Você está na página 1de 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen kebidanan adalah suatu metode proses berfikir logis sistematis dalam
memberikan asuhan kebidanan, agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun
pemberi asuhan. Oleh karena itu, manajemen kebidanan merupakan alur fikir bagi seorang bidan
dalam memberikan arah atau kerangka dalam menangani kasus yang menjadi tanggung jawabnya.

Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai


metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, temuan-temuan,
ketrampilan suatu keputusan yang berfokus pada klien.

1.2 Rumusan Makalah

1.3 Tujuan Makalah


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian SOAP

SOAP adalah catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis, dan tertulis. Metode 4
langkah yang dinamakan SOAP ini didasarkan dari proses pemikiran penatalaksanaan
kebidanan. Dipakai untuk mendokumentasikan asuhan pasien dalam rekaman medis pasien
sebagai catatan kemajuan. Model SOAP sering digunakan dalam catatan perkembangan
pasien. Seorang bidan hendaknya menggunakan SOAP setiap kali dia bertemu dengan
pasiennya. Selama antepartum, seorang bidan bisa menulis satu catatan SOAP untuk setiap
kunjungan, sementara dalam masa intrapartum, seorang bidan boleh menulis lebih dari satu
catatan untuk satu pasien dalam satu hari. (Mufdhilah,2009)

Metode 4 langkah yang dinamakan SOAP ini disarikan dari proses pemikiran
penatalaksanaan kebidanan. Dipakai untuk mendokumentasikan asuhan pasien dalam
rekaman medis pasien sebagai catatan kemajuan. Bentuk SOAP umumnya digunakan untuk
pengkajian awal pasien, dengan cara penulisannya sebagai berikut.

S(subjektif) : data subjektif. Berisi data dari pasien melalui anamesis(wawancara) yang
merupakan ungkapan langsung.

O(objektif) : data objektif. Data berasal dari hasil observasi melalui pemeriksaan fisik.

A(assesment) : analisis dan interpretasi. Berdasarkan data yang terkumpul kemudian dibuat
kesimpulan yang meliputi diagnosis, antisipasi diagnosis atau masalah potensia., serta perlu
tidaknya dilakukan tindakan segera.

P(plan) : perencanaan. Merupakan rencana dari tindakan yang akan diberikan termasuk
asuhan mandiri, kolaborasi, diagnosis atau laboratorium, serta konseling untuk tindak lanjut.

2.1 Manajemen dengan model SOAP Neonatus

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat badan 2500-4000 gram.

Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi pada jam
pertama setelah kelahiran, dilanjutkan sampai 24 jam setelah lahir. (PPKC,2004)
Contoh format SOAP Neonatus :

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR NORMAL

PADA BAYI NY.

DI BPM ......

Bayi Baru lahir 1 jam

Tanggal/Waktu Pengkajian :

Tempat :

Pengkaji :

A. DATA SUBYEKTIF

1. Biodata Bayi

Nama :

Tanggal lahir :

Jam :

Jenis kelamin :

Anak ke :

2. Biodata Orang Tua

Klien Suami

Nama : Ny. Tn.

Umur :

Agama :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

3. Alasan Masuk/Kunjungan

4. Keluhan Utama
5. Riwayat Antenatal

a.Kehamilan ke :

b. Riwayat ANC :

Frekuensi :

Tempat :

Keluhan :

Komplikasi :

Terapi :

c. Kenaikan BB selama hamil :

d. Kebiasaan merugikan :

6. Riwayat Intranatal

a. Usia gestasi :

b. Tanggal/Pukul :

c. Jenis persalinan :

d. Penolong :

e. Komplikasi :

f. Keadaan bayi baru lahir :

7. Riwayat Kesehatan

a. Faktor Genetik (kelainan bawaan/sindrom genetik)

b. Faktor Maternal (Penyakit Jantung, DM, Hipertensi, Asma, Penyakit kelamin, RH/iso imunisasi)

B. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan Kusus

Keadaan umum :

2. Tanda vital

Nadi :

Pernapasan :
Suhu :

Berat Badan (BB) :

Panjang Badan :

3. Eliminasi

Miksi :

Mekonium :

4. Pemeriksaan fisik

Kepala :

Lingkar kepala :

Mata :

Hidung :

Mulut :

Telinga :

Leher :

Dada :

Payudara :

Paru-paru :

Jantung :

Lingkar dada :

Abdomen :

Tali pusat :

Ekstremitas atas :

LILA :

Ekstremitas bawah :

