Você está na página 1de 7

INFORMASI JABATAN

1. Nama Jabatan : Supervisor Umum


2. Nama Pemegang Jabatan : Soraya
3. Pendidikan Terakhir : S1 Manajemen
4. Kode Jabatan :-
5. Unit Kerja : Ratu Salon
6. Nama Atasan : Yusri Aini
7. Lokasi Perusahaan : Jl. Pintu Belakang UPN No.2, Seturan.

Kedudukan Dalam Organisasi

Direktur

Supervisor
Umum

Produksi (Jahit,
QC (Quality
Cutting, Administrasi Keuangan Kasir OB
Control)
Finishing)

Keterangan:

Kelas I : Direktur (Pemilik Perusahaan)

Kelas II : Supervisor Umum

Kelas III: Produksi, Administrasi, Keuangan, Quality Control, Kasir, Office Boy

1. Fungsi dan Tugas Pokok Jabatan :


 Menyampaikan kebijakan yang disampaikan oleh direktur kepada
seluruh karyawan.
 Mengarahkan dan menganalisa permasalahan yang ditemukan di
lapangan (produksi).
 Menentukan jadwal (deadline) produksi serta harga produk (baju).
 Melakukan pengawasan kualitas terhadap line produksi bersama
dengan QC serta melakukan penilaian dan evaluasi kinerja seluruh
karyawan.
 Menentukan jumlah gaji dan memberi gaji kepada karyawan
 Melaksanakan briefing dengan karyawan.
 Menentukan pekerjaan apa saja yang akan dilakukan karyawan
dalam waktu jangka pendek maupun jangka panjang.

1
 Melaporkan secara rutin kepada direktur mengenai perencanaan dan
aktivitas karyawan.
 Melakukan tugas-tugas tambahan dari direktur yang masih dalam
batas kompetensi yang relevan (produksi).

2. Uraian Tugas:
 Mengarahkan dan mengontrol secara teknis proses produksi baik ketika
proses produksi sedang berlangsung maupun jika terdapat kendala yang
tidak dapat diselesaikan oleh karyawan bagian produksi, dengan cara
supervisor melakukan diskusi maupun directive instruction (pengarahan
langsung) kepada karyawan yang bersangkutan sehingga produksi tetap
berjalan sesuai perencanaan awal. Jika diperlukan, supervisor juga dapat
berkonsultasi dengan direktur sebagai pertimbangan lanjutan.

 Menyampaikan kebijakan dan informasi yang disampaikan oleh direktur


kepada seluruh karyawan melalui briefing singkat meliputi peraturan, SOP,
dan teknis pekerjaan, sehingga terjalin komunikasi yang baik antara atasan
dan bawahan.

 Menentukan waktu/jadwal produksi dan harga produk, yakni supervisor


berdasarkan standar yang telah ditetapkan serta pertimbangan-
pertimbangan yang ada dapat menentukan jadwal pengerjaan produk serta
harga pokok produk, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan efisien
dan dihasilkan harga produk yang sesuai serta memadai. Jika diperlukan,
supervisor juga dapat berkonsultasi dengan direktur sebagai pertimbangan
lanjutan.

 Menentukan dan membagikan gaji karyawan melalui evaluasi jabatan dan


survey gaji. Gaji berupa gaji pokok dan insentif jika bekerja di luar jam kerja,
dengan persetujuan sebelumnya oleh direktur atasan. Penentuan gaji dengan
evaluasi dan survey gaji dilakukan agar gaji dapat diberikan secara adil
terhadap masing-masing karyawan.

 Menyampaikan instruksi terkait tugas-tugas yang telah ditentukan dari


direktur kepada seluruh karyawan. Supervisor dapat memberikan tugas
tertentu (di luar tugas pokok) kepada karyawan sesuai dengan situasi dan
kebutuhan, sehingga karyawan dapat melakukan tugas yang beragam serta
tidak terpaku kepada satu tugas saja. Instruksi terkait tugas pokok bersifat
tertulis, sementara tugas tambahan dapat bersifat verbal maupun tertulis.

 Mengarahkan jalannya proses produksi, melakukan pengecekan terhadap


kualitas produk, menilai, serta mengevaluasi kinerja karyawan dengan cara
observasi secara langsung dan melaporkannya kepada direktur dalam bentuk
formulir baik performa pelayanan, kedisiplinan, ketelitian, maupun
produktivitas kerja, sehingga kinerja masing-masing karyawan dapat
terpantau serta proses produksi dapat berlangsung dengan baik.

