Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, untuk lebih mengetahui, memahami dan mempelajari konsep
titrasi asidimetri dn konsep titrasi alkalimetri serta mengenal konsentrasi
standar dari suatu zat yang dianalisis maka diperlukannya untuk titrasi
dengan menggunakan suatu larutan standart primer. Misalnya larutan asam
oksalat. Sehingga diperlukannya percobaan tentang asidi-alkalimetri
Analisis kimia yang diketahui terhadap sampel yaitu analisis yang kualitatif dan
analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif yang paling sering digunakan yaitu
analisis titrimetri. Analisis titimetri yang didasarkan pada terjadinya reaksi asam
dan basa antara sampel dengan larutan standar disebut analisis asidi-alkalimetri.
Apabila larutan yang bersifat asam maka analisis yang dilakukan adalah analisis
asidimetri sebaliknya jika digunakan suatu basa sebagai larutan standart, analisis
tersebut disebut sebagai analisis alkalimetri (Keenan, 1991).
Asama merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan
menghasilkan larutan dengan pH< dari 7. Dalam definisi modern asam adalah
suatu zat yang dapat menerima pasangan elektron bebas dari basa, dan zat yang
dapat memberi proton (ion H+)kepada zat lain (basa). Asam umumnya berasa
masam, tetapi cairan asam pekat sangat berbahaya dapat merusak kulit dan mata
jika terperak asam pekat. Contohnya adalah asam sulfat. Basa adalah senyawa
kimia yang menyerap ion hidronium ketika dilarutkan dalam air. Basa ialah
senyawa lawan dari asam yang memiliki pH>7. Basa dapat dibagi menjadi basa
kuat dan basa lemah. Basa kuat adaah jenis senyawa sederhana yang dapat
mendeprotonasi asam sangat lemah dalam reaksi asam basa. Basa lemah adalah
larutan basa yang tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan.
Garam adalah ionik yang terdiri dari ion positif (kation) dan ion negatif (anion).
Sehingga membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan). Garam terbentuk dari
hasil reaksi asam basa. Komponen kation dan anion dapat berupa senyawa
anorganik seperti dorida (Cl-) dan bisa juga senyawa organik seperti asetat
(CH3COO) dan ion monoatomik seperti fluida (F-), serta ion poliatomik seperti
sulfat (SO42-), Natrium klorida (NaCl), bahan utama garam dapur adalah suatu
gelvani (Day, 1998).
Titrasi adalah metode analisis kimia. Metode ini digunakan untuk menentukan
jumlah yang tepat dari reaktan dalam termos dengan menentukan titik akhir yang
tepat dari reaksi. Sebuah titrasi dilakukan dalam bure diisi dengan larutan titran.
Pembacaan volume awal diambil dan volume titik akhir yang diharapkan dihitung.
Larutan yang dianalisis ditempatkan dan labu erlenmeyer atau gelas. Titran
kemudian ditambahkan kedalam larutan uji sampai titik akhir yang diharapkan
hampir tercapai ketika titik akhir telah dicapai, volume akhir dalam buret dicatat
(Harjadi, 1990).
Titik akhir titrasi adalah keadaan dimana reaksi telah berjalan dengan sempurna
yang biasanya ditandai dengan pengamatan visual melalui perubahan warna
indikator, indikator yang digunakan pada titrasi asam basa adalah asam lemah
atau basa lemah, karena umumnya senyawa organik yang memiliki muatan
rangkap kerkonjugasi yang mengkontribusi perubahan warna pada indokator
tersebut (Basset, 1994).
Larutan standar primer yaitu larutan dimana dapat diketahui kadar dan stabil pada
proses pemisahan (penimbangan, pelaruan dan penyimpanan, syarat-syarat yaitu:
a. Mempunyai kemurnian yang tinggi.
b. Rumus molekulnya pasti.
c. Tidak memgalami perubahan selama penimbangan.
d. Berat ekuivalen yang tinggi.
e. Larutan stabil didalam penyimpanan.
