Você está na página 1de 15

KEWIRAUSAHAAN

BISNIS PLAN
Usaha Lesehan Pecel Lele
Jl. Imogiri Barat km 9

Disusun oleh Kelompok :

Dien Kharis Majid (142160083)


Renando Infra Yuditama (142160085)
Pramudhya Ibrahim (142160156)
Toto Sugiyarto (142160159)
Yanes Hargita (142160187)

Kelas EA-B
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
A. Jika Diperlukan Tambahan Modal

Bantul, 30 April 2018

Kepada Yth.
Bank Syariah Mandiri
Cap. Bantul
Di jln Raya Bantul Yogyakarta
Up: Bapak Suharsono
Perihal: Permohonan Kredit Usaha Lesehat Pecel Lele
Dengan Hormat,
Bersamaan surat ini kami kirimkan proposal surat bisnis dalam hal usaha lesehan
pecel lele. Usaha ini adalah usaha saya dan baru akan di buka. Dan saya mempunyai
pengalaman dalam bidang ini.
Besar nya investasi yang dibutuhkan untuk membuka Lesehan Pecel Lele ini adalah
Rp. 58.125.000 (lima puluh delapan juta seratus dua puluh lima ribu rupiah) sedangkan
investasi yang sudah ada saat ini ada Rp.10.000.000(sepuluh juta rupiah) jadi kekurangan
untuk membuka usaha ini adalah Rp.48.125.000 (empat puluh delapan juta seratus dua
puluh lima ribu rupiah) daan kami mengharapkan bantuan investasi dari Bank sebesar Rp.
Rp.48.125.000 (empat puluh delapan juta seratus dua puluh lima ribu rupiah). Rencana
lesehan ini akan dibuka awal tahun 2018 tepatnya tanggal 11 februari 2018
Selanjutnya sebagai pertimbangan kami lampirkan analisa dari rencana pembukaan Lesehan
Pecel Lele ini.
Demikian surat permohonan ini, besar harapan kami untuk mendapatkan dukungan
dana dari Bank yang Bapak pimpin. Atas perhatiannya kami mengucapkan terimakasih
Hormat kami,

Dien Kharis Majid


B. Latar Belakang Usaha

Usaha Lesehan Pecel Lele saat ini sudah menjamur dimana-mana. Usaha yang
mudah didirikan dan hasilnya yang cukup menjanjikan menjadi daya tarik tersendiri untuk
mendirikan usaha ini. Saat ini kebanyakan orang lebih suka makan di lesehan dari pada di
rumah makan, karena harga yang cukup terjangkau dari semua kalangan atas sampai
kalangan bawah. Usaha lesehan ini menyajikan makanan dengan menu beraneka ragam lauk
yang disajikan dengan digoreng atau dibakar dan ditambahkan sambal dan lalapan. Usaha
lesehan ini ditujukan kepada orang-orang yang kurang suka memasak atau tidak sempat
memasak. Berikut ini profil dari usaha lesahan ini:

Nama usaha : Lesehan Pecel Lele Na’ Hanum

Alamat usaha : Jl. Imogiri barat km 9

Jenis produk : Makanan

Alasan permohonan kredit : kurangnya dana investasi dari kami untuk membuka usaha

Struktur organisasi usaha

Pemilik Usaha : Din


Kharis Majid

Bagian Keuangan : Bagian Persediaan : Bagian SDM :


Toto Sugiyarto yanes Hargita Reinando Infra

Bagian personality : Bagian penggajian :


