Você está na página 1de 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN “S” DENGAN GANGGUAN

SISTEM PERNAFASAN BRONCHO PNEUMONIA

I. TINJAUAN TEORITIS
A. Defenisi
Broncho Pneumonia adalah suatu peradangan pada paru-paru
dimana peradangan tidak hanya pada jaringan paru tetapi juga pada Broncho
B. Etiologi
Broncho Pneumonia merupakan suatu peradangan pada paru-paru
yang dapat disebabkan oleh bermacam-macam penyebab seperti bakteri,
virus, jamur, dan benda asing
C. Manifestasi Klinik
1. Biasanya gajala penyakit datang mendadak namun kadang-kadang
didahului dengan infeksi saluran pernapasan bagian atas
2. Pertukaran udara diparu-paru tidak lancar dimana pernafasan agak cepat
dan dangkal (bahkan pernapasan sampai dihidung)
3. Dalam waktu singkat suhu naik dengan cepat sampai 39 0 C - 40 0 C
sehingga kadang terjadi kejang
4. Klien merasa nyeri / sakit didaerah dada sewaktu batuk, bernafas, rasa
sakit ini akibat gesekan pleura yang meradang
5. Batuk disertai sputum yang kental
6. Nafsu makan menurun

D. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi adalah empisema, otitis media akut
E. Penatalaksanaan
Pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi, tetapi karena
hal itu perlu waktu dan klien perlu terapi secepatnya maka biasanya
diberikan :
- Penicillin 80.000 ui / kg BB / hari. Ditambah dengan kloramfenikol 50-
70 mg / kg BB / hari atau diberikan antibiotik yang mempunyai
spektrum luas seperti ampicillin. Pengobatan ini diteruskan sampai
bebas demam 4-5 hari
- Pemberian oksigen dan cairan intravena : glukosa 5 % dan Nacl 0,9 %
dalam perbandingan 3 : 1 ditambah larutan Kcl 10 meg / 500 ml / botol
infus
F.Test Diagnostik
1. Sinar X
Mengidentifikasi distribusi struktur (misalnya : lobar, bronchial) : dapat
juga menyatakan abses luas / infiltrat, empiema : infiltrat menyebabkan
atau terlokasasi (bakteri) : atau penyebaran / perluasan infiltrat nodul
(lebih sering virus)
2. GDA / Nadi aksimetri
Tidak normal mungkin terjadi, tergantung pada luas paru yang terlibat
dan penyakit paru yang ada.
3. Pemeriksaan gram / kultur sputum dan darah
Dapat diambil dengan biopsi jamur, aspirasi transtrakeal,
bronkokopikiberop-tik atau biopsi pembukaan paru-paru mengatasi
organisme penyebab.
4. LDL (Laboratorium Darah Leukosit)
Leukositasnya biasanya ada, meskipun sel darah putin terjadi pada
infeksi virus
5. Pemeriksaan LED
Pada pemeriksaan LED meningkat
G. Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Rasional
NDX 1: Pola nafas tidak efektif b/d peningkatan kompensasi paru
Intervensi :
1. Kaji frekuensi pernapasan
R/ : untuk mengetahui frekuensi pernafasan klien. Apakah klien
merasa sesak / tidak
2. Beri posisi semi fowler
R/ : agar diagfragma tidak tertekan sehingga daya kembang para
adekuat
3. Anjurkan klien untuk minum air putih
R/ : air hangat dapat mengencerkan dahak sehingga dahak dapat
dikeluarkan

4. Anjurkan batuk efektif


R/ : batuk efektif dapat membantu klien untuk mengeluarkan lendir
seefektif mungkin
NDX 2 : Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d akumulasi sekret dijalan nafas
Intervensi :
1. Kaji frekuensi kedalam nafas / pernafasan, gerakan dada
R/ : tachipnea, pernafasan dangkal, dan gerakan dada tidak simetris
sering terjadi karena ketidaknyamanan gerakan dinding dada
2. Auskultasi daerah paru, catat area penurunan dan bunyi nafas
R/ : bunyi nafas bronchial dapat terjadi pada area konsodidasi trales
3. Berikan cairan hangat sedikitnya 250 cc / hari (sesuai kebutuhan klien)
R/ : cairan hangat dapat memobilisasi dan mengeluarkan sekret
4. Berikan obat sesuai indikasi
R/ : obat untuk menurunkan spasme bronchi dengan mobilisasi sekret,
analgesik diberikan untuk memperbaiki batuk dan menurunkan
ketidak nyamanan.
NDX 3 : Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan akumulasi sekret
dijalan nafas
Intervensi :
1. Kaji frekuensi, kedalaman dan kemudahan pernafasan
R/ : manifestasi dari distress pernafasan
2. Observasi warna kulit, membran mukosa dan kuku, catat adanya sianosis
periferdan central
R/ : Syanosis kuku menjukkan vasokonstriksi / respon tubuh terhadap
demam / menggigil
3. Kaji status mental
R/ : gelisah, mudah terangsang, bingung dan sammolentia yang dapat
menunjukkan hipoksemia / penurunan oksigenasis sistemik
4. Observasi suhu tubuh sesuai indikasi
R/ : demam tinggi sangat meningkatkan kebutuhan metabolik
5. Berikan terapi O2 dengan benar, misalnya dengan nasal preg masker
R/ : mempertahankan Pa O2 atas 60 mm Hg.

