseluruhan data yang
diperoleh, pengaruh penambahan variasi
volume partikel mengakibatkan terjadinya
penurunan tahanan termal sesuai dengan
peningkatan bilangan Reynold.
Gambar 7. Hubungan friction factor
Hubungan pressure drop dengan bilangan terhadap bilangan Reynold
Reynold
Friction factor fluida nano Al2O3-air
ditunjukkan pada gambar 7. Pada fluida nano
Al2O3-air dengan variasi volume partikel 0.2%
didapatkan hasil terendah friction factor pada
aliran fluida 0.5 LPM yaitu sebesar 0.024 pada
bilangan Reynold sebesar 2658. Sedangkan
pada fluida nano Al2O3-air dengan variasi
volume partikel 0.3% didapatkan hasil tertinggi
friction factor aliran fluida 0.5 LPM yaitu
sebesar 0.025 pada bilangan Reynold 2509.
Rata-rata nilai friction factor menurun sebesar
17%. Dari keseluruhan data yang diperoleh,
pengaruh penambahan variasi volume partikel
Gambar 6. Hubungan pressure drop dengan mengakibatkan terjadinya penurunan friction
bilangan Reynold factor sesuai dengan peningkatan bilangan
Reynold.
Pressure drop fluida nano Al2O3-air
terhadap bilangan Reynold ditunjukkan pada KESIMPULAN
Gambar 6. Pada fluida nano Al2O3-air dengan Bedasarkan analisa data penelitian
variasi volume partikel 0.2% didapatkan hasil mengenai perpindahan panas fluida nano
tertinggi pressure drop pada aliran fluida 0.5 Al2O3-air dengan metode simulasi, diperoleh
LPM yaitu sebesar 598.32 Pa pada bilangan kesimpulan, yaitu;
Reynold sebesar 2658. Sedangkan pada fluida 1. Peningkatan variasi volume partikel nano
nano Al2O3-air dengan variasi volume partikel pada fluida dasar mempengaruhi
0.3% didapatkan hasil tertinggi pressure drop peningkatan laju aliran fluida nano (h_nf),
aliran fluida 0.5 LPM yaitu sebesar 635.33 Pa nilai laju perpindahan panas fluida nano
pada bilangan Reynold 2509. Rata-rata nilai Al2O3-air tertinggi pada variasi volume
pressure drop menurun sebesar 22%. Dari partikel 0.3% sebesar 1530 W/m 2.K.
keseluruhan data yang diperoleh, pengaruh Peningkatan ini terjadi karena adanya
penambahan variasi volume partikel peningkatan konduktivitas panas pada
mengakibatkan terjadinya peningkatan fluida nano setara dengan peningkatan
pressure drop sesuai dengan peningkatan variasi volume partikel yang didispersikan
bilangan Reynold. kedalam fluida dasar.

107
Jurnal Rekayasa Mesin Vol.9, No.2 Tahun 2018: 103-108 ISSN 0216-468X

2. Peningkatan variasi volume partikel nano [4] Zainal, S., C. Tan, C. J. Sian, and T. J.
pada fluida dasar memppengaruhi Siang. 2016. ANSYS simulation for
peningkatan pressure drop (∆P), nilai Ag/HEG Hybrid Nanofluid in Turbulent
pressure drop fluida nano Al2O3-air Circular Pipe. Journal of Advanced
tetringgi pada variasi volume partikel 0.3% Research in Applied Mechanics. 23: 20-
sebesar 635.33 Pa. Peningkatan pressure 35.
drop disebabkan karena penambahan [5] Usman I, et al. 2010. Pengaruh Ketebalan
variasi volume partikel mengakibatkan Inner-Helical Fin Terhadap Characteristic
viskositas dari fluida tersebut semakin Of Performance Pada Heat Exchanger.
tinggi. Pressure drop berhubungan dengan Jurnal Rekayasa Mesin. 1: 208-114.
viskositas, maka semakin tinggi nilai [6] Daungthongsuk, W. & Wongwises, S.,
viskositas fluida nano maka semakin tinggi 2010, An Experimental Study on The Heat
nilai pressure drop fluida nano. Transfer Performance and Pressure Drop
of TiO2Water Nanofluids Flowing Under a
DAFTAR PUSTAKA Turbulent Flow Regime, International
[1] Kurniawan A, et al. 2010. Analisis Journal of Heat and Mass Transfer, Vol.
Perpindahan Panas Pada Saluran Berliku 53, pp. 334–344.
Berpenampang Segi Empat Dengan [7] Wang, X., Mujumdar, A. S., 2008. A
Variasi Clearance Belokan. Jurnal Reky Review on Nanofluids - Part I: Theoretical
[2] Duangthosuk, W. and Wongwises. S. and Numerical Investigations, Brazilian
2009. Heat Transfer Enhancement and Journal of Chemical Engineering, Vol. 25,
Pressure Drop Characteristics of TiO2- No. 04, pp. 613 – 630.
water nanofluids in double-tube counter [8] Xuan, Y. and Roetzel, W., 2000,
flow heat exchanger. International Journal Conceptions of Heat Transfer Correlation
of Heat and Mass Transfer of Nanofluids, International Journal of Heat
[3] Sudarmadji, et al. 2014. Effects of Cooling and Mass Transfer, Vol. 43, No. 19, 2000,
Process of Al2O3-water Nanofluid on pp. 37013707.
Convective Heat Transfer. FME
Transactions. 42: 155-161

108

Você também pode gostar