Genetalia :

Anus :

Punggung :
Kulit :

5. Sistem saraf

Moro :

Rooting :

Sucking :

Tonic neck :

Graphs :

6. Pemeriksaan Penunjang

7. Data Penunjang

C. ASSESMENT

D. PLANNING

2.2 Manajemen dengan model SOAP Bayi

Perkembangan bayi sangat cepat, tetapi tetap saja pada usia 2-6 minggu memorinya
masih virtual atau belum nyata. Di saat terjaga, ia belum bisa menangkap secara jelas apa-apa
saja yang dialaminya. Situasi ini kurang lebih sama dengan seseorang yang mengalami
kejadian misterius, dimana ia masih merasa asing dengan keadaan sekelilingnya, atau antara
ada dan tiada.

Format SOAP bayi 2-6 minggu :


ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2-6 MINGGU

Tempat :
Tanggal / Waktu :
Pengkaji :
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Biodata
Nama Anak :
Usia :
Jenis Kelamin :
Anak ke :
Status :

Nama Ibu :
Umur :
Agama :
Suku :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :

Nama Ayah :
Umur :
Agama :
Suku :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
2. Keluhan Utama

3. Riwayat Kesehatan Sekarang

4. Riwayat Kesehatan Terdahulu

5. Riwayat Kesehatan Keluarga

6. Data Riwayat Prenatal


 ANC
 TM I :
 Keluhan :
Pemeriksaan :
Terapi :
TM II :
Keluhan :
Pemriksaan :
Terapi :
TM III :
Keluhan :
Pemeriksaan :
Terapi :
 Imunisasi
Imunisasi TT
 Sebelum menikah :
 Saat hamil :
7. Riwayat Natal
8. Riwayat Imunisasi Bayi
9. Pola Kegiatan Sehari – hari

B. Objekif
1. Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum :
 Kesadaran :
 BB / PB :
 N :
 Rr :
 S :
2. Pemeriksaan Fisik

 Lingkar kepala :

 Kepala :
 Mata :
 Alis :
 Hidung :
 Telinga :
 Mulut :
 Leher :
 Dada :
 Abdomen :
 Ekstrimitas : Atas :
Bawah :
Punggung :
Genetalia :
 Anus :

II. INTEPRETASI DATA DASAR


Dx :
Ds :
Do : Keadaan umum :
Kesadaran :
BB :
TB :
TTV : Suhu : Nadi :
Rr :
Genetalia :
Anus : (+)
Mulut : kotor
III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V. INTERVENSI

VI. IMPLEMENTASI
VII. EVALUASI
Hari / Tanggal :
Pukul :
S :
O :
A :
P :

2.3 Manajemen dengan model SOAP Balita

Bawah lima tahun (balita) atau sering disingkat sebagai balita merupakan salah satu
periode usia manusia setelah bayi dengan rentang usia dimulai dari dua sampai dengan lima
tahun, atau biasanya digunakan perhitungan bulan yaitu usia 24-60 bulan. Periode ini disebut
juga sebagai usia prasekolah.

Contoh format SOAP balita sebagai berikut

Hari/tanggal :
Tempat :
Jam :

Dikaji oleh :

SUBJEKTIF DATA
Biodata:

Nama anak : Nama orang tua:

Umur : Umur :

Jenis kelamin : Pekerjaan :

Alamat :

No Telp/HP :

1. Alasan kunjungan :
2. Riwayat Prenatal

a. Kehamilan ke :

b. Tempat ANC :

c. Imunisasi TT :

d. Obat-Obatan yang pernah diminum selama hamil :

e. Penerimaan Ibu/Keluarga Terhadap kehamilan :

f. Masalah yang pernah dialami ibu saat hamil :

3 . Riwayat IntraNatal

a. Persalinan ke :

b. Tempat dan penolong persalinan :

c. Masalah saat persalinan :

d. Cara Persalinan :

e. Keadaan bayi saat lahir :

f. Segera menangis/tidak :

g. BB lahir/PB Lahir :

4. Riwayat Kesehatan Anak

5. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari

A. Kebutuhan Nutrisi Jenis Makanan dan Minuman :

Frekuensi :

Banyaknya :

B. Kebutuhan Eliminasi BAB Frekuensi :

Warna :

Masalah :

BAK Frekuensi :
Warna :

Masalah :

C. Kebutuhan Personal Hygiene Frekuensi Mandi :

Frekuensi Ganti pakaian :

Penggunaan popok anti tembus :

