Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Salah satu metode infestigasi ilmiah yang utama adalah metode hipotesis-deduktif.
Proses deduktif dan induktif dalam penelitian yang dijalskan dibawah ini
Deduktif dan induktif
Deduktif adalah proses dimana kita tiba pada suatu kesimpulan beralasan melalui
generalisasi logis dan sebuah fakta yang diketahui. Misalnya, kita mengetahui bahwa semua
orang yang berkinarja tinggi sangat menguasai pekerjaan mereka. Bila John berkinerja tinggi,
kita kemudian menyimpulkjan bahwa ia sangat menguasai pekerjaann ya. Induksi, disisi lain
merupakan proses dimana kita mengamati fenomenba tertentu dan berdasarkan hal tersebut
tiba pada kesimpulan. Dengan demikian, dalam induksi kita secara logis membuat sebuah
proposisi umum berdasarkan fakta yang diamati. Misalnya, kita melihat bahwa proses
produksi merupakan ciri utama dari pabrik eksis untuk tujuan proses produksi merupakan ciri
utama dari pabrik manufaktur. Proses deduktif maupun induktif digunakan dalam investigasi
ilmiah.
Teori yang berdasarkan deduksi dan induksi membantu kiata untuk memahami,
menjelaskan, dan/atau memprediksi fenomena bisnis. Bila penelitian yang direncanakan
untuk menguji beberapa spesifik yang dihipotesiskan sebagai contoh, untuk melihat apakah
mengendalikan kegaduhan yang memgganggu dalam lingkungan akan meningkatkan kinerja
orang dalam memecahkan teka-teki, mental, langkah-langkah berikut dilakukan.
Infestigakator melalui dengan teori bahwa kegaduhan secara merugikan memengaruhi mental
untuk pemecahan masalah.
36
Hiposis kemudian dihasilkan bahwa diwajibkan kegaduhan dikendalikan , teka-teki mental
dapat dipecahkan dengan lebih cepat dan tepat. Berdasrkan hal ini, sebuah proyek penelitian
pun direncanakan untuk menguji hipotesis. Hasil studi tersebut menolong peneliti untuk
mendeduksi atau menyimpulkan bahwa pengendalikan kegaduhan yang menganggu memang
membantu peserta untuk meningkatkan kinerja mereka pada teka-teki mental. Metode
dimulai dengan kerangka teoritis, merumuskan hipotesis, dan serta logis menarik kesimpulan
dari hasil studi tersebut sebagai metode hipotesis/deduktif.
Rintangan pengelidikan ilmiah digambarkan dalam figur 2.1 dan meliputi proses
mengamati fenomena pada awalnya, mengundeentifikasi masalah, membangun sebuah teori
yang memungkinkan berlaku, membuat hipotesis, menentuakan aspek-aspek desain
penelitian, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menginterprestasikan hasil
.
figur 2.1 rintangan sains:
pengamatan
Identifikasi
Perbaikan teori bidang masalah
(penelitian murni)
atau implementasi
(penelitian terapan) Kerangka teoritis
atau jaringan asosiasi
Interpretasi data
Hipotesis
Analisis data
Gagasan, konsep, defenisi,
operasional
Pengumpulan data
Desain
penelitian
37
Contoh 2.1
Seorang menejer perjualan mengamati bahwa konsumen mungkin tidak sepuas
sebagaimana mestinya. Menejer tersebut mungkin tidak yakin bahwa hal ini benar-benar
kasus, tetapi mungkin mengalami kegelisan dan kekhawatiran bahwa kepuasan konsumen
sedang mengalami penurunaan. Proses pengamatan (observation) merasakan fenomena
disekitar kita merupakan permulaan kebanyakan penelitian- enta terapan atau dasar. Langkah
berikut bagi menejer berikut adalah menentukan apakah ada sebuah masalah nyata, dan jika
demikian, seberapa serius. Identifikasi masalah (problem identification ) ini memerlukan
semua pengumpulan data awal. Manejer tersebut dapat sambil lalu berbincang dengan
beberapa pelanggan untuk menemukan bagaimana persaan mereka terhadap produk dan
layanan konsumen . selama proses percakapan manejer mungkin menemukan bahwa
pelanggan menykai porodeknya, tetapi kecewa karena banyak item yang mereka perlukan
sering tidak tersedia, dan mereka merasa pramuniaga tihdak banyak menolong. Dari diskusi
dari sejumlah waktu dengan menjanjikan tanggal mengiriman baru yang pada saatnya gagal
dipenuhi. Pramuniaga juga mengatakan bahwa mereka berusaha untuk mengenangkan dan
mempertahanlkan konsumen dengan menyampaikan tanggal pengiriman yang dijanjikan oleh
pihak pabrik.