(Syukri, 1999)
3.1.2 Bahan-bahan
a. Larutan CH3COOH 0,1 N
b. Larutan NaOH 0,1 N
c. Larutan asam oksalat 0,1 N
d. Indikator pp
4.2 Reaksi
4.2.1 Asidimetri
H2C2O4 + 2NaOH → Na2C2O4 + 2H2O
4.2.2 Alkalimetri
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
4.3 Perhitungan
4.3.1 Asidimetri
Diketahui : V1 = 8 ml
V2 = 8,1 ml
V3 = 8 ml
VNaOH = 10 ml
M = 0,1 M
Vrata-rata = 8,03 ml
Ditanya : 𝑀𝑁𝑎𝑂𝐻 = … ?
Jawab
M1 x V1 = M2 x V2
M1 x 10 = 0,1 x 8,03
M = 0,08033 M
4.3.2 Alkalimetri
Diketahui : V1 = 10 ml
V2 = 7,5 ml
V3 = 8,5 ml
VCH3COOH = 10 ml
M = 0,1 M
Vrata-rata = 8,67 ml
Ditanya : M2 = … ?
Jawab
M1 x V1 = M2 x V2
0,1 x 8,67 = M x 10
M = 0,0867 M
4.4 Pembahasan
Pada percobaan pertama yaitu asidimetri, dimana larutan NaOH 10 ml
dengan indikator pp akan dititrasi dengan larutan asam oksalat yang
diakukan 3 kali pengulangan titrasi. Pada pengujian yang pertama
larutan NaOH dengan indikator pp yang dititrasi dengan larutan asam
oksalat maka larutan campuran tersebut berubah yang awalnya berwarna
merah lembayung menjadi bening setelah reaksi dilakukan dengan
volume 8 ml. Pada pengujian kedua perubahan warna terjadi pada
volume 8,1 ml. Pada pengujian ketiga perubahan terjadi pada volume 8
ml. Didapati rata-rata volume yang diperlukan dari 3 kali pengujian
adalah 8, 033 ml. Pada percobaan asidimetri didapatkan konsentrasi
normalitas NaOH dengan rumus persamaan V1N1=V2N2, maka
didapatkan konsentrasi normalitas NaOH adalah 8,033x10-2 N.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa:
a. Konsentrasi NaOH pada percobaan asidimetri adalah 8,033x10-2N.
b. Konsentrasi CH3COOH pada percobaan alkalimetri adalah 8,67x10-2N.
c. Asam oksalat yang dititrasi asidimetri dengan larutan NaOH mengalami
perubahan warna dari merah lembayung setelah diteteskan indikator pp
berubah menjadi tidak berwarna ketika dilakukan titrasi NaOH yang
dititrasi dengan larutan CH3COOH mengalami perubahan dari warnanya
bening setelah diteteskan indikator pp dan berwarna merah lembayang
ketika dititrasi.
5.2 Saran
Sebaiknya pada praktikum selanjutnya menggunakan seyawa-senyawa yang
lain dengan konsentrasi berbeda contohnya H2SO4 0,2 M dan NaOH 0,2 M.
Untuk memperoleh data yang bervariasi dalam percobaan asidi-alkalimetri.
DAFTAR PUSTAKA
Sukresta, Nana, 2007, Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas XI, Jakarta, Grafindo
Media Pratama
LAPORAN SEMENTARA
Hasil Pengamatan
a. Asidimetri
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
Reaksi
a. Asidimetri
H2C2O4 + 2NaOH → Na2C2O4 + 2H2O
b. Alkalimetri
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Perhitungan
a. Asidimetri
Diketahui : V1 = 8 ml
V2 = 8,1 ml
V3 = 8 ml
VNaOH = 10 ml
M = 0,1 M
Vrata-rata = 8,03 ml
Ditanya : 𝑀𝑁𝑎𝑂𝐻 = … ?
Jawab
M1 x V1 = M2 x V2
M1 x 10 = 0,1 x 8,03
M = 0,08033 M
b. Alkalimetri
Diketahui : V1 = 10 ml
V2 = 7,5 ml
V3 = 8,5 ml
VCH3COOH = 10 ml
M = 0,1 M
Vrata-rata = 8,67 ml
Ditanya : M2 = … ?
Jawab
M1 x V1 = M2 x V2
0,1 x 8,67 = M x 10
M = 0,0867 M