PATOFISIOLOGI DAN PENYIMPANAN KDM

Bakteri pneumonia

Masuk kedam traktus


respiratory (bronchial
& alveoli)

Peradangan

Sekresi eksudat Pengeluaran zat pirogen Sekresi eksudat meningkat


meningkat (mekrofag, sel darah putih
trombosit) Penumpukan sputum
Otot bronchus tidak
mampu mendorong kekar Reaksi antigen & anti bodi Kapiler alveoli melebar

Penurunan kerja siliar Metabolisme tubuh Nyeri


Meningkat
Akumulasi sekret di Perangsangan RAS
jalan napas Peningkatan suhu tubuh
Gang. pola tidur
Bersihan jalan napas Menekan pusat lapar
tidak efektif Perubahan membran
Nafsu makan menurun alveolus
Tidak adekuatnya
pertahanan sekunder Intake kurang Gang. Difusi O2
kejaringan
Risiko terhadap infeksi Nutrisi kurang dari
perluasan infeksi oleh kebutuhan Gang. Pertukaran gas
virus
Kelemahan Peningkatan metabolisme
sel
Intolerancy activity
Kelemahan

Self care defisit

II. TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian
A. Identitas klien
a. Nama : Tn. “S”
b. Umur : 20 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Pekerjaan :
f. Suku / bangsa : Makassar / Indonesia
g. Alamat : Galesong
h. Tanggal Masuk RS :
i. Tanggal Pengkajian :
j. No. RM :
k. Therapy : - INH
- Rifamficin
- Ethambuto 3 x 1
- OBH syrup 3 x 1
B. Identitas Penanggung Jawab
a. Nama : Ny. “M”
b. Umur : 35 tahun
c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Pekerjaan : IRT
e. Hubungan dengan klien : Ibu Kandung
2. Keluhan Utama
Batuk berlendir disertai sesak nafas.
3. Riwayat Kesehatan
A. Riwayat kesehatan sekarang
Gejala ini (batuk dan sesak) dirasakan klien sejak masuk RS
sampai saat ini. Pada saat dikaji klien mengatakan badannya terasa dingin
namun suhunya tinggi 37,5 0 C. Selama klien berada di RS klien hanya
banyak berdiam diri ditempat tidur keluhan yang paling dirasakan klien
saat ini yaitu panas dingin disertai batuk.
B. Riwayat kesehatan masa lalu
 Klien pernah dirawat di RS dengan keluhan yang sama, pengobatan
kurang sempurna berhasil.
 Klien tidak pernah di operasi
 Tidak ada riwayat alergi terhadap makanan, obat-obatan dan debu dll.
 Klien tidak pernah mengalami kecelakaan
 Tidak ada keluarga klien yang pernah menderita penyakit yang sama
dengan klien
C. Riwayat kesehatan keluarga