6. Data Psikososial dan Spiritual Orang Tua/Keluarga

a. Tanggapan keluarga terhadap keadaan anak :

b. Pengambil keputusan dalam keluarga :

c. Pengetahuan keluarga tentang perawatan anak :

7. Riwayat Tumbuh Kembang anak

OBJECTIVE DATA
1. Pemeriksaan umum

a. Keadaan umum :

b. Kesadaran :

c. Tanda Vital : N : R : S :

2. Pemeriksaan Antropometri

a. BB :

b. PB/TB :

c. Lingkar kepala :

d. Lingkar dada :

3. Pemeriksaan Fisik

a. Kepala :

b. Muka :
c. Mata :

e. Hidung :

f. Mulut :

g. Leher :

h. Dada :

i. Perut :

j. Ekstermitas :

k. Genetalia :

l. Anus :

4. Data Penunjang

a. pemeriksaan Laboratorium :

b. pemeriksaan penunjang :

c. catatan medic lainnya :

5. Pemeriksaan Perkembangan Anak

a. Kemampuan personal social : No Kemampuan Pencapaian

1. Minum dengan cangkir Anak sudah mampu minum dengan baik menggunakan cangkir
(L)

2. Membantu dirumah Anak sudah mampu untuk melakukan pekerjaan rumah seperti ikut
menyapu ketika melihat ibunya menyapu dan membereskan mainannya sesudah bermain
(L)

3. Menggunakan sendok garpu Anak sudah bisa menggunakan dan mampu memegang
sendok garpu. (L)

4. Membuka pakaian Anak sudah mampu membuka pakaian sendiri. (L)

5. Menyuapi boneka Anak sudah mampu bermain boneka dan berpura-pura menyuapi
boneka. (L)

6. Memakai baju Anak belum mampu menggunakan baju sendiri,anak masih butuh
bantuan orang lain jika akan memakai baju. (G)

7. Gosok gigi dengan bantuan Anak belum mampu memegang sikat gigi dan belum mampu
menyikat gigi. (G)
8. Cuci dan mengeringkan tangan Anak belum mampu mencuci tangan sendiri dan masih
butuh bantuan untuk mengeringkan tangannya.(G)

b. Kemampuan Motorik Halus : No Kemampuan Pencapaian

1. Mencoret-coret Anak sudah mampu mencoret-coret. (G)

2. Ambil manic-manik ditunjukkan Anak sudah mampu mengambil manic-manik. (G)

3. Menara 2,4,6 kubus Anak sudah mampu membuat menara dari 2,4 dan 6 kubus. (G)

4. Meniru garis Vertikal Anak belum mampu meniru garis vertical. (G)

5. Menara dari 8 kubus Anak belum mampu membuat menara.(G)

6. Menggoyangkan ibu jari Anak belum mampu menggoyangkan ibu jari. (G)

c. Kemampuan Bahasa : No Kemampuan Pencapaian

1. 3,6 kata Anak sudah mampu mengucapkan 3,6 kata. (L)

2. Menunjukkan 2,4 gambar Anak sudah mampu menunjukkan 2,4 gambar. (L)

3. Kombinasi kata Anak sudah mampu menbuat kombinasi kata. (L)

4. Menyebut 1 gambar Anak sudah mampu menyebut 1 gambar. (L)

5. Bagian badan 6 Anak sudah mampu menyebut 6 bagian badan.(L)

6. Bicara sebagian dimengerti Bicara anak sebagian sudah dimengerti.(L)

7. Menyebut 4 gambar Anak belum mampu menyebut 4 gambar.(L)

8. Mengetahui 2 kegiatan Anak belum mengetahui 2 kegiatan. (L)

d. Kemampuan motorik kasar No Kemampuan Pencapaian

1. Lari Anak sudah mampu berlari. (L)

2. Berjalan naik tangga Anak sudah bisa naik turun tangga. (L)

3. Menendang bola ke depan Anak dapat menendang bola kedepan. (L)

4. Melompat Anak dapat melompat.(L)

5. Melempar bola tangan ke atas Anak dapat melempar bola tangan ke atas. (L)

6. Loncat jauh Anak tidak dapat loncat jauh. (G)

7. Berdiri 1 kaki 1,2 detik Anak belum mampu berdiri 1 kaki 1,2 detik. (G)
Hasil pengkajian empat sector diatas : Normal ( tidak ada delay dan tidak ada
caution)

Assesment

Planning

2.4 7 langkah Varney.

