Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
Pendidikan adalah proses penyesuian diri secara timbal balik antara manusia
dengan alam, dengan sesama manusia atau juga pengembangan dan
penyempurnaan secara teratur dari semua potensi moral, intelektual, dan
jasmaniah manusia oleh dan untuk kepentingan pribadi dirinya dan masyarakat
yang ditujukan untuk kepentingan tersebut dalam hubungannya dengan Allah
Yang Maha Pencipta sebagai tujuan akhir.
Dalam tujuan Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan ditujukan
untuk menghasilkan manusia yang berkualitas yang dideskripsikan dengan jelas
dalam UU No. 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan Garis-garis
Besar Haluan Negara (GBHN) 1993, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri,
maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional,
bertanggung jawab, dan produktif serta sehat jasmani dan rohani, berjiwa
patriotik, cinta tanah air, mempunyai semangat kebangsaan, kesetiakawanan
sosial, kesadaran pada sejarah bangsa, menghargai jasa pahlawan, dan berorientasi
pada masa depan. Pendidikan tidak hanya untuk kepentingan individu atau
pribadi, tetapi juga untuk kepentingan masyarakat. Hal ini sesuai dengan tujuan
pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
(UUSPN) dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 Tahun 1990. Selain pendidikan
dipusatkan untuk membina kepribadian manusia, pendidikan juga diperuntukkan
guna pembinaan masyarakat.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.2 Manajemen
2.2.1 Pengertian manajemen
Manajemen adalah Suatu proses melakukan kegiatan atau usaha untuk
mencapai tujuan organisasi melalui kerjasama dengan oranglain.(Harsey dan
Blanchard). Manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengawasan suatu kegiatan.(James A. O’Brien) Manajemen adalah
pelaksanaan bersama oranglain.(Harold Konte dan Cyril O’Donnel)
Manajemen adalah pengorganisasian seluruh sumberdaya melalui
perencanaan, pengorganisasian, pemberian bimbingan dan pengendalian agar
tercapai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
(Henry L.Silk)
Dari pengertian para pakar diatas disimpulkan bahwa manajemen adalah
suatu proses untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan melalui
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pemberian bimbingan.
Manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu
dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas – batas yang telah
ditentukan pada tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie mengatakan bahwa
manajemen adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan,
pengorganisasian dan pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan
yang ditentukan sebelumnya.Manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan
pelayanan keperawatan melalui upaya staf keperawatan untuk memberikan asuhan
keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien, keluarga dan masyarakat.
(Gillies, 2009).
Kita ketahui disini bahwa manajemen keperawatan adalah suatu tugas
khusus yang harus dilaksanakan oleh pengelola keperawatan untuk
4
tim.
3. Authority dan responsibility (kewenangan dan tanggung jawab)
4. Masing-masing personal atau Tim memiliki kewenangan dan tanggung
jawab terhadap pekerjaan yang telah diberikan kepadanya.
5. Dicipline (disiplin)
6. Kedisiplinan merupakan hal yang sangat pokok dalam sistem manajemen.
7. Unity of command (kesatuan komando)
8. Merupakan kesatuan perintah,satu perintah dari atasan menjadi tanggung
jawab bersama.
9. Unity of direction (kesatuan arah)
10. Merupakan tujuan yang sama.
11. Sub ordination of individual to generate interest (kepentingan individu
tunduk pada kepentingan umum)
12. Renumeration of personal (penghasilan pegawai)
13. Penghasilan pegawai merupakan bentuk reward yang diberikan atas jasa
yang telah dilakukan.
2.1.3 Kerangka Konsep
1. Manajemen partisipasif yang berlandaskan pada paradigma keperawatan
2. Manusia akan tertarik dan terikat pada pekerjaannya.
3. Jika informasi yang bermanfaat dan layak pada individu akan membuat
keputusan terbaik untuk dirinya sendiri.
4. Tujuan kelompok akan lebih mudah dicapai oleh kelompok.
5. Setiap individu memiliki karakteristik dan motivasi, minat dan cara untuk
mencapai tujuan kelompok.
6. Fungsi koordinasi dan pengendalian amat penting dalam pencapaian tujuan.
7. Persamaan kualifikasi harus dipertimbangkan.
8. Individu memiliki hak dan tanggung jawab untuk mendelegasikan
kewenangannya pada mereka yang terbaik dalam organisasi.