Genogram 3 generasi

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
------- : Tidak diketahui
Keterangan :
 Klien bersaudara dan ia anak ke 2
 Ayah klien anak tunggal
 Ibu klien anak ke 2 dari 3 bersaudara
 Tidak ada keluarga klien yang pernah menderita penyakit yang sama dengan
klien
4. Riwayat Spiritual
a. Pola konsep diri : Klien dapat menerima penyakitnya dan berharap
cepat sembuh
b. Pola kegnitif : Klien menerima penyakitnya sebagi cobaan dari Allah
dan pasrah kepada Allah SWT.
c. Pola koping : Klien menyatakan jika punya masalah atau pikiran yang
sedang tegang maka ia lebih banyak merokok
d. Pola interaktif : Hubungan klien dengan keluarga baik
Klien memberi respont terhadap semua orang. Akrab
dengan klien lainnya dan petugas kesehatan.
5. Riwayat Spiritual
 Sebelum sakit klien taat beribadah namun selama sakit klien hanya
berbaring dab berdoa ditempat tidur
 Keluarga klien selalu memberikan suport kepada klien agar tabah dalam
menghadapi penyakitnya dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah
SWT.
6. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum klien
1. Tidak ada terdapat tanda-tanda disvess pada klien
2. Penampilan klien cukup rapi, sesuai dengan usianya yang menginjak
dewasa
3. Klien nampak lemah
4. Komunikasi klien baik, klien nampak serius pada saat berbicara
tentang sakitnya
B. Tanda-tanda vital
1. Tekanan darah : 110 / 60 mm Hg
2. Nadi : 76 x / menit
3. Suhu : 37 0 C
4. Respirasi : 24 x / menit
C. Sistem pernafasan
1. Hidung
Inspeksi : Simetris kiri kanan, terdapat sekret namun sedikit, tidak
ada polip dan epitaksis
Palpasi : Tidak terdapat nyeri
Tidak terdapat masa atau pembengkakan
2. Leher
Inspeksi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
Tidak ada masa / benjolan pada leher
Palpasi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan massa
Tidak ada nyeri tekan
3. Dada
Inspeksi : Bentuk dada siwetris kiri dan kanan (normal chest)
Gerakan dada siwetris kiri dan kanan
Pernafasan thoraco abdominal
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi : …………..
D. Sistem cardiovaskuler
1. Canjungtiva
Inpeksi : tidak anemia
2. Arteri karotor teraba, tidak terjadi peningkatan tak
3. Jantung
Inspeksi : Tidak terdapat pembesaran ukuran jantung
Palpasi : Ictus kordis teraba
Auskultasi : Bunyi jantung 1 dan 2 murni terdengar, tidak terdengar
bising aorta murmur cappilari rejilin time 1–3 detik.
E. Sistem pencernaan
1. Bibir
Inspeksi : Bibir kering, tidak terdapat labio skizis
2. Hidung
Inspeksi : Tidak terdapat stomatitis, tidak terdapat palatus kizis
3. Telinga
Tidak terdapat kembung, tidak terdapat nyeri tekan
4. Abdumen
Inspeksi :
- Tidak terdapat pembesaran abdomen
- Auskultasi peristaltik : terdengar bising usus
- Perkusi : Tidak ada nyeri tekan atau massa
- Palpasi : Tidak terdapat pembesaran heper
Tidak ada nyeri tekan appendiks
Tidak ada distensi abdomen
5. Anus
Inspeksi : Tidak ada lecet, tidak ada haemaroid
F. System indra
1. Mata
Inspeksi : tidak ada kelainan pada kelopak mata
distribusi bulu mata baik / merata
risur tidak dikaji
lapang pandang so :
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada kelopak mata
Tidak terdapat massa pada kelopak mata
2. Hidung
Inspeksi : Bentuk simetris kiri dan kanan
Terdapat sekred pada kedua lubang hidung
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada kedua lubang hidung
Tidak terdapat massa pada hidung
3. Telinga
Inspeksi : Canal oudtorius tidak ada sekret, fungsi pendengaran
baik
Palpasi : Daun telinga yang lentur dan utuh
Tidak ada nyeri tekan
G. System pernafasan
1. Status mental : Baik, klien dapat mengenal keadaan sekitar
2. Fungsi kranial :
- NI : Penciuman baik klien dapat membedakan
semua bau
- N II : Penglihatan baik
- N III : Reaksi pupil terhadap cahaya isokor
- N IV : Klien dapat melihat kesegala arah (atas bawah
kiri dan kanan)
- NV : Mata klien langsung mengedip saat disentuh
- N VI : Klien dapat menatap dengan baik kesegala arah
- N VII : Klien dapat mendengarkan bisikan, dapat
mengidentifikasi rasa
- N VIII : Klien dapat tersenyum dengan keadaan simetris
dengan mengembungkan pipi
- N IX : Tampak pergerakan uvula pada saat mengetakan
“au”
- NX : Klien dapat menggerakkan bahu dengan baik
- N XI : Klien mampu menggerakkan lidah kesegala
arah
3. Fungsi motorik : extreinitas atas dan bawah baik
4. Refleks
- Refleks patella :
- Refleks Babiouski :
H. Sistem integumen
1. Rambut
Inspeksi : Distribusinya merata warnanya hitam mudah tercabut
2. Kulit
Inspeksi : Turgor kulit sesuai usra, warna sawomatang, tidak
terdapat edema
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3. Kuku : Warna merah muda, kuku pendek dan bersih
I. Sistem endokrim
1. Tidak terdapat pembesaran kelejar tyroid
2. Tidak sekresi urine yang berlebihan
3. Tidak ada riwayat bekas air seni dikerumuni semut.
J. Sistem perkemihan
1. Tidak ada edema palpe brae dan edema anasarka
2. Tidak terdapat distensi kandung kemih
3. Tidak ada penyakit hubungan seksual
K. Sistem reproduksi
1. Kepala : Bentuk kepala mesochepal
2. Vertebral : Tidak ada seoteosis, kifosis atau lordosis
3. Belvis : Gaya berjalan tegak 4 lambat
4. Lutut : Tidak terdapat bengkak dan kaku
5. Kaki : Tidak ada edema pada kaki
Klien pada saat jalan lambat dan berhati-hati
6. Tangan : Tidak ada pembengkakan
Klien dapat menggerakkan tangan dengan baik
L. Sistem immun
Klien tidak mengalami alergi, hanya saja merasa panas dingin disertai
sesak.
7. Aktivitas Sehari-Hari