Langkah-langkah Manajemen Kebidanan (Varney, 1997):


1. Langkah I: Pengumpulan Data Dasar

Pada langkah pertama ini dilakukan pengumpulan data dasar untuk


mengumpulkan semua data yang diperlukan guna mengevaluasi keadaan klien
secara lengkap. Data terdiri atas data subjektif dan data objektif. Data subjektif
dapat diperoleh melalui anamnesa langsung, maupun meninjau catatan
dokumentasi asuhan sebelumnya, dan data objektif didapatkan dari pemeriksaan
langsung pada pasien. Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi
yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien.

2. Langkah II: Interpretasi Data Dasar


Pada langkah ini, data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga
ditemukan diagnosis yang sfesifik (sesuai dengan “nomenklatur standar diagnosa”)
dan atau masalah yang menyertai. Dapat juga dirumuskan kebutuhan klien
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Masalah dan diagnosis keduanya digunakan karena beberapa masalah tidak dapat
diselesaiakan seperti diagnosis, tetapi membutuhkan penanganan yang dituangkan
ke dalam sebuah rencana asuhan terhadap klien. Masalah sering berkaitan dengan
pengalaman wanita yang diidentifikasi oleh bidan. Masalah ini sering menyertai
diagnosa. Sebagai contoh diperoleh diagnosa “kemungkinan wanita hamil”, dan
masalah yang berhubungan dengan diagnosa ini adalah bahwa wanita tersebut m

3. Langkah III: Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial

Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosa potensial lain
berdasarkan ragkaian masalah dan diagnosa yang sudah diidentifikasi. Langkah ini
membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Sambil
mengamati klien, bidan diharapkan dapat bersiap-siap bila diagnosa/masalah
potensial ini benar-benar terjadi.

Pada langkah ini penting sekali melakukan asuhan yang aman. Contoh: seorang

wanita yang hamil pertama kali, tetapi letak janinnya tidak normal (misalnya: bayi
letak sungsang), yang harus diantisipasi adalah terhadap kemungkinan kelahiran
bayi tersebut apabila ingin dilahirkan pervaginam, maka bidan harus
dipertimbangkan besarnya janin dan ukuran panggul ibu, juga harus dapat
mengantisipasi terjadinya persalinan macet (aftercoming head) pada waktu
melahirkan kepala.

4. Langkah IV: Mengidentifikasi dan Menetapkan Kebutuhan yang Memerlukan


Penanganan Segera

Pada langkah ini, bidan mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain
sesuai kondisi klien. Dalam kondisi tertentu seorang wanita mungkin akan
memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lainnya

seperti pekerja sosial, ahli gizi atau seorang ahli perawatan klinis bayi baru lahir.
Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi setiap klien untuk
menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang paling tepat dalam
manajemen asuhan kebidanan.

5. Langkah V: Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh

Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh langkah-
langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap
diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi, dan pada langkah
ini reformasi / data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan
yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi
klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman
antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi
berikutnya apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk
klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial-ekonomi, kultural atau
masalah psikologis.

Dengan perkataan lain, asuhan terhadap wanita tersebut sudah mencakup setiap
hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan. Setiap rencana haruslah disetujui
oleh kedua belah pihak, yaitu oleh bidan dan klien, agar dapat dilaksankan dengan
efektif karena klien merupakan bagian dari pelaksanaan rencana tersebut. Oleh
karena itu, pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan rencana asuhan sesuai
dengan hasil pembahasan rencana bersama klien, kemudian membuat kesepakatan
bersama sebelum melaksankannya.

6. Langkah VI: Melaksanakan Perencanaan


Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diurakan pada
langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa
dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh
klien, atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak melakukannya
sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan pelaksanaannya
(misalnya : memastikan agar langkah-langkah tersebut benar-benar terlaksana).
Dalam situasi dimana bidan dalam manajemen asuhan bagi klien adalah
bertanggungjawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bersama yang
menyeluruh tersebut. Manajemen yang efisien akan mengurangi waktu dan biaya
serta meningkatkan mutu dari asuhan klien.

7. Langkah VII: Evaluasi

Pada langkah ke-tujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah
diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar telah
terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasi dalam masalah dan
diagnosis. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang sesuai dengan
masalah dan diagnosis klien, juga benar dalam pelaksanaannya. Disamping
melakukan evaluasi terhadap hasil asuhan yang telah diberikan, bidan juga dapat
melakukan evaluasi terhadap proses asuhan yang telah diberikan. Dengan harapan,
hasil evaluasi proes sama dengan hasil evaluasi secara keseluruhan.