Pramudya ibrahim Pramudya ibrahim

:
Posisi struktur diatas memilik tugas masing masing untuk membantu usaha mencapai target.
Pemilik usaha akan mengkoordinasi bagian keuangan, bagian persediaan dan bagian SDM untuk
melakukan tugas dan wewenangnya. Bagian keuangan akan menagatur pemasukan dan
pengeluaran dana serta membuat laporan keuangan mingguan dan bulanan yang nantinya laporan
tersebut akan di serahkan kepemiliak usaha. Bagian persediaan yaitu memiliki tugas untuk
melakukan pembelian bahan baku dan pengeacekan persediaan serta melakukan hubungan
dengan pemasok. Bagian SDM dibagi menjadi dua staff yaitu staff bagian personality dan bagian
penggajian. Bagian personality bertugas melakukan perekrutan tenaga kerja serta melakukan
pelatihan tenaga kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk usaha lesehan ini antara lain bagian
kasir dibutuhkan 2 orang, waiters dibutuhkan sekitar 5 orang serta bagian dapur dibutuhkan 3
orang bagian keuangan 1 orang (jurusan akuntansi) bagian persediaan 2 orang (lulusan S1)dan
bagian SDM 3 orang ( lulusan S1) . Pelatihan karyawan yang dilakukan yaitu pelatihan dalam
pelayan terhadap konsumen secara langsung. Serta pelatiahan memasak dengan menyewakan
profesi tenaga ahli dalam memasak. Peatiahan terhadap karyawan ini merupakan hak wewenang
dari staf personality atas perijinan adari kepala bagaian SDM yang nantinya akan meminta
persetujuan dengan pemilik usaha teramasuk biaya yang akan dikeluar untuk pelatihan tersebut.
Bagian penggajian bertugas untuk mengatur gaji terhadap karyawan, termasuk bonus serta
potongan gaji. Gaji pokok kasir ,waiters,dan bagian dapur UMK daerah yaitu kisaran 1.5 juta
perbulan.bagian keuangan gaji pokok 2,5juta perbulan ,bagian persediaan 2juta perbulan dan
bagian SDM 2.3 juta perbulan. Gaji para karyawan tersebut akan ditambah dengan bonus
penjualan.
C. Analisa Pasar
1. Produk
usaha ini mengincar orang yang tidak suka memasak atau orang yang tidak sempat
memasak, serta orang yang ingin makan malam, karena usaha ini buka dari sore hingga
malam. Menu yang disediakan dari Lesehan ini adalah lele, bebek, ayam potong, ayam
kampung ,burung merpati, menu ini bisa digoreng dan dibakar.
Berikut menu dan harga per porsi:
Lele Rp 13.000
Bebek Rp 25.000
Ayam potong Rp 15.000
Ayam kampung Rp 20.000
Merpati Rp 30.000

2. Permintaan dan penawaran


Usaha ini didirikan dekat dengan pemukiman padat warga dan dekat pabrik
pabrik karena di perkirakan orang yang bekerja di pabrik akan kehilangan banyak waktu
untuk bekerja dan mereka tidak sempat untuk memasak dirumah serta tempat yang
strategis karena lokasi usaha meruapakan jalan utama dan wialayahnya cukup ramai
pemungkiman dan dekat dengan pasar sehingga akan mempermudah membeli bahan
baku jika kehabisan produk.
3. Analisis Persaingan
Lesehan na’Hanum akan mengunggulkan kualiatas produk untuk meningkatkan
permintaan. Hal yang menjadi ancaman adalah timbulnya pesain baru mengingat usaha
lesehan tersebut dapat mudah ditiru pesaing, serta bhan baku yang diperoleh sangat
mudah sehingga akan memunculkan pesain pesaing baru. Hal yang perlu diperhatikan
agar dapat tetap bertahan dari pesaing adalah meningkatkan kualitas dari segi rasa,tempat
maupun pelayan, serta menambahkan menu tambahan seperti menambahkan berbagai
macam sambal, minuman ,dan gorengan atau dapat melakukan peluasan area dan
menambahkan free wifi seta memunculkan menu menu cemilan. Hal tersebut dapat
menjadi daya tarik pelanggan dengan dukungan promosi yang cukup memadai.
4. Perkembangan harga
Lesehan kami mematok harga perporsi menyesuaikan keadaan lingkungan atau
menyamakan dengan rumah makan lesehan yang terdekat dengan lokasi kami. Perubahan
harga dapat juga dipengaruhi beberapa faktor antara keadaan perekonomian pasaran pada
saat itu misalnya pada saat puasa bahan baku mengalami kenaikan harga sepertia ayam
dan beras akan naik secara pesat. Maka harga perporsi pun juga akan naik, misalnya porsi
lele harga normal Rp.13.000 menjadi Rp.15.000. namun secara umum untuk wilayah
Bantul harga menu pecel lele tidak mengalami kenaikan dalam kurun waktu 2-3 tahun.
Sehingga harga tetap sama . perubahan harga terjadi tergantung berbagai faktor.