Jenis Kegiatan Sebelum Sakit Selama Sakit


A. Nutrisi
a. Selera makan - Baik menghabiskan porsi - Porsi makan tidak
dihabiskan
b. Menu - Nasi + Sayur + Lauk pauk - Nasi + Sayur + Lauk
c. Frekuensi makan dalam pauk
24 jam - 3 x sehari - 3 x sehari
d. Makanan pantangan
B. Cairan
a. Jenis cairan yang di-
konsumsi dalam 24 jam - Air putih - Air putih + susu
b. Frekuensi minum - 5-6 x sehari / gelas - 4-5 x hari / gr
C. Eliminasi
a. BAK
- Tempat pembuangan - Toilet - Pispot
- Frekuensi - 3-4 x / menit - 4-5 x hari
- Warna - Kuning - Kuning
- Bau - Pesing - Pesing
b. BAB
- Tempat pembuangan - WC - WC
- Frekuensi - 2-3 x / menit - 2 x hari
- Konsistensi - Padat - setengah padat
D. Olahraga - Jalan kaki - tidak pernah
E. Istirahat tidur - Siang : 14 – 15 - siang 14 - 15
- Malam : 21 – 05 - malam 21 – 6
F. Personal hygiene
a. Mandi - Mandi sendiri - Lap basah
- Cara - 2 x sehari\ - 1 x sehari
- Frekuensi - 2 x seminggu - tidak pernah
b. Keramas

8. Test Diagnosa
Laboratorium :
- Asat / SGOT -37 C : 36,6 IV 41 u/ 31 u/ menit
- Alat / SGPT – 37 C : 29,2 IV 41 u/ 31 u/ menit
- Alkali / Fosfatase : 292,3 IV 53-128 / 48-98 u/ menit
- Ureum darah : 38,8 IV 10-50 mg / dl
- Kreatinin : 1,22 IV 0,1-1,1 mg / d
- Asam urat : 4,5 IV 3,6-7 / 2,3-6 mg / dl
- Glukosa sewaktu : 100,4 IV 70-140 mg / dl

KLASIFIKASI DATA
Data Subyektif Data Obyektif
- Klien mengeluh batuk berlendir - Klien batuk berlendir
- Klien mengeluh sesak nafas - Klien campak sesak nafas
- Klien mengatakan nafsu makannya - Klien nampak lemah
berkurang - Tedapat secret pada hidung / Jalan nafas
- Klien mengatakan badan teras lemah - Terdengar bunyi ronchi
- Klien mengatakan tidak dapat - Bibir kering
melakukan kegiatan sendiri - Tanda-tanda vital
TD : 110 / 60 mmHg
N : 76 x / menit
S : 37 0 C
P : 28 x / menit
- Badan klien terlihat kurus
- Tampak bekas operasi
ANALISA DATA

No. Data Etiologi Masalah


1 2 3 4
1. DS : Bakteri pneumonia Pembersihan jalan
- Klien mengeluh batuk nafas tidak efektif
berlendir Masuk kedalam traktus
- Klien mengeluh sesak nafas respiratory