Contoh kasus dengan 7 langkah varney:

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

Hari / Tanggal:

Pukul :

I. PENGKAJIAN DATA

A. IDENTITAS

Nama ibu :

Umur :
Suku / Bangsa :

Agama :

Pendidikan :

Pekarjaan :

Alamat :

Nama suami :

Umur :

Suku / Bangsa :

Agama :

Pendidikan :

Pekarjaan :

Alamat :

B. Anamnesa

Pada tanggal :

Pukul :

1. Kunjungan ke :

2. - Alasan kunjungan :

- Keluhan utama :

3. Riwayat Psikososial

a. Kehamilan ini : ( ) Direncanakan

( ) tidak di rencanakan

( ) Diterima

( ) tidak di terima

b. Perasaan ttg kehamilan ini :

c. Emosi saat pengkajian :

d. Jenis kelamin :

e. Status perkawinan :
f. Perilaku kesehatan :

g. Pengambilan keputusan dlm keluarga: ( ) Suami

( ) Keluarga

4. Riwayat Obstetri :

a. Riwayat haid

Menarche : Teratur / tidak:

Siklus : Lamanya :

Banyaknya : Sifat darah :l

b. Riwayat kehamilan

HPHT :

TP :

Keluhan :

Trimester I :

Keluhan:

Trimester II :

Keluhan :

Trimester III :

Gerakan dalam 24 jam ( ) <10 kali

( ) 10 sd 20 kali

( ) > 20 kali

Bila lebih dari 20 kali dalam 24 jam, dg frekuensi

( ) <15 detik

( )> 15 detik

Bila ada keluhan yang dirasakan:

5 Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu Sekarang

6. Riwayat KB: Jenis kontrasepsi: tidak menggunakan alat kontrasepsi

Kapan :-
Lama penggunaan :-

Keluhan :-

Alasan dilepas :-

7. Riwayat kesehatan

a. Penyakit kronis yang pernah diderita atau keturunan:

b. Keturunan kembar:

8. Riwayat kebiasaan

a. Pola nutrisi

b. Pola eliminasi

c. Pola tidur dan istirahat

d. Personal hygiene

e. Pola latihan dan aktifitas sehari-hari

f. Pola seksual

g. Imunisasi TT: ( ) Belum ( V)

C. PEMERIKSAAN FISIK

1. Tanda vital

TD :

Nadi :

Pernafasan :

Suhu :

2. Lingkar Lengan atas :

3. Tinggi badan :

4. BB sebelum hamil :

5. BB sekarang :

6. Kepala dan rambut

Warna rambut :

Distribusi :
Kekuatan :

Kebersihan :

Kondisi kulit kepala :

7. Muka

Oedema :

Pucat :

Closma gravidarum :

8. Mata

Conjungtiva :

Skelera :

Penglihatan :

9. Mulut

Gigi :

Gusi :

Mukosa bibir :

10. Telinga

Produksi :

Pendengaran :

11. Hidung

Produksi :

Penciuman :

12. Leher

Pembesaran kelenjar tiroid :

Pembesaran kelejar limfe :

Pembesaran vena jugularis :

13. Dada

Simetris :

Gerakan dada:

14. Mammae

Simetris:

Benjolan:
Hiperpigmentasi areola:

Bentuk payudara:

Putting susu:

Produksi:

15. Perut

Pembesaran:

Warna:

Bekas luka:

Linea:

Sriae:

Palpasi

TFU :

Leopod I :

Leopold II :

Leopold III :

Leopold IV :

TBBJ :

DJJ :

16. Genetalia

a. Vagina

Oedema :

Varises :

Pembesaran kelenjar :

Produksi cairan :

Bekas episiotomy :

Kemerahan :

Nyeri :

Chadwick :

b. Anus

Hemoroid:

17. Ekstremitas
a. Tangan

Kuku:

Oedema:

b. Kaki

Varises:

Oedema:

Reflek patella: kanan / kiri

18. Punggung

Lordosis :

Kiposis :

Skoliosis :

Ketuk costovertebra :

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Tanggal:

Darah: HB:

Golongan darah:

Rhesus :

Urine: Protein:

Reduksi :

DLL :

II. INTERPRETASI DATA

Diagnosa:

Data Subjek:

Data Tujuan:

III. DIAGNOSA POTENSIAL


IV. TINDAKAN SEGERA

V. INTERVENSI

VI. VII. EVALUASI

VII. IMPLEMENTASI

Você também pode gostar