2
 Jika diperlukan, supervisor dapat melakukan briefing terkait teknis produksi
serta evaluasi kinerja karyawan. Briefing dilakukan secara fleksibel sesuai
kebutuhan. Sasaran briefing antara lain memberikan pengarahan tentang
kinerja karyawan supaya tetap sesuai dengan visi dan misi, memberikan
informasi-informasi yang dianggap penting dalam pelaksanaan pekerjaan,
serta memastikan semua pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan prosedur
dan standar yang ditetapkan.

 Melaporkan secara rutin kepada direktur mengenai perencanaan dan


aktivitas produksi baik laporan harian, mingguan, dan bulanan secara
tertulis sebagai pertanggungjawaban dan penilaian kerja serta sebagai
bahan pengambilan keputusan oleh direktur.

 Melakukan tugas-tugas tambahan dari direktur yang masih dalam batas


kompetensi yang relevan. Dalam hal ini kompetensi yang bersangkutan
adalah produksi dan rias pengantin. Tugas tambahan diperlukan guna
memenuhi pelayanan kepada customer dan yang bersangkutan dapat
melakukan tugas yang beragam serta tidak terpaku kepada hanya satu tugas.

3. Wewenang:
- Mendapatkan gaji pokok dan insentif.
- Mendapatkan asuransi kesehatan (BPJS).
- Mendapatkan jatah cuti.
- Dapat menentukan harga produk, dengan persetujuan direktur.
- Dapat melakukan penilaian kinerja terhadap seluruh karyawan.
- Dapat ikut dalam pengambilan keputusan terkait penyelesaian masalah.

4. Tanggungjawab:

 Planning, yakni menentukan tujuan/sasaran yang hendak dicapai


(kuantitas, kualitas dan waktu) dan menentukan/mempersiapkan
langkah-langkah pencegahan dan pemecahan bila terjadi kendala pada
pelaksanaan rencana.
 Staffing, yakni mengenai fungsi yang berhubungan dengan karyawan
meliputi penilaian kinerja, pemberian gaji karyawan, serta memastikan
terjalinnya komunikasi yang baik antar karyawan.
 Organizing, yaitu mengatur pelaksanaan tugas diantara karyawan
(pembagian tugas) dan menentukan uraian tugas untuk para karyawan.
 Controlling, yaitu fungsi pengawasan yang meliputi mengumpulkan
informasi tentang kemajuan/hasil, membandingkan hasil dengan
sasaran yang telah ditentukan dalam rencana dan melihat apakah terjadi
penyimpangan, serta menganalisa penyimpangan yang terjadi serta
mencari sebab-sebabnya.
 Directing, yakni memberikan arahan terkait tugas dan pekerjaan yang
dilakukan sehingga tugas dan pekerjaan dapat berjalan dengan baik.
 Mentaati pertaruran serta menjaga nama baik perusahaan

3
5. Bahan kerja:
- Kain bahan.
- Memo berupa rincian tugas dari direktur
- Informasi mengenai desain kebaya
- Kertas catatan berupa kemajuan/hambatan selama produksi

6. Perangkat/alat kerja
- Alat komunikasi (smartphone) : Sebagai pendukung dalam proses kordinasi
dengan atasan/karyawan, alat komunikasi dengan pelanggan, serta
membantu mencari referensi mengenai produk.
- Form penilaian kinerja : laporan hasil kinerja karyawan meliputi kedisiplinan,
ketelitian, kualitas pelayanan, dsb.
- Alat tulis/pena
- Mesin jahit : digunakan ketika supervisor harus turun dalam proses produksi.
- Alat Make Up : digunakan ketika supervisor harus turun dalam proses rias.

7. Hasil Kerja:
 Laporan mengenai aktivitas dan perencanaan tugas karyawan dapat
tersusun.
 Harga produk dapat ditetapkan
 Jadwal produksi dapat ditetapkan
 Gaji karyawan dapat diberikan.
 Indeks penilaian kinerja karyawan dapat disusun.
 Produk kebaya dapat dibuat.

8. Lingkungan Kerja

No. Aspek Faktor


1. Tempat Kerja Ruangan tertutup
2. Suhu Normal (memiliki AC).
3. Udara Sejuk
4. Keadaan Ruangan Cukup
5. Letak Tempat Rata
6. Penerangan Cukup
7. Suara Tenang
8. Keadaan tempat kerja Bersih
9. Getaran Tidak ada

Deskripsi Lingkungan Kerja:

Lokasi kerja tepat berada di pinggir jalan dengan kondisi jalan yang cukup ramai.
Lokasi parkir terbilang luas. Struktur bangunan cukup dapat meredam suara berisik
dari luar ruangan. Setiap ruangan dilengkapi dengan penyejuk udara (AC), dengan
kondisi penerangan yang tidak terlalu gelap dan tidak pula terlalu terang (cukup).
Keadaan tempat kerja cukup bersih dan kondusif. Di samping kiri kanan tempat kerja

4
terdapat kafetaria yang memungkinkan pegawai dapat bersantai dan beristirahat.
Terdapat juga ruangan khusus untuk kegiatan beribadah.