DO : Peradangan
- Klien batuk berlendir
- Klien nampak sesak nafas Secret eksudat meningkat
- Terdengar bunyi ronchi
- Tanda-tanda vital Obat pronchus tidak mampu
TD : 110 / 60 mmHg mendorong keluar
N : 76 x / menit
S : 37 0 C Penurunan kerja silia
P : 28 x / menit
Akumulasi secret dijalan nafas
Bersihan jalan nafas tidak
efektif
2. DS :
- Klien mengatakan nafsu Metabolisme tubuh meningkat Nutrisi kurang dari
makan menurun kebutuhan
- Klien mengatakan badan Menekan pusat lapar
terasa lemah
DO : Nafsu makan menurun
- Porsi makan tdk dihabiskan
- Klien nampak lemah Intake nutrisi menurun
- Bibir kering
Nutrisi kurang dari kebutuhan

3. DS : Metabolisme menurun Intolerancy aktivity


- Klien mengatakan badan
teras lemah Kelemahan
- Klien mengatakan tidak bisa
melakukan kegiatan sendiri Intoleransi activity
DO :
- Klien nampak lemah
- Klien lebih banyak ditempat
tidur
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama : Tn. “S” Nama mahasiswa : Wiwik Serianty
No. Rm : NIM : 2001.172
Ruang Rawat : Interna
NDX Diagnosa keperawatan Tgl. di Temukan Tgl. Teratasi
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d
akumulasi secret jalan nafas

2. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d intake


yang tidak adekuat

3. Intolerancy activity b/d kelemahan


secara umum / ketidak mampuan
melakukan aktifitas
RENCANA KEPERAWATAN
Nama : Tn. “S” Nama mahasiswa : Wiwik Serianty
No. Rm : NIM : 2001.172
Ruang Rawat : Interna
NDX Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4
Klien akan menunjukkan 1. Kaji frekuensi pernafa- 2. Untuk mengetahui adanya
bersihan jalan yang efektif san klien sesak, takipnea dan per-
dengan kriteri : nafasan dangkal akibat cairan
- Jalan nafas bersih dalam paru atau secret pada
- Sesak nafas berkurang jalan nafas
- Batuk berlendir (-) 2. Beri posisi semi fowler 3. Agar diagfrakma tidak ter-
- Bunyi ronchi tidak tekan sehingga daya kembang
terdengar lagi paru adekuat
3. Bantu klien dalam 4. Nafas dalam memudahkan
latihan nafas dalam da ekspansi paru maximal (jalan
batuk efefktif nafas lebih kecil, batuk efektif
merupakan mekanisme pem-
bersihan jalan nafas )
4. Berikan cairan berupa 5. Membantu dalam pengeluaran
air hengat ± 2000cc/ hari secret
5. Penatalaksanaan 6. menurunkan frekuensi batuk
pemberian obat-obatan dan melonggarkan jalan nafas

Klien akan menunjukkan 1. Kaji nafsu makan klien 1. Indicator terhadap pemenuhan
nutrisi kembali baik nutrisi
dengan kriteri : 2. Timbang BB / hari 2. Menilai pemasukan makanan
- Porsi makan dihabiskan 3. Libatkan keluarga klien 3. membantu klien dalan
- Kelopak baik dalam perencanaan pemenuhan kebutuhan nutrisi
- Bibir tidak kering makanan sesuai indikasi yang adekuat
4. anjurkan makan sedikit 4. Meminimalkan anoreksia
tapi sering dan porsi mual dan muntah
hangat

Kilen akan menunjukkan 1. Catat adanya kelelahan 1. Identifikasi kemampuan klien


peningkatan toleransi dan perubahan TTV sebagai acuan dalam
terhadap aktivitas dengan selama dan setelah melaksanakan intervensi
krteria : beaktifitas.
NDX Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4
- k/u baik 2. Ciptakan lingkungan 2. Menurunkan stress dan
- TTV dalam batas normal tenan meningkatkan pola istirahat
- Klien mampu beraktivi- klien
tas tanpa Bantuan orang 3. jelaskan pentingnya 3. Agar klien mampu memahami
lain istirahat sehingga membantu proses
pemenuhan kebutuhannya
4. Bantu dalam perawatan 4. Meminimalkan kelemahan
klien yang diperlukan dan membant keseimbangan
suplay dan kebutuhan oksigen