D. Saluran Distribusi
Lesehan kami akan mendistribusikan dengan peternak dan pertanian dengan
melakukan bekerja sama sehingga dapat memperoleh harga produk lebih murah dari
pemasok. Dengan saluran distribusi semacam itu cara menentukan harga belinya semakin
produk yanag kami pesan maka akan semakin murah harganya yang kami peroleh dan
harganya menjadi dibawah pasaran. Harga daging ayam mentah perkilo Rp.30.000 jika
kami membeli 100 kg maka harga yang kami peroleh menjadi Rp 25,000 perkilonya.
Ruang lingkup analisis pemasaran yang kami lakukan untuk membuat proyeksi
permintaan dan penjualan meningkat dengan mengunggulkan kualitas produk yang kami
jual. Kualitas yang kami akan tingkatkan adalah dari segi cita rasa, ukuran produk,tempat
yang bersih dan nyaman serta pelayanan yang baik namun tetap memasang harga standart
karena target kami dari semua kalangan ,yaitu kalangan atas sampai kalangan kebawah.
Dengan mengunggulkan kualitatif maka penjualan akan meningkat pada tahun ini dan
akan aterus meningkat ditahun berikutnya.
Berdasarkan analisis atas peluang pemasaran, maka disusun rencana penjualan sebagai
berikut:
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Rencana Penjualan 3600 kg 5400 kg 7200 kg
(kg)
Harga jual (porsi) 14400 porsi 21600porsi 28800 porsi
Hasil Penjualan (Rp) Rp.201.600.000 Rp.302.400.000 Rp. 403.200.000
E. Unit Produksi
1. Lokasi
Wojo kota gede
terminal

RINGROAD
pasar
pabrik
lokasi
jlan imogiri barat jln imogiri timur
JALAN SULTAN AGUNG

Stadion sultan agung

Dari segi letak geografis diatas tempat usaha pecel lesehan Na’Hanum sangat
strategis karena dapat berada di area dekat dengan pabrik. Sehinga karyawan pabrik pun
merupakan target pelangan serta lokasi tempat usaha pun tidak jauh dari pasar ,pasar
yang menjadi pusat perkumpulan orang orang sehingga tidak membutuhkan waktu lama
untuk memperkenalkan lesehan na’Hanum pada masyarakat umum. Jalanan imogiri barat
pun cukup ramai karena merupakan jalan pusat utama untuk kekota. Untuk memperoleh
bahan baku pun tidak sulit . diarea loakasi dekat dengan pasar maupun mini market.
Untuk maslah parker ausaha kami telah memfasilitasi tempat parker yang cukup luas dan
teredia tempata ibadah dan serta toilet sehingga kenyamanan pelanggan akan diperoleh
dari kami.

2. Status Tanah dan kondisi tanah


Ukuran tanah dilokasi 30 m x25 m. Luas bangunan 7mx 10m sisanya luas
parkiran. Lesehan telah menyewa tanah tersebut selama kurun waktu 5 tahun jika
kondisi perjualan membaik maka kontrak akan ditambah menjadi 15 tahun dan selama
kontrak belum habis akan memperpanjang kontrak.

3. Status dan kondisi Bangunan


Karena pihak lesehan Na’Hanum menyewa tanah kosong makan pihak lesehan
harus membangun bangunan , namun untuk membangunnya tidak memerlukan alat berat
hanyak memeerlukan alat biasa. Dengan ukuran bangunan 7mx10m maka perkiraan
biaya Rp 30jt .kami pihak lesehan menggunakan bahan baku sederhana seperti bahan
baku utama bamboo sehingga untuk biasa pembangunan tidak terlalu banyak
mengeluarakan biaya.

4. Peralatan
Barang Investasi:
- Kontrak tanah 1 tahun Rp 25.000.000
- Kompor Gas 2 unit Rp 2.000.000
- Peralatan memasak lainnya Rp 1.500.000
- Kulkas Rp 3.000.000
- Box catering 500 Unit x Rp 7.500 Rp 3.750.000
- bangunan Rp 30.000.000
- Motor I unit Rp 12.000.000
- lain-lain Rp 2.500.000
Total Rp 79.750.000
Modal Kerja (Pembelian beras, Bumbu, dll) Rp. 8,250.000
Grand Total RP 394.195.000

5. Bahan Baku
Bahan baku ini mudah di dapatkan karena dekat dengan para petani dan juga para
peternak yang lokasinya tidak jauh dari lokasi usaha lesehan ini. Bahan baku ini dibeli
secara tunai, jadi setiap kali kami membeli bahan baku kami langsung membayar dan
membawa bahan baku tersebut. Bahan baku ini anatara lain ada beras, timun lele, bebek,
ayam kampung, ayam potong, merpati.
6. Proses Produksi
Proses produksi ini dilakukan pertama ada pencucian bahan baku, kemudian perebusan
untuk mencampur bumbu agar tambah enak rasa dari menu kami. Tenaga kerja yang
dipakai dalam usaha ini ada 3 orang. Dan gaji dari setiap karyawan adalah Rp.50.000
perharinya.