Gabungan informasi yang diperoleh melalui proses wawancara informal dan formal
membantu maanjer untuk menentukan bahwa sebuah masalah eksis. Hal tersebut membantu
manejer untuk merumuskan sebuah model konseptual atau kerangka teoritis (theortical
flamework) dati semua faktor yang menimbulkan masalah. Dalam kasuis ini, terdapat
jaringan koneksi antara faktor-faktor berikut: keterl;amatan pihak pabrik mengirim barang,
pemberihatuan tanggal pengiriman selanjutnya yang tidak ditepati, janji pramuniaga pada
konsumen (dengan tahapan mempertahankan mereka) yang tidak dapat dipenuhi, kesemia itu
berkontribusi pada ketidakpuasan konsumen. Dari kerangka teoritis, yang merupakan
gabungan berarti dari semua informasi yang diperoleh, beberapa hipotesis (hypotheses) dapat
dibuat dan diuji untuk menemukan apakah data membuktikannya. Konsep-konsep kemudian
di definisikan secara operasional (operationally definded) sehingga dapat diukur. Desaain
peneliti ( researcy design) disusun untuk menentukan, diantara hal lain, cara mengumpulkan
(collect ) data lebih lanjut, menganalisis (analyze) dan menginterprestasikan (interpret), dan
38
akhirnya, memberikan jawaban atas masalah. Proses menarik kesimpulan dari analisis logis
yang meyakinkan tersebut deduksi ( deduction). Dengan demikian, rintangan sains
menyediakan permulaan bagi metode penelitian ilmiah hipotesis-deduktif, yang akan dibahas
berikut ini.
METODE HIPOTETIS-DEDUKTIF
Tujuan Langkah Metode Hipotetis-deduktif
Tujuan langkah yang termasuk dalam metode penelitian hipotetis-deduktif yang
berakar dari rintangan yang dibahas diatas, dan didaftarkan dan dibahas dibawah ini.
1. Pengamatan
2. Pengumpulan informasi awal
3. Perumusan teori
4. Peenyusunan hipotesis
5. Pengumpulan data ilmiah yang lebih lanjut
6. Analisis data
7. Deduksi
Pengamatan
Pengamatan adalah tahap pertama, di dalam seseorang merasakan bahwa perubahan
tertentu sedang terjadi, atau bahwa beberapa pelaku, sikap, dan perasaan baru sedang
mengemukan dalam linkungan seseorang (dalam hal ini, tempat keerja). Ketika fenomena
yang di amati tersebut tampaknya mempunyai konsekuensi penting, orang tersebut akan
melanjutkan langkah berikut.
Bagaimana seseorang mengamati fenomena dan perubahan dalam lingkungan ?
menejer yang berorientasi-orang selalu peka dan sadar akan apa yang terjadi dalam dan di
sekitar tempat kerja. Perubahan nonoferbal lainnya dapat di sadari oleh menejer yang peka
terhadap berbagai nuansa. Entah kita berurusan dengan hal keuangan, akutansi, manajmen,
pemasaran, atau administrasi, dan tanpa menghiraukan kecanggihan mesin dan internet,
dalam analisis terakhir, adalah seorang yang mencapai tujuan dan membuat sesuatu yang
terjadi. Entah itu pemasangan sistem informasi manajemen yang efektif, teknologi pabrik
yang baru, salurang distribhsi, rencana strategis, sistem akutansi biaya, rencana infestasi, atau
39
skema pelatiham, adalah terutama lewat usaha karyawan agar tujuan bisa di capai. Reaksi
atau respon mayoritas secara positif atau negatif terhadap berbagai faktor dalam lingkungan
kerja dan insyarat yang disampaikan secara sadar atau tidak sadar adalah yang menajar dapat
dengan mudah dipetik. Bila benar-benar ada masalah yang muncul, manejer mungkin tidak
memahami apa yang sesungguhnya, tetapi dapat dengan asti merasakan bahwa hal-hal yang
tidak berlangsung seperti seharusnya.