RENCANA TINDAKAN
Nama : Tn. “S” Nama mahasiswa : Wiwik Serianty
No. Rm : NIM : 2001.172
Ruang Rawat : Interna
Tgl NDX TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL PARAF
1 1. Membantu kelemahan pernafasan dan gerakan dada
Hasil : frek. Pernafasan 28 x / menit gerakan dada simetris
2. Memberikan klien posisi semi fowler terutama pada saat sesak
Hasil : klien dalam posisi semi fowler terutama pada saat sesak
3. Membantu klien latihan nafas dalam dan letihan batuk efektif
Hasil : klien merasa agak lebih enak
4. Memberikan air hangat 1 gelas ± 200 cc
5. memberikan obat OBH 1sendok- 2 mg ampicillin 1 gr
2
1. Mengidentifikasi nafsu makan klien
Hasil : klien mengatakan tidak ada gairah / nafsu makan
2. Menimbang BB
Hasil :
3. Melibatkan keluarga klien dalam pemberian makanan sesuai
kebuhan
Hasil :
4. Menganjukan makan sedikit tapi sering dalam porsi yang hangat
Hasil : klien mampu menghabiskan ½ porsi dari makanannya
3
1. Mengukur tanda-tanda vital
Hasil : TD : 110 / 70 mmHg
N : 56 x / menit
S : 37 0 C
P : 28 kg
2. Menciptakan lingkungan yang tenang dengan memberikan tempat
tidur serta membatasi pengunjung
Hasil :
3. Menjelaskan pentingnya istirahat
Hasil : klien mau mengerti
4. Membantu klien melakukan perawatan diri berupa melapbasah
wajah dan badannya
Hasil : klien mengatakan merasa enak dan nyaman setiap
wajahnya / dadanya, jari lap basah

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Tn. “S” Nama mahasiswa : Wiwik Serianty
No. Rm : NIM : 2001.172
Ruang Rawat : Interna
Tanggal NDX Jam Evaluasi / Soap Paraf
1 2 3 4 5
1 13.00 S : Klien mengatakan sudah merasakan enak dan
mau keluar dari RS
Klien mengatakan sesaknya mulai berkurang
O : Frekuensi pernafasan 28 x / menit
Ronchi masih tersenyum
A : Masalah belum taratasi
P : Lanjutkan intervensi 2, 3, 4, 5, 6.

2 S : Klien mangatakan nafsu makan berkurang


O : Porsi makan tidak dibebaskan
Klien masih lemah
A : Masalah belum taratasi
P : Lanjutkan intervensi 6, 7, 8, 03.

3 S : Klien mengatakan keadaannya lemah


O : k/u lemah
Perawatan dibantu
A : Masalah belum taratasi
P : Lanjutkan intervensi 10, 11, 12, R13.

PARAF
No Tanggal JENIS KEGIATAN
C1 Lahan C1 institusi
Senin 1. Paraf datang
29-9-03 2. Penerimaan oleh C1 lahan
3. Mengidentifikasi kasus yang ada
4. Mengantar Tn “S” ke ruangan roentgen
5. Mengganti cairan
6. Membagikan makanan
7. Melakukan pengkajian Tn “S”
8. Mengukur TTV
9. Paraf pulang

Selasa 1. Paraf datang


30-9-03 2. Membersihkan ruangan
3. Melakukan pengkajian pada klien Tn “S”
4. Mengganti cairan
5. Mengganti balutan
6. Paraf pulang

Rabu 1. Paraf datang


01-10-03 2. Mengganti cairan klien Tn “S”
3. Mengganti balutan Tn “O”
4. Menyuntik bolus
5. mengukur tanda-tanda vital
6. Paraf pulang

Kamis 1. Paraf datang


02-10-03 2. Mengantar pasien untuk dirontgen / foto thorek
3. Membawa pasien ke ruangan ICU
4. Mengganti cairan Tn “H”
5. Memasang infus klien Ny “S”
6. Mengukur tanda-tanda vital
7. Paraf pulang

Jum’at 1. Paraf datang


03-10-03 2. Memasang infus Tn “S”
3. Menyuntik bolus
4. Membagikan makanan pada klien
5. Mengukur tanda-tanda vital
6. Paraf pulang

PARAF
No Tanggal JENIS KEGIATAN
C1 Lahan C1 institusi
Sabtu
04-10-03 1. Paraf datang
2. Membersihkan ruangan
3. Mengganti cairan pada klien Tn “H”
4. Mengganti balutan pada klien Tn “D”
5. Menyuntik bolus
6. Mengukur TTV
7. Paraf pulang

Você também pode gostar