9. Resiko Bahaya

No. Fisik / Mental Penyebab


1. Kejenuhan / Stres Kejenuhan kerja diakibatkan proses
produksi yang statis. (cth. Membuat 50
baju dengan model yang sama.)
2. Kecelakaan - Terluka akibat penggunaan mesin
produksi.
- Resiko kecelakaan di luar ruangan

10. Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : Salon “RATU”.

Berdiri : 5 Mei 2006

Pemilik : Yusri Aini

Visi dan Misi

Visi : Menjadi wedding organizer yang terpercaya dan terdepan serta menjadi
trendsetter dalam memberikan jasa pelayanan penyelenggaraan pernikahan
khususnya dibidang rias dan pakaian pengantin.

Misi : Memberikan pemecahan terbaik dan terkonsep di bidang wedding organizer,


memberikan pelayanan yang berkualitas dan kekeluargaan kepada konsumen.

Pada tahun 2016 Ratu Salon hanya berfokus pada penyewaan dan penjualan kebaya
serta jasa rias pengantin.

Jumlah Pegawai : 8 Orang

5
Proses dan Hambatan dalam Pengambilan Data

P roses pengambilan data dilakukan pada hari Minggu tanggal 28 Oktober 2018 di
Ratu Salon Jalan Pintu Belakang UPN Seturan sekitar pukul 15.30 WIB. Beberapa
hari sebelumnya kami sudah membuat janji dengan Ibu Soraya selaku supervior
di salon tersebut untuk melakukan wawancara terkait analisis jabatan. Adapaun alasan
kami memilih jabatan supervisor sebagai jabatan yang dianalisis, yakni karena Ratu Salon
merupakan perusahaan kecil dengan karyawan yang hanya berjumlah delapan orang,
sehingga sebagian besar karyawan memiliki tugas yang suit dideskripsikan karena di
lapangan pekerjaan mereka sangat fleksibel. Sementara itu Ibu Soraya sebagai satu-
satunya supervisor memiliki tugas yang cukup sistematis dibandingkan karyawan lain,
sehingga lebih memungkinkan untuk dilakukan analisis.

Kelompok kami beranggotakan lima orang, diantaranya Dayat, Rizal, Meyman,


Nurul, dan saya sendiri. Perlu diketahui bahwa Dayat merupakan salah satu karyawan di
salon tersebut, sehingga kami tidak banyak mengalami kendala terkait akses dan
perizinan. Namun justru kendala terbesar kami adalah ketika proses pengambilan data.
Penyebabnya adalah minimnya persiapan yang dilakukan, diantaranya kami tidak
membuat panduan wawancara sehingga proses wawancara mengalir begitu saja. Selain
itu kami juga tidak mempersiapkan alat perekam yang mumpuni untuk merekam jalannya
proses wawancara. Alhasil wawancara berjalan ala kadarnya. Untung saja kami memiliki
“orang dalam” yang dapat diandalkan dalam mendapatkan informasi-informasi yang
dibutuhkan.

Kendala selanjutnya merupakan kendala eksternal, yakni perusahaan tempat Ibu


Soraya bekerja tidak memiliki struktur organisasi maupun job desc dalam bentuk tertulis.
Sehingga kami benar-benar mengorek informasi dari nol. Ibu Soraya sendiri sebetulnya
merupakan pribadi yang cukup pemalu. Meskipun demikian, beliau cukup lancar dalam
berkomunikasi serta memilki pemahaman yang baik terkait ilmu manajerial. Setelah sesi
wawancara selesai, kami meminta izin berkeliling untuk melihat kondisi salon. Meskipun
perusahaan yang dipimpin oleh Ibu Yusri Aini tersebut tergolong cukup mungil, namun
interiornya bisa dikatakan apik dan enak dipandang. Ketimbang salon, sebetulnya tempat
tersebut lebih mirip sebuah butik, karena sebagian besar ruangannya dipenuhi oleh
berbagai etalase kebaya dan baju pengantin. Ternyata menurut salah satu narasumber
nama “salon” sendiri berasal dari awal mula tempat tersebut yakni dulunya adalah salon
dan spa. Selain menyewakan kebaya, Ratu Salon juga menjual berbagai model kebaya baik
model jadi maupun model pesanan.

6
Dokumentasi

Proses wawancara dengan Ibu Soraya Etalase di bagian depan toko

Senyum Ibu Yusri Aini selaku pemilik toko Perlengkapan rias yang digunakan
ketika home service

Contoh-contoh model kebaya kreasi Ratu Salon Ruang Produksi

Você também pode gostar