9. Pengetahuan dan keterampilan amat diperlukan dalam pengambilan
keputusan yang profesional.
10. Semua sistem berfungsi untuk mencapai tujuan kelompok dan merupakan
tujuan bersama untuk menetapkan tujuan bersama
7
membantu klien mengatasi perubahan gaya hidup yang berkaitan dengan penyakit
kronis (Potter & Perry, 2005).
2.2 Pengertian Filsafat
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan konsep dasarmengenai kehidupan yang dicita-citakan.
Filsafat juga diartikan sebagai suatu sifat seseorang yang sadar dan dewasa
dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi
yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.
2.2.1 Filsafat Pendidikan
Ilmu filsafat memiliki obyek material dan obyek formal. Obyek material
adalah apa yang dipelajari dan dikupas sebagai bahan (materi) pembicaraan, yaitu
gejala "manusia di dunia yang mengembara menuju akhirat". Dalam gejala ini
jelas ada tiga hal menonjol, yaitu manusia, dunia, dan akhirat. Maka ada filsafat
tentang manusia (antropologi), filsafat tentang alam (kosmologi), dan filsafat
tentang akhirat (teologi - filsafat ketuhanan; kata "akhirat" dalam konteks hidup
beriman dapat dengan mudah diganti dengan kata Tuhan). Antropologi,
kosmologi dan teologi, sekalipun kelihatan terpisah, saling berkaitan juga, sebab
pembicaraan tentang yang satu pastilah tidak dapat dilepaskan dari yang lain.
Juga pembicaraan filsafat tentang akhirat atau Tuhan hanya sejauh yang dikenal
manusia dalam dunianya.
Obyek formal adalah cara pendekatan yang dipakai atas obyek material,
yang sedemikian khas sehingga mencirikan atau mengkhususkan bidang kegiatan
yang bersangkutan. Jika cara pendekatan itu logis, konsisten dan efisien, maka
dihasilkanlah sistem filsafat.
Filsafat berangkat dari pengalaman konkret manusia dalam dunianya.
Pengalaman manusia yang sungguh kaya dengan segala sesuatu yang tersirat ingin
dinyatakan secara tersurat. Dalam proses itu intuisi (merupakan hal yang ada
dalam setiap pengalaman) menjadi basis bagi proses abstraksi, sehingga yang
tersirat dapat diungkapkan menjadi tersurat.
Dalam filsafat, ada filsafat pengetahuan. "Segala manusia ingin
mengetahui", itu kalimat pertama Aristoteles dalam Metaphysica. Obyek
materialnya adalah gejala "manusia tahu". Tugas filsafat ini adalah menyoroti
16
BAB 3
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Teori manajemen keperawatan berkembang dari teori menajemen umum
yng memerintahkan penggunaan sumber daya manusia dan materi secara
efektif.Empat elemen besar dari teori manajemen adalah
perencanaan,pengorganisasian,mengarahkan atau memimpin,dan mengendalikan
atau pengevaluasian seluruh aktivitas manajemen,kognitif,afektif,dan psikomotor
berada dalam satu atau lebih dari fungsi-fungsi utsms yang bergerak secara
simultan.
Pendidikan mutlak harus ada pada manusia, karena pendidikan merupakan
hakikat hidup dan kehidupan. Pendidikan berguna untuk membina kepribadian
manusia. Dengan pendidikan maka terbentuklah pribadi yang baik sehingga di
dalam pergaulan dengan manusia lain, individu dapat hidup dengan tenang.
Pendidikan membantu agar tiap individu mampu menjadi anggota kesatuan sosial
manusia tanpa kehilangan pribadinya masing-masing.
3.2 saran
Kepercayaan utama dari manajemen keperawtan adalah bahwa fokusnya
pada perilaku manusia.Manajer perawat terdidik dalam pengetahuan dan
keterampilan tentang perilsku manusia mengelola perawat profesional serta
pekerja keperawatan non profesional untuk mencapai tingkat tertinggi dari
produktifitas pada pelayanan perawatan pasien.
Pada hakikatnya pendidikan menjadi tanggung jawab bersama, yakni
keluarga, masyarakat, dan sekolah/ lembaga pendidikan. Keluarga sebagai
22
DAFTAR PUSTAKA
22
Medika