Rencana penjualan(kg) Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3


Lele Rp 13.000 Rp 14.000 Rp 15.000
Ayam potong Rp 15.000 Rp 16.000 Rp 17.000
Ayam kampung Rp 20.000 Rp 21.000 Rp 22.000
Bebek Rp 25.000 Rp 26.000 Rp 27.000
Merpati Rp. 30.000 Rp 31.000 Rp 32.000
Jumlah Rp 103.000 Rp 108.000 Rp 113.000

7. Proyeksi Kedepan
Untuk kedepannya usaha lesehan kami akan mengembangkan usaha dengan
menyediakan bahan pokok sendiri seperti berternak lele,ayam kampung, danbebek
dengan memanfaatkan sisa makanan dari pelanggan sebagai makanan dari terna tersebut.
F. Analisis Dampak Lingkungan
1. Lingkungan alam
Dampak lingkungan lokasi yang timbu akibat usaha kami dampak positfnya para
warga sekitar menjadi lebih dekat untuk mencari makan serta sampah sisa akan
dimanfaatkan warga bagi yang memiliki hewan ternak. Untuk dampak negative dari hal
tersebut adalah tidak ada karena lesehan kami tidak menimbulkan asap an tidak merusak
lingkungan sampah yang kami timbulkan pun tidak kami buang secara sembarang serta
kebersihan lingkungan sanagat kami jaga.
2. Lingkungan social
Kami pihak lesehan akan memanfaatka lingkungan warga sekitar, karena lokasi yang
kami pilih mayoritas penduduk memiliki usaha pertanian dan peternak sehingga dapat
menjalin hubungan deangan mereaka sebagai pemasok. Serta karyawan terjun langsung
sepaerti kasir, tukang masak, pelayan kami mengambil dari warga sekitar sehingga akan
memberi peluang lapangan pekerjaan bagi mereka . kami memeerlukan tenaga kerja
langsung kira kira 10-15 orang yang akan kami gunakan. Gaji dari kami pun sesuaikan
dengan UMK dari daerah tersebut yang telah ditentukan oleh pemerintah serta kami juga
menambahkan bonus penjualan seiap karyawan sehingga kesejahteraan karyawan kami
utamakan.

G. Aspek Keuangan
1. Perhitungan Keuangan
Perhitungan keuangan yang dilakukan pihak lesehan na’hanum untuk tahun
pertama maka pembuat laporan setiap bualanya karena saat penting mengetahui
perkembangan setiap bulannya .setelah melewati tahun pertama maka laporan
keuangan dilaporkan setiap akhir tahun untuk mengetahui perolehan profit
pertahunnya.
2. Sumber dan kebutuhan Dana
Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal dari dana sendiri dan dana
pinjaman dari bank. Yaitu:
Modal sendiri
- Investasi Rp 10.000.000
Kredit Bank
- Investasi Rp 39.875.000
- Modal Kerja RP 8.250.000
Total Rp 48.125.000

Grand Total Rp 58.125.000

3. Analisis Rasio Rugi Laba


Pada bulan operasi pertama diperkirakan usaha air isi ulang sudah mendapatkan
keuntungan sebesar Rp 3.078.000 dan bulan kedua memperoleh laba sebesar Rp
11.958.000, Akumulasi keuntungan dalam satu tahun adalah Rp 351.949.000
4. Neraca

RM. Lesehan Na’Hanum


Neraca
Akhir desember 20xx

Aset Kewajiban
Kas Rp 30.000.000
Persediaan 10.000.000 utang bank 3.875.000
Perlengakapan 5.000.000 Ekuitas
Kendaraan 17.000.000
Total Aset Rp 62.000.000 Modal pribadi 10.000.000

Modal invetasi 48.125.000

Ekuitas + kewajiaban 62.000.000

H. Kriteria Kelayakan Proposal


1. Waktu Break Event Point
Dengan menggunakan metode penilaian investasi yang lazim digunakan dalam
menilai kelayakan suatu proyek, dapat dilakukan analisis kelayakan atas proyek. Hasilnya
menunjukkan:
Pay back period : 2 tahun 10 bulan
IRR : 26% (NPV bernilai negatif ) dan 25 % (NPV bernilai positif).
NPV :Rp. 10.254.740
BEP :Rp. 9.888.721
BEP :72000 unit
Hasil analisis diatas tersebut akan memperlihatkan dalam beberapa bulan atau
investasi yang dikeluarkan dapat ditutp. Demikian pula pada tingkat produksi atau nilai
produksi berapa, usaha dapat mecapai titik imbas.
2. Analisis Resiko
Resiko yang kemngkinan akan dialami oleh lesehan na’hanum antara lain
a. Kegagalan usaha karena persaingan , dapat diatasi dengan memberikan kualitas
kepada pelanggan tanpa memantok harga yang tinggi karena pihak lesehan
menargetkan pelanggan kdari kalangn atas ke bawah.
b. Kegagalan usaha karena perubahan musim, untuk usaha lesehan ini tidak
terpengaruh dengan musim yang terjadi. Karena produk lesehan ini cocok untuk
makan sehari hari dimusim hujan maupun kemarau
c. Perubahan kebijakan pemerinah, ntuk mengatasinya maan maeminta izin buka
usaha kepada pemerintah dan mengecek kehalalan produk ke MUI.
d. Bencana alam yang mungkin terjadi seperti kebanjiran. Maka cara mengatasinya
membangun penyerapan air untuk meminimalkan terjainya kebakaran.
e. Ketidakketepatan pengembalian. Untuk faktor pengembalian pokok dan bunga di
bank terjadinya keterlambatan sangat kecil jika melihat laba perbulannya yang
dapat menutupi pembayaran
f. Penurunan harga, kemungkinan usaha kami menurunkan harga jika abahan baku
juga mengalami penurunan sehingga har tersebut tidak amenurunkan profit.
g. Kehilangan pangsa pasar karena pelanggan, dari mengatasi resiko tersebut dengan
menjalin hubungan baik denga para pemasok maupuan pelanggan dan pihhak
pihak yang terlibat.
I. Implementasi Proposal
1. Jaminan Kredit
Untuk jaminan kredit kami bersedia untuk menjadikan sertivikat rumah untuk
sebagai jaminan . apa bila kami tidak sanggup melunasi dan memenuhi kewajiban
maka kami bersedia rumah kami disita.
2. Jadwal pengambilan kredit

Untuk pembayaran angsuran dimulai bulan pertama setelah penerimaan investasi dan berlanjut
sampai bulan ke 12. Berikut table pembayaran:

Bulan Pokok kredit Bunga Jumlah


Bulan 1 Rp 4.000.000 Rp 200.000 Rp 4.200.000
Bulan 2 Rp 4.000.000 Rp 200.000 Rp 4.200.000
Bulan 3 Rp 4.000.000 Rp 200.000 Rp 4.200.000
Bulan 4 Rp 4.000.000 Rp 200.000 Rp 4.200.000
Bulan 5 Rp 4.000.000 Rp 200.000 Rp 4.200.000

Bulan 6 Rp 4.000.000 Rp 200.000 Rp 4.200.000


Bulan 7 Rp 4.000.000 Rp 200.000 Rp 4.200.000
Bulan 8 Rp 4.000.000 Rp 200.000 Rp 4.200.000
Bulan 9 Rp 4.000.000 Rp 200.000 Rp 4.200.000
Bulan 10 Rp 4.000.000 Rp 200.000 Rp 4.200.000
Bulan 11 Rp 4.000.000 Rp 200.000 Rp 4.200.000
Bulan 12 Rp 4.000.000 Rp 200.000 Rp 4,200.000
J. Hukum dan Perijinan

Untuk mendorong permohonan kredit ini kami melampirkan beberpa hal(dalam bentuk foto
copy), yaitu:

 Nama ; Din Kharis Majid


 Alamat: Jombor Ngasem Timbulharjo Sewon Bantul
 Surat pernyataan badan hokum
 Surat ijin usaha
 Serifikat tanah
 Rekomendasi ijin untuk mengajukan investasi kredit dari kelurahan
 Surat surat kuasa
 Foto coky ktp pemilik dan karyawan
K. Ringkasan proposal

Isi singkat dari proposal pengajuan kredit untuk membuka usaha lesehan pecel lele Na’ Hanum,
Nama pemilik : Din Kharis Majid
Alamat :Jombor Ngasem Timbulharjo Sewon Bantul
No hp :089604005854
Jenis usaha :lesehan pecel lele
Nama usaha :Lesehan Na’ Hanum
Lokasi usaha :Jl. Imogiri Barat km9
Jumlah karyawan :3 orang
Jumlah investasi yang dibutuhkan :Rp 48.125.000
Lama angsuran : 12 bulan (1 tahun)
Jaminan : sertifikat rumah
Rencana memulai usaha :11 februari 2018

Você também pode gostar